studi kepustakaan. Pada areal vegetasi tersebut dibuat petak contoh, sehingga dapat diketahui kerapatan, frekuensi, dan dominansi
tumbuhan yang menjadi pakan Siamang. Pada saat pengamatan tumbuhan-tumbuhan yang dimakan oleh Siamang dicatat jenis, bagian
yang dimakan, diameter batang dan tinggi pohon. Sedangkan data struktur dan profil vegetasi cover Siamang diambil
dengan menggunakan petak contoh berukuran 20 x 20 m
2
. Petak contoh menggunakan metode petak ganda secara acak. Pengambilan
contoh vegetasi pada metode petak ganda dilakukan dengan menggunakan banyak petak contoh yang letaknya tersebar merata pada
areal yang dipelajari Indriyanto, 2006. Penggunaan petak ini sesuai dengan sifat dari pola pergerakkan
Siamang yang dinamis. Sehingga semua parameter kuantitatif dalam analisis struktur vegetasi cover Siamang di repong damar dapat
diperoleh. Petak contoh ini diletakkan secara random di sepanjang jalur jelajah Siamang. Fase pertumbuhan yang diukur adalah fase
pohon. Gambar di bawah ini merupakan desain petak contoh di lapangan
dengan metode petak ganda secara acak Soegianto, 1994 dalam Indriyanto, 2006.
Gambar 1. Desain Petak Contoh yang Digunakan di Areal Penelitian.
Pengumpulan data topografi lahan diperoleh melalui pengukuran kemiringan dan ketinggian tempat di repong damar Pahmungan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data penunjang penelitian dengan menggunakan metode studi kepustakaan yaitu metode yang digunakan untuk
mencari, menganalisis dan mengumpulkan data dengan mempelajari buku-buku, skripsi dan jurnal penelitian, internet dan bentuk publikasi
lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
F. Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan analisis data habitat pada penelitian ini meliputi analisis vegetasi, analisis struktur dan profil vegetasi cover Siamang, analisis jenis
pakan Siamang, analisis topografi dan analisis perbandingan habitat. 1.
Analisis Vegetasi Data vegetasi dihitung dengan menggunakan metode analisis vegetasi
secara petak ganda acak sehingga diketahui Kerapatan Relatif KR, Frekuensi Relatif FR, Dominansi Relatif DR dan Indeks Nilai
Penting INP. Masing-masing spesies hasil perhitungan dianalisis secara deskritif. Persamaan-persamaan yang digunakan untuk
menghitung nilai-nilai tersebut adalah: Kerapatan jenis i Ki
: contoh
petak seluruh
Luas i
jenis individu
Jumlah
Kerapatan Relatif KR :
100 x
Ki Ki
Frekuensi jenis i Fi :
contoh petak
seluruh Jumlah
i spesies
ditemukan contoh
petak Jumlah
Frekuensi Relatif FR :
100 x
Fi Fi
Dominansi Jenis i Di :
contoh petak
seluruh Luas
i jenis
LBDS
Dominansi Relatif DR :
100 x
Di Di
Luas Bidang Dasar LBDS : ¼ π φ
Keterangan: Ki : Kerapatan suatu spesies i
KR : Kerapatan relatif suuatu spesies i Fi : Frekuensi suatu spesies i
FR : Frekuensi relatif suatu spesies i Di : Dominansi suatu spesies i
DR : Dominansi relatif suatu spesies i φ : Diameter pohon setinggi dada dbh
2. Analisis Struktur dan Profil Vegetasi
Data yang dikumpulkan berupa tinggi pohon, diameter batang dan tajuk pohon yang berada di lokasi penelitian. Dari data ini diperoleh
stratifikasi tajuk pohon di habitat Siamang. Struktur pohon tersebut selanjutnya akan digambarkan secara vertikal dan horizontal serta
dianalisis secara deskritif sehingga diperoleh profil vegetasi yang mewakili habitat Siamang tersebut.
3. Analisis Jenis Pakan Siamang
Data yang diperoleh dari penjelajahan ditabulasikan dan dilakukan analisis vegetasi sehingga diperoleh kerapatan relatif, frekuensi relatif
dan dominansi relatif. Dalam analisis vegetasi tumbuhan pakan digunakan persamaan-persamaan yang sama dengan analisis struktur
vegetasi cover Siamang. Hasil yang diperoleh dari metode analisis vegetasi tersebut dianalisis secara deskriftif kuantitatif sehingga
diketahui jenis, kelimpahan dan penyebaran tumbuhan pakan Siamang di areal repong damar.