73
Bila nilai siswa
66, maka dikategorikan baik. Bila 55
nilai siswa 66 maka dikategorikan cukup baik. Bila nilai siswa 55 maka dikategorikan kurang baik.
3.11 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas
Kegiatan penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam rentang waktu 4
bulan sesuai dengan jadwal berikut :
Tabel 3.2 Jadwal penelitian Tindakan Kelas No
Jenis Kegiatan Juli
Agustus September
Oktober
Siklus I 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
4 1 2 3 4
1 Seminar Proposal
x x 2
Persiapan Penelitian x
3 Penyusunan Instrumen
x 4
Pelaksanaan PTK x x
5 Pengumpulan Data
x x 6
Analisis Data x
7 Evaluasi dan Refleksi
x Siklus II
1 Diskusi hasil siklus I
x 2
Persiapan tindakan x
3 Pelaksanaan tindakan
x 4
Pengumpulan data x
x 5
Analisis data x
6 Evaluasi dan refleksi
x 7
Penyusunan laporan x x
3.12 Indikator Keberhasilan
Adapun indikator keberhasilan yang diharapkan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :
1 Minimal 65 siswa memperoleh nilai 60,00 ke atas
2 Minimal 70 siswa aktif dalam pembelajaran.
98
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Simpulan pada penelitian ini adalah :
1. Aktivitas siswa dari siklus ke siklus. Pada siklus I sebesar 50,45 dengan
kategori ”kurang aktif”. Pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 64,50
dengan kategori ”cukup aktif” dan pada siklus III mengalami peningkatan menjadi 79,24
dengan kategori ”aktif”. Berdasarkan data tersebut aktivitas pembelajaran PKn menggunakan model pembelajaran
Think Pare Share dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. 2.
Prestasi belajar siswa dari siklus ke siklus. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 51,61
dengan kategori ”sangat kurang ”. Pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 56,78 dengan
kategori ”kurang ” dan siklus III mengalami peningkatan menjadi 67,32 dengan kategori
kategori ”cukup”. Berdasarkan data tersebut aktivitas pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran Think Pare Share dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
99
5.2 Saran
Berdasarkan hasil refleksi siklus I, siklus II, dan siklus III maka saran-saran untuk penelitian selanjutnya atau pembelajaran PKn adalah :
1. proses pembelajaran difokuskan terlebih dahulu pada aktivitas siswa di dalam kegiatan di kelas.
2. Pembagian Kelompok seharusnya melihat sebaran kemampuan siswa. Pembagian kelompok dengan berkemampuan heterogen lebih baik di
karenakan dapat memicu keaktifan siswa yang berkemampuan rendah dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
_________ . 2011. Pengertian Model Pembelajaran Think Pair Share. www.Google.com. Diakses tanggal 26 Juli 2011.
_________. 2011. Pengertian Peer Group. www.Google.com. Diakses tanggal 26 Juli 2011 170.
Ambarjaya, S Beni. 2012. Psikologi Pendidikan dan Pengajaran. Teori dan Praktik. Jogyakarta. CAPS, hlm 7.
Andira Hopkin, David. 1993, A Teacher Guide to Class Research. Buckingham. A
rends, R.I. 2001. Classroom Instruction and Management. New York : McGraw Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta.
Balitbang Puskur. 2001. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Kewarganegaaraan SMASMK. Jakarta: Depdiknas.
Bloom, Benyamin S. 1971. Taxonomi of Educational Objectives: Handbook I Cognitive Domain. New York. Dawid. Mckay Company, Inc BSNP 2003.
Budinangsih, Asri. 2004. Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Rineka Cipta.
Danim, Sudarwan. 2003. Agenda Pembaharuan Sistem Pendidikan. Pustaka Pelajar Jakarta.
Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.
Departemen Pendidikan Nasional, 2003. Undang-undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sinar Grafika. Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta Budimansyah, Dasim, PKN dan Masyarakat Multikultur, Bandung UPI, 2008.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta, Jakarta.
101
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Eggen, P.D and kauchack, D.P. 1993, Learning and Teaching, 2an.ed.
Fadholi, Arif. 2009. Kelebihan dan Kekurangan TPS. Artikel tidak diterbitkan. Di akses di http:arif fadholi. wordpress.com20091223 kelebihan-dan-
kekurangan-tpstgl 16 September 2011.
Hamalik, Oemar. 2001, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara. Hanifah, 2009. Strategi dan Metode Pembelajaran, Bandung.
Huda, Miftahul, 2011. Cooperative Learnin. Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Ibrahim M dan Nur, M, 2000, Pengajaran Berdasarkan masalah, Surabaya, University Press.
Ibrahim, M, Rahmadiarti, F, Nur, M, dan Ismono, 2000, Pembelajaran Koopertif, Surabaya, university Press.
Jihad, Asep dan Haris, Abdul. 2009. Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Multi Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Kencana, Jakarta.
Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Grasindo: Jakarta.
Makmun, Abin, 2003, Psikologi Pendidikan, Bandung, PT Rosda karya Remaja. Memes, Wayan. 2001. Model Pembelajaran Fisika di SMP. Jakarta: Proyek
Pengembangan Guru Sekolah Menengah Depdiknas Miftakhul Khoiroh, 2009, Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal-Soal Penalaran dan Komunikasi Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share TPS.
Nasution, 2005, Didaktik Asas-asas mengajar, Bumi Aksara. Jakarta. Nur, M dan Wikandari, P.R. 2000. Pengajaran berpusat pada siswa dan
pendekatan konstruktivis dalam pengajaran, Surabaya PSMS, program Pascasarjana.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 12 Tahun 2007, 2008. Kriteria Keberhasilan Pembelajaran. Dirjen LPMP, Jakarta.
Peraturan Pemerintah PP no 19 tahun 2005 Jakarta Peraturan Pemerintah PP No 252000 Departemen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa.