Keuntungan-keuntungan atas tersedianya modal kerja yang cukup bagi perusahaan menurut Munawir 2002:116 antara lain :
a. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja
karena turunnya nilai atas aktiva lancar.
b. Memungkinkan untuk dapat membayar semua
kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.
c. Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan
semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin
akan terjadi.
d. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam
jumlah yang cukup untuk melayani para konsumennya.
e. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan
syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganannya.
f. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih
efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan.
9. Penentuan Kebutuhan Modal Kerja
Menurut Sartono 2001:390 dalam mentukan jumlah modal kerja dapat digunakan beberapa metode, yaitu :
a. Metode keterikatan dana Dengan metode ini harus terlebih dahulu ditentukan berapa jumlah
pengeluaran kas satiap hari dan berapa lama dana itu terikat. Pengeluaran
kas perhari itu biasanya untuk pembayaran upah tenaga kerja, dan untuk membayar harga bahan baku. Lama dana itu terikat adalah jumlah waktu
yang diperlukan dalam pelepasan dana untuk pembelian bahan baku dan pembayaran upah tenaga kerja hingga proses produksi, penjualan produk
dan penerimaan kembali piutang dalam bentuk kas. Periode terikatnya modal kerja adalah jangka waktu yang diperlukan mulai dai kas
ditanamkan ke dalam elemen-elemen modal kerja sampai menjadi kas lagi. Semakin lama periode terikatnya modal kerja akan semakin
memperbesar jumlah kebutuhan modal kerja, demikian sebaliknya bila periode terikatnya modal kerja semakin kecil, kebutuhan modal kerja juga
akan semakin kecil. b. Metode perputaran modal kerja
Metode ini mempunyai maksud bahwa semakin lama tingkat perputaran modal kerja, maka semakin besar jumlah modal kerja yang
dibutuhkan, demikian pula sebaliknya semakin cepat perputaran modal kerja, maka akan semakin sedikit jumlah kebutuhan modal kerja yang
dibutuhkan oleh perusahaan. Metode ini ditentukan dengan cara mengambil perputaran elemen-lemen pembentuk modal kerja seperti
perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan sebagai berikut :
1 Perputaran Kas =
ratakas Rata
Penjualan
2 Perputaran Piutang =
g ratapiu
Rata Penjualan
tan
3 Perputaran Persediaan =
iaan ratapersed
Rata Penjualan
Keterikatan dana dalam modal kerja :
1 Keterikatan dana dalam Kas =
kas perputaran
360
2 Keterikatan dana dalam Piutang =
g piu
perputaran tan
360
3 Keterikatan dana dalam Persediaan =
Persediaan Perputaran
360
c. Metode aliran kas Keterikatan kas yang terjadi di perusahaan adalah terus menerus
sepanjang hidup perusahaan yang bersangkutan terdiri ari aliran kas masuk cash in flow dan aliran kas keluar cash out flow. Aliran kas
masuk meliputi hasil penjualan produk atau jasa perusahaan secara tunai, penagihan piutang dari penjualan kredit, penjualan aktiva tetap yang ada,
penanaman investasi dari pemilik atau pemilik saham bila perseron terbatas, pinjaman utang dari pihak lain, dan penerimaan sewa dan
pendapatan lain-lain. Aliran kas keluar meliputi pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain overhead, pengeluaran
biaya administrasi umum dan administrasi penjualan, untuk pembelian aktiva tetap, pembayaran kembali utang-utang perusahaan, pembayaran
kembali investasi dari pemilik perusahaan, dan pembayaran sewa, pajak, eviden, bunga, dan pengeluaran lain-lain.
Hal ini dimaksudkan bahwa semakin besar jumlah uang yang harus dikeluarkan setiap harinya, maka akan semakin besar pula jumlah modal
kerja yang diperlukan. Sebaliknya, semakin kecil jumlah uang yang harus dikeluarkan, maka semakin kecil pula jumlah modal kerja yang
dibutuhkan. Perusahaan harus terus-menerus membeli bahan baku, membayar
upah buruh, dan lain-lain sebagainya tanpa harus menunggu sampai diterimanya hasil penjualan sehingga modal kerja harus merupakan suatu
jembatan antara saat pengeluaran sampai saat penerimaan dari hasil penjualan sehingga kontinuitas usaha perusahaan dapat terjamin.
10. Sumber Pemenuhan Modal Kerja