Penggunaan Analisis Rasio Keuangan dalam Mengukur Kinerja Keuangan Analisis Rasio Keuangan

Menurut Harahap 1998:194, analisa laporan keuangan memiliki sifat-sifat : 1. Fokus laporan adalah Laporan laba rugi, neraca, arus kas yang merupakan akumulasi transaksi dari kejadian histories, dan penyabab terjadinya dalam suatu perusahaan. 2. Prediksi, analisa harus mengkaji implikasi kejadian yang sudah berlalu terhadap dampak dan prospek perkembangan keuangan perusahaan di masa yang akan datang. 3. Dasar analisa adalah laporan keuangan yang memiliki sifat dan prinsip tersendiri sehingga hasil analisa sangat tergantung pada kualitas laporan ini. Penguasaan pada sifat akuntansi, prinsip akuntansi, sangat diperlukan dalam menganalisa laporan keuangan.

3. Penggunaan Analisis Rasio Keuangan dalam Mengukur Kinerja Keuangan

Ukuran perbandingan yang biasa dipakai adalah kinerja keuangan sebelumnya yang bisa tercermin dari laporan keuangan. Karena itu, perlu adanya suatu metode dan teknik analisa laporan keuangan untuk menentukan hubungan dan perubahan terhadap pos-pos yang ada dalam laporan keuangan beberapa metode dari suatu perusahaan atau dengan perusahaan lain pada tahun yang sama Ashari:51

4. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan suatu analisis yang penting untuk menginterpretasikan posisi keuangan, sehingga dapat memberi gambaran tentang baik atau buruknya keadaan dan posisi keuangan suatu perusahaan. Sedangkan yang dimaksud dengan rasio adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur lainnya dalam laporan keuangan. Analisis laporan keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laoran laba-rugi terhadap satu dengan lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap keadaan suatu perusahaan tertentu. Analisis laporan keuangan memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditor, serta dapat melihat ke dalam tentang bagaimana langkah-langkah yang dapa ditempuh untuk memperoleh tambahan dana. Munawir 1998:64 mengatakan bahwa “rasio keuangan menggambarkan suatu hubungan atau perbandingan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio dapat menjelaskan atau memberikan gambaran kepada penganalisis tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio pembanding digunakan sebagai standar”. Menurut Agus Sartono 2001:113 jenis-jenis rasio keuangan, yaitu ; 1. Rasio Likuiditas, Adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial yang berjangka pendek tepat pada waktunya. Hal ini menunjukkan tingkat keamanan kreditur jangka pendek, karena rasio likuiditas menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditur jangka pendek dapat dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan relative mudah diubah menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo hutang atau mengindikasikan perusahaan memiliki arus kas yang lancar. Tingkat likuiditas perusahaan baik perusahaan yang menghasilkan produk maupun jasa sangat diperlukan sekali, karena dengan melihat likuiditas pada perusahaan dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek. Oleh karena itu setiap perusahaan akan selalu berusaha semaksimal Smungkin mempertahankan agar tingkat likuiditasnya stabil dan sesuai dengan standar yang dijadikan sebagai patokan dasar. Suatu perusahaan yang mempunyai kekuatan membayar sedemikian besar sehingga mampu memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi, dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut adalah likuid. Sedangkan apabila perusahaan tidak mempunyai kemampuan membayar, dikatakan bahwa perusahaan tersebut tidak likuid. Adapun rasio yang dapat digunakan sebagai alat analisa dalam menilai posisi keuangan janka pendek likuiditas adalah sebagai berikut: a. Current Ratio Rasio yang dipergunakan untuk memperbandingkan jumlah antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Rasio lancer ini merupakan ukuran paling umum yang digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek, oleh karena itu rasio tersebut menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditur jangka pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo hutang. Current Ratio = gLancar Hu ar AktivaLanc tan b. Quick Ratio adalah rasio perbandingan antara aktiva lancer dikurangi persediaan dengan hutang lancer. Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan karena persediaan memerlukan waktu yang relatif lama untuk di realisir sebagai uang kas, walaupun kenyataannya mungkin persediaan lebih likuid dari piutang. Quick Ratio = gLancar Hu Persediaan ar AktivaLanc tan  c. Cash Ratio adalah perbandingan antara kas dengan hutang lancer yang merupakan analisis untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban yang harus segera dibayar dengan kas yang tersedia di perusahaan dan bank Cash Ratio = gLancar Hu Bank Kas tan 2. Rasio profitabilitas Adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Dan juga rasio ini memberikan jawaban akhir tentang efektivitas manajemen karena menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam memperoleh suatu pengembalian bersih net return atau laba yang dihasilkan dari investasi yang telah ditanamkan atau dari penjualan. Bagi beberapa pihak, rasio profitabilitas sangat penting sebab rasio ini menguji hampir semua informasi yang berhubungan dengan bagaimana cara perusahaan beroperasi, yang merupakan hasil dari berbagai macam kebijakan dan keputusan perusahaan. a. Net Profit Margin NPM Rasio yang digunakan untuk menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Net Profit Margin = ersih PenjualanB hPajak LabaSetela Net Profit Margin yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan terentu. Secara umum rasio yang rendah bisa menunjukkan ketidakefisienan manajemen. b. Gross Profit Margin GPM Rasio yang digunakan untuk mengetahui laba kotor yang dicapai setiap rupiah penjualan. Gross Profit Margin sangat dipengaruhi oleh Harga Pokok Penjualan. Jika harga pokok penjualan naik maka gross profit margin akan turun, begitu pula sebaliknya. Gross Profit Margin = ersih PenjualanB ualan aPokokPenj H Penjualan arg  c. Return On Investment ROI Rasio ini menunjukkan seberapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumbernya untuk menghasilkan laba, dengan membandingkan laba setelah pajak, terhadap total aktiva. Return On Investment = a TotalAktiv hPajak LabaSetela Return On Investment yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen suatu perusahaan. d. Earning Per Share EPS Rasio per lembar saham adalah suatu rasio yang mana bermanfaat untuk mengukur seberapa besar tiap lembar saham dapat menghasilkan laba bagi pemiliknya. Jadi rasio ini sering digunakan investor untuk menganalisis kemampuan perusahaan dalam mencetak laba berdasarkan saham yang dipunyai. Para calon pemegang saham tertarik dengan earning per share yang besar, karena hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan. Earning Per Share = ar mYangBered JumlahSaha LabaBersih e. Return On Equity Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang perusahaan, apabila proporsi hutang makin besar maka rasio ini juga semakin besar. ROE = ri ModalSendi hPajak LabaSetela 3. Rasio Leverage Adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Suatu perusahaan yang tidak mempunyai leverage berarti menggunakan modal sendiri 100. Penggunaan hutang itu sendiri bagi perusahaan mengandung tiga dimensi, yaitu 1 pemberi kedit akan menitikberatkan pada besarnya jaminan atas kredit yang diberikan, 2 dengan menggunakan hutang maka apabila perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari beban tetapnya maka pemilik perusahaan keuntungannya akan meningkat, dan 3 dengan menggunakan hutang maka pemilik memperoleh dana dan tidak kehilangan pengendalian perusahaan. a. Debt Ratio Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar risiko yang dihadapi, dan investor akan maminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Rasio yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva. Debt Ratio = a TotalAktiv g TotalHu tan b. Debt to equity ratio Debt to equity ratio = Sendiri TotalModal g TotalHu tan c. Time interest earned ratio Adalah rasio antara laba sebelum bunga dan pajak EBIT dengan beban bunga. Rasio ini mengukur kemampua perusahaan memenuhi beban tetapnya berupa bunga, atau mengukur seberapa jauh laba dapat berkurang tanpa perusahaan mengalami kesulitan keuangan karena tidak mampu membayar bunga. Time interest earned ratio = BebanBunga ajak mBungaDanP LabaSebelu

5. Penilaian Kinerja Perusahaan