Pengaruh Kenaikan Harga Tiket Terhadap Keputusan Pembelian Pada CV. DR HIMPAK Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM SRATA 1 MEDAN

PENGARUH KENAIKAN HARGA TIKET TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA

CV. DR HIMPAK MEDAN

DRAFT SKRIPSI OLEH

DESI SISWANA 010502053

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

ABSTRAK

Desi Siswana (2007). Pengaruh Kenaikan Harga Tiket Terhadap Keputusan Pembelian Pada CV. DR HIMPAK Medan. Dibawah bimbingan Ibu Dra. Anna Purba, Msi. Ketua Departemen Manajemen Ibu Hj. Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe SE, Msi. Dosen Penguji I; Bapak Drs. Abraar. Dosen Penguji II; Bapak Drs. Liasta Ginting.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kenaikan harga tiket terhadap keputusan pembelian pada CV. DR HIMPAK Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penumpang CV. DR HIMPAK Medan yang terdaftar pada bulan April 2006. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode proportioned stratified rondom sampling, yaitu teknik pengambilan sampel bila populasi tidak homogen dan berstrata. Jenis data yang dipakai data primer dan data sekunder.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode regresi linier sederhana. Pengerjaan model regresi linier sederhana dengan mengunakan bantuan aplikasi computer SPSS 13.0

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji secara parsial (uji-t) dan tingkat signifikan ( ) 5%. Hasil uji secara parsial (uji-(uji-t) yang dilakukan adalah bahwa dari variabel independen (kenaikan harga) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen (keputusan pembelian).


(3)

KATA PENGANTAR Bismillahirramannirrahim

Penulis mengucapkan syukur Alhamdullillah atas Rahmat ALLAH SWT yang telah memberikan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kenaikan Harga Tiket Terhadap Keputusan Pembelian Pada CV. DR HIMPAK Medan”. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.

Penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Ayahanda dan Ibunda, secara langsung dan tidak lelah mencurahkan segala perhatian, kasih sayang, dukungan moril dan materil kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingannya, kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, Mec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Hj. Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Anna Purba, Msi, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan waktu yang begitu berarti untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(4)

5. Bapak Drs. Abraar dan Bapak Drs. Liasta Ginting, selaku dosen penguji I dan penguji II yang telah memberikan arahan kepada penulis.

6. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, Msi, selaku dosen wali yang telah memberikan banyak nasehat kepada penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

7. Seluruh Staf Pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama massa perkuliahan.

8. Seluruh Staf Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 9. Bapak Fachruddin Kudadiri, selaku pimpinan dan seluruh Staf CV.

DR HIMPAK Medan yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

10. Ayahanda Syamsul Harahap, Ibunda Liana, adikku Alamsyah Harahap dan Ewinsyah Putra harahap. Terima kasih atas do’a, nasihat dan dukungan moril maupun meteril.

11. Dan tidak lupa juga untuk “ Suami Tercinta” Andi yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Terima kasih atas dukungannya serta kasih sayang yang telah dicurahkan untuk penulis. 12. Untuk teman-teman stanbuk 2001, 2002 dan 2003, Vanny, Sosa,

Irma, Dina, Yunita, Fatma, Evi, Lisma, Icut, Nori, Rina, Hesti, Taufik, Mk, Purnama, Yusuf, Ali Ahmad, Ibnu dan teman-teman yang lain yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu, maaf ya….??? Terima kasih atas dukungannya.


(5)

Atas segala bimbingan dan do’a yang telah diberikan, penulis merasa tidak sanggup untuk membalasnya kecuali hanya memohon kepada ALLAH SWT agar dapat membalasnya. Penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian. Akhirnya karena keterbatasan ilmu yang dimiliki, penulis sadar bahwa hasil tulisan ini masi jauh dari sempurna. Penulis mengharapkan kritikdan saran demi kesempurnaan skripsi ini dan semoga skripsi ini mencapai keridhaan-Nya. Amin.

Medan, September 2007 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 2

C. Kerangka Konseptual ... 2

D. Hipotesis ... 3

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional ... 4

2. Definisi Operasional Variabel ... 4

3. Operasional Variabel ... 4

4. Parameter Variabel ... 6

5. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 6

6. Populasi dan Sampel ... 7

7..Jenis dan Sumbere Data ... 7

8. Teknik Pengumpulan Data ... 8

9. Metode Analisa Data ... 9 BAB II : URAIAN TEORITIS


(7)

A. Pengertian Pemasaran dan Pemasaran Jasa ... 12

B. Bauran Pemasaran Jasa ... 17

C. Harga ... 20

D. Keputusan Pembelian ... 27

BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 34

B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 35

C. Sistem Penjualan Tiket ... 39

Bab IV : ANALISA DATA A. Analisis Deskriptif Responden ... 40

B. Analisis Deskriptif Variabel ... 42

C. Analisis Statistik Deskriptif ... 44

D. Analisis Statistik Kuantitatif ... 45

E. Analisis Regresi Sederhana ... 48

F. Pengujian Hipotesis ... 49

G. Hasil Penelitian ... 52

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 53 DAFTAR PUSTAKA


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Operasionalisasi Variabel-variabel yang Mempengaruhi

Keputusan Pembelian... 5

Tabel 1.2 : Instrumen Skala Likert ... 6

Tabel 1.3 : Populasi dan Jumlah Sampel Penelitian ... 7

Tabel 3.1 : Daftar Harga Tiket CV. DR HIMPAK Medan ... 39

Tabel 4.1 : Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin ... 40

Tabel 4.2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 41

Tabel 4.3 : Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kenaikan Harga... 42

Tabel 4.4 : Reliabilitas Kuesioner ... 47

Tabel 4.5 : Coefficients ... 48


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Kerangka Konseptual ... 2 Gambar 2 : Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 30 Gambar 3 : Struktur Organisasi CV. DR HIMPAK Medan … ... 38


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Kuesioner Penelitian Lampiran II : Uji Validitas


(11)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pemasaran dewasa ini merupakan persaingan bagi perusahaan-perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Untuk mencapai tujuan pemasaran dengan baik, maka diperlukan alat bauran pemasaran yang disebut dengan “marketing mix” yang salah satu diantaranya merupakan “harga”.

Kondisi perekonomian di Indonesia dan seiring di tetapkannya harga Bahan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah pada tanggal 1 Oktober 2005 yang mengalami perubahan yang sangat drastis dari 40% menjadi 80% yang berdampak langsung pada perekonomian masyarakat, salah satu diantaranya merupakan tarif angkutan.

Beberapa perusahaan yang bergerak di bidang usaha transportasi juga mengalami perubahan peyesuaian dalam menetapkan tarif angkutan, salah satu diantaranya CV. DR HIMPAK Medan. CV. DR HIMPAK Medan mengalami perubahan tarif angkutan dari harga Rp 40.000,- menjadi Rp 50.000,- sehingga kenaikan harga tiket mencapai 25%.

Penetapan harga merupakan salah satu strategi pemasaran dalam menjual produk atau jasa bagi setiap perusahaan. Harga dari suatu produk atau jasa dapat menentukan nilai dari produk atau jasa dan berpengaruh langsung terhadap keputusan pembelian konsumen.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana pengaruh kenaikan harga terhadap keputusan pembelian pada CV. DR HIMPAK Medan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan


(12)

memilih judul “ PENGARUH KENAIKAN HARGA TIKET TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA CV. DR HIMPAK MEDAN ”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan apa yang telah diuraikan pada latar belakang masalah, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah kenaikan harga tiket mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada CV. DR HIMPAK Medan ?.

C. Kerangka Konseptual

Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan penulis, dibawah ini dibuat suatu kerangka konseptual yang berfungsi sebagai penuntun dan alur berfikir yang merupakan dasar bagi perumusan hipotesis.

KENAIKAN HARGA KEPUTUSAN

KEPUTUSAN PEMBELIAN KENAIKAN

HARGA TIKET

Gambar 1. Kerangka Konseptual

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara. Berdasarkan perumusan masalah yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian hipotesis (Sugiyono, 2003: 306). Berdasarkan perumusan masalah di atas, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: Kenaikan harga tiket mempunyai pengaruh yang piositif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada CV. DR HIMPAK Medan.


(13)

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah: untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kenaikan harga tiket terhadap keputusan pembelian pada CV. DR HIMPAK Medan.

2. Manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Bagi peneliti sendiri, penelitian ini berguna untuk menambah atau memperluas wawasan berfikir mengenai objek yang diteliti khususnya mengenai harga terhadap keputusan pembelian.

b. Bagi perusahaan transportasi CV.DR HIMPAK Medan, sebagai masukan dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya kedepan.

c. Bagi peneliti lain, sebagai referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian pada masa yang akan datang.

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

Penulis dalam penelitian ini melakukan pembatasan penelitian yang dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas permasalahan penelitian,maka penulis membatasi atau memberikan batasan operasional bahwa penelitian ini hanya melihat pada pengaruh kenaikan harga terhadap keputusan pembelian.


(14)

2. Definisi Operasional Variabel a. Kenaikan Harga ( X )

Kenaikan harga didefinisikan sebagai nilai dari suatu produk atau jasa yang mengalami kenaikan harga jual.

b. Keputusan Pembelian ( Y )

Keputusan pembelian didefinisikan sebagai keputusan atau tindakan orang-orang yang bergabung sebagai pembeli pada CV. DR HIMPAK Medan.

3. Operasional Variabel

Mekanisme operasional variabel, penganalisaan ditunjukan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 1.1

Operasionalisasi Variabel-variabel yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

No Variabel Indikator Bentuk Data

1 Kenaikan Harga (X)

- Sangat mahal - Tidak terlalu mahal - Standard

- Kenaikan harga sesuai dengan service yang diberikan

- Biaya Ekstra

Ordinal

- Waktu

- Kenyamanan


(15)

2 Keputusan Pembelian (Y)

prima - Keselamatan - Kebersihan - Peraturan - Tujuan

Ordinal

4. Parameter Variabel

Pada penelitian ini penulis menggunakan skala likert sebagai alat untuk mengukur pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dimana responden akan memilih jawaban yang akan tersedia. Penulis melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, setiap jawaban akan diberikan skor. Ada lima alternatif yang akan digunakan dalam pemberian skor, yaitu sebagai berikut:

Tabel 1.2

Instrumen Skala Likert

No Item Instrumen Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1


(16)

5. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini direncanakan mulai dari bulan April sampai bulan Desember 2006. Lokasi penelitian dilakukan di terminal CV. DR HIMPAK Medan yang beralamatkan di Jl. Jamin Ginting pasar VII No. 837 Medan.

6. Populasi dan Sampel a. Populasi

Pada penelitian ini, yang menjadi populasi adalah jumlah pengguna jasa transportasi (penumpang) yang tujuan ke Subu Salam (Aceh Tengah) pada CV. DR HIMPAK Medan. Yang terdaftar pada bulan April 2006 yang berjumlah 1.516 0rang.

b. Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakan metode proportioned stratified random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel bila populasi tidak homogen dan berstrata. Menurut Gay dalam Umar (1990: 50), jumlah sampel 10% dari populasi sudah mencukupi. Jumlah sampel dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 1.3

Populasi dan jumlah sampel penelitian

Tahun Bulan Jumlah Populasi 10 % dari Populasi 2006 04 1.516 152


(17)

7. Jenis dan Sumber Data

Pada penelitian yang dilakukan, penulis menggunakan dua jenis sumber data untuk membantu memecahkan masalah yaitu:

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Berdasarkan masalah yang telah diuraikan serta tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka data primer yang dikumpulkan melalui wawancara dengan pihak internal perusahaan dan dengan menggunakan quisioner melalui pertanyaan yang diajukan sesuai dengan variabel yang diteliti dan quisioner akan ditujukan kepada penumpang CV. DR HIMPAK Medan.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Penulis mendapatkan dua jenis data sekunder yaitu:

1). Data sekunder internal yang berasal dari perusahaan yang berupa daftar harga perubahan tarif, daftar jumlah penjualan tiket.

2). Data sekunder eksternal didapat dari majalah, surat kabar, internet serta data lainnya yang mendukung.


(18)

8. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian dengan tujuan melihat secara langsung tindakan yang dilakukan pembeli (penumpang) di terminal CV. DR HIMPAK Medan.

b. Wawancara

Penulis melakukan serangkaian wawancara kepadsa pihak internal perusahaan (mandor) CV. DR HIMPAK Medan.

c. Quesioner

Penulis memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada para pembeloi (penumpang) mengenai kenaikan harga tiket pada CV. DR HIMPAK Medan.

9. Metode Analisa Data a. Metode Deskriptif

Sugiyono (2004: 142) menyatakan analisis deskriptif yaitu metode penganalisaan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasikan dan menginterprestasikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi.

b. Metode Statistik

Metode ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan analisis linier sederhana yaitu:


(19)

Dimana : Y ' = a + bx

Y ' = Keputusan pembelian b = Koefisien regresi x = Kenaikan harga tiket a = Konstanta

Ujit

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kenaikan harga tiket terhadap keputusan pembellian. Dilakukan uji t dengan tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05). Hipotesis nol dan hipotesis tandingannya ditentukan sebagai berikut: Ho : bi = 0 (kenaikan harga tiket tidak mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian).

H : bi ≠ 0 (kenaikan harga tiket mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian).

Kriteria pengujian hipotesis yaitu: Ho diterima jika t hitung < t tabel. H diterima jika t hitung > t tabel.

Pada tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05)

Pengelolahan data menggunakan perangkat lunak SPSS versi 13.0. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Quesioner.

Suatu instrumen dikatakan valid atau akurat jika instrumen tersebut mengukur apa yang harus diukur atau dapat diukur sesuai dengan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Untuk menguji validitas digunakan


(20)

pendekatan koefisien yaitu dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya, bila nilai korelasinya positif r ≥ 0,3 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh butir pertanyaan memiliki konsistensi. Untuk reliabilitas instrumen yang skornya dalam bentuk 1-3, 1-5 atau 1-7 dan seterusnya dapat menggunakan”Koefisien Alpha” ( )” dari Cronbach (Umar, 2003).

Cronbach Alpha yang baik adalah yang semangkin mendekati 1. Menurut Skaran (1992) reliabilitas yang kurang dari 0,6 adalah kurang baik sedangkan 0,7 baik. Dalam penelitian ini pengujian validitas dan reliabilitas menggunakan perangkat lunak spss 13.0.


(21)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Pengertian Pemasaran dan Pemasaran Jasa 1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Ini terlihat dari setiap produk yang kita gunakan dalam kehidupan setiap harinya yang tidak terlepas dari upaya pemasaran perusahaan yang memproduksinya, baik produk barang maupun jasa. Peran penghubung ini akan berhasil bila semua upaya perusahaan diorientasikan kepada konsumen. Bagi peerusahaan, pemasaran meerupakan salah satu fungsi pokok bagi kelangsungan hidup bagi sebuah perusahaan disamping faktor-faktor lainnya yang turut menentukan maju mundurnya perusahaan tersebut.

Banyak definisi tentang pemasaran yang dirumuskan oleh para ahli pemasaran. Salah satunya adalah definisi dari Kotler dan Amstrong (2003: 7) “Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan barang dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain”. Menurut Boyd, Jr, dkk (2000: 4) “Pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkandan inginkan melalui


(22)

pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran”.

2. Pengertian Pemasaran Jasa

Jasa sebagai salah satu produk yang dapat didefinisikan setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak ke pihak lain yang pada dasarnya bersifat abstrak (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Pemasaran jasa pada hakikatnya merupakan proses dari pemasaran suatu jasa yang ditawarkan kepada pelanggan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Produk jasa murni seperti konsultasi psikologi dan konsultasi manajemen, adapula jasa yang pemasaran suatu jasa yang ditawarkan kepada pelanggan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Produk jasa murni seperti konsultasi psikologi dan konsultasi manajemen, adapula jasa yang membutuhkan produk fisik sebagai persyaratan utama misalnya, kapal untuk angkutan laut, pesawat dalam jasa penerbangan dan makanan di restoran.

Pada praktek tidaklah gampang membedakan barang dan jasa, karena sering pemberian barang dibarengi dengan unsur jasa/pelayanan. Demikian pula sebaliknya, suatu jasa sering diperluas dengan cara memasukan atau menambahkan produk fisik pada penawaran jasa tersebut. Contoh, mobil dianggap lebih dekat sebagai barang ketimbang jasa, walaupun biasanya penjualan mobil disertai dengan manfaat-manfaat khusus berupa unsur jasa, yang sifatnya


(23)

abstrak, seperti garansi atau fasilitas pembiayaan. Pihak yang tampaknya abstrak seperti paket liburan juga mencakup unsur-unsur yang konkret dalam penawarannya, misalnya, pesawat dan kamar hotel. Pada hakikatnya terdapat berbagai macam tingkat kombinasi antara barang fisik jasa abstrak menu dan hidangan restotan misalnya, merupakan kombinasi antara barang fisik seperti makanan antara barang fisik seperti makanan dan keadaan fisik restoran dan jasa abstrak seperti penyiapan dan penyajian makanan, jasa reservasi dan lainnya.

Proses analisis dinilai dengan merancang manfaat-manfaat produk yang ditawarkan kepada pelanggan dan mengidentifikasi persepsi pelanggan terhadap manfaat-manfaat bersangkutan. Manfaat-manfaat tersebut, kemudian dibagi berdasarkan empat karakteeristik perbedaan antara barang dan jasa, Untuk mengidentifikasi elemen-elemen jasa dan barang. Adapun empat karakteristik tersebut yaitu:

a. Intangibility (tidak berwujud)

Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat atau benda maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan pengalaman,proses kinerja atau usaha. Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar atau diraba sebelum dibeli atau dipergunakan. Hal ini memiliki sejumlah implikasi bagi konsumen dan penyedia jasa. Bagi para pelanggan, ketidak pastian dalam pembelian jasa relatif tinggi karena terbatasnya pencarian kualitas yakni karakteristikfisik yang


(24)

dapat dievalauasi pembeli sebelum pembelian dilakukan. Sebagai contoh, pelangan dapat menilai secara rinci bentuk, warna da model sebuah mobil yang diminati sebelum ia memutuskan untuk membelinya. Konsumen tidak dapat melakukan hal serupa untuk jasa potong rambut atau dokter gigi. Kualitas apa dan bagaimana yang akan diterima konsumen, umumnya tidak diketahui sebelum jasa bersangkutan dikonsumsi.

b. Inseparability (tidak terpisahkan)

Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa pada umumnya dijual terlebih dahulu baru kemudian diproduksi dan digunakan atau dikonsumsi. Pemeriksaan medis merupakan salah satu contohnya. Dokter tidak dapat memproduksi jasanya tanpa kehadiran pesien. Pasien berssangkutan secara aktual juga terlibat dalam proses produksi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan dokter dan menjelaskan gejala penyakit yang dirasakannya.

c. Variability ( beraneka ragam)

Jasa bersifat sangat variabel karena banyak variasi bentuk,kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. Contoh, dua kampanye iklan yang dirancang oleh sebuah restoran tidak akan di identik dalam hal kinerja yang dihaasilkan. Hal ini karena jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan


(25)

konsumsinya. Berbeda dengan mesin, orang biasanya tidak bisa diproduksi dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.

d. Perishability (tidak tahan lama)

Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni atau kapasitas jalur telepon yang tidak dapat dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak bisa disimpan. Pada permintaan yang bersifatkonstan, kondisi ini tidak menjadi masalah, karena sifat dan kapasitas jasa bisa direncanakan untuk memenuhi permintaan. Namun sayangnya, permintaan pelanggan terhadap sebagian besar jasa sangat fluktuatif. Misalnya, permintaan jasa transportasi antar kota dan antar pulau akan melonjak menjelang Lebaran, Natal, Tahun Baru dan liburan sekolah, permintaan akan jasa-jasa rekreasi dan hiburan meningkat selama musim liburan, permintaan akan jasa telekomunikasi via telepon berfluktuasi antar jam dan hari. Kegagalan memenuhi permintaan puncak akan menyebabkan ketidak puasan pelanggan. Sebaliknya, bila organisasi jasa merancang kapasitas sesuai dengan permintaan puncak, maka disaat periode sepi akan terjadi kapasitas menganggur dalam jumlah sangat besar.


(26)

B. Bauran Pemasaran Jasa

Cakupan kegiatan pemasaran ditentukan oleh konsep pemasaran yang disebut bauran pemasaran (marketing mix). Marketing mix atau bauran pemasaran merupakan istilah yang dipakai untuk menjelaskan perpaduan strategi pembentukan inti sistem pemasaran sebuah perusahaan untuk mempengaruhi reaksi pembeli. Elemem-elemen bauran pemasaran terdiri semua variabel yang bisa dikontrol perusahaan dalam komunikasinya dengan dan akan dipakai untuk memuaskan konsumen sasaran.

Bauran pemasaran yang sudah dikenal terdiri dari empat elemen (4P) : produk, harga, distribusi dan promosi. Keempat elemen ini juga penting dalam pemasaran jasa. Pada pemasaran jasa ada elemen – elemen yang bisa dikontorl dan dikoordinasikan untuk keperluan komunikasi dengan dan memuaskan konsumen jasa. Elemen – elemen tersebut antara lain : orang (people or participants), lingkungan fisik dimana jasa diberikan atau bukti fisik (physical evidence) dan proses jasa itu sendiri (process). 4P yang pada mulanya menjadi bauran pemasaran barang, perlu diperluas menjadi 7P yang digunakan dalam pemasaran jasa antara lain :

1. Product (produk)

Produk merupakan kombinasi barang badan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. Produk tidak hanya meliputi unit fisiknya saja tetapi juga pemasar, garansi, merk dan pelayanan purna jual.


(27)

2. Price (harga)

Menurut Mc. Daniel Dkk (2001 : 56) haraga adalah apa yang harus diberikan oleh pembeli untuk mendapatkan suatu produk. Harga bukan saja suatu komponen bagi perusahaan untuk mengem,balikan modalnya, tetapi juga untuk mendapatkan keuntungan dan menentukan kelangsungan hidup.

3. Place (tempat)

Tempat menunjukan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan itu dijadikan produk yang dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen.

4. Promotion (promosi)

Mc . Daniel Dkk (2001 : 56) mendefinisikan promosi sebagai kegiatan yang menghasilkan informasi, membujuk atau mengingatkan konsumen akan manfaat dari suatu produk. Tujuan dari melakukan kegiatan promosi adalah :

a. Memperkenalkan produk baru kepada masyarakat b. Memperpanjang masa kedewasaan pruduk

c. Menjaga stabilitas perusahaan dari kemungkinana persaingan d. Mendorong penjualan produk

5. People (partisipan/orang)

6. Physical evidence (bukti fisik)

Lingkungan fisik dimana jasa disampaikan dan dimana perusahaan dan konsumennya berinteraksi dan setiap komponen tangible memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut.


(28)

Jasa merupakan intangible dan karenanya sulit dievaluasi, maka bukti fisik memberikan tanda – tanda, Misalnya kualitas jasa. Bukti fisik jasamencakup semua hal yang tangibel berkenaan dengan suatu jasa seperti brosur, kartu bisnis, format laporan, dan peralatan.

7. Process (proses)

Semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktivitas dimana jasa disampaikan yang merupakan sistem penyajian atau operasi jasa.

Obyektif utama dari pemasaran yaitu mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pasar. Jasa harus didesign untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Design jasa mencakup design dari proses jasa dan bagaimana jasa disampaikan.Penytajian jasa aaktual akan menentukan tahapan pengalaman konsumen/aliran operasi jasa, bahkan menjadi bukti yang bisa dinilai konsumen dan pada akhirnya, prose mencerminkan bagaimana semua elemen bauran pemasaran dikoordinasikan untuk menjamin kulitas dan konsistensi jasa yang diberikan kepada konsumen.


(29)

C. Harga

1. Pengertian Harga

Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Harga merupakan bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah. Menurut Kotler dan Amstrong (1999: 25) harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen agar menjadi manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Menurut Kismono (2001: 346) ia mendefinisikan harga sebagai nilai tukar suatu produk yang dinyatakan dalam satuan moneter. Angipora (1999: 25) mendefinisikan harga adalah apa yang harus diberikan oleh pembeli untuk mendapatkan suatu produk.

2. Tujuan Penetapan Harga

Penetapan harga merupakan suatu masalah jika perusahaan akan menetapkan harga untuk pertama kalinya. Hal ini terjadi, ketika perusahaan mengembangkan atau memperoleh produk baru. Pada saat memperkenalkan produknya, saluran distribusi baru atau daerah baru, ketika akan melakukan penawaran atas suatu perjanjian kerja baru. Perusahaan harus memutuskan dimana ia akan mendapatkan produknya berdasarkan mutu dan harga.

Menurut Kismono (2001: 347) tujuan penetapan harga bagi perusahaan yaitu:


(30)

Perusahaan menetapkan harga dan mempertimbangkan biaya yang telah dikeluarkan dan laba yang diinginkan. Dari laba tersebut perusahaan mendapatkan dana yang dapat digunakan untuk jalannya operasional perusahaan.

b. Merebut Pangsa Pasar (Market Share)

Perusahaan dapat menetapkan harga yang rendah sehingga dapat menarik lebih banyak konsumen dan dapat merebut pangsa pasar pesaing.

c. Mengejar Keuntungan

Perusahaan dapat menetapkan harga yang bersaing agar bisa mendapatkan keuntungan yang optimal bagi produknya. d. Mendapatkan Return on Investment atau pengembalian modal Perusahaan dapat cepat menutup biaya investasi, harga dapat

ditetapkan tinggi.

e. Mempertahankan Status Quo

Pada persaingan beragam produk yang ditawarkan di pasar, produk yang telah mendapatkan pangsa pasar perlu dipertahankan keberadaannya dengan penetapan harga yang tepat.

3. Faktor-Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan dalam Penetapan Harga

Secara umum ada dua faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga yaitu:


(31)

1). Tujuan Pemasaran Jasa

Faktor utama yang menentukan dalam penetapan harga adalah tujuan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial dan lain-lain.

2). Strategi Bauran Pemasaran

Harga hanyalah salah satu komponen dari bauran pemasaran. Oleh karena itu harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran pemasaran lainnya,distribusi dan promosi.

3). Biaya

Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang harus ditetapkan perusahaan agar tidak mengalami kerugian. Setiap perusahaan menaruh perhatian besar pada aspek struktur biaya (tetap dan variabel) serta jenis-jenis biaya lainnya.

b. Faktor Eksternal Perusahaan 1). Sifat Pasar dan Permintaan

Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan permintaan yang dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan sempurna, persaingan monopoli maupun oligopoli. Faktor lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah elastisitas permintaan.


(32)

2). Persaingan

Menurut Kotler (1997: 26) ada lima kekuatan pokok yang beerpengaruh dalam persaingan suatu industri, yaitu persaingan dalam industri yang bersangkutan, produk subsitusi, pemasok, pelanggan dan ancaman pendatang baru. Informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis karakteristik yang dihadapi antara lain meliputi:

a). Jumlah Perusahaan Dalam Suatu Industri

Perusahaan dalam suatu industri bila hanya ada satu, maka secara teoritis perusahaan yang bersangkutan bebas menetapkan harganya seberapapun. Industri terdiri atas banyak perusahaan, maka persaingan harga terjadi bila produk yang dihasilkan tidak terdiferensiasi, maka harga pemimpin industri yang leluasa menentukan perubahan harga.

b). Ukuran Relatif Setiap Anggota Dalam Organisasi Perusahaan memiliki pangsa pasar yang besar, maka

perusahaan yang bersangkutan dapat memegang insiatif perubahan harga. Bila pangsa pasarnya kecil, maka jadi pengikut.

c). Diferensiasi Produk

Perusahaan berpeluang melakukan diferensiasi dalam industrinya, maka perusahaan tersebut dapat mengendalikan aspek penetapan harga, bahkan


(33)

sekalipun perusahaan itu kecil dan banyak pesaing dalam industri.

d). Kemudahan Untuk Memasuki Industri Yang Bersangkutan

Suatu industri mudah untuk dimasuki, maka perusahaan yang ada sulit mempengaruhi atau mengendalikan harga, sedangkan bila ada hambatan masuk ke pasar (Barrter to Market Antry), maka perusahaan yang sudah ada dalam industri tersebut dapat menendalikan harga hambatan yang masuk dalam pasar dapat berupa persyaratan teknologi, modal yang besar, tidak tersedia bahan baku yang utama, skala ekonomis yang sudah dicapai perusahaan-perusahaan yang sudah ada yang sulit dirai oleh para pendatang baru, kendati atas sumber daya alam oleh perusahaan yang sudah dan keahlian dalam pemasaran.

e). Unsur-unsur Lingkungan Eksternal Lainnya Perusahaan

Selain Faktor-faktor diatas, perusahaan juga perlu mempertimbangkan faktor kondisi ekonomi (inflasi, booming, resesi, tingkat bunga), kebijakan dan peraturan pemerintah dan aspek sosial (kepedulian terhadap lingkungan).


(34)

4. Strategi Penetapan Harga

Setelah harga dasar ditentukan dengan pendekatan permintaan dan penawaran, pendekatan biaya dan pendekatan pasar, pada tahap berikutnya pemasar perlu untuk menetapkan strategi harga. Pilihan strategi harga dipengaruhi harga sasaran (objektif) perusahaan, tahapan daur hidup produk dan persaingan. Strategi penetapan harga terdiri dari:

a. Strategi Harga Produk Baru

1). Skimming

Skimming yaitu penetaqpan harga yang relatif tinggi pada saat produk diluncurkan pertama kali di pasar, haruslah yang memproduksi produk berteknologi tinggi menginvestasikan dana yang besar untuk riset dan pengembangan produk,serta manufaktur. Contohnya, Apple Computer, Nokia, Hawlett-Packard dan lain-lain.

2). Penetration Pricing

Penetration Pricing yaitu meluncurkan produk dengan harga yang murah untuk memperoleh pangsa pasar yang luas atas barang atau jasa. Tujuan perusahaan menetapkan strategi ini adalah untuk penetrasi pasar secepat-cepatnya dan membangun loyalitas merek, contohnya, PT. Timor Distribusi Nasional meluncurkan sedan timor untuk menguasai pangsa pasar sedan kelas 1300-16000 cc


(35)

dengan harga yang relatif murah, sekitar Rp 36 juta- Rp 40 juta.

b. Strategi Harga Psikologis terdiri dari:

1). Presige Pricing

Strategi ini menetapkan harga yang tinggi untuk menanamkan citra (image) kualitas yang tinggi. Strategi ini berhasil untuk produk shopping dan speciality. Contohnya, Rolex, Chopard, Cristian Dior dan sebagainya.

2). Odd Pricing

Pada strategi ini penjual menetapkan harga yang ganjil atau sedikit dibawah jumlah yang genap, seperti Rp 999.999,00, Rp 49.900,00 atau Rp 9.995,00. contohnya, harga pada produk alat kebugaran, alat kecantikan, perabot dapur yang ditawarkan telemarketing seperti lewat TV Media.

3). Multiple Unit Pricing

Strategi penentuan harga ini digunakan perusahaan yang menjual dengan harga yang lebih rendah apabila konsumen membeli dalam jumlah yang lebih banyak. Misalnya, sepotong pakaian yang dijual dengan harga Rp 10.000,00 akan dijual dengan harga Rp 8.000,00 apabila konsumen membeli dua potong pakaian.


(36)

Strategi penentuan harga ini, perusahaan menjual produk dengan harga yang berada untuk model yang berada dalam lini produk tertentu. Contohnya, pada tahun 1996, Acer, Produsen Computer Taiwan, menjual Acer Entra seharga Rp 2.750.000,00 sedangkan Acer Entra Multimedia dijual seharga Rp 3.100.000,00

5). Leader Pricing

Perusahaan pengecer sering sering menggunakan strategi ini dengan menjual beberapa produk yang menarik dengan harga yang rendah dibanding harga normal. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kunjungan di toko. Harga yang rendah pada minuman ringan, sandal, gula permen, sering kali digunakan untuk menarik konsumen.

c. Strategi Harga Diskon

Strategi ini banyak digunakan oleh perusahaan dengan memberikan potongan harga atau diskon untuk meningkatkan penjualan. Harga diskon adalah semua potongan dan harga yang sudah ditetapkan. Diskon dapat berupa cash discount (promt payment), trade discount (deberikan perantara pemasaran pada pada perantara yang lain sebagai bentuk layanan) dan quntity discount (membeli dalam jumlah tertentu baru mendapat diskon, contohnya, membeli 100 unit akan mendapat diskon 15 persen) d. Strategi Harga Kompetitif terdiri dari:


(37)

1). Relative Pricing

Strategi penentuan harga dengan menetapkan harga diatas, dibawah atau sama dengan tingkat harga persaingan. Perusahaan dalam menetapkan harga mengikuti gerakan persaingan.

2). Follow The Leader Pricing

Strategi ini merupakan penetapan harga dimana perusahaan tidak menetapkan harganya sendiri, namun bereaksi mengikuti harga yang ditetapkan pemimpin pasar (market leader), perusahaan- perusahaan skala menengah mengikuti harga yang telah “ditentukan” perusahaan besar untuk menghindari “perang harga”.

D. Keputusan Pembelian

Menurut Suryadi dan Ramdhani (2001: 14) pengambilan keputusan merupakan suatu proses komunikasi dan partisipasi dan terus menerus dari keseluruhan organisasi. Hasil keputusan tersebut merupakan pernyataan yang disetujui alternatif atau antar prosedur untuk mencapai tujuan. Pendekatannya dapat dilakukan, baik melalui pendekatan yang bersifat pribadi atau kelompok sentralisasi, desentralisasi, partisipasi maupun demokratis. Persoalan pengambilan keputusan pada dasarnya merupakan bentuk pemilihan alternatif-alternatif, tindakan yang mungkin dipilih dimana prosesnya merupakan mekanisme tertentu.


(38)

Penyusunan model keputusan adalah suatu cara untuk mengembangkan hubungan-hubungan logis yang mendasari persoalan keputusan kedalam suatu model keputusan matematis, yang mencerminkan hubungan yang terjadi diantara faktor-faktor yang terlibat.

Menurut The American Marketing Association (dalam Setiadi,2003: 3) mendefinisikan perilaku konsumen yang merupakan interaksi dinamis antara afeksi (perilaku), kognisi (pikiran) dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka.

Definisi tersebut mengandung tiga ide penting, yaitu: perilaku konsumen bersifat dinamis, melibatkan interaksi antara afeksi (perilaku), kognisi (pikiran), perilaku dan kejadian disekitar yang melibatkan pertukaran untuk memenuhi kebutuhan.

Menurut Simon dalam Suryadi dan Ramdhani (2000: 15) proses pengambilan keputusan terdiri dari tiga fase, yaitu:

1. Intelligense

Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problem serta proses pengenalan masalah. Data masukan masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.


(39)

Tahap ini merupakan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut diimplementasikan kedalam proses pengambilan keputusan.

3. Design

Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menuturkan solusi dan menguji kelayakan sosial.

Angel (1994: 60) berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi dan membentuk perilaku proses keputusan pembelian adalah:

1. Pengaruh Lingkungan, yang meliputi: a. Budaya

b. Kelas sosial c. Pengaruh pribadi d. Sikap

e. Situasi

2. Kompleksitas Perbedaan Individu yang sangat penting antara lain: a. Sumber daya konsumen

b. Motivasi dan keterlibatan c. Pengetahuan

d. Sikap


(40)

3. Proses Psikologi Dasar terdiri dari: a. Pengolahan informasi

b. Pembelajaran

c. Perubahan sikap dan perilaku

Menurut Setiadi (2003: 16) dalam mengambil keputusan untuk mengkonsumsi suatu produk, konsumen dihadapkan proses dalam pengambilan keputusan.

Mencari Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan Pembelian

Perilaku Pasca Pembelian Mengenali

Kebutuhan

Sumber : Diadaptasi dari perilaku konsumen (2003: 16) Gambar 2 : Proses pengambilan keputusan pembelian


(41)

Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a. Pengenalan Masalah

Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi yang diinginkan dengan kondisi yang sebenarnya terjadi.

b. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan berusaha mencari sumber informasi sebanyak mungkin. Secara umum konsumen menerima informasi terbanyak dari suatu produk dari sumber komersil, yaitu sumber-sumber yang didominasi oleh para pemasar seperti iklan.

c. Evaluasi Alternatif

Ada beberapa model evaluasi keputusan, namun kebanyakan dari proses evaluasi konsumen bersifat kognitif yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional.

d. Keputusan Pembelian

Tahap evaluasi konsumen membentuk preferensiterhadap merek-merek yang terdapat perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk tujuan pembelian untuk membeli merek yang disukai. Tujuan pembelian juga akan dipengaruhi oleh faktor-faktor keadaan yang terduga.


(42)

e. Perilaku Paska Pembelian

Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan dan ketidak puasan. Konsumen itu juga akan terlibat dalam tindakan-tindakan sesudah pembelian akan menarik minat para pemasar.

Hawkins, Best dan Coney dalam Simamora (2002: 8) mengatakan bahwa berdasarkan faktor yang dipertimbangkan, pada dasarnya pengambilan keputusan bisa dibagi dua, yaitu pengambilan keputusan berdasarkan sikap (atritude based choise).

Pengambilan keputusan berdasarkan sikap mengasumsikan bahwa keputusan diambil berdasarkan kesan umum, intuisi maupun perasaan. Pengambilan keputusan seperti ini bisa terjadi pada produk yang belum dikenal atau tidak sempat dievaluasi oleh konsumen. Menurut Kotler (1997: 160) jenis-jenis tingkah laku keputusan pembelian terdiri dari:

1. Tingkah laku membeli yang komplek

Tingkah laku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan keterlibatan tinggi konsumen dalam pembelian dan perbedaan besar yang dirasakan diantara mereki.

2. Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidak cocokan.

Tingkah laku membeli konsumen dalam situasiyang bercirikan keterlibatan konsumen yang tinggi tetapi sedikit perbedaan yang dirasakan diantara merek.


(43)

Tingkah laku membeli konsumen dalam situasi ini yang bercirikan keterlibatan konsumen yang rendah.

Menurut Kotler (1997: 153) ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi perilaku pembelian antara lain:

1. Faktor Budaya

Faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam terhadap perilaku. Peran budaya, sub budaya dan kelas sosial pembeli sangatlah penting terdiri dari sub budaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi.

2. Faktor Sosial

Sebagai tambahan atas faktor budaya, perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh fungsi sosial seperti kelompok acuan keluarga, peran dan status.

3. Faktor Pribadi

Keputusan pembeli yang dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut adalah usia, tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli.

4. Fungsi Psikologis

Pilihan pembeli seseorang dipengaruhi oleh empat fungsi psikologis utama yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan dan keyakinan.


(44)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

CV. DR HIMPAK Medan merupakan suatu perusahaan jasa transportasi yang berbentuk perusahaan komanditer yang anggotanya terdiri dari dua orang pemegang saham yaitu Bapak Fachruddin Kudadiri dan Bapak Pidin Sagala. Kegiatan utama dari peerusahaan ini bergerak dibidang jasa transportasi darat.

CV. DR HIMPAK Medan didirikan oleh Bapak Fachruddin Kudadiri. CV. DR HIMPAK Medan merupakan suatu singkatan dari “Dairi Raya Himpunan Masyarakat Pak-pak” yang berdiri pada tahun 2002 yang beralamatkan di Jl. Jamin Ginting Pasar VII No. 837 Medan.

Pada tahun 2002, CV. DR HIMPAK Medan memiliki modal awal Rp 500.000.000,- dengan perincian sebagai berikut: Untuk ijin usaha Rp 100.000.000,- untuk full bangunan Rp 30.000.000,- dan selebihnya untuk pembelian 10 unit mobil dengan merk L- 300 dan pada saat itu trayek dari CV. DR HIMPAK Medan hanya tujuan Medan Subu Salam (Aceh Tengah). Pada tahun 2004 CV. DR HIMPAK Medan menambah jumlah armadanya ± 40 unit dengan tipe merk yang sama dan memperluas trayeknya dengan tujuan yang berbeda antara lain: Sidikalang, Salak, Pegegen, Sibande dan sampai sekarang jumlah armadanya menjadi 60 unit. Hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya jumlah permintaan konsumen.


(45)

Kegiatan Yang Dilakukan CV. DR HIMPAK Medan 1. Kegiatan dibidang Administrasi

Kegiatan dalam hal ini merupakan rencana pelaksanaan atau kebijakan dalam penjualan tiket sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan membuat laporan-laporan kepada direksi atas pelaksanaan tugas dibidang administrasi perusahaan. Hal ini harus dipertangungjawabkan agar kegiatan-kegiatan dari perusahaan selalu berjalan dengan baikj sesuai dengan rencana. 2. Kegiatan dibidang pelayanan transportasi

a. Melayani penumpang trayek dekat maupun jauh b. Menerima pengiriman paket

3. Kegiatan didalam per jalanan

a. STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) b. SIK (Surat Ijin Kendaraan)

c. KPS (Kartu Pengawasan) d. Surat Ijin Usaha


(46)

B. Struktur Organisasi Perusahaan CV. DR HIMPAK Medan dan Uraian Tugas

Dalam rangka melaksanakan tugas, diperlukan adanya struktur organisasi. Struktur organisasi adalah kerangka dansusunan perwujudan pola hubungan diantara fungsi-fungsi, bagia-bagian dan orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu peerusahaan. Tugas wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan tersebut adalah sebagai berikut:

Pimpinan

Direktur utama sebagai pimpinan tertinggi dalam perusahaan bertugas: 1. Memimpin keseluruhan aktivitas dalam perusahaan.

2. Mengambil keputussan dalam menetapkan kebijakan, pengendalian dan pengembangan kegiatan perusahaan.

3. menyetujui dan memberikan pengesahan atas pemberian inventaris perusahaan.

4. Mengadakan peramalan keadaan perusahaan untuk masa yang akan datang.

5. Menyetujui dan menolak pengankatanm dan pemberhentian karyawan. Wakil Pimpinan

Wakil pimpinan dalam kegiatannya berfungsi sebagai berikut: 1. Melaksanakan tugas pimpinan bilamana pimpinan berhalangan.

2. Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan tugas setiap bagian serta menerima laporan tertulis dari setiap bagian.


(47)

3. mengevaluasi semua kegiatan yan berhubunan dengan perjalanan angkutan.

Koordinator

1. Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan tugas yang berhubungan denan kegiatan pengangkutan.

2. Memberikan pertanggungjawaban kepada direksi. Mandor

1. Mengawasi setiap bawahannya dalam melaksanakan tuas yang berhubungan dengan kegiatan operasi perusahaan.

2. Bertanggung jawab terhadap pimpinan perusahaan. Staff Mandor

1. Mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan penjualan tiket. 2. menyediakan kegiatan pembukuan dan pembayaran gaji.

3. bertanggung jawab kepada pimpinan. Karyawan (Pengemudi angkutan)

1. Menghantarkan penumpang ke terminal tujuan. 2. Menjemput penumpang.

3. Menjaga keselamatan penumpang sampai ketempat tujuan. 4. Bertanggung jawab terhadap pimpinan perusahaan.

Karyawan Bongkar Muat

1. Membongkar dan menyusun barang-barang yang dimiliki penumpang ke mobil angkutan


(48)

Wakil Direksi

Koordinator

Mandor I Mandor II

Karyawan (supir, bongkar muat)

Staff Mandor Staff Mandor

Direksi

Sumber : C.V DR Himpak Medan


(49)

C. Sistem Penjualan Tiket C.V DR Himpak Medan 1. Tunai / Cash

Pada sistem penjualan itu, penumpang dengan sendirinya datang ke terminal untuk memesan tiket yang dibutuhkan. Pembayaran tiket dilakukan bersamaan dengan pemberian tiket.

2. Kredit

Pada sistem penjualan ini, penumpang hanya menelepon untuk memesan tiket dan pembayarannya dilakukan pada jadwal keberangkatan sipenumpang.

Tabel 3.1 Daftar Harga Tiket C.V DR HIMPAK Medan

Tujuan Harga Sebelum Naik

(2002 – 2004)

Harga Setelah Naik (November 2005) Subu Salam (Aceh)

Pegegen Sibande Salak Sidikalang

Rp. 40.000,- Rp. 28.000,- Rp. 25.000,- Rp. 23.000,- Rp. 18.000,-

Rp. 50.000,- Rp. 35.000,- Rp.32.000,- Rp.30.000,- Rp.25.000,- Sumber : C.V DR HIMPAK M


(50)

BAB IV

ANALISIS DATA

Pada penelitian ini digunakan dua metode untuk menganalisis data primer yang telah diperoleh, yaitu metode analisis deskriptif dan metode analisis kuantitatif. Metode analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui secara umum gambaran responden penelitian. Sedangkan metode analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas data serta pengaruh antara variable bebas (kenaikan harga) terhadap variable terikat (keputusan pembelian pada CV DR HIMPAK Medan) melalui pengolahan data primer dari kuesioner. Proses penganalisaan data ini peneliti menggunakan bantuan software SPSS 13.0

A. Analisis Deskriptif Responden

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan data-data kuesioner yang disebarkan kepada 152 responden, diperoleh data mengenai jenis kelamin responden penelitian. Jumlah dan persentase antara laki-laki dan perempuan dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 113 74%

Perempuan 39 26%

Jumlah 152 100%

Sumber : Hasil Penelitian 2006 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah responden laki-laki lebih banyak daripada perempuan dimana ada 113 orang responden laki-laki atau


(51)

sebesar 74 % berbanding dengan 39 orang responden perempuan atau sebesar 46%. Ini berarti secara umum dalam penelitian ini penduduk laki-laki memiliki mobilitas yang lebih tinggi dalam menggunakan angkutan umum CV DR HIMPAK. Ini mungkin disebabkan laki-laki memiliki lebih banyak kepentingan / urusan terhadap daerah-daerah yang dituju angkutan umum ini. 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Data dalam tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang berprofesi sebagai wiraswasta mendominasi dalam penelitian ini sebanyak 77 orang atau 51% dari total responden. Kemudian disusul responden yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai/karyawan sebanyak 45 orang dengan persentase sebanyak 30%.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Persentase

Wiraswasta 77 51%

Pegawai 45 30%

Tidak Bekerja 16 10%

Pelajar/Mahasiswa 14 9%

Total 152 100%

Sumber : Hasil Penelitian 2006 (Data Diolah)

Hal ini menunjukkan mereka yang berprofesi sebagai wiraswasta memiliki banyak urusan yang mungkin berkaitan dengan bisnis masing-masing sehingga mereka lebih banyak bepergian ke daerah tujuan angkutan umum CV DR HIMPAK Medan.


(52)

B. Analisis Deskriptif Variabel

Penelitian ini menggunakan masing-masing satu variabel bebas (kenaikan harga) dan variable terikat (keputusan pembelian)

1. Variabel Kenaikan Harga

Variabel ini meliputi mahalnya tiket, murahnya tiket jika dibandingkan jenis angkutan lain, standar kenaikan harga tiket, kesesuaian antara kenaikan harga dengan pelayanan yang diberikan dan adanya biaya ekstra. Variabel ini terdiri dari 5 (lima) pertanyaan (item). Distribusi jawaban respnden tentang variabel kenaikan harga dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kenaikan Harga STS TS KS S SS

Item

No F % F % F % F % F %

Total %

Total Responden

1 21 14% 51 34% 30 20% 36 24% 14 8% 100% 152

2 3 2% 11 7% 19 12% 94 62% 25 17% 100% 152

3 1 1% 9 6% 17 11% 105 69% 20 13% 100% 152

4 6 4% 9 6% 33 22% 92 60% 17 8% 100% 152

5 15 10% 42 28% 26 17% 54 35% 15 15% 100% 152

Sumber : Hasil Penelitian 2006 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat frekuensi jawaban responden terhadap mahalnya kenaikan harga tiket adalah 48% responden (72 orang) tidak setuju dengan kenaikan harga tiket tersebut. Namun jumlah yang menyatakan setuju atas kenaikan harga tersebut cukup signifikan yaitu 32% responden (50 orang). Hal ini menunjukkan pendapat konsumen pengguna jasa CV DR


(53)

HIMPAK Medan relatif seimbang antara yang setuju maupun yang tidak setuju atas adanya kenaikan harga tiket.

Frekuensi jawaban responden terhadap harga tiket setelah kenaikan dianggap tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan tarif angkutan jenis lain didapat hasil yang menunjukkan 79% responden setuju dengan pernyataan tersebut yang mengindikasikan bahwa meskipun harga tiket telah dinaikkan sebagian besar konsumen tetap memilih menggunakan jasa angkutan CV DR HIMPAK Medan.

Distribusi jawaban responden terhadap item ketiga yaitu kenaikan harga tiket masih dianggap standar/wajar 82% responden setuju dengan pernyataan tersebut sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa meskipun harga tiket naik konsumen menganggap kenaikannya masih wajar / cukup maklum atas kenaikan harga tiketnya.

Frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan bahwa kenaikan harga telah disesuaikan dengan peningkatan pelayanan, dari data diatas dapat ditarik kesimpulan 68% responden melihat kenaikan harga tiket ini telah diimbangi dengan peningkatan kualitas pelayanan oleh CV DR HIMPAK.

Distribusi jawaban responden terhadap dikenakannya biaya ekstra bagi para penumpang atas barang-barang bawaan mereka, dari hasil kuesioner diperlihatkan bahwa 50% responden setuju atas adanya biaya ekstra tersebut, sementara yang menjawab tidak setuju atas adanya biaya ekstra tersebut cukup signifikan yaitu 38% responden. Hal ini menunjukkan meskipun 50% responden setuju atas adanya biaya ekstra tersebut, namun jumlah yang tidak


(54)

setuju juga cukup banyak sehingga pengelola CV DR HIMPAK Medan perlu mempertimbangkan adanya biaya ekstra ini.

C. Analisis Statistik Deskriptif

Penganalisaan regresi linear sederhana dilakukan dengan menggunakan metde enter, karena dengan metode enter seluruh variabel akan dimaukkan kedalam analisis untuk dapat diketahui apakah variabel independen mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependen. Data ini akan diolah menurut metode enter pada input SPSS versi 13.0

Berdasarkan tabel Variables Entered Removedb (Terlampir) menunjukkan hasil analisis statistik deskriptif sebagai berikut:

a. Variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel independen yaitu variabel kenaikan harga.

b. Tidak ada variabel independen yang dikeluarkan (removed)

c. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter

Berdasarkan tabel Descriptive Statistics (Terlampir) menunjukkan hasil analisis statistik deskriptif sebagai berikut:

a. Rata-rata variabel kenaikan harga = 7,54 dan standar deviasinya = 1,400 b. Rata-rata variabel keputusan pembelian = 47,69 dan standar deviasinya =

6,249.


(55)

D. Analisis Statistik Kuantitatif 1. Uji Validitas

Kuesioner sebelum disebarkan untuk menjadi sumber data yang baik, maka perlu digunakan uji validitas dan reliabilitas. Uji ini dilakukan dengan tujuan agar data yang diambil benar valid dan reliabel artinya benar-benar mengukur apa yang hendak diuji dan konstan dalam pengambilan data.

Valid berarti data-data yang diperoleh dengan penggunaan alat (instrumen) misalnya kuesioner, benar-benar dapat menjawab tujuan penelitian (Pratisto, 2004 : 241).

Pengujian validitas instrumen digunakan dengan menggunakan program SPSS 13.0 for windows, dengan kriteria sebagai berikut :

1) Jika rhitung > rtabel maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

2) Jika rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

Pada hasil pengolahan dengan menggunakan bantuan software SPSS 13.0 untuk melakukan pengujian terhadap validitas dan reliabilitas pada tiap pertanyaan dari kuesioner yang akan diajukan, diperoleh data output sebagai berikut :

1. Pada kelompok Item Total Statistics, Scale Mean if Item Deleted

menerangkan rata-rata total jika variabel tersebut dihapus.

2. Corrected Item - Total Correlation merupakan korelasi antara skor

item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Untuk mengetahui validitas butir pertanyaan tersebut harus dibandingkan dengan rtabel.


(56)

rtabel pada ∞ 0,05 dengan derajat bebas (df) = jumlah kasus – 2.

Jumlah kasus adalah 17, jadi df = 17 – 2 = 15. r (0,05 : 11) pada uji satu arah = 0,3271.

3. Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel maka butir pertanyaan tersebut

valid.

4. Jika rhitung negatif atau rhitung < rtabel maka butir pertanyaan tersebut

tidak valid.

5. rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item – Total Correlation.

6. Dari 17 butir pertanyaan yang dibuat pada kuesioner, ternyata butir 1, 2, 5, 9, dan 14 tidak valid karena rhitung < rtabel.

rhitung pada butir 1 adalah 0,007 dan lebih kecil dari rtabel yaitu 0,3271.

rhitung pada butir 2 adalah 0,054 dan lebih kecil dari rtabel yaitu 0,3271.

rhitung pada butir 5 adalah -0,026 dan lebih kecil dari rtabel yaitu

0,3271.

rhitung pada butir 9 adalah 0,200 dan lebih kecil dari rtabel yaitu 0,3271.

rhitung pada butir 14 adalah 0,302 dan lebih kecil dari rtabel yaitu

0,3271.

Sehingga butir 1, 2, 5, 9 dan 14 harus dibuang.(Terlampir)

Dengan prosedur yang sama, tapi terlebih dahulu membuang butir 1, 2, 5, 9 dan 14 maka akan diperoleh output sebagai berikut.

rtabel pada ∞ 0,05 dengan derajat bebas df = 12 – 2 = 10

r(0,05) ; 10 pada uji satu arah = 0,3981

Dari 12 butir pertanyaan yang yang tersisa pada kuesioner, dapat dilihat bahwa nilai Corrected Item - Total Correlation (rhitung) semuanya lebih besar


(57)

dari rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa 12 butir pertanyaan telah valid.

(Terlampir) 2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulangkali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2003:110).

Pengujian dilakukan dengan program software SPSS 13.0 for windows. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :

1)Jika ralpha positif > rtabel maka pertanyaan reliabel.

2)Jika ralpha negatif atau < rtabel maka pertanyaan tidak reliabel.

Tabel 4.4 Reliabilitas Kuesioner

,836 17

r Alpha

Jumlah Pertanyaan

Sumber :Data Diolah, 2006

Pada 17 butir pertanyaan dengan tingkat signifikansi 0,05 koefisien alpha sebesar 0,836, sedangkan rtabel 0,3271 berarti ralpha positif dan lebih besar

dari rtabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa butir-butir pertanyaan diatas telah

reliabel dan kuesioner sudah dapat disebarkan dan dijadikan sebagai instrumen dari penelitian ini.


(58)

E. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui besar pengaruh keterkaitan antara satu variabel bebas (kenaikan harga) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian), dengan bantuan SPSS versi 13.0 dihasilkan output sebagai berikut :

Tabel 4.5 Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) 29,226 2,337 12,504 ,000

1

Kenaikan_harga 2,449 ,305 ,549 8,034 ,000

a Dependent Variable: Keputusan_pembelian Sumber : Data diolah, 2006

Model regresi untuk persamaan ini dapat dilihat dari tabel Coefficients pada kolom B, yaitu:

Y = 29,226 + 2,449X1

Dimana:

Y = Keputusan pembelian tiket angkutan CV DR HIMPAK Medan X1 = Kenaikan harga

Persamaan dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Konstanta sebesar 29,226 menyatakan bahwa jika tidak ada faktor kenaikan harga maka keoutusan pembelian tiket angkutan CV DR HIMPAK Medan tetap ada sebesar 29,226.

b. Koefisien regresi X1 sebesar 2,449 menyatakan setiap peningkatan

variabel kenaikan harga sebesar sauan nilai, akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 2,449. Ini menunjukkan hasil yang cukup menarik


(59)

karena kenaikan harga tiket tidak menurunkan keputusan pembelian tiket angkutan CV DR HIMPAK Medan tetapi malah menaikkan keputusan pembelian tiket. Hal itu mencerminkan bahwa pengguna jasa relatif tidak terpengaruh dengan kenaikan harga atau mungkin juga mencerminkan ketidakberdayaan pengguna jasa terhadap kenaikan harga karena CV DR HIMPAK Medan adalah angkutan umum yang melewati daerah tujuan mereka.

F. Pengujian Hipotesis

1. Uji Signifikansi Individual (Uji – t)

Uji – t dilakukan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas (independen) secara individual terhadap variabel terikat (dependen). Untuk melakukan uji – t menggunakan tabel Coefficients.

Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut : a. Menentukan model hipotesis untuk H0 dan H1

b. Mencari nilai ttabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (∞)

dan menentukan derajat kebebasan.

c. Menentukan kriteria pengambilan keputusan

d. Mencari nilai thitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS

versi 13.0 e. Kesimpulan Hasil Pengujian :

a. Model hipotesis yang digunakan dalam uji – t adalah : H0 : bi = 0


(60)

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1) yaitu variabel kenaikan harga

terhadap keputusan pembelian (Y). Ha : bi≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1) yaitu variabel kenaikan harga terhadap

keputusan pembelian (Y).

b. ttabel diperoleh dengan derajat bebas = n – k

n = jumlah sampel, yaitu 152

k = jumlah variabel yang digunakan, k = 2 derajat bebas = n – k = 152 – 2 = 150

Uji – t yang digunakan adalah uji satu arah maka ttabel 0,05 (150)

adalah 1,658

c. Kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima jika ttabel > thitung pada ∞ = 5%

Ha diterima jika ttabel < thitung pada ∞ = 5%

d. Dari tabel Coefficients dapat dilihat :

i. Variabel kenaikan harga (X1), thitung = 8,034 dengan tingkat

signifikansi 0

Maka Ha diterima karena ttabel < thitung pada ∞ = 5%

Artinya secara individual terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel kenaikan harga terhadap keputusan pembelian.


(61)

2. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Penujian koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur persentase sumbangan variabel kenaikan harga (X1) terhadap variabel

keputusan pembelian (Y) secara bersama-sama. Hasil pengujian koefisien determinasi dapat dilihat dengan menggunakan bantuan software SPSS 13.0 pada tabel berikut :

Tabel 4.6 Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,549(a) ,301 ,296 5,242 2,153

a Predictors: (Constant), Kenaikan_harga b Dependent Variable: Keputusan_pembelian Sumber : Data diolah, 2006

Berdasarkan Tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa koefisien korelasi (R) sebesar 0,549 yang menunjukkan adanya hubungan yang relatif kuat dimana koefisien determinasi R2 sebesar 0,301 berada diantara 0 < R < 1. Ini menunjukkan variasi naik turunnya keputusan pembelian tiket angkutan umum CV DR HIMPAK dipengaruhi oleh variasi pada variabel kenaikan harga sebesar 30,1%. Dengan demikian nilai variabel yang tidak dimasukkan dalam model adalah e = 1 – 0,301 = 0,699 atau 69,9%. Dengan kata lain 69,9% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.


(62)

G. Hasil Penelitian

Berdasarkan penjelasan-penjelasan dan analisis yang telah dikemukakan maka masalah-masalah yang terdapat di dalam rumusan masalah telah dapat dijawab yaitu :

1. Terdapat pengaruh variabel kenaikan harga terhadap keputusan pembelian tiket angkutan umum CV DR HIMPAK.

2. Melalui pengujian hipotesis, hasil penelitian yang didapat adalah secara individual variabel kenaikan harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian tiket angkutan umum CV DR HIMPAK.


(63)

BAB V

KESIMPULAN dan SARAN

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi terhadap pengaruh kenaikan harga terhadap keputusan pembelian pada CV DR HIMPAK, maka penelti menarik kesimpulan atas penelitian yang dilakukan dan memberikan saran-saran yang bermanfaat baik bagi pengelola angkutan umum CV DR HIMPAK maupun bagi penelitian selanjutnya untuk memperbaiki kekurangan dalam upaya meningkatkan jumlah pengguna angkutan umum CV DR HIMPAK maupun kualitas penelitian selanjutnya.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan :

1. Variabel kenaikan harga tiket (X1) berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada CV DR HIMPAK Medan (Y). Hal ini dibuktikan dari besarnya thitung (8,304) yang lebih besar dari ttabel (1,658). Hal ini disebabkan adanya adanya variabel lain yang mempengaruhi keputusan pembelian.

2. Melalui identifikasi determinan diketahui bahwa nilai R square sebesar 30,1% artinya bahwa keputusan pembelian pada CV DR HIMPAK Medan dipengaruhi oleh variabel kenaikan harga.


(64)

Saran

Dengan adanya keterbatasan dalam penelitian ini sehingga peneliti belum dapat menjawab semua yang terkait dengan keputusan pembelian pada CV DR HIMPAK Medan, maka saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Bagi pengelola CV DR HIMPAK Medan meskipun para pengguna jasa relatif tidak terpengaruh atas adanya kenaikan harga tiket, namun hal itu sebaiknya tetap harus diimbangi oleh peningkatan kualitas pelayanan kepada para penumpang sehingga para penumpang tetap loyal kepada CV DR HIMPAK Medan.

2. Mengingat kemampuan variabel kenaikan harga dalam menjelaskan keputusan pembelian pada CV DR HIMPAK Medan sebesar 30,1% menunjukkan ada 69,9% pengaruh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini makapenelii yang tertarik untuk meneliti hal yang sama perlu dan sangat disarankan untuk memasukkan variabel lain yang juga dapat mempengaruhi keputusan pembelian pada CV DR HIMPAK Medan.

3. Hendaknya dilakukan penelitian dengan menggunakan jenis angkutan umum lain yang melewati rute-rute yang berbeda untuk mendapatkan gambaran lain mengenai keputusan pembelian tiket angkutan umum dan dapat menambah persepsi baru penelitian.


(65)

DAFTAR PUSTAKA

Angipora P, Marius. 1999. Dasar-Dasar Pemasaran, Penerbit Rajawali Press. Jakarta

Assauri, Sofyan. 1999. Menjamin Pemasaran : Dasar, Konsep dan Strategi, Cetakan Keenam, Penerbit PT Raja Grafindo Persada.

Df, Mc.Daniel. 2001. Pemasaran, Edisi I, Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Durianto, Darmadi dkk. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar, Penerbit PT Gramedia, Jakarta.

Kismono, Gugup. 2001, Pengantar Bisnis, Penebit BPFE. Yogyakarta.

Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 1997. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Pnerbit Erlangga, Jakarta.

Pramesti, Getut. 2006. Panduan Lengkap SPSS 13.0 dalam Mengolah Data Statistik, Edisi Pertama, Penerbit PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Pratisto, Arif. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan

Percobaan dengan SPSS 12, Edisi Pertama, Penerbit PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Rangkuti, Freddy. 2003. Riset Pemasaran, Cetakan Keenam, PT Gramedia, Jakarta.

Setiadi, Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen, Penerbit Pernada Media. Jakarta. Sugiyono. 2003. Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan Kelima. Penerbit

Alfabeta. Bandung.

Suryadi, Kadarsa dan Ramdhani, Ali. 2002. Sistem Pendukung Keputusan,


(66)

Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa, Edisi I, Penerbit Bayu Media Publishing. Malang.

Umar, Husain. 2001. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Yazid, 1999. Pemasaran Jasa Konsep dan Implementasi, Cetakan Pertama, Penerbit EKONISIA Fakultas Ekonomi UII. Yogyakarta.


(67)

LAMPIRAN I

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KENAIKAN HARGA

TIKET TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

PADA CV DR HIMPAK MEDAN

1. Identitas Responden Sampel

Nama :

Jenis Kelamin : Status/Pekerjaan :

2. Isilah Jawaban berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara tanda (√) pada kolom yang tersedia. Adapun makna tanda dalam kolom sebagai berikut: Sangat Tidak Setuju (STS)

Tidak Setuju (TS)

Kurang Setuju (KS)

Setuju (S)

Sangat Setuju (SS)

No Variabel Kenaikan Harga STS TS KS S SS

1. Tiket yang dijual harganya sangat mahal, sehingga anda tidak sering untuk bepergian dengan menggunakan jasa transportasi pada CV. DR HIMPAK Medan

2 Kenaikan harga tiket pada CV. DR HIMPAK Medan tidak terlalu mahal dibandingkan harga tiket angkutan lain 3 Kenaikan harga tiket pada CV. DR

HIMPAK Medan standar diantara sesama perusahaan jasa angkutan yang sejenis

4 Kenaikan harga tiket pada CV. DR HIMPAK Medan sesuai dengan pelayanan yang diberikan kepada penumpang

5 Setelah ada kenaikan harga tiket, CV. DR HIMPAK Medan mnetapkan tarif setiap barang-barang yang anda bawa.


(68)

No Variabel Keputusan Pembeli STS TS KS S SS 1. Kenaikan harga tiket pada CV. DR

HIMPAK Medan tetap anda pilih karena angkutan ini selalu tepat waktu sesuai dengan jadwal keberangkatan.

2. CV. DR HIMPAK Medan menawarkan waktu keberangkatan yang bervariasi sehingga anda dapat memilih waktu keberangkatan yang anda inginkan 3. CV. DR HIMPAK Medan membatasi

jumlah penumpang sehingga memberikan kenyamanan bagi anda karena tidak berdesak-desakan didalam angkutan.

4. Angkutan pada CV. DR HIMPAK Medan masih dalam keadaan rata-rata. 5. Pengemudi angkutan pada CV. DR

HIMPAK Medan menjaga keselmatan penumpang sewaktu beroperasi.

6. Angkutan pada CV. DR HIMPAK Medan memiliki tempat yang bersih, sehingga keadaan tersebut membuat anda merasa nyaman didalam angkutan 7. Peraturan yang ada pada CV. DR

HIMPAK Medan tidak terlalu menekan para penumpang

8 Anda menggunakan jasa angkutan pada CV. DR HIMPAK Medan karena anda bisa membawa barang-barang yang anda inginkan.

9. Anda bisa menggunakan jasa pada CV. DR HIMPAK Medan tidak harus diterminal CV. DR HIMPAK Medan tapi bisa ditempat lain.

10. Angkutan CV. DR HIMPAK Medan merupakan satu-satunya yang menuju ke tempat anda.

11. Angkutan CV. DR HIMPAK Medan mengantarkan anda ke tempat tujuan yang anda inginkan

12. CV. DR HIMPAK Medan menerima pengiriman paket sesuai dengan tujuan anda


(69)

LAMPIRAN II

Uji Validitas

Item-Total Statistics

60,75 72,618 ,007 ,920 ,859

59,20 72,905 ,054 ,780 ,846

59,20 67,326 ,596 ,929 ,822

59,55 62,471 ,636 ,957 ,815

60,40 73,305 -,026 ,717 ,862

59,60 66,253 ,453 ,939 ,827

59,20 66,063 ,715 ,919 ,818

58,90 65,042 ,672 ,915 ,817

59,35 71,924 ,200 ,925 ,837

59,25 64,092 ,652 ,913 ,816

59,30 64,958 ,734 ,939 ,815

59,45 63,524 ,715 ,839 ,813

59,70 61,274 ,665 ,955 ,813

60,00 68,737 ,302 ,657 ,835

60,10 64,726 ,401 ,932 ,831

59,00 66,526 ,640 ,877 ,820

59,05 61,839 ,844 ,937 ,806

Butir_1 Butir_2 Butir_3 Butir_4 Butir_5 Butir_6 Butir_7 Butir_8 Butir_9 Butir_10 Butir_11 Butir_12 Butir_13 Butir_14 Butir_15 Butir_16 Butir_17

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item


(70)

Item-Total Statistics Setelah Penghapusan Butir 1,2,5,9 dan 14

Item-Total Statistics

42,65 54,661 ,584 ,893 ,904

43,00 49,474 ,685 ,804 ,899

43,05 53,208 ,477 ,923 ,909

42,65 53,818 ,673 ,863 ,901

42,35 53,082 ,618 ,867 ,902

42,70 51,484 ,663 ,843 ,900

42,75 51,776 ,797 ,845 ,896

42,90 50,411 ,776 ,758 ,895

43,15 48,345 ,716 ,941 ,898

43,55 50,892 ,473 ,867 ,914

42,45 53,524 ,670 ,827 ,901

42,50 50,158 ,798 ,926 ,894

Butir_3 Butir_4 Butir_6 Butir_7 Butir_8 Butir_10 Butir_11 Butir_12 Butir_13 Butir_15 Butir_16 Butir_17

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item


(71)

LAMPIRAN III

Regression

Descriptive Statistics

47,69 6,249 152

7,54 1,400 152

Keputusan_pembelian Kenaikan_harga

Mean Std. Deviation N

Correlations 1,000 ,549 ,549 1,000 . ,000 ,000 . 152 152 152 152 Keputusan_pembelian Kenaikan_harga Keputusan_pembelian Kenaikan_harga Keputusan_pembelian Kenaikan_harga Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N Keputusan_ pembelian Kenaikan_ harga

Variables Entered/Removedb

Kenaikan_

hargaa . Enter

Model 1 Variables Entered Variables Removed Method

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: Keputusan_pembelian b.

Model Summaryb

,549a ,301 ,296 5,242 2,153

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson Predictors: (Constant), Kenaikan_harga

a.

Dependent Variable: Keputusan_pembelian b.


(1)

Regression

Descriptive Statistics

47,69

6,249

152

7,54

1,400

152

Keputusan_pembelian

Kenaikan_harga

Mean

Std. Deviation

N

Correlations

1,000

,549

,549

1,000

.

,000

,000

.

152

152

152

152

Keputusan_pembelian

Kenaikan_harga

Keputusan_pembelian

Kenaikan_harga

Keputusan_pembelian

Kenaikan_harga

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

Keputusan_

pembelian

Kenaikan_

harga

Variables Entered/Removed

b

Kenaikan_

harga

a

.

Enter

Model

1

Variables

Entered

Variables

Removed

Method

All requested variables entered.

a.

Dependent Variable: Keputusan_pembelian

b.

Model Summary

b

,549

a

,301

,296

5,242

2,153

Model

1

R

R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), Kenaikan_harga

a.

Dependent Variable: Keputusan_pembelian

b.


(2)

1774,023

1

1774,023

64,550

,000

a

4122,444

150

27,483

5896,467

151

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares

df

Mean Square

F

Sig.

Predictors: (Constant), Kenaikan_harga

a.

Dependent Variable: Keputusan_pembelian

b.

Coefficients

a

29,226

2,337

12,504

,000

2,449

,305

,549

8,034

,000

(Constant)

Kenaikan_harg

Model

1

B

Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t

Sig.

Dependent Variable: Keputusan_pembelian

a.

Collinearity Diagnostics

a

1,983

1,000

,01

,01

,017

10,902

,99

,99

Dimension

1

2

Model

1

Eigenvalue

Condition

Index

(Constant)

Kenaikan_

harga

Variance Proportions

Dependent Variable: Keputusan_pembelian

a.

Residuals Statistics

a

34,12

53,72

47,69

3,428

152

-23,573

13,630

,000

5,225

152

-3,958

1,758

,000

1,000

152

-4,497

2,600

,000

,997

152

Predicted Value

Residual

Std. Predicted Value

Std. Residual

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

N

Dependent Variable: Keputusan_pembelian

a.


(3)

Regression Standardized Residual

4 2

0 -2

-4 -6

Freq

uen

c

y

40

30

20

10

0

Dependent Variable: Keputusan_pembelian

Mean =-1.99E-16 Std. Dev. =0.997

N =152

Data Primer

Responden

Kenaikan Harga

(X

1

)

Keputusan Pembelian

(Y)

1

7

42

2

7

49

3

7

45

4

8

54

5

8

58

6

6

52

7

7

52

8

9

49

9

9

54

10

7

47

11

8

57

12

7

53

13

9

51

14

8

44

15

10

53

16

7

46

17

7

51

18

7

42

19

7

41

20

6

45

21

8

49


(4)

26

8

47

27

8

47

28

8

52

29

8

49

30

8

34

31

7

51

32

8

41

33

8

53

34

6

41

35

7

52

36

7

43

37

8

48

38

6

45

39

8

58

40

4

39

41

6

44

42

8

48

43

8

44

44

8

51

45

8

48

46

4

46

47

7

52

48

9

48

49

8

44

50

6

52

51

3

13

52

2

43

53

7

45

54

8

46

55

8

48

56

8

46

57

7

50

58

9

49

59

7

51

60

8

43

61

7

46

62

9

52

63

6

46

64

8

49

65

8

51

66

9

54

67

8

48

68

10

55

69

9

53

70

8

54

71

7

44


(5)

75

8

48

76

8

45

77

7

44

78

8

47

79

7

43

80

8

46

81

8

44

82

6

48

83

6

42

84

10

60

85

10

54

86

9

51

87

8

53

88

10

58

89

8

49

90

8

57

91

8

54

92

7

46

93

8

42

94

6

49

95

8

46

96

8

53

97

8

44

98

8

53

99

4

44

100

8

48

101

8

47

102

9

41

103

6

55

104

8

52

105

8

50

106

8

46

107

9

51

108

8

45

109

8

42

110

4

21

111

8

48

112

8

45

113

8

45

114

9

51

115

9

48

116

8

49

117

8

48

118

3

40

119

10

55

120

8

43


(6)

126

10

53

127

7

54

128

8

44

129

6

46

130

9

52

131

7

43

132

10

60

133

10

60

134

8

47

135

9

53

136

8

47

137

8

46

138

8

54

139

8

47

140

8

51

141

4

47

142

8

46

143

6

45

144

8

50

145

6

52

146

7

60

147

8

42

148

6

38

149

6

43

150

7

45

151

8

36