Diskusi kelompok, untuk memecahkan masalah yang menimbulkan berbagai pendapat, agar kerja kelompok berjalan dengan baik, perlu di perhatikan
berbagai prinsip berikut: a.
Peserta didik perlu mengenal dan memahami tujuan, rencana, masalah, dan manfaat untuk mereka.
b. Setiap anggota memberikan masukan konstribusi.
c. Setiap individu merasa bertanggung jawab pada kelompok.
d. Dikembangkan peran serta dan kerja sama secara efektif.
e. Perlu dicapai prosedur yang demokratis dalam perencanaan, pelaksaan,
penyelesaian, dan pembuatan keputusan. f.
Pemimin kelompok perlu menciptakan suasan dimana setiap anggota mau menyumbangkan buah pikirannya dan kerjasama secara kooperatif.
g. Gunakan evaluasi terhadap kemajuan kelompok dalam berbagai segi,
social, aktivitas, kepemimpinan, dan sebagainya. h.
Diusahakan menimbulkan perubahan konstuktif pada kelakuan seseorang. i.
Setiap anggota merasa puas dan aman dalam kelompok kelas. Maka , pada setiap pengajaran guru hendaknya berupaya menciptakan
suasana sosial yang membangkitkan kerjasama Rohani, 2010: 30. Menurut Muhammad Uzair Usman diskusi kelompok kecil adalah peserta
didik berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil di bawah pembinaan guru atau temannya untuk berbagai informasi,pemecahan masalah atau
pengambilan keputusan, dilaksanakan dalam suasana terbuka. Ada beberapa komponen yang harus diperhatikan dalam diskusi kelompok antara lain:
1. Memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topic diskusi.
2. Memperluas masalah, intinya merangkum kembali permasalah supaya
jelas, menjelaskan gagasan peserta didik dengan memberiakan informasi yang jelas.
3. Menganalisis pendapat peserta didik, antaralain menganalisis alasan yang
dikemukakan memiliki dasar yang kuat, memperjelas hal-hal yang telah disepakati.
4. Meluruskan alur berpikir peserta didik, mencakup ,mengajukan beberapa
pertanyaan untuk menentan siswa untuk berpikir, memberikan contoh- contoh verbal, memberikan waktu untuk berpikir, dan memberi dukungan
terhadap pendapat peserta didik yang penuh perhatian.
5. Memberi kesempatan untuk berpartisipasi di dalam diskusi, terkait
memancing semangat berfikir peserta didik Asril, 2012: 79-80.
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Penelitian ini telah dilaksanakan pada April - Mei 2014 di SMA Negeri 1 Natar, Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 20132014.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X semester genap SMAN I Natar Lampung Selatan Tahun Pembelajaran 20132014. Pengambilan
sampel dengan teknik purposive sampling Sugiyono, 2009:83-84. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X7 sebagai kelas kontrol dan siswa
kelas X8 sebagai kelas eksperimen.
C. Desain Penelitian
Desain dalam penelitian ini adalah pretes-postes nonekivalen. Kelas eksperimen diberi perlakuan menggunakan media kartu kuartet dengan
metode diskusi. Kelas kontrol dengan menggunakan metode diskusi.
Keterangan:
:
I = Kelas eksperimen; II = Kelas kontrol; O
1
= Pretes; Kelas
Pretes Kartu Kuartet
Postes I O1
X O2
II O1
C O2
O
2
= Postes; X = Perlakuan dengan media kartu kuartet dan dikombinasikan metode diskusi; C= Perlakuan dengan metode
diskusi Sumber: Hadjar, 1999:335
Gambar 2. Desain pretes-postes kelompok nonekivalen
D. Prosedur Penelitian
1. Prapenelitian
Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut: a.
Pembuatan surat izin untuk melakukan penelitian di sekolah. b.
Observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang diteliti.
c. Penetapan sampel penelitian untuk kelas kontrol dan eksperimen.
d. Pengambilan data yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan
kelompok. e.
Pembuatan perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kerja Siswa
LKS untuk setiap pertemuan. f.
Pembuatan instrumen pengukuran yaitu soal pretes-postes. g.
Pembuatan lembar observasi aktivitas siswa. h.
Pembuatan angket motivasi siswa dan angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media kartu kuartet dengan metode diskusi.
2. Prosedur Penelitian
Kegiatan penelitian dilaksanakan dengan menggunakan media pembelajaran kartu kuartet yang dikombinasikan dengan metode diskusi
untuk kelas eksperimen dan metode diskusi untuk kelas kontrol. Penelitian ini sebanyak dua kali pertemuan. Pretes diberikan sebelum
pembelajaran di pertemuan pertama dan postes diberikan setelah pembelajaran di akhir pertemuan kedua. Langkah-langkah
pembelajaran dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Kelas Eksperimen Pembelajaran Menggunakan Media Kartu
Kuartet dengan Metode Diskusi 1