PERBANDINGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR KARTU KUARTET DAN ULAR TANGGA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA SMP PADA MATERI EKOSISTEM DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN.

(1)

PERBANDINGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR KARTU KUARTET DAN ULAR TANGGA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN

MOTIVASI SISWA SMP PADA MATERI EKOSISTEM DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Biologi

Oleh:

Musyarofah 1009077

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PERBANDINGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR KARTU KUARTET DAN ULAR TANGGA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN

MOTIVASI SISWA SMP PADA MATERI EKOSISTEM DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

oleh Musyarofah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Musyarofah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

MUSYAROFAH

PERBANDINGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR KARTU KUARTET DAN ULAR TANGGA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN

MOTIVASI SISWA SMP PADA MATERI EKOSISTEM DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING Pembimbing I

Prof. Dr. H. Achmad Munandar, M.Pd. NIP. 194907131976031002

Pembimbing II

Drs. H. Dadang Machmudin, MS. NIP. 196205051987031003

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Biologi

Dr. H. Riandi, M.Si. NIP. 196101121987031003


(4)

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul

“PERBANDINGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR KARTU

KUARTET DAN ULAR TANGGA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA SMP PADA MATERI EKOSISTEM DAN PENCEMARAN

LINGKUNGAN” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, Desember 2014 Yang membuat pernyataan,

Musyarofah NIM 1009077


(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya, keleluasaan, dan kelapangan waktu untuk menjalankan segala aktivitas. Shalawat serta salam tercurah kepada nabi besar Muhammad SAW panutan umat sampai akhir zaman karena hanya dengan izin dan karunia-Nya lah penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbandingan Penggunaan Sumber Belajar Kartu Kuartet dan Ular Tangga terhadap Hasil Belajar dan Motivasi Siswa SMP pada Materi Ekosistem dan Pencemaran Lingkungan”.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memproleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia. Dalam proses penelitian dan penulisan skripsi ini banyak bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada berbagai pihak yang telah membantu dan membimbing peneliti dalam kelancaran proses penelitian serta penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, baik dalam kajiannya, penulisan maupun pembahasannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan sebagaimana mestinya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya dalam bidang pendidikan.

Bandung, Desember 2014


(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penulisan skripsi ini, banyak hal dan pengalaman berharga yang telah penulis dapatkan. Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Achmad Munandar, M.Pd. selaku Pembimbing I yang dalam segala aktivitasnya selalu meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 2. Bapak Drs. H. Dadang Machmudin, MS. selaku Pembimbing II yang dalam

segala aktivitasnya selalu meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Dr. H. Riandi, M.Si. selaku Ketua Departemen Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia yang telah membantu memberikan kelancaran dalam menyelesaikan segala administrasi perkuliahan.

4. Bapak Dr. Ari Widodo, M.Ed selaku wakil ketua Departemen Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia yang telah membantu memberikan kelancaran dalam menyelesaikan segala administrasi perkuliahan.

5. Ibu Dr. Hj. Siti Sriyati selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia yang telah membantu memberikan kelancaran dalam menyelesaikan segala administrasi perkuliahan.

6. Ibu Yanti Hamdiyanti, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi selama menempuh pendidikan di Jurusan Pendidikan Biologi di Universitas Pendidikan Indonesia.

7. Seluruh dosen dan staff Departemen Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan segala informasi pada penulis.

8. Ibu Leni S.Pd selaku guru mata pelajaran IPA di SMP PASUNDAN 4 Bandung yang telah mengizinkan penulis dalam melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.


(7)

9. Siswa-siswi kelas VII A dan VII D SMP PASUNDAN 4 Bandung yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian di kelas tersebut.

10. Bapak dan Ibu serta saudara-saudara tercinta yang selalu memberikan doa dan dukungan baik berupa moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

11. Kementrian Agama yang telah mengadakan program PBSB sehingga penulis mendapat kesempatan kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia.

12. Keluarga besar FSS UPI dan CSS MoRA UPI yang telah bersama-sama berbagi suka dan duka serta memberikan motivasi kepada penulis.

13. Teman-teman seperjuangan kelas A Program Studi Pendidikan Biologi 2010 yang telah bersama-sama menempuh pendidikan dalam suka maupun duka serta selalu memberikan motivasi kepada penulis.

14. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis hanya bisa berdoa semoga Allah SWT memberikan imbalan yang terbaik atas segala bantuan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini. Amin.

Akhir kata “tak ada gading yang tak retak”, begitu pula dengan skripsi yang masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, masukan dan saran sangat penulis harapkan guna penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Bandung, Desember 2014


(8)

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERBANDINGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR KARTU KUARTET DAN ULAR TANGGA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA

SMP PADA MATERI EKOSISTEM DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP. Lemahnya motivasi belajar siswa dapat melemahkan kegiatan belajar siswa dan akan menyebabkan mutu hasil belajarnya juga rendah. Oleh karena itu, agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat, maka harus diciptakan suasana belajar yang menggembirakan. Usaha yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan mengembangkan sumber belajar yang menyenangkan untuk siswa. Dalam hal ini sumber belajar yang digunakan adalah permainan kartu kuartet dan permainan ular tangga.

Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

Nonequivalent Pretest Posttest Design. Hasil analisis perbandingan hasil belajar siswa

secara keseluruhan dengan menggunakan uji U Mann Whitney menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan antara kelas sumber belajar permainan kartu kuartet dan kelas permainan ular tangga. Hasil belajar kelas sumber belajar permainan kartu kuartet lebih tinggi dibandingkan dengan kelas permainan ular tangga. Hasil analisis motivasi belajar siswa secara keseluruhan tidak menunjukan perbedaan yang berarti. Motivasi belajar dari kedua kelas penelitian berada pada kategori cukup baik. Adanya perbedaan hasil belajar dan tidak adanya perbedaan motivasi belajar siswa ini berkaitan dengan penyajian sumber belajar yang berbeda. Sumber belajar permainan kartu kuartet dan permainan ular tangga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.


(9)

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE COMPARISON OF USING QUARTET CARDS AND SNAKES AND LADDERS LEARNING RESOURCES ON LEARNING OUTCOMES AND MOTIVATION OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS ON ECOSYSTEM

AND ENVIROMENTAL POLLUTION MATERIALS

Abstract

The purpose of this study was to compare the use of quartet cards and snakes and ladders learning resources on learning outcomes and motivation of junior high school students. Students’ low motivation can weaken the students’ learning activities and will lead to the low quality of learning outcomes as well. So, a fun learning environment should be created to motivate the students to learn. In this study, the learning resources used were quartet cards and snakes and ladders game. A Quasi Experimental - Nonequivalent pretest posttest design was used as the research method. The results of comparative analysis of the students' learning outcomes were gained by using the U Mann Whitney test showed a significant difference between the class with learning resources of quartet cards and snakes and ladders game. The results showed that students’ scores of quartet cards learning resources were higher than snakes and ladders game. The results of the analysis of the students’ motivation showed no significant difference between those classes.

Students’ motivation of the second class was pretty good. The big difference in learning outcomes and the absence of differences of students’ motivation were related to the presentation of different instructional learning resources. Thus, quartet cards and snakes and ladders game have its own advantages and disadvantages.

Key words: learning resources, quartet cards, snakes and ladders, learning outcomes, learning motivation.


(10)

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Tujuan ... 4

E. Asumsi ... 4

F. Hipotesis ... 5

G. Manfaat ... 5

BAB II PERANAN SUMBER BELAJAR KARTU KUARTET DAN ULAR TANGGA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATERI EKOSISTEM DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN ... 6

A. Sumber Belajar ... 6


(11)

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Ular Tangga ... 11

D. Hasil Belajar ... 12

E. Motivasi Belajar ... 15

F. Ekosistem ... 22

G. Pencemaran Lingkungan ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Desain Penelitian ... 33

B. Partisipan ... 34

C. Populasi dan Sampel ... 34

D. Metode Penelitian ... 34

E. Definisi Operasional ... 35

F. Instrumen Penelitian ... 35

G. Teknik Pengumpulan Data ... 37

H. Analisis Data Uji Coba ... 38

I. Teknik Pengolahan Data ... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Hasil ... 47

B. Pembahasan ... 58

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 68

A. Simpulan ... 68

B. Saran ... 69


(12)

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Penelitian Non Equivalent Pretest postest ... 33

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest ... 36

Tabel 3.3 Kisi-kisi Skala Motivasi Belajar ... 36

Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Respon Siswa ... 37

Tabel 3.5 Indeks Kesukaran Tes ... 39

Tabel 3.6 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 39

Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda ... 40

Tabel 3.8 Klasifikasi Daya Pembeda Butir Soal ... 40

Tabel 3.9 Klasifikasi Koefisisen Korelasi ... 41

Tabel 3.10 Rekapitulasi Validitas Butir Soal ... 41

Tabel 3.11 Kategori Indeks Gain ... 43

Tabel 3.12 Kategori Skor Rata-rata Motivasi Belajar Model ARCS ... 45

Tabel 3.13 Aturan Koentjaraningrat ... 46

Tabel 4.1 Rekapitulasi Nilai Pretest Kelas Kartu Kuartet dan Kelas Ular tangga ... 47

Tabel 4.2 Uji Prasyarat Pretest (Uji Normalitas dan Uji Homogenitas) ... 48

Tabel 4.3 Uji Hipotesis Pretest ... 48

Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai Posttest Kelas Kartu Kuartet dan Kelas Ular tangga ... 49

Tabel 4.5 Uji Prasyarat Posttest (Uji Normalitas dan Uji Homogenitas) ... 50

Tabel 4.6 Uji Hipotesis Posttest ... 50


(13)

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.8 Rata-Rata N-Gain Hasil Belajar Kelas Kartu Kuartet dan Kelas Ular

tangga ... 51

Tabel 4.9 Uji Prasyarat N-Gain (Uji Normalitas dan Uji Homogenitas) ... 52

Tabel 4.10 Uji Hipotesis N-Gain ... 52

Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Media Permainan Kartu Kuartet dan Ular tangga ... 55

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kartu Kuartet ... 10

Gambar 2.2 Kartu Kuartet ... 10

Gambar 2.3 Ular Tangga ... 11

Gambar 2.4 Ular Tangga ... 12

Gambar 2.5 Kerucut Pengalaman Belajar ... 15

Gambar 2.6 Bunga Matahari ... 23

Gambar 2.7 Tanaman Jagung ... 23

Gambar 2.8 Konsumen Dalam Ekosistem ... 23

Gambar 2.9 Pengurai Dalam Ekosistem ... 24

Gambar 2.10 Hubungan saling ketergantungan ... 27

Gambar 2.11 Polusi Udara ... 28

Gambar 2.12 Polusi Air ... 30

Gambar 2.13 Polusi Tanah ... 31

Gambar 4.1 Perbandingan Rata-rata Nilai Kelas Kartu Kuartet dan Ular Tangga ... 53

Gambar 4.2 Perbandingan Motivasi Belajar Kelas Kartu Kuartet dan Ular Tangga ... 54


(14)

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 74

A.1 RPP Ekosistem Kelas Kartu Kuartet ... 75

A.2 RPP Ekosistem Kelas Ular Tangga ... 79

A.3 RPP Pencemaran Lingkungan Kelas Kartu Kuartet ... 83

A.4 RPP Pencemaran Lingkungan Kelas Ular Tangga ... 88

A.5 Sumber Belajar Kartu Kuartet ... 93

A.6 Sumber Belajar Ular Tangga ... 96

Lampiran B Instrumen ... 101

B.1 Soal Posttest ... 102

B.2 Skala Motivasi Belajar ... 105

B.3 Angket Respon Siswa ... 107

Lampiran C Hasil Uji Coba Instrumen ... 108

C.1 Rekapitulasi Uji Coba Instrumen ... 109

Lampiran D Rekapitulasi Data ... 111

D.1Data Nilai Kelas Kartu Kuartet ... 112

D.2 Data Nilai Kelas Ular Tangga ... 114

D.3 Pengolahan Data ... 116

D.4 Rekapitulasi Skala Motivasi Belajar Kelas Kartu Kuartet ... 124

D.5 Rekapitulasi Skala Motivasi Belajar Kelas Ular Tangga ... 126


(15)

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D.7 Rekapitulasi Angket Respon Siswa Kelas Ular Tangga ... 129

Lampiran E. Dokumentasi ... 130

E.1 Dokumentasi ... 131

Lampiran F. Administrasi ... 133

F.1 Surat Izin Penelitian ... 134

F.2 Surat Keterangan Penelitian ... 135 Biodata Diri


(16)

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003). Untuk mencapai pendidikan tersebut seorang pelajar harus mengikuti proses kegiatan belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan yang mengandung kegiatan interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar. Dalam proses pembelajaran diperlukan suatu alat bantu yang dapat digunakan sumber belajar siswa. Sumber belajar merupakan alat bantu pembelajaran yang dapat menunjang keefektifan dan efisiensi pembelajaran (Rustaman, dkk. 2003).

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009 dalam Rahmah, 2012) pada kegiatan pembelajaran, siswa mengalami masalah-masalah intern. Jika siswa tidak dapat mengatasi masalahnya, maka ia tidak belajar dengan baik. Salah satu faktor intern yang dapat memengaruhi siswa pada kegiatan pembelajaran yaitu motivasi belajar. Lemahnya motivasi belajar siswa atau bahkan hilangnya motivasi tersebut dapat melemahkan kegiatan belajar mereka dan mutu hasil belajarnya pun akan rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus menerus. Agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat, maka harus diciptakan suasana belajar yang menggembirakan.

Para pakar pendidikan biologi melakukan usaha-usaha agar pelajaran biologi menjadi lebih mudah dipahami dengan mengadakan penelitian di bidang pengajaran biologi seperti pengembangan media pembelajaran, metode serta pendekatan (Kusnaeni, 2011). Beberapa media yang telah berkembang diantaranya yaitu media permainan. Menurut Sadiman (2006 dalam Rahmawati,


(17)

2

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2009) sebagai media pembelajaran, permainan mempunyai beberapa kelebihan, yaitu: permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu yang menghibur dan menarik. Permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar. Permainan dapat memberikan umpan balik langsung. Permainan memungkinkan siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang nyata. Permainan memberikan pengalaman-pengalaman nyata dan dapat diulangi sebanyak yang dikehendaki, kesalahan-kesalahan operasional dapat diperbaiki. Membantu siswa meningkatkan kemampuan komunikatifnya. Membantu siswa yang sulit belajar dengan metode tradisional.

Media permainan yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran pun bermacam-macam, diantaranya adalah kartu kuartet dan ular tangga. Kartu kuartet memiliki beberapa kelebihan, diantaranya yaitu, (1) Praktis, mudah dibawa kemana-mana; (2) Mudah dalam penyajiannya; (3) Mudah di-mainkan dimana saja; (4) Mudah disimpan; (5) Selain guru, siswa juga dapat secara aktif untuk ikut dilibatkan di dalam penyajiannya (Kamil, 2012). Sedangkan ular tangga memiliki beberapa kelebihan, antara lain: (1) Pada permainan ini mampu melatih sikap siswa untuk mengantri dalam memulai pengocokan/permainan; (2) Melatih kerjasama (kelompok); (3) Memotivasi siswa agar terus belajar karena belajar adalah hal yang menyenangkan dan mengasyikan, bukan lagi sesuatu yang hanya harus terpaku pada lembaran-lembaran soal ulangan; (4) Media ini sangat praktis dan ekonomis serta mudah dimainkan; (5) Dapat meningkatkan antusias siswa dalam menggunakan media pembelajaran ini; (6) Media ini sangat disenangi oleh murid karena banyak terdapat gambar yang menarik dan full colour; (7) Menerapkan imajinasi siswa tentang peraturan permainan (Rahayu, 2013).

Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Setyorini dan Abdullah (2013), Kamil, dkk. (2013), dan Syahputra (2012) menunjukkan bahwa penggunaan media kartu kuartet sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa. Penelitian tentang penggunaan media ular tangga telah dilakukan oleh Mursiti, dkk. (2009), Nopiani, dkk. (2013), dan Rakhmadhani, dkk. (2013) menunjukkan bahwa penggunaan media ular tangga sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa.


(18)

3

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Materi ekosistem merupakan materi yang kompleks. Makhluk hidup dengan lingkungan merupakan satu kesatuan fungsional yang tidak dapat dipisahkan. Materi tersebut berkaitan dengan alam dan lingkungan yang penting untuk dipelajari. Materi pencemaran lingkungan merupakan materi yang bersifat kontekstual yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Kedua materi tersebut sangat penting untuk dipelajari karena sangat berkaitan dengan kehidupan manusia sehari-hari. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis melakukan penelitian tentang permainan kartu kuartet dan ular tangga yang digunakan sebagai sumber belajar. Penelitian ini berjudul perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dari penelitian ini adalah, “Bagaimana perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan?”. Agar lebih mengarahkan penelitian, maka rumusan masalah tersebut dibuat pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1. Bagaimana hasil belajar siswa SMP sebelum (pretest) dan setelah (posttest)

pembelajaran menggunakan sumber belajar kartu kuartet pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan?

2. Bagaimana hasil belajar siswa SMP sebelum (pretest) dan setelah (posttest) pembelajaran menggunakan sumber belajar ular tangga pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan?

3. Bagaimana perbandingan hasil belajar siswa SMP pada pembelajaran menggunakan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga?

4. Bagaimana motivasi belajar siswa SMP pada pembelajaran menggunakan sumber belajar kartu kuartet pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan?

5. Bagaimana motivasi belajar siswa SMP pada pembelajaran menggunakan sumber belajar ular tangga pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan?


(19)

4

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Bagaimana perbandingan motivasi belajar siswa SMP pada pembelajaran menggunakan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga?

C.Batasan Masalah

Penelitian ini memiliki batasan-batasan tertentu agar lebih mengarah pada tujuan dan rumusan masalah yang ditentukan. Batasan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas VII SMP Pasundan 4 Bandung. 2. Sumber belajar yang digunakan adalah kartu kuartet dan ular tangga yang

memuat materi pelajaran.

3. Hasil belajar siswa yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada ranah kognitif. Soal dibuat berdasarkan Taksonomi Bloom yang telah direvisi, dengan menggunakan soal tes pilihan ganda sebanyak 20 soal. Tipe soal yang digunakan adalah jenjang pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan aplikasi (C3).

4. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah motivasi belajar model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction).

D.Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang tertera di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan.

E.Asumsi

Asumsi dari penelitian ini adalah:

1. Sumber belajar merupakan alat bantu pembelajaran yang dapat menunjang keefektifan dan efisiensi pembelajaran (Rustaman, dkk. 2003).


(20)

5

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Sumber belajar memberikan pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa (Pranatha, 2013).

3. Kartu kuartet memiliki kelebihan dan kekurangan (Kamil, dkk. 2013). 4. Ular tangga memiliki kelebihan dan kekurangan (Rahayu, 2013).

F. Hipotesis

Berdasarkan asumsi di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah “terdapat perbedaan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan”.

G.Manfaat

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi sebagai salah satu alternatif sumber belajar dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran, antara lain:

1. Manfaat bagi siswa

a. Membantu mempermudah siswa dalam memahami materi IPA-Biologi, khususnya materi ekosistem dan pencemaran lingkungan.

b. Memeroleh suasana pembelajaran baru karena menampilkan sumber belajar dengan bentuk permainan.

2. Manfaat bagi guru

a. Membantu mempermudah guru dalam menjelaskan materi dan mengatasi permasalahan yang sering muncul pada saat pembelajaran dengan metode konvensional.

b. Memberikan variasi bentuk sumber belajar berupa permainan kartu kuartet dan ular tangga.

3. Manfaat bagi peneliti

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumbangan ilmiah mengenai pengembangan sumber belajar dengan permainan.


(21)

6

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Hasil penelitian dapat dijadikan bahan rujukan bagi pengembangan

keilmuan mengenai kajian sejenis pada materi pelajaran IPA dan jenjang pendidikan yang lain.


(22)

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A.Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non equivalent pretest posttest design. (Sugiyono, 2012). Penelitian tersebut menggunakan dua kelas eksperimen yaitu satu kelas dengan pembelajaran menggunakan sumber belajar kartu kuartet dan satu kelas dengan pembelajaran menggunakan sumber belajar ular tangga. Pretest (tes awal) diberikan kepada kedua kelas eksperimen untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal yang dimiliki oleh siswa. Selanjutnya, dilakukan pembelajaran pada kedua kelas tersebut oleh guru yang sama. Di akhir pembelajaran kedua kelas tersebut diberikan posttest (tes akhir) untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan serta mengukur peningkatan yang diperoleh dari pembelajaran. Desain penelitian ini digambarkan dengan rancangan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian Non Equivalent Pretest Posttest

Kelas Pretest Perlakuan Posttest

E1 T1 X1 T2

E2 T1 X2 T2

Keterangan:

E1 = Kelas Eksperimen1 menggunakan sumber belajar kartu kuartet

E2 = Kelas Eksperimen2 menggunakan sumber belajar ular tangga

X1 = Perlakuan yang diberikan kepada siswa adalah penggunaan sumber belajar

kartu kuartet pada saat pembelajaran.

X2 = Perlakuan yang diberikan kepada siswa adalah penggunaan sumber belajar

ular tangga pada saat pembelajaran. T1 = Pretest, T2 = Posttest


(23)

34

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B.Partisipan

Partisipan dari penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Pasundan 4 Bandung yang dipilih secara acak kelas. Partisipan yang terpilih yaitu siswa kelas VII A dan kelas VII D. Kelas VII A berjumlah 40 siswa sedangkan kelas VII D berjumlah 42 siswa. Jumlah siswa yang tidak berbeda jauh dan kemampuan siswa di kedua kelas yang tidak jauh berbeda membuat kedua kelas tersebut dijadikan sebagai partisipan untuk penelitian.

C.Populasi dan sampel

Penelitian dilaksanakan di SMP Pasundan 4 Bandung yang beralamat di jalan Kebonjati No. 31 Bandung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas VII SMP Pasundan 4 Bandung semester genap tahun ajaran 2013/2014. Sampel dari penelitian ini adalah sebanyak dua kelas dari kelas VII yang diambil secara acak. Menurut Sugiyono (2012) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Berdasarkan pengertian tersebut dalam penelitian ini digunakan sampel yang berasal dari dua kelas yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen menggunakan sumber belajar kartu kuartet dan satu kelas sebagai kelas eksperimen menggunakan sumber belajar ular tangga. Pengambilan sampel dilakukan secara acak kelas.

D.Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode penelitian eksperimen semu (Quasy Exsperiment). Eksperimen semu merupakan desain penelitian yang memiliki kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi hasil eksperimen (Sugiyono, 2012). Pada penelitian ini tidak terdapat kelompok kontrol karena tujuannya adalah membandingkan penggunaan sumber belajar pembelajaran yaitu kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan.


(24)

35

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E.Definisi Operasional

Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penjelasan dari masing-masing definisi adalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar adalah hasil belajar siswa pada ranah kognitif berdasarkan Taksonomi Bloom dari mulai jenjang C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman), dan C3 (aplikasi).

2. Kartu kuartet yaitu kartu kuartet yang dibuat dan dikembangkan oleh penulis yang berisi tentang materi ekosistem dan pencemaran lingkungan.

3. Ular tangga yaitu ular tangga yang dibuat dan dikembangkan oleh penulis yang berisi tentang materi ekosistem dan pencemaran lingkungan.

4. Motivasi yang dimaksud merujuk pada motivasi belajar menurut Keller (2000). Keller menuturkan bahwa motivasi belajar dibangun atas empat aspek perilaku, diantaranya attention (perhatian), relevance (relevansi), confidence (kepercayaan diri), satisfaction (kepuasan) yang biasa disebut metode ARCS. Skala motivasi digunakan untuk menjaring tanggapan siswa mengenai motivasi belajar setelah pembelajaran, dengan menggunakan pernyataan positif dan negatif beserta empat alternatif pilihan yaitu sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), setuju (S), dan sangat setuju (SS).

F. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini digunakan beberapa jenis instrumen penelitian. Berikut ini diuraikan secara rinci beberapa instrumen yang digunakan diantaranya.

1. Soal pretest dan posttest

Soal pretest dan posttest yang dimaksud adalah soal evaluasi yang diberikan di awal dan di akhir proses pembelajaran untuk mengukur hasil belajar secara kognitif. Soal yang diberikan berupa pilihan ganda. Dari data hasil belajar ini data yang diperoleh dapat dijadikan sebagai data acuan untuk melihat hasil belajar siswa.


(25)

36

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest

Jenjang soal Nomor soal Jumlah soal

C1 1,2,11,12,15,20 6

C2 3,4,7,8,13,14,17,19 8

C3 5,6,9,10,16,18, 6

Jumlah soal 20

2. Skala Motivasi siswa

Skala motivasi belajar model ARCS ini meliputi aspek attention (perhatian), relevance (relevansi), confidence (kepercayaan diri), satisfaction (kepuasan). Skala motivasi belajar model ARCS ini diadaptasi dari Keller (2000), dan pernyataan-pernyataan dalam skala ini dikaitkan dengan materi mengenai ekosistem dan pencemaran lingkungan serta mengenai tanggapan siswa terhadap sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Skala Motivasi Belajar

No. Kondisi Nomor Pernyataan

Positif

Nomor Peryataan

Negatif Jumlah

1 Attention

(Perhatian) 1,9,10,20,21,25 5,15,17 9

2 Relevance

(Relevansi) 2,11,12,22, 6,16 6

3 Confidence

(Percaya diri) 3,13,23, 7,18,19 6

4 Satisfaction

(Kepuasan) 4,14,24, 8 4

Total 16 9 25


(26)

37

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Angket diberikan kepada siswa setelah kegiatan pembelajaran selesai. Pemberian angket ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap sumber belajar yang digunakan. Kisi-kisi angket yang digunakan adalah:

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa

No Aspek yang ditanyakan Nomor

pertanyaan

Jumlah Pertanyaan 1 Respon siswa terhadap pelajaran

biologi

1,2,3 3

2 Respon siswa terhadap sumber belajar (kartu kuartet/ular tangga)

4,5,6 3

3 Respon siswa terhadap motivasi dan hasil belajar

7,8,9 3

4 Respon siswa terhadap kendala menggunakan sumber belajar (kartu kuartet/ular tangga)

10 1

Jumlah 10

G.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan untuk mencari cara memeroleh data yang diperlukan dalam penelitian ini. Adapun teknik yang digunakan sebagai berikut:

1. Tes, berupa sejumlah soal tertulis bentuk pilihan ganda mengenai materi yang telah disampaikan kepada siswa. Tes pilihan ganda digunakan untuk mengumpulkan data penguasaan konsep siswa karena tes pilihan ganda memiliki kelebihan dapat memuat materi dalam cakupan yang luas serta penilaiannya lebih objektif. Tes dilaksanakan dua kali yaitu sebelum (pretest) dan setelah (posttest) penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga.


(27)

38

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Skala Motivasi Belajar, berupa sekumpulan pernyataan yang harus dilengkapi oleh siswa dengan memilih jawaban yang telah disediakan dalam skala motivasi tersebut. Skala motivasi belajar tersebut digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa.

3. Angket, berupa sekumpulan pernyataan yang harus dilengkapi oleh siswa dengan memilih jawaban yang telah disediakan. Angket tersebut digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap sumber belajar yang digunakan.

H. Analisis Data Uji Coba

Jumlah soal yang diujikan dalam penelitian adalah 20 soal, namun soal yang diuji cobakan sebanyak 29 soal. Analisis butir soal yang meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran dilakukan dengan bantuan program Anates versi 4.1.0. Data hasil pengolahan software Anates kemudian diinterpretasikan dengan kriteria interpretasi yang dikembangkan oleh Arikunto (2012). Soal yang digunakan untuk menjaring hasil belajar siswa dalam penelitian ini sebanyak 20 soal. Adapun cara lain yang dapat dilakukan tanpa menggunakan program Anates yaitu dengan cara melakukan analisis pokok uji. Analisis pokok uji yang dilakukan meliputi: 1). Tingkat kesukaran, 2). Daya pembeda, 3). Validitas, 4). Reabilitas, 5). Pengecoh. (Arikunto, 2012).

1. Tingkat Kesukaran (TK)

Soal yang baik adalah tes yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk berusaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sulit akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencobanya lagi karena di luar jangkauannya. Akan tetapi, hal tersebut tergantung dari penggunaanya. Dalam penelitian ini soal yang digunakan merupakan evaluasi pembelajaran yang dilakukan bukan soal yang digunakan untuk tujuan seleksi. Rumus untuk tingkat kesukaran adalah:

Keterangan:

P = B JS


(28)

39

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu P : Indeks Kesukaran

B : Jumlah siswa yang menjawab benar pada tes itu JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes

Menurut ketentuan yang sering diikuti, Indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 3.5 Indeks Kesukaran Tes

Rentang Nilai P pada Tes Klasifikasi

0,00 - 0,30 Tes Sukar

0,31 – 0,70 Tes Sedang

0,71 – 1,00 Tes Mudah

(Arikunto, 2012) Hasil uji coba instrumen pada setap butir soal diperoleh berbagai tingkat kesukaran (Tabel 3.6).

Tabel 3.6 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Butir Soal

Klasifikasi Nomor Soal Jumlah Soal Persentase

Sukar 3,5,7,8,9,17,25,28,29 9 31%

Sedang 10,11,13,14,15,18,19,20,2 2,26,27

11 38%

Mudah 1,2,4,6,12,16,21,23,24 9 31%

2. Daya Pembeda (DP)

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Soal yang dapat dijawab benar oleh siswa pandai maupun siswa bodoh, maka soal tersebut tidak baik karena tidak mempunyai daya pembeda. Demikian pula jika semua siswa baik pandai maupun bodoh tidak dapat menjawab dengan benar. Soal tersebut tidak baik juga karena tidak mempunyai daya pembeda. Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab benar oleh siswa-siswa yang pandai saja. Rumus untuk daya pembeda:

DP = U – L ½ T


(29)

40

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

DP : Daya Pembeda

U : Jumlah siswa dari kelompok atas yang menjawab benar tiap soal L : Jumlah siswa dari kelompok bawah yang menjawab benar tiap soal T : Jumlah seluruh siswa dari kelompok atas dan kelompok bawah

Menurut ketentuan yang sering diikuti, kriteria daya pembeda sering diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda Rentang Nilai D pada Soal Klasifikasi

Negatif Sangat jelek

0,00 - 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik sekali

(Arikunto, 2012) Jika nilai daya pembeda negatif, sebaiknya tidak digunakan dan dibuang saja. Adapun rekapitulasi hasil analisis daya pembeda butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini.

Tabel 3.8 Rekapitulasi Daya Pembeda Butir Soal

Klasifikasi Nomor Soal Jumlah Soal Persentase

Sangat jelek 4,6,12,22 4 13%

Jelek 2,9,17,19,24,28 6 21%

Cukup 1,3,11,16,21,23,25,29 8 28%

Baik 5,7,8,13,15 5 17%

Baik sekali 10,14,18,20,26,27 6 21%

3. Validitas

Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes dengan kriterium. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi


(30)

41

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

product moment yang dikemukakan oleh Pearson (Arikunto, 2012). Rumus untuk validitas butir soal pilihan ganda menggunakan rumus korelasi product moment, yaitu:

Keterangan:

∑x : Jumlah skor seluruh siswa pada item tersebut ∑y : Jumlah skor total sluruh siswa pada tes N : Jumlah seluruh siswa

X : Skor tiap siswa pada item tersebut Y : Skor total tiap siswa

r xy : Koefisien korelasi = validitas item

Untuk melakukan interpretasi digunakan kriteria menurut Arikunto (2012) sebagai berikut.

Tabel 3.9 Klasifikasi Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi Interpretasi

0,80 <r xy < 1,00 Sangat tinggi

0,60 <r xy < 0,80 Tinggi

0,40 <r xy < 0,60 Cukup

0,20 <r xy < 0,40 Rendah

0,00 <r xy < 0,20 Sangat rendah

r xy < 0,00 Tidak valid

Adapun rekapitulasi hasil perhitungan validitas pada soal penguasaan konsep dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.10 Rekapitulasi Validitas Butir Soal

Klasifikasi Nomor Soal Jumlah Soal Persentase

Sangat tinggi - 0 0

Tinggi 3,5,8,10,14,26 6 21

r xy =

N ∑XY –(∑X) (∑Y)

√ {N∑X2(∑X)2


(31)

42

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cukup 7,15,17,18,20,23,27,29 8 28

Rendah 1,11,13,16,21,25 5 17

Sangat rendah 2,9,19,22,24,28 7 24

Tidak valid 4,6,12 3 10

4. Reliabilitas

Reliabilitas suatu instrumen evaluasi berhubungan dengan masalah kepercayaan atau kekonsistenan hasil tes jika diberikan kepada subjek yang berbeda, waktu berbeda atau tempat yang berbeda. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2012). Nilai reliabilitas seluruh soal pilihan ganda adalah 0,75.

5. Pengecoh (Distractor)

Pola jawaban soal menentukan baik atau buruknya suatu instrumen penelitian. Pengecoh yang tidak dipilih sama sekali oleh testee berarti bahwa pengecoh itu jelek, terlalu menyolok menyesatkan. Sebaliknya sebuah pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut mempunyai daya tarik yang besar bagi pengikut-pengikut tes yang kurang memahami konsep atau kurang menguasai bahan. Suatu pengecoh dapat diperlakukan dengan tiga cara, yaitu diterima karena sudah baik, ditolak karena tidak baik, dan ditulis kembali karena kurang baik. Suatu pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik jika dipilih oleh paling sedikit 5% dari jumlah seluruh pengikut tes (Arikunto, 2012).

I. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil tes dan angket selanjutnya diolah dan dianalisis untuk menguji hipotesis penelitian ini dan mendapatkan kesimpulan yang diharapkan.


(32)

43

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Soal penguasaan konsep terdiri dari 20 soal objektif berdasarkan Taksonomi Bloom yang telah direvisi, mencakup jenjang kognitif C1 sampai C3. Jawaban soal pilihan ganda tersebut dianalisis dengan cara menghitung skor total dari semua jawaban. Skor yang dianalisis hanya jawaban benar saja tanpa memperhitungkan jawaban yang salah. Untuk jawaban benar diberi skor 1, sedangkan untuk jawaban salah diberi skor 0 (Arikunto, 2012). Langkah-langkah dalam analisis hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:

a. Menghitung skor mentah menjadi nilai % tiap siswa =

b. Menghitung nilai indeks gain

Indeks gain digunakan untuk mengetahui kategori peningkatan hasil belajar siswa. Indeks gain dihitung dengan menggunakan rumus menurut Hake (1999 dalam Yunaz, 2013) sebagai berikut:

Selanjutnya indeks gain yang diperoleh diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria indeks gain sebagai berikut:

Tabel 3.11 Kriteria Indeks Gain

Indeks Gain Kriteria

G > 0,7 Tinggi

0,3 < G ≤ 0,7 Sedang

G ≤ 0,3 Rendah

(Hake, 1999 dalam Yunaz, 2013) c. Melakukan Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan sebagai uji prasyarat sebelum melakukan uji hipotesis. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh merupakan data yang berdistribusi normal atau tidak. Pasangan hipotesis nol dan pasangan hipotesis alternatifnya adalah sebagai berikut:


(33)

44

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H0 : Sampel berdistribusi normal

H1 : Sampel tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujiannya adalah jika χhitung < χtabel maka H0 diterima dan jika χhitung >χtabel maka H1 diterima.

d. Melakukan Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan sebagai uji prasyarat sebelum melakukan uji hipotesis. Uji homogenitas dilakukan pada hasil posttest dan posttest untuk mengetahui apakah kedua kelas memiliki varians yang sama atau tidak. Pasangan hipotesis nol dan pasangan hipotesis alternatifnya adalah sebagai berikut:

H0 : Variansi pada kedua kelas penelitian sama (homogen)

H1 : Variansi pada kedua kelas penelitian tidak sama ( tidak homogen)

Kriteria pengujiannya adalah jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima dan jika Fhitung > Ftabel maka H1 diterima.

e. Melakukan Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan terhadap hasil posttest dan posttest untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan mengenai hasil belajar siswa dari kedua kelas penelitian. Ketika uji prasyarat (normalitas dan homogenitas) telah dilakukan dan didapatkan data yang berdistribusi normal dan homogen maka dilakukan uji statistika parametrik. Namun, jika data yang didapatkan tidak berdistribusi normal dan tidak homogen maka dilakukan uji statistika nonparametrik. Pasangan hipotesis nol dan pasangan hipotesis alternatifnya adalah sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai yang signifikan pada kedua kelas

penelitian

H1 : Terdapat perbedaan rata-rata nilai yang signifikan pada kedua kelas

penelitian


(34)

45

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Skala Motivasi belajar model ARCS

Adapun langkah dalam menganalisis skala motivasi belajar model ARCS adalah sebagai berikut.

1) Merekap skor yang diberikan siswa terhadap pernyataan skala 2) Menentukan nilai dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Untuk pernyataan dengan kriteria positif: 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

2 = Tidak Setuju (TS) 3 = Setuju (S)

4 = Sangat Setuju (SS)

b) Untuk pernyataan dengan kriteria negatif: 1 = Sangat Setuju (SS)

2 = Setuju (S)

3 = Tidak Setuju (TS)

4 = Sangat Tidak Setuju (STS)

3) Menghitung skor rata-rata gabungan dari kriteria positif dan negatif tiap kondisi

4) Menentukan kategorinya dengan ketentuan skor rata-rata:

Tabel 3.12 Kategori Skor Rata-rata Skala Motivasi Belajar Model ARCS

Skor rata-rata Kategori

1,00 – 1,49 Tidak baik

1,50 – 2,49 Kurang baik

2,50 – 3,49 Cukup baik

3,50 – 4,49 Baik

4,50 – 5,00 Sangat baik

(Keller, 2000 dalam Rahmah, 2012) b. Angket Respon Siswa


(35)

46

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Angket respon siswa digunakan untuk menjaring tanggapan-tanggapan siswa mengenai penggunaan sumber belajar yang digunakan. Angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis angket tertutup yang meliputi jawaban “ya” dan “tidak”. Adapun penskorannya yaitu jawaban “ya” diberi skor 1 sedangkan jawaban “tidak” diberi skor 0. Berikut langkah-langkah dalam penilaian angket respon siswa.

1) Menghitung persentase jawaban siswa untuk masing-masing indikator yang dinyatakan dengan perhitungan sebagai berikut:

2) Menginterpretasi jawaban angket berdasarkan aturan Koentjaraningrat (1990 dalam Rahmah, 2012) berikut ini:

Tabel 3.13 Aturan Koentjaraningrat (1990)

Persentase Kategori

0% Tidak ada

1% - 25% Sebagian kecil

26% - 49% Hampir separuhnya

50% Separuhnya

51% - 75% Sebagian besar

76% - 99% Hampir seluruhnya


(36)

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa sebelum pembelajaran menggunakan sumber belajar kartu kuartet termasuk ke dalam kategori “kurang”, sedangkan hasil belajar siswa setelah pembelajaran menggunakan sumber belajar kartu kuartet termasuk ke dalam kategori “baik”.

2. Hasil belajar siswa sebelum pembelajaran menggunakan sumber belajar ular tangga termasuk ke dalam kategori “kurang”, sedangkan hasil belajar siswa setelah pembelajaran menggunakan sumber belajar ular tangga termasuk ke

dalam kategori “cukup”.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa yang belajar dengan menggunakan sumber belajar kartu kuartet dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan menggunakan sumber belajar ular tangga.

4. Motivasi belajar siswa yang menggunakan sumber belajar kartu kuartet termasuk ke dalam kategori cukup baik.

5. Motivasi belajar siswa yang menggunakan sumber belajar ular tangga termasuk ke dalam kategori cukup baik.

6. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada motivasi belajar siswa, baik yang menggunakan sumber belajar kartu kuartet maupun dengan yang menggunakan sumber belajar ular tangga.


(37)

69

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B.Saran

Bertumpuan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mengemukakan beberapa saran, yaitu:

1. Sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga dapat divariasi agar lebih menarik.

2. Materi dan gambar yang terdapat pada kartu kuartet dan ular tangga harus disesuaikan dengan benar.

3. Sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga lebih cocok digunakan untuk penguatan atau dapat dijadikan sebagai alat evaluasi

4. Penelitian sebaiknya dilakukan pada kelas yang jumlah siswanya tidak terlalu banyak agar dapat lebih mudah mengontrol siswa pada saat pembelajaran. 5. Waktu pembelajaran menggunakan sumber belajar juga perlu diperhatikan

dengan seksama agar pembelajaran berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan siswa tidak terlena dengan sumber belajar tersebut tanpa memerhatikan materi yang terdapat di dalamnya.


(38)

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Campbell, Neil A, Jane B. dan Reece. (2004). Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Dahar, Ratna Wilis. (2011). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga

Darajat, Anjar. (2012). “Penguasaan Konsep Dan Motivasi Belajar Siswa Sma Dalam Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Media Animasi Pada Konsep Sistem Pernapasan”. Skripsi Pendidikan Biologi UPI, Bandung.

Depdiknas. (2003). Kegiatan Belajar Mengajar yang efektif. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas.

Dhara, Annisa Puspa. (2012). Gambar media kartu kuartet”. [Online]. Tersedia: http://dharannisa.blogspot.com/2012/05/teaching-media-demonstration-24mei2012.html. (27 Agustus 2014).

Hamdu, Ghullam dan Lisa A. (2011). “Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap

prestasi belajar IPA di sekolah dasar”. Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol

12 (1), 6 halaman.

Indriyati, S. Herlina. (2009). “Pemanfaatan Pusat Sumber Belajar dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP

Al-Hikmah Surabaya”. Skripsi Pendidikan Agama Islam UINSA,

Surabaya.

Kamil, Rahmat, I., Suharno, dan Karsono. (2013). “Penggunaan media permainan kartu kuartet dalam upaya peningkatan pemahaman materi wayang kulit

purwa”. [Online]. Tersedia:

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/download/2277/166 3. (24 Nopember 2013).


(39)

71

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keller, J. M. (2000). “How to integrate Learner Motivation Planning into Lesson

Planning: The ARCS Model Approach. [Online]. Tersedia: http://apps.fischlerschool.nova.edu/toolbox/instructionalproducts/itde800 5/weeklys/2000-Keller-ARCSLessonPlanning.pdf. (24 Januari 2014).

Kusnaeni, Erni. (2011). “Pengaruh penggunaan metode penugasan terhadap penguasaan konsep siswa SMP pada konsep ekosistem”. Skripsi Pendidikan Biologi UPI, Bandung.

Lini. (2013). “Gambar media ular tangga”. [Online]. Tersedia:http://www.lini.or.id/id/content/berita/enviro-snake-and-ladder/. (27 September 2014).

Maghfirah, Destiar A. (2011). “Gambar Kartu Kuartet”. [Online]. Tersedia: http://destiariian.blogspot.com/2011/12/kartu-kwartet-ipa.html. (27 Agustus 2014).

Mursiti, Sri., Binadja, Achmad, dan Dianto. (2009). “Pengaruh Penggunaan Ular Tangga Redoks Sebagai Media Chemo-Edutainment Bervisi Sets

Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA”. [Online]. Tersedia:

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JIPK/article/view/1281/1332. (6 Januari 2014).

Ninik. (2011). “Gambar media ular tangga”. [Online]. Tersedia: http://niniksaja.wordpress.com/2011/02/26/belajar-ozon-dengan-ular-tangga/. (27 Agustus 2014).

Nopiani, E., Meter, dan Wiarta. (2013). “Model Pembelajaran TGT Berbantuan Media Permainan Ular Tangga Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Gugus VIII Sukawati”. [Online]. Tersedia:http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/viewFil e/1239/1103. (6 Januari 2014).

Novianti, Nur Raima. (2011). “Kontribusi pengelolaan laboratorium dan motivasi belajar siswa terhadap efektifitas proses pembelajaran”. [Online]. Tersedia: http://jurnal.upi.edu/file/15-Nur_Raina_Novianti.pdf. (25 Oktober 2014).


(40)

72

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pranatha, Mahesa Desta.(2013). “Pengaruh Sumber Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi”. Skripsi Pendidikan Akuntansi UPI, Bandung.

Rahayu, Imas Putri. (2013). “Ular tangga”. [Online]. Tersedia: http://pgsd4d2013.wordpress.com/2013/05/12/ular-tangga/. (25 Nopember 2013).

Rahmah, Elin Nailur. (2012). “Penerapan asesmen portofolio dalam upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa SMP pada praktikum uji

makanan”. Skripsi Pendidikan Biologi UPI, Bandung.

Rahmawati, Indah. (2009). “Media Permainan Meningkatkan Motivasi Belajar

siswa”. [Online]. Tersedia: http://suaraguru.wordpress.com/2009/02/09

/media-permainan-meningkatkan-motivasi-belajar-siswa/. (25 Nopember 2013).

Rakhmadhani, N., Sri Y., dan Suryadi B. U. (2013). “Pengaruh Penggunaan Metode Teams Games Tournaments Berbantuan Media Teka-Teki Silang Dan Ular Tangga Dengan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Siswa Pada Materi Koloid Kelas XI SMA Negeri 1 Simo Tahun Pelajaran

2011/2012”. Jurnal Pendidikan Kimia. 2, (4), 190-197.

Rohaeni, Maya A. (2013). “Penerapan peer assessment pada model pembelajaran jigsaw untuk menilai kemampuan berkomunikasi lisan siswa SMP materi

pencemaran lingkungan”. Skripsi Pendidikan Biologi UPI, Bandung.

Rustaman, N.Y., Soendjojo D., Suroso A. Y., Yusnani A., Ruchji, S., Diana R., dan Mimin N. K. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

Sardiman, A. M. (2011). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Setyorini, Indah dan Abdullah, M. H. (2013). “Penggunaan Media Permainan Kartu Kuartet Pada Mata Pelajaran IPS Untuk Peningkatan Hasil Belajar


(41)

73

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyarto, Teguh dan Eny I. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam 1. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan”. Bandung: Alfabeta.

Syahputra, Amin. (2012). Penggunaan media permainan kartu kuartet pada

pembelajaran menulis karangan narasi”. [Online]. Tersedia:

http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/sasindo/article/download/417/2 24. (7 Nopember 2013).

Yunaz, Febrisa. (2013). Pengaruh penerapan problem centered learning terhadap peningkatan kemampuan penalaran adaptif siswa SMP. Skripsi Pendidikan Matematika UPI, Bandung.


(1)

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa sebelum pembelajaran menggunakan sumber belajar kartu kuartet termasuk ke dalam kategori “kurang”, sedangkan hasil belajar siswa setelah pembelajaran menggunakan sumber belajar kartu kuartet termasuk ke dalam kategori “baik”.

2. Hasil belajar siswa sebelum pembelajaran menggunakan sumber belajar ular tangga termasuk ke dalam kategori “kurang”, sedangkan hasil belajar siswa setelah pembelajaran menggunakan sumber belajar ular tangga termasuk ke dalam kategori “cukup”.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa yang belajar dengan menggunakan sumber belajar kartu kuartet dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan menggunakan sumber belajar ular tangga.

4. Motivasi belajar siswa yang menggunakan sumber belajar kartu kuartet termasuk ke dalam kategori cukup baik.

5. Motivasi belajar siswa yang menggunakan sumber belajar ular tangga termasuk ke dalam kategori cukup baik.

6. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada motivasi belajar siswa, baik yang menggunakan sumber belajar kartu kuartet maupun dengan yang menggunakan sumber belajar ular tangga.


(2)

69

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B.Saran

Bertumpuan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mengemukakan beberapa saran, yaitu:

1. Sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga dapat divariasi agar lebih menarik.

2. Materi dan gambar yang terdapat pada kartu kuartet dan ular tangga harus disesuaikan dengan benar.

3. Sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga lebih cocok digunakan untuk penguatan atau dapat dijadikan sebagai alat evaluasi

4. Penelitian sebaiknya dilakukan pada kelas yang jumlah siswanya tidak terlalu banyak agar dapat lebih mudah mengontrol siswa pada saat pembelajaran. 5. Waktu pembelajaran menggunakan sumber belajar juga perlu diperhatikan

dengan seksama agar pembelajaran berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan siswa tidak terlena dengan sumber belajar tersebut tanpa memerhatikan materi yang terdapat di dalamnya.


(3)

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Campbell, Neil A, Jane B. dan Reece. (2004). Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Dahar, Ratna Wilis. (2011). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga

Darajat, Anjar. (2012). “Penguasaan Konsep Dan Motivasi Belajar Siswa Sma Dalam Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Media Animasi Pada Konsep Sistem Pernapasan”. Skripsi Pendidikan Biologi UPI, Bandung.

Depdiknas. (2003). Kegiatan Belajar Mengajar yang efektif. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas.

Dhara, Annisa Puspa. (2012). “Gambar media kartu kuartet”. [Online]. Tersedia: http://dharannisa.blogspot.com/2012/05/teaching-media-demonstration-24mei2012.html. (27 Agustus 2014).

Hamdu, Ghullam dan Lisa A. (2011). “Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap

prestasi belajar IPA di sekolah dasar”. Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol

12 (1), 6 halaman.

Indriyati, S. Herlina. (2009). “Pemanfaatan Pusat Sumber Belajar dalam

Meningkatkan Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Al-Hikmah Surabaya”. Skripsi Pendidikan Agama Islam UINSA, Surabaya.

Kamil, Rahmat, I., Suharno, dan Karsono. (2013). “Penggunaan media permainan

kartu kuartet dalam upaya peningkatan pemahaman materi wayang kulit

purwa”. [Online]. Tersedia:

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/download/2277/166 3. (24 Nopember 2013).


(4)

71

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keller, J. M. (2000). “How to integrate Learner Motivation Planning into Lesson Planning: The ARCS Model Approach. [Online]. Tersedia: http://apps.fischlerschool.nova.edu/toolbox/instructionalproducts/itde800 5/weeklys/2000-Keller-ARCSLessonPlanning.pdf. (24 Januari 2014).

Kusnaeni, Erni. (2011). “Pengaruh penggunaan metode penugasan terhadap

penguasaan konsep siswa SMP pada konsep ekosistem”. Skripsi Pendidikan Biologi UPI, Bandung.

Lini. (2013). “Gambar media ular tangga”. [Online]. Tersedia:http://www.lini.or.id/id/content/berita/enviro-snake-and-ladder/. (27 September 2014).

Maghfirah, Destiar A. (2011). “Gambar Kartu Kuartet”. [Online]. Tersedia: http://destiariian.blogspot.com/2011/12/kartu-kwartet-ipa.html. (27 Agustus 2014).

Mursiti, Sri., Binadja, Achmad, dan Dianto. (2009). “Pengaruh Penggunaan Ular

Tangga Redoks Sebagai Media Chemo-Edutainment Bervisi Sets

Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA”. [Online]. Tersedia: http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JIPK/article/view/1281/1332. (6 Januari 2014).

Ninik. (2011). “Gambar media ular tangga”. [Online]. Tersedia:

http://niniksaja.wordpress.com/2011/02/26/belajar-ozon-dengan-ular-tangga/. (27 Agustus 2014).

Nopiani, E., Meter, dan Wiarta. (2013). “Model Pembelajaran TGT Berbantuan Media Permainan Ular Tangga Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas IV SD Gugus VIII Sukawati”. [Online].

Tersedia:http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/viewFil e/1239/1103. (6 Januari 2014).

Novianti, Nur Raima. (2011). “Kontribusi pengelolaan laboratorium dan motivasi belajar siswa terhadap efektifitas proses pembelajaran”. [Online].

Tersedia: http://jurnal.upi.edu/file/15-Nur_Raina_Novianti.pdf. (25 Oktober 2014).


(5)

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pranatha, Mahesa Desta.(2013). “Pengaruh Sumber Belajar Terhadap Prestasi

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi”. Skripsi Pendidikan Akuntansi UPI, Bandung.

Rahayu, Imas Putri. (2013). “Ular tangga”. [Online]. Tersedia: http://pgsd4d2013.wordpress.com/2013/05/12/ular-tangga/. (25 Nopember 2013).

Rahmah, Elin Nailur. (2012). “Penerapan asesmen portofolio dalam upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa SMP pada praktikum uji

makanan”. Skripsi Pendidikan Biologi UPI, Bandung.

Rahmawati, Indah. (2009). “Media Permainan Meningkatkan Motivasi Belajar siswa”. [Online]. Tersedia: http://suaraguru.wordpress.com/2009/02/09 /media-permainan-meningkatkan-motivasi-belajar-siswa/. (25 Nopember 2013).

Rakhmadhani, N., Sri Y., dan Suryadi B. U. (2013). “Pengaruh Penggunaan

Metode Teams Games Tournaments Berbantuan Media Teka-Teki Silang Dan Ular Tangga Dengan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Siswa Pada Materi Koloid Kelas XI SMA Negeri 1 Simo Tahun Pelajaran

2011/2012”. Jurnal Pendidikan Kimia. 2, (4), 190-197.

Rohaeni, Maya A. (2013). “Penerapan peer assessment pada model pembelajaran

jigsaw untuk menilai kemampuan berkomunikasi lisan siswa SMP materi

pencemaran lingkungan”. Skripsi Pendidikan Biologi UPI, Bandung. Rustaman, N.Y., Soendjojo D., Suroso A. Y., Yusnani A., Ruchji, S., Diana R.,

dan Mimin N. K. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

Sardiman, A. M. (2011). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Setyorini, Indah dan Abdullah, M. H. (2013). “Penggunaan Media Permainan Kartu Kuartet Pada Mata Pelajaran IPS Untuk Peningkatan Hasil Belajar


(6)

73

Musyarofah, 2014

Perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyarto, Teguh dan Eny I. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam 1. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan”. Bandung: Alfabeta.

Syahputra, Amin. (2012). Penggunaan media permainan kartu kuartet pada

pembelajaran menulis karangan narasi”. [Online]. Tersedia: http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/sasindo/article/download/417/2 24. (7 Nopember 2013).

Yunaz, Febrisa. (2013). Pengaruh penerapan problem centered learning terhadap peningkatan kemampuan penalaran adaptif siswa SMP. Skripsi Pendidikan Matematika UPI, Bandung.


Dokumen yang terkait

Pengaruh permainan kartu milenium ular angka terhadap hasil belajar matematika pada materi operasi hitung bilangan: quasi ekpserimen di SDN Cengkareng Timur 17 Pagi

2 4 92

Pengaruh Penggunaan Pendekatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Materi Benda dan Sifatnya

7 51 199

Pengaruh Penggunaan Media Kartu Kuartet terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Biologi Materi Pokok Dunia Tumbuhan

7 81 65

PERBANDINGAN MEDIA ULAR TANGGA DAN KARTU ARISAN PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KECAKAPAN BEKERJASAMA DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI STRUKTUR ATOM.

2 10 22

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU DOMINO DAN KUARTET PADA MATERI FILUM CHORDATA.

1 9 37

Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar

0 1 5

PERBANDINGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR KARTU KUARTET DAN ULAR TANGGA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA SMP PADA MATERI EKOSISTEM DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN - repository UPI S BIO 1009077 Title

0 0 7

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU DOMINO DAN KUARTET PADA MATERI FILUM CHORDATA - repository UPI S BIO 1005171 Title

0 0 4

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP FISIKA, DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA

0 0 71

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA EDUKASI PERMAINAN ULAR TANGGA TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII A SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

0 0 176