31
2. Dimensi-Dimensi Keberagamaan
Adapun dimensi-dimensi keberagamaan adalah sebagai berikut: a. Dimensi Keyakinan
Dimensi ini mencakup tentang pengharapan-pengharapan dimana seorang individu berperang teguh pada teologis tertentu dan
mengakui doktrin-doktrin. Dengan kata lain dimensi ini berisikan tentang keyakinan pemeluk suatu agama kepada ajaran-ajaran
agamanya, terutama ajaran-ajaran agama yang bersifat fundamental dan dogmatis.
b. Dimensi Praktek Agama Ritualistik Dimensi ini mencakup pemujaan, ketaatan dan hal-hal yang
dilakukan orang-orang untuk menunjukan komitmen terhadap agama yang dianutnya. Praktek keagamaan ini terdiri dari dua bagian penting,
yaitu: 1 Ritual, mengacu pada seperangkat ritus, tindakan keagamaan dan
praktek-praktek suci dan sakral. 2 Ketaatan, seluruh agama mempunyai seperangkat persembahan
dan kontemplasi personal yang relatif spontan, informal, dan khas pribadi.
c. Dimensi Pengalaman
32 Dimensi ini lebih memperhatikan pada fakta bahwa semua
agama memandang pengharapan-pengharapan tertentu, meski tidak tepat jika dikatakan bahwa seseorang yang beragama dengan baik pada
suatu waktu akan mencapai pengetahuan subyektif dan langsung mengenai kenyataan terakhir artinya bahwa kenyataan terakhir bahwa
ia akan mencapai suatu kontak langsung dengan Tuhan sebagai otoritas transendental.
d. Dimensi Pengetahuan Agama Dimensi ini mengacu pada harapan bahwa orang-orang yang
beragama paling tidak memiliki sejumlah wawasan dasar atau pengetahuan tentang keyakinan, ritus-ritus, kitab suci, dan tradisi-
tradisi dalam agama yang dianutnya.
e. Dimensi Pengamalan Dimensi pengalaman ini mengacu pada identifikasi akibat
keyakinan keagamaan, praktek, pengalaman, dan pengetahuan seseorang mengenai agamanya dari hari ke hari. Dimensi ini mengacu
pada tingkat kadaritas agama yang diyakininya mempengaruhi dan terwujud dalam bentuk nyata, khususnya dalam hubungan dengan
sesama manusia di belahan bumi ini.
33
3. Agama Dalam Perspektif Sosiologi