19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum tentang Kredit 2.1.1 Pengertian Kredit
Kredit adalah suatu ukuran kemampuan dari seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang bernilai ekonomis sebagai ganti dari janjinya
untuk membayar kembali hutangnya pada tanggal tertentu. Dari definisi tentang kredit ini dapat disimpulkan 4 empat elemen yang penting, yaitu:
Fuady,1996:8 1. Tidak seperti hibah, transaksi kredit mensyaratkan peminjam dan pemberi
kredit untuk saling tukar menukar sesuatu yang bernilai ekonomis. 2. Tidak seperti pembelian secara kontan transaksi kredit yaitu pihak debitur
diwajibkan untuk membayar kembali kewajibannya untuk melunasi dengan jangka waktu tertentu yang sudah disepakati.
3. Tidak seperti hibah maupun pembelian secara tunai, transaksi kredit akan terjadi sampai pemberi kredit bersedia mengambil risiko bahwa
pinjamannya mungkin tidak akan dibayar oleh debitur. 4. Sebegitu jauh kreditur untuk bersedia menaggung risiko, bila pemberi
kredit menaruh kepercayaan terhadap peminjam. Risiko dapat dikurangi dengan meminta kepada peminjam untuk menjamin pinjaman yang
diinginkan, meskipun sama sekali tidak dapat dicegah semua risiko kredit.
Kredit adalah penyediaan uang ataupun tagihan –tagihan yang dapat
disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara lembaga pembiayaan dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Pengertian kredit pada Pasal 1 angka 11 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992,
mendefinisikan kredit sebagai berikut: kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak
lainnya yang mewajibkan pihak yang meminjam untuk melunasi uangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
2.1.2 Unsur-Unsur Perjanjian Kredit
Di dalam pemberian kredit oleh lembaga pembiayaan terdapat unsur kredit tercantum dalam perjanjian kredit tersebut, yaitu:
1. Adanya para pihak, yaitu kreditur dan debitur. 2. Kepercayaan, yaitu adanya keyakinan dari pihak lembaga pembiayaan
atas prestasi yang diberikannya kepada nasabah peminjam dana yang akan dilunasinya sesuai dengan diperjanjikannya pada waktu tertentu.
3. Waktu, yaitu adanya jangka waktu tertentu antara pihak pemberian kredit dan pelunasannya, jangka waktu tersebut sebelumnya terlebih dahulu
disetujui atau disepakati bersama antara para pihak lembaga pembiayaan atau kreditur dengan nasabah peminjam dana.
4. Prestasi, yaitu adanya obyek tertentu berupa prestasi dan kontra prestasi pada saat tercapainya persetujuan atau kesepakatan perjanjian pemberian
kredit antara lembaga pembiayaan dan nasabah peminjam dana berupa uang dan bunga atau imbalan.
5. Risiko, yaitu adanya risiko yang mungkin akan terjadi selama jangka waktu antara pemberian dan pelunasan kredit tersebut, sehingga untuk
mengamankan pemberian kredit dan menutup kemungkinan terjadinya wanprestasi dari nasabah peminjam dana, maka diadakanlah pengikatan
jaminan dengan agunan Bahsan, 2007:46
2.1.3 Hak dan Kewajiban Debitur dan Kreditur
Menurut Pasal 1763 KUHPerdata, kewajiban peminjam debitur adalah mengembalikan pinjaman uang kepada kreditur tepat pada waktu
yang telah ditentukan. Sedangkan hak dari kreditur adalah menerima pembayaran dari pihak debitur, baik berupa pinjaman pokok maupun
bunganya dari pinjaman yang telah diberikan kepada debitur antara lain adalah menerima sejumlah uang dari kreditur sebagai pinjaman kredit dan
berhak menggunakan uang tersebut untuk mendapatkan keuntungan Badrulzaman, 1983: 75
2.2 Pengertian Fidusia