Proses Penghapusan Jaminan Fidusia Larangan Fidusia Ulang

Prosedur yang harus ditempuh jika jaminan fidusia tersebut hapus, yakni dengan melakukan pencoretan Roya pencatatan jaminan fidusia tersebut di kantor pendaftaran fidusia. Selanjutnya kantor pendaftaran fidusia menerbitkan surat keterangan yang menyatakan bahwa sertifikat jaminan fidusia tersebut tidak berlaku lagi, dan dalam hal ini dilakukan pencoretan jaminan fidusia tersebut dari buku daftar fidusia yang ada pada kantor pendaftaran fidusia.

2.9 Proses Penghapusan Jaminan Fidusia

Proses penghapusan atau pencoretan sertifikat jaminan fidusia menyatakan bahwa kantor pendaftaran jaminan fidusia di setiap ibukota Propinsi di Wilayah Republik Indonesia pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM wajib memperhatikan kelengkapan data, terdiri atas: a. Permohonan penghapusan atau pencoretan sertifikat jaminan fidusia dilakukan kepada Menteri secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, yang ditandatangani oleh penerima fidusia, kuasa atau wakilnya. b. Membawa sertifikat asli jaminan fidusia yang dimintakan permohonan penghapusan atau pencoretan. c. Pernyataan hapusnya utang yang dijamin dengan fidusia atau pelepasan hak atas jaminan fidusia atau musnahnya benda yang menjadi objek jaminan fidusia oleh penerima fidusia, termasuk terjemahan pernyataan tersebut ke dalam bahasa indonesia apabila berbahasa asing. d. Surat kuasa, apabila dikuasakan, bermaterai cukup termasuk terjemahan surat kuasa dalam Bahasa Indonesia apabila berbahasa asing. dan e. Permohonan penghapusan atau pencoretan sertifikat jaminan fidusia tidak dikenakan biaya.

2.10 Larangan Fidusia Ulang

Yang dimaksud dengan fidusia ulang adalah atas benda yang sama yang telah dibebankan fidusia, dibebankan fidusia sekali lagi. Fuady, 2000:21 Hal ini tidak dimungkinkan dan tidak diperbolehkan oleh UUJF karena hak kepemilikan atas benda tersebut telah beralih kepada penerima fidusia sementara. sehingga tidak mungkin diserahkan lagi kepada kreditur lainnya terlebih mengingat bukti kepemilikan atas benda objek jaminan fidusia tersebut juga sudah berpindah ke tangan penerima fidusia. Perjanjian jaminan fidusia bukan suatu hak jaminan yang lahir karena undang-undang melainkan harus diperjanjikan terlebih dahulu melalui akta jaminan fidusia yang dibuat oleh Notaris. Awalnya terhadap objek jaminan fidusia tidak dilakukan pendaftaran. Kemudian mengingat pada umumnya benda yang menjadi obyek jaminan fidusia adalah benda bergerak sehingga pemberi fidusia mungkin saja menjaminkan lagi benda yang telah dibebani dengan fidusia kepada pihak lain tanpa sepengetahuan penerima fidusia dan mengakibatkan terjadinya fidusia ulang, maka penghapusan jaminan fidusia menjadi bersifat wajib sesuai ketentuan mengenai penghapusan fidusia sudah tercantum jelas dalam PP 21 Tahun 2015 pasal 16 dan pasal 17 mengenai penghapusan jaminan fidusia yang berbunyi: 1 Jaminan fidusia hapus karena: a. Hapusnya utang yang dijamin dengan fidusia. b. Pelepasan hak atas jaminan fidusia oleh penerima fidusia. Atau c. Musnahnya benda yang menjadi objek jaminan fidusia. 2 Dalam hal jaminan fidusia hapus sebagaimana dimaksud pada ayat 1 maka penerima fidusia, kuasa atau wakilnya, wajib memberitahukan kepada Menteri dalam jangka waktu paling lama 14 hari terhitung sejak tanggal hapusnya jaminan fidusia. 3 Pemberitahuan penghapusan jaminan fidusia sebagaimana dimaksud pada ayat 2 paling sedikit memuat: a. Keterangan atau alasan hapusnya jaminan fidusia. b. Nomor dan tanggal sertifikat jaminan fidusia. c. Nama dan tempat kedudukan notaris, dan d. Tanggal hapusnya jaminan fidusia. 4 Jaminan fidusia dihapus dari daftar jaminan fidusia dan diterbitkan keterangan penghapusan yang menyatakan sertifikat jaminan fidusia yang bersangkutan tidak berlaku lagi. 5 Jika penerima fidusia atau wakilnya tidak memberitahukan penghapusan jaminan fidusia sebagaimana dimaksud dalam pasal 16, jaminan fidusia yang bersangkutan tidak dapat didaftarkan kembali. 49

BAB III METODE PENELITIAN