111 tersebut maka diperlukan dukungan dan bimbingan yang seksama dari unsur-unsur
terkait mulai dari pemerintah, penyuluh, tenaga ahli, serta petani itu sendiri. Dengan demikian maka para pendukung dan pembina petani harus terlebih dahulu
memahami konsep PHT. Keadaan pertanaman, juga kepemilikan lahan, adanya dukungan semua pihak yang terkait dengan pembangunan pertanian secara umum
merupakan faktor yang perlu diperhitungkan dalam usaha penyampain konsep PHT. Telah banyak konsep dan metode pengendalian hama diciptakan oleh para ahli
namun dalam penerapannya masih sering terkendala oleh faktor sarana dan prasarana yang tersedia di tingkat petani, agar metode tersebut dapat diterapkan pada
tingkat petani maka haruslah diciptakan teknologi pengendalian yang tersedia sarana dan prasarananya di tingkat petani teknologi tepat guna.
Unsur-Unsur Dasar PHT
Terdapat 4 empat unsur dasar Basic Element yang terdapat dalam setiap program Pengendalian Hama Terpadu PHT, yaitu:
1. Pengendalian Alamiah Natural Control
Pengendalian secara alamiah berarti pengendalian dengan menggunakan musuh-musuh alami, seperti predator, parasit dan patogen atau pengendalian secara
hayati biologis di alam. Pengendalian alamiah yang dimaksud adalah penekanan dalam jangka panjang terhadap populasi hama yang disebabkan karena bekerjanya
semua faktor-faktor yang terdapat di lingkungan secara keseluruhan. Perkembangan populasi di alam tidaklah akan terjadi bahwa populasi itu bertanmbah banyak tanpa
batas, melainkan mempunyai batas atas dan batas bawah dan biasanya populasi berfluktuasi antara kedua batasan tersebut, istilah umum untuk menggambarkan
keadaan ini disebut keseimbangan populasi. Keseimbangan populasi dapat diartikan seperti suatu system peredaman buffering system, artinya bilamana dalam
kondisi tertentu populasi itu menaik atau menurun dari tingkat populasi normal, maka ada kecenderungan untuk kembali pada posisi keseimbangan semula. Pada
umumnya tingkat populasi tersusun dan dipertahankan dalam berbagai tipe lingkungan berturut-turut oleh faktor-faktor fisik dan hayati biologi. Perbuatan
manusialah yang menyebabkan perubahan atau hilangnya keseimbangan ini, namun
112 demikian kemampuan manusia pula yang dapat merubah dan menciptakan kondisi
lingkungan yang kurang sesuai bagi perkembangan hama, dan ini merupakan harapan terlaksananya PHT dengan sukses.
2. Pengambilan Contoh Sampling
Perencnaan Pengambilan contoh sampling yang baik dan tidak berat sebelah merupakan syarat dalam melaksanakan pengendalian hama yang rasional dan
khususnya untuk PHT secara sempurna. Metode sampling bertujuan untuk mengetahui perkiraan jumlah hama dan tingkat kerusakannya, hal ini merupakan
keharusan mutlak guna dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan dalam pengendalian. Merupakan suatu keharusan untuk mengetahui tingkat populasi hama
dan ambang ekonominya sehingga keputusan yang dilaksanakan dalam PHT mempunyai arti yang memadai.
Pada umumnya program PHT menggunakan metode pengambilan contoh yang paling sederhana guna mendapatkan informasi yang diperlukan dalam rangka
menetapkan keputusan untuk dilaksanakannya pengendalian. Tipe-tipe pengambilan contoh yang dapat dilakukan, antara lain metode acak random, berturut-turut
sequential, berdasarkan luasan tertentu point dan memakai perangkap trap sampling. Penentuan populasi suatu hama dapat diketahui dengan menghitung
jumlah hama yang ada atau menghitung kerusakan yang ditimbulkannya dan selanjutnya dihubungkan dengan populasi dari hama tersebut.
Bilamana data yang diperoleh dari pengambilan contoh akan digunakan secara efektif maka data-data tersebut harus dicatat oleh pengamat dalam lembar
pengamatan. Lembar pengamatan harus dibuat sedemikian rupa sehinga dapat memberikan informasi yang diperlukan baik tentang hama maupun musuh alaminya,
identifikasi lapangan, tanggal pengambilan contoh, dan komentar yang ada hubungannya dengan pengumpulan data, juga data-data tentang tanaman atau bagian
tanaman yang terserang. Daftar catatan yang direncanakan dengan baik dan pengamatan secara teratur merupakan syarat utama dalam melaksanakan PHT.
3. Tingkat EkonomikAmbang Ekonomi Economic Threshold