TUNJANGAN - TUNJANGAN KODE ETIK PERUSAHAAN MIC

1 3

BAB VII TUNJANGAN - TUNJANGAN

PASAL 19 TUNJANGAN MAKAN 1. Perusahaan memberikan tunjangan makan bagi karyawan yang masuk kerja, sesuai dengan tingkat jabatannya. 2. Besarnya uang makan ditentukan sesuai keputusan perusahaan. 3. Pajak penghasilan PPh. 21 atas tunjangan uang makan menjadi tanggungan karyawan. PASAL 20 TUNJANGAN HARI RAYA KEAGAMAAN 1. Perusahaan akan memberikan tunjangan Hari Raya kepada karyawan selambat – lambatnya 2 dua minggu sebelum hari raya Idul Fitri bagi yang beragama Islam dan maupun bukan Islam . Jumlah tunjangan Hari Raya Keagamaan yang diberikan kepada setiap karyawan adalah ketentuan sebagai berikut : a. Karyawan yang berdinas 3 tiga bulan atau lebih tetapi kurang dari 12 dua belas bulan, proporsional dengan masa kerjanya, dengan perhitungan : b. Jumlah kerja bulan ----------------------------- X 1 satu bulan gaji upah 12 c. Karyawan yang sudah berdinas 1 satu tahun atau lebih, tetapi kurang dari 2 dua tahun mendapat 1 satu bulan gaji upah. d. Karyawan yang sudah berdinas 2 dua tahun atau lebih mendapat 2 dua bulan gaji upah, yaitu Jumlah maksimal. e. Tunjangan Hari Raya tidak diberikan kepada karyawan yang berhenti bekerja lebih dari 1 bulan sebelum Hari Raya Keagamaan. f. Tunjangan Hari Raya diberikan hanya 1 satu kali dalam 1 tahun. g. Pajak Penghasilan PPH 21 atas THR menjadi tanggung jawab karyawan. 2. Untuk menghitung masa kerja dalam hal pemberian tunjangan hari raya adalah sebagai berikut : Sejak tanggal mulai bekerja sampai dengan hari raya Idul Fitri, bagi yang beragama Islam 1 4 PASAL 21 TUNJANGAN PERNIKAHAN 1. Perusahaan memberikan tunjangan pernikahan kepada karyawan sendiri yang telah berdinas lebih dari 1 satu tahun, apabila karyawan yang akan melangsungkan pernikahan yang pertama dapat menunjukan Surat keterangan yang sah Buku Nikah dengan ketentuan sebagai berikut :  Karyawan yang berdinas 1 satu tahun atau lebih tetapi kurang dari 2 dua tahun mendapat Rp. 400.000,-  Karyawan yang berdinas 2 dua tahun atau lebih tetapi kurang dari 3 tiga tahun mendapat Rp. 500.000,-  Karyawan yang berdinas 3 tiga tahun atau lebih mendapat Rp. 600.000,- yaitu jumlah maksimal. 2.Pajak Penghasilan atas tunjangan pernikahan menjadi tanggungan karyawan. PASAL 22 TUNJANGAN KELAHIRAN 1. Perusahaan akan memberikan tunjangan kelahiran kepada karyawan yang istrinya melahirkan sampai batas 3 tiga anak yaitu anak pertama, kedua, dan ketiga dengan ketentuan sebagai berikut : - Direksi Rp. 1.000.000,- - General Manager Manager Rp. 750.000.- - Asisten Manager Rp. 600.000,- - Supervisor Rp. 400.000,- - Kepala Seksi Rp. 400.000,- - Karyawan Biasa Rp. 400.000,- 2. Bagi karyawan wanita yang melahirkan akan diberikan tunjangan kelahiran sama seperti ayat 1 diatas. 3. Tunjangan kelahiran tersebut pada ayat 1 dan 2 diatas diberikan apabila yang bersangkutan telah berdinas lebih dari 1 satu tahun d an dapat menunjukkan surat keterangan yang sah akte Kelahiran . 4. Pajak penghasilan atas tunjangan kelahiran menjadi tanggungan karyawan. PASAL 23 TUNJANGAN KEMATIAN 1. Apabila anggota keluarga Istri Suami ayah ibu anak yang sah meninggal dunia , pengusaha akan memberikan tunjangan kematian sebagai sumbangan dukacita sebesar Rp. 600.000,- Enam ratus ribu rupiah 2. Tunjangan kematian tersebut diatas diberikan bagi karyawan yang telah melewati masa percobaan dan dapat memperlihatkan akte kematian yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat. 3. Pajak penghasilan atas tunjangan kematian menjadi tanggungan karyawan. 1 5 PASAL 24 TUNJANGAN KESEHATAN Bagi karyawan yang telah menjalani masa percobaan dengan baik selepas 3 bulan pertama atau selama masa Perjanjian Kerja Waktu Tertentu PKWT perusahaan akan meyertakan dalam dana kesehatan yang diselenggarakan oleh perusahaan. Pengusaha akan membayar penggantian biaya pengobatan karyawan dan keluarganya, baik perawatan dirumah sakit maupun perawatan berobat jalan sesuai peraturan yang berlaku. PASAL 25 PERAWATAN PENGOBATAN YANG TIDAK DITANGGUNG PERUSAHAAN 1. Mengejar kesenangan pribadi diluar hari jam kerja melakukan olah raga yang bersifat kasar dan berbahaya, penyakit akibat perbuatan asusila seperti penyakit kelamin, akibat menggunakan narkotika atau minuman keras 2. Usaha percobaan bunuh diri atau melakukan tindakan melawan hukum. 3. Pengguguran kandungan Abortus bukan atas nasehat dokter perusahaan. 4. Pelanggaran atas peraturan kesehatan dan keselamatan kerja 5. Menolak atau tidak mentaati petunjuk dokter perusahaan dan ketentuan – ketentuan lain yang diatur diluar ayat ini. 6. Biaya pembuatan gigi palsu, alat pembantu dan sebagainya yang bukan dikarenakan kecelakaan kerja. 7. Hal – hal yang diatur dalam petunjuk penggantian biaya pengobatan karyawan. PASAL 26 TUNJANGAN PERJALANAN DINAS 1. Bagi karyawan yang dinas keluar kota atas perintah pengusaha, maka diberikan tunjangan dinas sesuai dengan keputusan Perusahaan. 2. Perjalanan dinas adalah perjalanan yang dilakukan oleh karyawan dalam rangka tugas. 3. Karyawan yang hendak mengajukan perjalanan dinas harus mengajukan proposal pengajuan perjalanan dinas beserta anggarannya yang telah disetujui oleh pihak direksi, kecuali telah diberikan izin khusus dari pihak direksi. 4. Kecuali Direksi, seluruh karyawan harus menyertakan laporan hasil perjalanan. 5. Setelah perjalanan dinas dilakukan, karyawan wajib membuat laporan perjalanan dinas yang disertai nota pembayaran dari semua pengeluaran. 6. Segala bentuk pengeluaran harus disertai nota pembayaran yang berlaku, kecuali untuk beberapa item pengeluaran yang bisa tidak menggunakan nota pembayaran tersebut. 7. Perjalanan dinas yang memakan waktu tidak lebih dari satu minggu, tidak menggunakan fasilitas laundry. 8. Segala bentuk pembelanjaan yang berhubungan dengan biaya entertain selama perjalanan dinas dilakukan dan diatur secara terpisah. 9. Jika dipandang tidak relevan, perusahaan tidak akan mengganti item pembelanjaan yang dimaksud dalam perjalanan tersebut diatas. 1 6 PASAL 27 KETENTUAN PENGAMBILAN TUNJANGAN. Semua tunjangan tersebut diatas akan ditransfer bersamaan dengan gaji bulanan. PASAL 28 PENINJAUAN KEMBALI TERHADAP TUNJANGAN DAN FASILITAS Apabila di kemudian hari terdapat beberapa keadaan yang sudah tidak sesuai lagi, maka pemberian tunjangan dan fasilitas akan ditinjau kembali oleh pengusaha untuk disesuaikan dengan kenyataan yang ada.

BAB VIII KESEJAHTERAAN KARYAWAN