TATA TERTIB KODE ETIK PERUSAHAAN MIC

4

BAB II TATA TERTIB

PASAL 2 TATA TERTIB KERJA DAN DISIPLIN KERJA TATA TERTIB KERJA 1. Karyawan wajib menggunakan kartu pengenal karyawan selama jam kerja didalam lingkungan kerja.jika ada 2. Selama jam kerja, karyawan wajib mengerjakan tugas yang telah diberikan pengusaha kepadanya melalui atasan ataupun kepala bagiannya dan bersikap sopan terhadap pimpinan dan kerabat kerjanya. 3. Selama jam kerja karyawan wajib untuk mengenakan pakaian yang pantas dan sopan atau seragam yang telah diberikan jika ada 4. Yang dimaksud dengan pakaian pantas dan sopan bagi pria adalah kemeja dengan kerah dan celana panjang bahan. 5. Yang dimaksud dengan pakaian pantas dan sopan bagi wanita adalah bajuatasan dari bahan dan rok minimal 5 cm di atas lutut atau celana panjang bahan. 6. Karyawan wajib datang ke tempat kerja yang sudah ditentukan baginya, tepat pada waktunya. 7. Karyawan wajib mengikuti jam kerja sesuai yang ditentukan. 8. Karyawan wajib mengisi daftar hadir kartu hadir sendiri absen jari setiap kali waktu tiba dan waktu kerja usai. 9. Karyawan yang tidak hadir absen wajib memberitahukan kepada atasannya pada hari pertama ketidakhadirannya, dan bilamana sakit wajib melampirkan surat keterangan dokter. 10. Dilarang melakukan absensi pada kartu atas nama orang lain. SANKSI – SANKSI 1. Baik pengusaha dan karyawan akan mengusahakan sepenuhnya penegakkan disiplin kerja, karenanya terhadap pelanggaran-pelanggaran disiplin kerja yang dilakukan perlu diberikan tindakan-tindakan sanksi yang berupa lisan maupun tulisan. 2. Peringatan lisan hanya diberikan satu kali saja untuk pelanggaran tata tertib dan disiplin kerja selain pelanggaran berat yang telah dilakukan oleh karyawan. 3. Peringatan tertulis terdiri dari :  Peringatan Pertama berlaku 6 enam bulan sejak diterbitkannya surat peringatan.  Peringatan Kedua berlaku 6 enam bulan sejak diterbitkannya surat peringatan pertama.  Peringatan Ketiga berlaku 6 enam bulan sejak diterbitkannya surat peringatan kedua 4. Penerbitan surat peringatan dilakukan oleh atasan yang bersangkutan setelah berkonsultasi terlebih dahulu dengan bagian HRD. 5. Penerbitan surat peringatan dilakukan oleh HRD apabila hal tersebut di atas tidak dilakukan oleh atasan setelah mengetahui terjadinya pelanggaran ringan maupun berat yang dilakukan oleh bawahannya. 6. Surat peringatan akan gugur bilamana hingga digenapinya masa berlakunya surat peringatan tersebut, yang bersangkutan tidak melakukan pelanggaran. 7. Apabila dalam masa yang masih berlaku dalam suatu surat peringatan, karyawan melakukan pelanggaran terhadap peraturan perusahaan yang berlaku, maka baginya akan diberikan sanksi disipliner satu tingkatan di atas peringatan yang telah diberikan sebelumnya, setelah masa surat peringatan berakhir. 5 8. Jenis peringatan yang diberikan tergantung atas berat ringannya pelanggaran atau kesalahan yang karyawan perbuat. Untuk kesalahan yang dianggap besar dapat langsung diberikan surat peringatan terakhir atau pemutusan hubungan kerja tanpa adanya surat-surat peringatan sebelumnya. 9. Penjelasan mengenai Surat Peringatan akan diberikan dalam bentuk prosedur yang terpisah dengan tetap mengindahkan peraturan yang berlaku. 10. Keterlambatan lebih dari 40 empat puluh menit dalam sebulan atau 4 empat kali dalam sebulan akan dikenakan sanksi berupa Surat Peringatan. 11. Ketidakhadiran tanpa disertai surat keterangan dokter akan dikenakan pemotongan hak cuti. 12. Ketidakhadiran tanpa adanya pemberitahuan apapun kepada atasannya ataupun ke bagian HRD setelah masuknya karyawan yang bersangkutan akan dikenakan sanksi administratip berupa pemberian surat peringatan. 13. Karyawan tidak masuk kerja selama 5 hari kerja berturut-turut tanpa disertai pemberitahuan yang sah dan telah dipanggil oleh pihak perusahaan dua kali secara tertulis dapat diproses pemutusan Hubungan kerjanya sesuai dengan Undang – Undang No. 13 tahun 2003, karena dikualifikasikan mengundurkan diri.

BAB III ADMINISTRASI KARYAWAN