CUTI DAN HARI LIBUR

9

BAB V CUTI DAN HARI LIBUR

PASAL 9 CUTI TAHUNAN 1. Setelah bekerja selama 1 satu tahun terus menerus, terhitung sejak tanggal diterima bekerja menjadi karyawan perusahaan lingkungan Group dan tahun-tahun kerja berikutnya, karyawan berhak atas cuti tahunan selama 12 dua belas hari kerja dengan upah penuh. 2. Setiap hari libur resmi yang jatuh di dalam masa cuti tahunan tersebut tidak termasuk hari cuti yang dimaksud di atas. 3. Karyawan yang akan menggunakan hak cutinya harus mengajukan permohonan cuti tahunan 2 dua minggu sebelumnya untuk mendapatkan persetujuan Kepala Bagian yang bersangkutan setelah terlebih dahulu berkonsultasi dengan bagian HRD untuk mengetahui sisa cutinya. 4. Bila dalam waktu 6 enam bulan setelah tanggal lahirnya hak cuti, karyawan tidak mengambil cutinya, maka hak cuti tahunannya dinyatakan gugur. 5. Selama menjalankan cuti karyawan tidak mendapatkan uang makan dan uang transportallowance. 6. Hak cuti karyawan tidak dapat diganti dengan uang diuangkan . PASAL 10 CUTI PANJANG 1. Karyawan yang telah bekerja pada perusahaan lingkungan Group secara terus menerus selama 6 enam tahun berhak memperoleh cuti panjang. 2. Cuti panjang yang dimaksud di atas dapat diambil pada tahun ke-7 dan ke-8, yang lamanya adalah 2 dua bulan dengan ketentuan karyawan tersebut tidak berhak lagi atas cuti tahunan selama masa 2 dua tahun berjalan cuti panjang. 3. Untuk selanjutnya cuti panjang berlaku setiap kelipatan 6 enam tahun setelah masa 2 dua tahun cuti panjang berakhir. 4. Pelaksanaan cuti panjang berpedoman pada peraturan perundang undangan yang berlaku. 5. Bila dalam waktu 9 sembilan bulan setelah lahirnya hak cuti panjang, karyawan tidak mengambil cutinya, maka hak cuti panjangnya dinyatakan gugur. 6. Untuk menggunakan hak hak cuti panjang harus mengajukan secara tertulis satu bulan sebelumnya, kepada Manajer HRD dan sudah mendapat persetujuan dari atasannya. 7. Jika atas dasar pertimbangan tertentu, permohonan penggunaan hak cuti panjang dapat ditunda oleh atasannya, maka atasan yang bersangkutan harus menyatakan secara tertulis dengan disertai alasannya yang disetujui dan diketahui oleh pihak Departemen HRD dan dapat dialihkan ke hari lainnya untuk pelaksanaannya. 8. Hak cuti panjang tidak dapat diganti dengan uang diuangkan . 1 PASAL 11 CUTI HAID, CUTI MELAHIRKAN DAN CUTI GUGUR KANDUNGAN DENGAN UPAH PENUH 1. Karyawati yang masa haid meraskan Haid tidak wajib bekerja pada hari pertama dan kedua dengan memberitahukan kepada atasan langsung. 2. Karyawati yang melaksanakan cuti tersebut diwajibkan memberitahukan secara tertulis kepada bagian Personalia yang disetujui oleh Kepala Bagiannya masing-masing. 3. Karyawati yang akan melahirkan anak sesuai dengan surat keterangan dokter bidan, diberikan cuti 1½ satu setengah bulan sebelum melahirkan dan 1½ satu setengah bulan setelah melahirkan. 4. Karyawati yang mengalami gugur kandungan diberikan cuti sesuai dengan keterangan dokter, maksimal 1½ satu setengah bulan. PASAL 12 HARI LIBUR RESMI DAN ISTIRAHAT MINGGUAN 1. Hari libur resmi adalah hari-hari yang ditetapkan Pemerintah, dimana semua karyawan mendapat istirahat dengan tetap mendapat upah. 2. Karyawan yang karena perintah Kepala Bagiannya harus tetap bekerja, akan mendapat upah lembur sesuai dengan peraturan yang berlaku. 3. Setiap karyawan berhak atas istirahat mingguan minimal 1 satu hari dalam seminggu pada hari minggu bagi yang bekerja 7 jamhari dan 6 hariminggu dan ataupun pada hari lain yang ditetapkan oleh pengusaha. 4. Karyawan shift yang bertugas pada hari sabtu atau minggu tetapi bukan merupakan hari liburnya, tidak diberikan uang lembur. PASAL 13 ABSEN DENGAN UPAH PENUH Seorang karyawan dapat diberikan izin meninggalkan pekerjaannya dengan mendapat upah penuh, asalkan karyawan tersebut dapat menunjukan surat keterangan yang syah, dalam hal yang disebut dibawah ini : 1. Pernikahan Karyawan sendiri 5 hari kerja 2. Istri Karyawan melahirkan keguguran 3 hari kerja 3. Ayah Ibu Istri Suami Anak Meninggal 5 hari kerja 4. Pernikahan Khitanan Babtisan Anak Karyawan 2 hari kerja 5. Menjaga Istri Suami Anak yang sakit Keras Dirumah sakit atas anjuran dokter. 2 hari kerja 6. Mertua Karyawan meninggal 2 hari kerja 7. Mendapat panggilan dari instansi pemerintah Sesuai dengan jumlah panggilan 8. Dan hal lain sesuai Undang – Undang No. 13 tahun 2003 Sebelum meninggalkan pekerjaan, karyawan harus terlebih dahulu mengajukan permohonan secara tertulis kepada Atasannya Manager HRD dan melaporkannya kembali apabila sudah selesai, kecuali dalam keadaan yang sangat mendesak. Izin – izin tersebut dalam ayat 1 diatas harus diurus sebelumnya Kecuali yang bersifat mendadak , dan tidak diperkenankannya untuk mengambil pada hari sesudah kejadian. 1 1 PASAL 14 ABSEN TANPA MENDAPAT UPAH 1. Karyawan yang tidak masuk kerja tanpa izin dari perusahaan, dianggap mangkir dan tidak mendapat upah. 2. Karyawan yang sakit harus mengajukan bukti surat keterangan Dokter Umum atau Dokter Rumah Sakit bila surat keterangan sakit tidak sah maka dianggap mangkir. 3. Bila Karyawan tidak masuk kerja tanpa izin selama 5 lima Hari kerja berturut – turut tanpa keterangan tertulis dan dilengkapi dengan bukti yang sah dan telah dipanggil pihak perusahaan sebanyak 2 kali secara patut, maka karyawan tersebut dapat diproses Pemutusan Hubungan kerjanya sesuai peraturan perusahaan yang berlaku yang tertera pada Bab IX Pasal 35 ayat 5.

BAB VI P E N G U P A H A N