Tindak Pidana Korupsi TINJAUAN PUSTAKA

administratif, hal ini didasarkan pada surat Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor KEP-120J.A121992 tentang administratif perkara tindak pidana, dimana juga disbeutkan bahwa eksekusi baru dapat dilaksanakan oleh jaksa apabila telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

C. Tindak Pidana Korupsi

Tindak pidana adalah tindakan atau perbuatan seseorang atau individu yang menyebabkan terjadinya suatu tindak kriminal yang menyebabkan orang tersebut menanggung pidana atas perbuatannya, dimana dalam perbuatan tersebut dinyatakan bertentangan dengan nilai-nilai masyarakat, norma hukum dan perundang-undangan yang berlaku. 26 Perbuatan korupsi adalah perilaku ingin menguasai atau memiliki uang negara untuk kepentingan sendiri atau kelompok secara tidak sah atau mengalihkan peruntukkan pengguna keuangan negara dari kepentingan umum kepada kepentingan pribadi atau kelompok. Sehingga pembangunan sosial masyarakat terhambat. Secara yuridis formal, tindak kejahatan merupakan bentuk tingkah laku yang melanggar undang-undang pidana. Oleh sebab itu setiap perbuatan yang dilarang oleh Undang-undang harus dihindari, dan barang siapa melanggarnya akan dikenakan pidana. Jadi larangan-larangan dan kewajiban-kewajiban tertentu yang harus ditaati oleh setiap warga wajib dicantumkan dalam Undang-undang maupun peraturan-peraturan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah. 26 Kartini Kartono, Patologi Sosial, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010., hlm. 127. PEPERPU atau Peraturan Pengganti Undang-undang Tahun 1958 telah dapat membedakan dua jenis perbuatan korupsi sebagai berikut: 1. Perbuatan pidana korupsi yang dikaitkan dengan unsur kejahatan atau pelanggaran yang dikenai pidana pokok dan pidana tambahan, dan 2. Perbuatan korupsi lainnya yang dapat dikenai keputusan dirampas beslag perdata, tindakan fiskal dan pengembalian hutang-hutang kepada negara secara paksa, serta penyelidikan kekayaan uang di Bank. Undang-undang tindak pidana korupsi merumuskan tindak pidana korupsi dalam pasal 2 ayat 1 sebagai berikut: “Tindak pidana korupsi adalah setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.” Tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh seseorang atau pejabataparatur negara merupakan salah satu bentuk kejahatan atau tindak pidana. Dikatakan demikian karena korupsi yang dilakukan oleh seorang pejabataparatur negara sudah tentu akan merugikan keuangan dan perekonomian negara, bahkan merugikan rakyatmasyarakat secara umum dalam suatu negara. Korupsi keuangan negara terjadi karena adanya penyalahgunaan wewenang yaitu perbuatan penyalahgunaan hak dan kekuasaan untuk bertindak atau menyalahgunakan kekuasaan untuk membuat keputusan. Unsur delik penyalahgunaan wewenang menurut Pasal 3 Undang-undang Tindak Pidana Korupsi adalah: a. Dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi; b. Menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, atau sarana yang ada karena jabatan atau kedudukan; c. Yang dapat merugikan keuangan negara.

D. Pertanggungjawaban Pidana Dalam Tindak Pidana Korupsi

Dokumen yang terkait

Pertanggungjawaban Pidana Dalam Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Korporasi (Studi Kasus Putusan Pengadilan Tinggi Banjarmasin No. 04/Pid. Sus/2011/Pt. Bjm)

1 140 155

Tindak Pidana Korupsi yang Dilakukan Oleh CV Pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Kota Binjai (Studi Kasus Putusan Pengadilan Tipikor Nomor 05/Pid.Sus K/2011/PN Medan)

7 61 152

Pertimbangan Hakim Terhadap Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Pejabat Negara (Studi Putusan Nomor : 01/Pid.Sus.K/2011/PN.Mdn)

2 43 164

Pertanggungjawaban Pidana Dalam Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Korporasi (Studi Kasus Putusan Pengadilan Tinggi Banjarmasin No. 04/Pid. Sus/2011/Pt. Bjm)

3 98 139

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU TINDAK PIDANA PENIPUAN TERHADAP CALON JEMAAH UMRAH (Studi Kasus Perkara Nomor: 758/Pid.B/2011/PN.TK)

2 8 45

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri No.06/PID.TPK/2011/PN.TK )

0 9 60

ANALISIS DASAR PERTIMBANGAN HAKIM PENGADILAN NEGERI TANJUNG KARANG DALAM PUTUSAN PENGADILAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI PENGADAAN TANAH PLTU (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri No.22/PID.TPK/2012/PN.TK )

0 8 49

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI TENDER PERBAIKAN JALAN (Studi Putusan Nomor : 07/PID.TPK/2011/PN.TK)

0 4 49

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PEGAWAI PDAM WAY RILAU BANDAR LAMPUNG YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA KORUPSI PENGADAAN SOLAR (Studi Putusan Nomor: 21/PID/TPK/2012.PN.TK)

4 34 65

ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA YANG SAMA TERHADAP PARA PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN (Studi Putusan Pengadilan Nomor 51/Pid.Tpk/2013/PN.TK)

0 7 54