Analisis Kesesuaian Kawasan Industri Kaos Suci Terhadap Kebijakan Penataan Ruang

• Industri kecil dan menengah berwawasan lingkungan yang ada di lingkungan permukiman dapat dipertahankan selama tidak menimbulkan dampak negatif. Dimana yang dimaksud dengan berwawasan lingkungan adalah industri yang tidak menguras air, terutama air tanah dalam, dan tidak menimbulkan gangguan lingkungan, antara lain pencemaran udara, suara, limbah cair, dan limbah padat berbahaya B3. Jika disesuaikan dengan kondisi keruangan kawasan industri kaos Suci, maka dapat dianalisis sebagai berikut: o Kegiatan industri kaos Suci tidak menimbulkan pencemaran udara, karena tidak adanya aktivitas dari industri yang menyebabkan pencemaran udara. o Kegiatan industri kaos Suci tidak menimbulkan kebisingan suara. walaupun alat-alat penunjang kegiatan produksi, seperti mesin jahit, obras dan lainnya dapat menghasilkan suara. Namun demikian hal tersebut tidak sampai menimbulkan kebisingan. Hal ini dikarenakan berdasarkan hasil survey kebanyakan para para tukang jahit dan obras memiliki peredam suara sehingga dapat meredam suara yang berasal dari mesin-mesin tersebut. Dengan demikian kegiatan industri tidak berdampak pada suara. o Kegiatan industri kaos Suci tidak menguras air tanah. Hal ini dikarenakan kegiatan industri kaos Suci tidak terlalu membutuhkan air tanah dalam proses produksi. sehingga tidak berdampak dalam pengurasan air tanah. o Kegiatan industri kaos Suci tidak menimbulkan limbah cair dan limbah padat. Hal ini dikarenakan untuk pembuangan limbah padat, seperti sisa- sisa bahan kaos pada industri kaos Suci, pembuangan dilakukan dengan cara sisa bahan kaos dikumpulkan kedalam karung kemudian dibawa ke tempat pembuangan yang disediakan di sekitar kawasan industri. Sedangkan pembuangan limbah cair yang berasal dari kegiatan pencelupan dan sablon dibuang ke wadah yang bernama sew yang kemudian dibawa ketempat pembuangan umum. Selain itu juga sekarang ini berdasarkan hasil survey jumlah kegiatan penyablonan lebih sedikit dibandingkan dengan jasa digital printing yang jumlahnya lebih banyak. Hal ini menggambarkan adanya pergantianperubahan dari sablonan menjadi digital printing . Kebanyakan para pengusaha menggunakan jasa digital printing dalam pembuatan kaos dibandingkan dengan jasa sablon, dikarenakan berdasarkan waktu pengerjaannya jasa digital printing lebih cepat pengerjaannya dibandingkan dengan sablon, sehingga limbah cair yang dihasilkan dari industri kaos tidak terlalu berdampak pada pencemaran. Hal ini juga didukung dengan hasil pengamatan terhadap kondisi saluran drainase pada kawasan industri kaos Suci yang warna airnya tidak berwarna-warni. • Untuk beberapa industri rumah tangga yang masih ada di Wilayah Cibeunying, seperti usaha pencelupan dan sablon, sebaiknya jumlahnya tidak mengalami penambahan dan lokasi pengembangannya diarahkan ke Wilayah Cibeunying bagian timur dan tidak berlokasi di sepanjang jalan arteri primer. Jika dilihat kesesuain kawasan industri kaos Suci dengan arahan RDTR WP Cibeunying seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Industri kaos Suci layak untuk direlokasi karena berada pada sepanjang jalan arteri primer. Akantetapi hal ini jika ditinjau dari dampak terhadap lalu lintas tidak memberikan dampak yang besar, dalam hal ini kemacetan. Selain itu kontribusi bagi ekonomi masyarakat memberikan dampak yang signifikan, sehingga apabila direlokasikan akan berdampak pada masyarakat sekitar industri. Namun untuk membatasi jumlah industri perlu dilakukan, hal ini dikarenakan kapasitas ruang pada kawasan Suci yang tidak memungkinkan untuk penambahan jumlah industri.

BAB III GAMBARAN UMUM INDUSTRI KECIL MENENGAH DI KOTA

BANDUNG Pada bab ini memaparkan tentang gambaran umum wilayah studi yang terdiri dari 3 cakupan wilayah yaitu gambaran umum Kota Bandung, gambaran umum Kecamatan Cibeunying Kaler, serta gambaran umum sentra industri kaos Suci.

3.1 Gambaran Umum Wilayah Eksternal

3.1.1 Gambaran Umum Kota Bandung 3.1.1.1 Kependudukan dan Ketenagakerjaan

1. Kependudukan

Penduduk Kota Bandung berdasarkan data badan pusat statistik BPS tahun 2008 adalah 2.374.198 jiwa. dengan jumlah penduduk laki-laki berjumlah 1.210.164 jiwa, dan jumlah penduduk perempuan berjumlah 1.164.034 jiwa. Angka tersebut menunjukan laju pertumbuhan penduduk LPP Kota Bandung sebesar 1,90. Jumlah penduduk Kecamatan Cibeunying Kaler berdasarkan data BPS Kota Bandung sebesar 69.011 jiwa, dengan luas wilayah sebesa 4,50 Km 2 , dan kepadatan penduduk sebanyak 15.335,78 jiwaKm 2 . Jika dibandingkan dengan Kecamatan lain yang berada di Kota Bandung, Kecamatan Cibeunying Kaler masih tergolong Kecamatan dengan jumlah penduduk, dan luas wilayah serta kepadatan penduduk yang sedang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel III-1 Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk, dan Luas Wilayah Kota Bandung Menurut Kecamatan Tahun 2008 No Kecamatan Luas Wilayah Km 2 Jumlah Penduduk jiwa Kepadatan Penduduk jiwaKm 2 1 Bandung Kulon 6,46 125.350 19.404,02 2 Babakan Ciparay 7,45 142,309 19.101,88 3 Bojongloa Kaler 3,03 120.894 39.899,01 4 Bojongloa Kidul 6,26 81.045 12.946,49 5 Astanaanyar 2,89 70.544 24.409,69 6 Regol 4,30 86.500 20.116,28 No Kecamatan Luas Wilayah Km 2 Jumlah Penduduk jiwa Kepadatan Penduduk jiwaKm 2 7 Lengkong 5,90 71.983 12.200,51 8 Bandung Kidul 6,06 51,968 8.575,58 9 Buah Batu 7,93 95,256 12.012,11 10 Rancasari 7,33 68,864 9.394,82 11 Gedebage 9,58 31.230 3.259,92 12 Cibiru 6,32 60.001 9.493,83 13 Panyileukan 5,10 34.621 6.788,43 14 Ujung Berung 6,40 61.579 9.621,72 15 Cinambo 3,68 23.695 6.438,86 16 Arcamanik 5,87 57.869 9.858,43 17 Antapani 3,97 59.929 15.812,40 18 Mandalajati 6,67 57.265 8.585,46 19 Kiaracondong 6,12 129.623 21.180,23 20 Batununggal 5,03 123.392 24.531,21 21 Sumur Bandung 3,40 40.035 11.775,00 22 Andir 3,71 106.201 28.625,61 23 Cicendo 6,86 103.532 15.092,13 24 Bandung Wetan 3,39 31.741 9.363,13 25 Cibeunying Kidul 5,25 111.094 21.160,76 26 Cibeunying Kaler 4,50 69.011 15.335,78 27 Coblong 7,35 126.450 17.204,08 28 Sukajadi 4,30 101.065 23.503,49 29 Sukasari 6,27 77.218 12.315,47 30 Cidadap 6,11 53.934 8.827,17 JumlahTotal 167.29 2.374.198 14.192,11 sumber: Bandung dalam angka Tahun 2009