Gambar 3.4 Kondisi Trotoar di Koridor Jalan Surapati
4.  Ruang Terbuka Hijau RTH
Jalur  hijau  di  koridor  Suci  sebagian  besar  sudah  tertata  khususnya  di bangunan-bangunan  formal  seperti  pemerintah,  sekolah,  bank,  universitas  dll.  Pada
umumnya jalur hijau ini dikelola secara swadaya oleh pengelola gedung, terlihat dari penataan  pohon,  rumput,  pagar  dll,  sudah  tertata  rapi.  Namun  untuk  koridor  yang
penuh  dengan  kios-kios  kaos  oblong  dan  lain-lain  penataan  jalur  hijaunya  hampir tidak  ada,  bahkan  jalur  pedestrian  diambil  untuk  tiang  iklan  dan  reklame  sehingga
tidak  ada  ruang  kosong  yang  bisa  dijadikan  jalur  hijau.  Berikut  ini  dapat  dilihat kondisi RTH yang terdapat pada koridor Jalan Surapati:
Gambar 3.5 RTH di Koridor Jalan Surapati
5. Drainase
Sebagian besar di koridor Suci sudah terdapat saluran drainase yang terbentuk mengikuti sistem jaringan jalan  yang telah ada. Jenis saluran drainase  yang terdapat
di  koridor  Suci  pada  umumnya  berupa  saluran  terbuka  dan  tertutup  dan  sebagian besar  sudah  memiliki  konstruksi  beton.  Jaringan  drainase  di  kawasan  Suci  adalah
berupa  sungai  drainase  alami  dan  selokan-selokan  atau  pipa-pipa  yang  dipasang dibawah tanah dan sering disebut sebagai drainase mikro atau buatan.
6. Jaringan Air Bersih
Air bersih di Kawasan Suci terdapat sebagian dari air tanah dan sebagian lagi PDAM.  Penempatan    letak  air  tanah  sumur  sesuai  dengan  fungsinya  di  dalam
rumah.  Air  bersih  tidak  hanya  digunakan  untuk  keperluan  rumah  tangga  tapi  juga untuk  keperluan  lain  seperti  perdagangan,  jasa,  dan  industri.  Kuantitas  air  tanah
menurun  sejalan  dengan  banyaknya  penggunaan  air  tanah  untuk  keperluan  rumah tangga,  industri  dan  aktivitas  lainnya.  Berdasarkan  RDTR  WP  Cibeunying,  rencana
penyediaan air bersih di wilayah perencanaan Koridor Suci dibedakan dalam skala pelayanannya, yaitu :
•  Skala  Regional  Cekungan    BandungSkala  Kota    Bandung  dan  Skala  Wilayah Cibeunying
a. Merealisasikan strategi pengelolaan daya air
b. Upaya  pelestarian  sumber  air  permukaan  dan  tanah  melalui  pembatasan
pengambilan air tanah c.
Upaya  sinergis  pengadaan  air  baku  air  minum  dan  pengendalian  air  hujan dengan membuat tandon-tandon air dengan memanfaatkan lembah-lembah di
utara  Bandung d.
Sistem perpipaan e.
Sistem non perpipaan •  Skala Wilayah atau Rumah Tangga
a. Berpartisipasi dalam melakukan penghematan pemakaian air