BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif komparatif. Pada bagian ini akan dibahas mengenai metodologi yang digunakan dalam penelitian yang
mencakup identifikasi variabel penelitian, definisi operasional penelitian, subjek penelitian yang terdiri dari populasi dan sampel serta metode
pengambilan sampel, rancangan penelitian, metode pengumpulan data, alat ukur penelitian, validitas, uji daya beda, reliabilitas, hasil uji coba alat ukur,
prosedur penelitian, dan metode analisis data.
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel Tergantung :
Kecerdasan Emosional Variabel Bebas
: Minat Musik, dibagi menjadi 3 kelompok:
1. Pemain Musik 2. Pendengar Musik
3. Tidak Ada Minat Musik
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali perasaaan atau emosi pada diri sendiri maupun orang lain, kecerdasan untuk memotivasi diri
sendiri, dan kecerdasan untuk mampu mengelola atau mengatur emosi dengan
Universitas Sumatera Utara
baik pada diri sendiri dan dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Kecerdasan emosional dalam penelitian ini ditunjukkan oleh hasil skor yang
diperoleh individu dari skala kecerdasan emosional yang terdiri dari lima aspek kecerdasan emosional yaitu, pengenalan emosi diri sendiri, pengelolaan
emosi, motivasi diri sendiri, pengenalan emosi orang lain, dan kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain. Semakin tinggi skor yang diperoleh
dari alat ukur kecerdasan emosional maka semakin baik nilai kecerdasan emosionalnya.
2. Minat Musik
Minat musik adalah kecenderungan hati yang tinggi atau memiliki keinginan yang lebih terhadap musik. Minat musik dalam penelitian ini adalah
minat musik yang dilihat dari jawaban yang diberikan subjek terhadap kuisioner yang berisi daftar pertanyaan berkaitan dengan minat terhadap
musik.
a. Pemain Musik
Pemain musik adalah orang yang memainkan alat musik seperti gitar, biola, atau piano. Pemain musik dalam penelitian ini adalah seseorang yang
dikategorikan sebagai pemain musik jika subjek memilih jawaban kuisioner dapat memainkan minimal satu alat musik.
b. Pendengar Musik
Pendengar musik adalah orang yang menggunakan alat inderanya untuk mendengarkan musik melalui proses mendengarkan, musik yang
didengar bisa berupa sebuah lagu ataupun nada-nada. Pendengar musik dalam
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini adalah seseorang yang dikategorikan sebagai pendengar musik jika subjek memilih jawaban kuisioner suka mendengarkan musik tanpa
mampu memainkan alat musik.
c. Tidak Ada Minat Musik
Tidak ada minat musik adalah seseorang yang naif terhadap musik, maka orang tersebut tidak memiliki pengetahuan ataupun ketertarikan yang
lebih terhadap musik. Tidak ada minat musik dalam penelitian ini adalah seseorang yang dikategorikan sebagai orang yang tidak ada minat musik jika
subjek tidak memilih jawaban kuisioner dapat memainkan minimal satu alat musik dan suka mendengarkan musik tanpa mampu memainkan alat musik.
C. Subjek Penelitian
1. Populasi dan Sampel
Populasi yang dituju dalam penelitian ini adalah remaja yang berusia 14-18 tahun, yaitu siswa SMA Negeri di kota Medan. Populasi dipilih
berdasarkan kebutuhan penelitian, dimana peneliti ingin melihat kecerdasan emosional pada remaja yang memiliki minat musik yang berbeda. Mengingat
keterbatasan peneliti dalam pengambilan data, maka diperlukannya pengambilan sampel.
Diperolehnya data dalam penelitian ini mengenai minat musik melalui kuisioner. Karakteristik umum dari subjek penelitian ini adalah remaja berusia
14-18 tahun, disebabkan pada usia ini kecerdasan emosional yang dimiliki oleh remaja sudah lebih matang dan paling besar dibentuk pada masa ini.
Universitas Sumatera Utara
Subjek merupakan remaja yang duduk dibangku SMA Negeri 4 Medan dan SMA Negeri 13 Medan.
2. Jumlah Sampel dan Metode Pengambilan Sampel
Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini berjumlah 393 orang. Jumlah sampel di atas 60 orang sudah dapat dikatakan cukup banyak
Azwar, 2012. Pada penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel probability sampling, dimana setiap orang yang ada di dalam populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih masuk ke dalam penelitian. Individu dipilih berdasarkan teknik cluster sampling, pengambilan
sampel tidak melibatkan individu, melainkan pemilihan terhadap kelompok- kelompoknya. Populasi dibagi ke dalam cluster-cluster kecil, lalu pengamatan
dilakukan pada sampel cluster yang dipilih secara random. Metode ini biasanya digunakan pada penelitian yang menggunakan peta area atau
geografi Hadi, 2006. Pada awalnya peneliti menjadikan kecamatan- kecamatan di kota Medan sebagai cluster-cluster. Tetapi setelah data
dikumpulkan ada beberapa kecamatan yang tidak terdapat SMA Negeri di dalamnya. Akhirnya peneliti menjadikan SMA-SMA Negeri di kota Medan
sebagai cluster. Peneliti mengumpulkan data seluruh SMA Negeri di kota Medan.
Jumlah keseluruhan SMA Negeri di kota Medan adalah 21, dari 21 tersebut dipilih secara acak dan diperoleh 2 SMA, yaitu SMA Negeri 4 Medan dan
SMA Negeri 13 Medan. Kelebihan dari metode dan teknik ini adalah hasil penelitian dapat digeneralisasi. Tetapi kelemahan dari teknik ini adalah
Universitas Sumatera Utara
administrasi di lapangan yang cukup rumit. Peneliti juga dibantu dengan kuisioner untuk menentukan remaja yang memiliki minat musik yang berbeda.
Kuisioner minat musik tersebut terdiri dari 4 pertanyaan yang dapat mengetahui minat seseorang terhadap musik, seperti pemain musik, pendengar
musik, atau tidak ada minat musik.
D. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif komparatif yang terdiri dari 3 kelompok, dengan skema sebagai berikut:
X1 - O1 X2 - O2
X3 - O3
Keterangan: 1. XI
= Pemain Musik
2. X2 =
Pendengar Musik
3. X3 =
Tidak Ada Minat Musik
4. O1, O2, O3 =
Pengukuran Kecerdasan Emosional
E. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan memberikan skala kecerdasan emosional kepada sampel yang disusun
berdasarkan kelima aspek kecerdasan emosional menurut Goleman, 2007 yaitu, pengenalan emosi diri sendiri, pengelolaan emosi, motivasi diri sendiri,
pengenalan emosi orang lain, dan kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain.
Universitas Sumatera Utara
F. Alat Ukur Penelitian
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala kecerdasan emosional yang disusun berdasarkan aspek-
aspek yang dikemukakan oleh Goleman 2007. Aspek-aspek dari kecerdasan emosional yaitu, pengenalan emosi diri sendiri, pengelolaan emosi, motivasi
diri sendiri, pengenalan emosi orang lain, dan kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain.
Skala kecerdasan emosional diukur dengan model skala yang dimodifikasi dari skala yang dibuat Vety Dazefa 2011 dengan menggunakan
model skala Likert. Modifikasi adalah mengubah struktur dan isi aitem dari skala yang sudah ada namun tetap menggunakan dasar konstrak teoritis
semula. Skala terdiri dari aitem-aitem favorable, yaitu pernyataan yang mendukung aspek kecerdasan emosional dan aitem-aitem unfavorable, yaitu
pernyataan yang tidak mendukung aspek kecerdasan emosional Azwar, 2012.
Setiap aitem memiliki 5 kemungkinan pilihan jawaban, yaitu sangat sesuai, sesuai, netral, tidak sesuai, dan sangat tidak sesuai. Untuk aitem
favorable, jawaban “sangat sesuai” akan diberi skor 4 demikian seterusnya
sampai jawaban “sangat tidak sesuai” diberi skor 0. Untuk aitem unfavorable, jawaban “sangat tidak sesuai” akan diberi skor 4 demikian seterusnya sampai
jawab an “sangat sesuai” diberi skor 0 Azwar, 2012.
Universitas Sumatera Utara
G. Validitas, Uji Daya Beda, dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Validitas
Skala kecerdasan emosional dalam penelitian ini akan dilihat validitasnya. Validitas adalah sejauh mana alat ukur dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur, seberapa cermat alat ukur melakukan fungsinya dengan teliti. Validitas yang ingin dipakai dalam penelitian ini adalah validitas isi.
Validitas isi tersebut terdiri dari dua tipe yaitu, face validity dan validitas logik. Face validity seperti bahasa, ukuran tulisan atau tata cara penulisan,
kertas, dan warna yang digunakan. Pengujian validitas logik dilakukan dengan cara analisis rasional atau melalui professional judgement, yaitu orang-orang
yang ahli dibidangnya seperti dosen pembimbing atau dosen-dosen yang memiliki kompetensi dalam bidang yang diteliti Azwar, 2012.
2. Uji Daya Beda Aitem
Selain itu juga dilakukan pengujian daya beda aitem yang berupa koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor total
skala menggunakan Pearson Product Moment diolah secara komputasi dengan bantuan SPSS versi 17.0 for Windows. Semua aitem yang mencapai koefisien
korelasi minimal .3 maka daya beda aitemnya memuaskan Azwar, 2012. Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan, aitem yang mencapai korelasi
minimal .3 ada 27 aitem. 3.
Reliabilitas
Salah satu ciri alat ukur yang baik adalah reliabel, yaitu mampu menghasilkan skor yang cermat dengan error pengukuran yang kecil
Universitas Sumatera Utara
konsistensi hasil ukur. Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Peneliti melakukan pengujian reliabilitas pada
alat ukur kecerdasan emosional dalam penelitian ini dengan menggunakan koefisien Alpha Cronbach. Pengujian reliabilitas ini dipilih oleh peneliti
karena prosedurnya lebih praktis dan dengan hanya sekali penyajian skala pada sekelompok responden bisa dihitung koefisien reliabilitasnya. Koefisien
reliabilitas memiliki rentang angka 0 – 1.00. Sebuah alat ukur dianggap
reliabel jika koefisien reliabilitasnya mendekati angka 1.00 Azwar, 2012. Diolah secara komputasi dengan bantuan SPSS versi 17.0 for Windows.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang dilakukan, skala kecerdasan emosional yang akan digunakan reliabel
H. Hasil Uji Coba Alat Ukur
Uji coba skala kecerdasan emosional dilakukan pada 100 siswa SMA Swasta An-Nizam Medan. Adapun distribusi aitem-aitem hasil sebelum dan
sesudah uji coba skala kecerdasan emosional dapat dilihat dan dijelaskan dalam tabel 2. Aitem-aitem sebelum uji coba berjumlah 50 aitem. Setelah uji
coba aitem yang tersisa tinggal 27 aitem. Dimana aitem yang gugur diberi tanda pada tabel.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Distribusi aitem hasil uji coba skala kecerdasan emosional No.
Aspek Indikator
Favorable Unfavorable
Jumlah Total
1. Pengenalan
emosi diri sendiri
Menyadari emosi diri sendiri
1, 28, 41, 42,
50 37
1 7
Mampu mengukur diri sendiri
2, 26, 40, 49
3 Kepercayaan diri
33, 44 3, 32
3 2.
Pengelolaan emosi
Kemampuan mengendalikan
emosi diri sendiri 14, 39
30, 47 2
4 Transparan
5 48
1 Penyesuaian
emosi diri 45
1 3.
Motivasi diri sendiri
Dorongan berprestasi
25 22
2 5
Inisiatif 23
36 1
Optimis 19, 27
4, 8, 46 2
4. Pengenalan
emosi orang lain
Empati 9, 21
17, 20 1
6 Kesadaran
lingkungan 10, 18, 24
16 4
Melayani 29
15 1
5. Kemampuan
menjalin hubungan
dengan orang lain
Kepemimpinan 11, 34
7, 38 2
5 Manajemen
konflik 43
12, 31 1
Kolaborasi dan kerjasama
6, 13, 35 2
Jumlah Aitem 19
8 27
Aitem yang dinyatakan gugur
I. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan peneliti meminta izin kepada pemilik alat ukur
untuk memodifikasi alat ukurnya. Kemudian peneliti menyesuaikan alat ukur tersebut dengan konteks yang ingin diteliti oleh peneliti. Peneliti dalam hal ini
meminta bantuan dari beberapa professional judgement, kemudian peneliti mulai menyusun alat ukur berdasarkan masukan dari professional judgement.
Universitas Sumatera Utara
Setelah itu peneliti menguji coba alat ukur tersebut, setelah hasil uji coba keluar peneliti akan melakukan revisi alat ukur tersebut. Apakah skala hasil
modifikasi tersebut cocok dengan apa yang akan diukur oleh peneliti. Peneliti juga mempersiapkan kuisioner untuk menentukan remaja yang memiliki minat
musik yang berbeda-beda. Uji coba alat ukur dilaksanakan di SMA Swasta An-Nizam Medan
dengan jumlah sampel 100 orang. Hasil uji coba alat ukur tersebut menunjukkan bahwa alat ukur reliabel dan dapat digunakan, dengan nilai
. Aitem pada skala kecerdasan emosional asli berjumlah 48. Setelah disesuaikan dengan konteks yang ingin diukur dengan bantuan dari
professional judgement jumlah aitem bertambah menjadi 50 aitem. Kemudian setelah dilakukan uji coba alat ukur dan revisi alat ukur, aitem yang tersisa dan
bisa digunakan berjumlah 27 aitem. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan skala kecerdasan emosional yang telah direvisi dengan jumlah
aitem 27. 2. Tahap Pelaksanaan
Sebelum pengambilan data dilakukan, peneliti terlebih dahulu mengurus surat izin ke bagian akademik fakultas. Setelah itu peneliti membuat
surat izin dari Dinas Pendidikan Kota Medan untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 4 Medan dan SMA Negeri 13 Medan. Selesai mengurus surat
dari dinas peneliti meminta izin ke sekolah yang bersangkutan untuk menentukan tanggal penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Pada tanggal 5 Mei 2015 peneliti melakukan penelitian di SMA Negeri 4 Medan. Beberapa ketua kelas dipanggil, kemudian peneliti membagikan
skala kepada beberapa ketua kelas. Lalu ketua kelas tersebut yang membagikan kepada siswa-siswa di dalam kelas. Peneliti masuk sebentar ke
setiap kelas untuk melihat jalannya proses pengisian skala. Setelah itu skala dikumpul oleh ketua kelas dan dikembalikan kepada peneliti.
Pada tanggal 4 Juni 2015 peneliti melakukan penelitian di SMA Negeri 13 Medan. Penelitian di SMA tersebut peneliti hanya menitipkan skala kepada
perwakilan guru, yang nanti akan dibagikan ke siswa melalui bantuan ketua kelas. Agar tidak mengganggu proses belajar mengajar. Sehingga peneliti
tidak ikut masuk ke dalam kelas. Peneliti hanya mengambil skala yang telah selesai diisi dari salah satu orang perwakilan guru.
3. Tahap Pengolahan Data Setelah selesai pengambilan data di kedua SMA Negeri di Medan.
Peneliti melakukan skoring dan input nilai. Selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan bantuan program SPSS versi 17.0 for Windows.
J. Metode Analisis Data
Data penelitian akan diolah secara statistik menggunakan komputasi dengan bantuan program SPSS versi 17.0 for Windows. Sebelum melakukan
analisis data untuk menguji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji asumsi, agar kriteria suatu data yang telah disepakati sebelumnya terpenuhi. Uji
asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji
Universitas Sumatera Utara
homogenitas karena penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif komparatif Kerlinger, 2000. Dilanjutkan dengan pengolahan data untuk menguji
hipotesis menggunakan One-Way Independent ANOVA. 1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan agar dapat diketahui distribusi data dalam penelitian terdistribusi secara normal atau tidak. Pengujian normalitas dalam
penelitian ini menggunakan Kolmogorov Smirnov. Data dalam penelitian dikatakan terdistribusi normal jika
. 2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan agar dapat mengetahui apakah data yang diperoleh bersifat homogen atau tidak, sampel-sampel penelitian berasal dari
populasi yang homogen atau tidak. Dikatakan homogen jika .
3. One-Way Independent ANOVA One-Way Independent ANOVA digunakan untuk menguji hipotesa,
apakah terdapat perbedaan kecerdasan emosional pada kelompok remaja yang memiliki minat musik yang berbeda. Variabel bebas dalam penelitian ini
terdiri dari 3 kelompok sehingga analisis statistik yang digunakan adalah One- Way Independent ANOVA dengan taraf signifikansi .05. Jika nilai signifikansi
between groups .05 maka Ho ditolak, sehingga ada perbedaan Field, 2009.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DAN INTERPRETASI DATA