22 kering. Sampel dianggap kering apabila sudah rapuh, kemudian sampel
diserbukan dan disimpan dalam wadah plastik.
3.6 Pemeriksaan Karakteristik Simplisia 3.6.1 Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan makroskopik dilakukan dengan mengamati bentuk luar, ukuran, bau, rasa serta warna dari simplisia.
3.6.2 Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik untuk serbuk simplisia dilakukan sebagai berikut. Sejumlah serbuk simplisia diletakkan merata diatas objek glass yang telah
ditetesi larutan kloralhidrat, ditutupi dengan kaca penutup dan dilihat dibawah mikroskop.
3.6.3 Penetapan kadar air
1. Penjenuhan toluen Penetapan kadar air dilakukan dengan metode azeotropi destilasi toluen.
Sebanyak 200 ml toluen dan 2 ml air suling dimasukkan ke dalam labu alas bulat, dipasang alat penampung dan pendingin, kemudian didestilasi selama 2 jam.
Destilasi dihentikan dan dibiarkan dingin selama 30 menit, kemudian volume air dalam tabung penerima dibaca dengan ketelitian 0,05 ml WHO, 1998.
2. Penetapan kadar air simplisia Sebanyak 5 g simplisia yang telah ditimbang seksama dimasukkan
kedalam labu alas bulat berisi toluen jenuh, dipanaskan hati-hati selama 15 menit, setelah toluen mendidih, kecepatan tetesan diatur lebih kurang 2 tetes tiap detik
hingga sebagian air tersuling, kemudian naikkan kecepatan penyulingan hingga 4
23 tetes tiap detik. Bagian dalam pendingin dibilas dengan toluen, setelah semua air
tersuling. Penyulingan dilanjutkan selama 5 menit, kemudian tabung penerima dibiarkan mendingin sampai suhu kamar. Volume dibaca dengan ketelitian 0,05
ml, setelah air dan toluen memisah sempurna. Selisih kedua volume air dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa WHO,
1998.
3.6.4 Penetapan kadar sari yang larut dalam air
Sebanyak 5 g serbuk simplisia yang telah dikeringkan, dimaserasi selama 24 jam dalam 100 ml air-kloroform 2,5 ml kloroform dalam air suling sampai 1
liter dalam labu bersumbat sambil dikocok sesekali selama 6 jam pertama,dibiarkan selama 18 jam dandisaring. Sejumlah 20 ml filtrat diuapkan
sampai kering dalam cawan penguap yang berdasar rata yang telah dipanaskan dan ditara. Sisa dipanaskan pada suhu 105°C sampai bobot tetap. Kadar dalam
persen sari yang larut dalam air dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan Depkes RI, 1995.
3.6.5 Penetapan kadar sari yang larut dalam etanol