Sumber : Kriyantono, 2009 : 208
2.1.3 Kebutuhan Informasi
Menurut A. Budiarjo, kebutuhan adalah suatu keadaan yang timbul dalam organism, bilamana organism tersebut kekurangan sesuatu yang penting bagi
kehidupannya atau perbaikan menurut psikologis Budiarjo, 1998 : 300. Pada ilmu komunikasi, ada beberapa kebutuhan yang menjadi motif bagi individu
untuk mengkonsumsi media. Dalam bukunya ahli komunikasi Onong Uchana Effendy menyebutkan beberapa kebutuhan manusia. Kebutuhan individu itu
terdiri dari kebutuhan kognifit, kebutuhan afektif, kebutuhan integratif personal, kebutuhan integratif sosial, kebutuhan pelepasan ketegangan atau melarikan diri
dari kenyataan Effendy, 2002 : 293. Kebutuhan kognitif yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan
informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan afektif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman
yang estetis, menyenangkan dan emosional. Kebutuhan integratif personal, yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan status
individual. Hal – hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri. Kebutuhan integratif sosial, kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan
keluarga, teman dan dunia. Hal – hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk
Universitas Sumatera Utara
berafiliasi. Kebutuhan pelepasan ketegangan, dimana kebutuhan ini berkaitan untuk menghindarkan tekanan, ketegangan dan hasrat akan keanekaragaman.
Informasi didefenisikan sebagai data yang dioleh menjadi suatu hal yang lebih berguna dan berarti bagi si penerima informasi. Sumber suatu informasi
adalah data. Tanpa data kita tidak akan mengetahui kejadian yang terjadi pada suatu tempat dan waktu tertentu wikipedia.com. Sementara Pace 2002 : 29
mendefenisikan informasi adalah suatu istilah untuk merujuk kepada apa yang kita sebut pertunjukkan pesan dan sering digunakan untuk merujuk kepada nilai
keuntungan dan kerugian, evaluasi kinerja dan pendapat pribadi yang dinyatakan dalam surat dan memo, laporan teknis dan data. Informasi yang dibutuhkan orang
banyak biasanya informasi yang informatif dimana selain memenuhi kebutuhan masyarakat, juga memberikan informasi bagi penikmatnya. Untuk itu perlu
diperhatikan sifat – sifat informasi yang informatif. Menurut Wijaya 1991 : 20 sifat – sifat informasi yang informatif sebagai berikut :
a. Informasi yang relevan dan tidak relevan.
Informasi yang relevan adalah informasi yang ada hubungannya dan kepentingan bagi si penerimanya. Sedangkan informasi yang tidak relevan
ada atau sedikit sekali kepentingannya bagi si penerimanya. b.
Informasi dapat berguna dan kurang berguna tergantung kebutuhan dari pihak yang akan menerima.
c. Informasi dapat tepat waktunya aktual atau tidak tepat waktu
Informasi yang dikatakan tepat waktu apabila dapat dicapai si penerima sebelum ia mengambil keputusan. Bila informasi tersebut tidak tepat
waktu maka informasinya telah basi. d.
Informasi dapat valid dan tidak valid Bila informasi yang diberikan kepada seseorang merupakan informasi
yang keliru, maka informasi tersebut merupakan tidak valid. Sebaiknya jika informasi benar maka informasi tersebut valid.
Informasi yang diberikan sebagainya dapat dimengerti, menarik tersusun, rapih, ringkas dan padat. Ketepatan dalam lambang-lambang komunikasi harus
diperhatikan agar terwujud komunikasi yang informatif dan efektif. Informasi
Universitas Sumatera Utara
menjadi kebutuhan pokok bagi penerima informasi tertentu, sehingga jika kebutuhan informasi tidak terpenuhi akan menjadi masalah bagi penerima
informasi. Informasi dibutuhkan penerima informasi bertujuan untuk menambah pengetahuan atau wawasan dan meningkatkan keterampilan yang pada akhirnya
dapat merubah sikap dan perilakunya. Kebutuhan informasi bagi setiap penerima informasi berbeda-beda antara penerima informasi yang satu dengan lainnya.
Kebutuhan informasi bagi penerima informasi dapat diketahui dengan cara melakukan identifikasi kebutuhan penerima informasi.
Penerima informasi juga memburuhkan informasi yang akurat, relevan, ekonomis, cepat, tepat serta mudah mendapatkannya. Pada saat ini penerima
informasi dihadapkan kepada beberapa permasalahan seperti banjir informasi, informasi yang disajikan tidak sesuai, kandungan informasi yang diberikan kurang
tepat, jenis informasi kurang relevan, bahkan ada juga informasi yang tersedia namun tidak dapat dipercaya. Permasalahan tersebut menjadi sebuah tantangan
bagi penyedia informasi.
2.1.4 Media Online