yang tidak putus-putusnya, sehingga merupakan suatu siklus yang dikenal dengan daurhidrologi.
2.2.1.1 Air Permukaan Air Baku
Air permukaan merupakan air baku utama bagi produksi air minum dikota kota besar. Sumber air permukaan dapat berupa sungai-sungai kecil, sungai-
sungai besar, danau, waduk, dan air dari saluran irigasi.Umumnya air permukaansudah mengalami pencemaran, sedangkan derajat pencemarannya
tergantung dari lokasi daerahnya, misalnya bagian muara sungai lebih tinggi derajatpencemarannya dari bagian huluWinarno, 1986.
Sebelum digunakan air permukaan tersebut dilakukan pengolahan,penyaringan dan pembubuhan zat kimia agar syarat air yang dapat
diminum dapattercapai.Sebaiknya air tanah diprioritaskan bagi konsumen rumah tangga,sedangkan untuk industri digunakan air permukaan yang diolah. Hal ini
perludiperhatikan karena distribusi air bagi tempat industri yang terkonsentrasiletaknya akan lebih murah dan mudah. Dimana konsumen industri
lebih mampudari pada konsumen rumah tanggaWinarno, 1986. Di negara-negara berkembang kebutuhan air minum tidak banyak
dimungkinkan dari sistem perpipaan, tetapi banyak menggunakan air permukaan secara langsung tanpa treatment.Karena peledakan penduduk yang
memungkinkan secara luas tersebar dan terkontaminirnya air permukaan dengan berbagai kotoran, maka pengendalian terhadap penggunaan air dari sumber ini
harus diperketat Slamet, 1984.
Penggunaan sumber air minum bagi P.A.M di kota-kota besar masih menggantungkan dari sungai-sungai yang telah dicemari sepanjang berkilo-kilo
meter sehingga treatment yang sempurna sangat diperlukan secara mutlak.Lebih- lebih bila disekitar sungai terdapat daerah industri yang membuang bahan
buangan logam atau bahan racun toxic material. Penggunaan sumber air yang telah mengalami pencemaran total gross pollution merupakan problema dimana
treatment harus dilakukan secara modern dan intensif Slamet, 1984. Sebaiknya bila akan menggunakan badan-badan air sebagai sumber air
minum hendaknya kualitas air baku ini menggunakan tabel sbb:
Tabel 2.2 Parameter kualitas air baku
Parameter kualitas Ambang standart air bagi Badan Air
yang dianjurkan Density faecal coliform
Effluent standart hampir sama dengan kadar secara alamiah pada air
permukaan. Ph
6.5-8.5 Dissolved oxygen
Lebih dp 2 mgl Arsenic
Kurang dp 0.05 mgl Timbal
Kurang dp 0.05 mgl
Chromium hex avalent Kurang dp 0.05 mgl
Cyanide Kurang dp 0.2 mgl
Bahan-bahan Phenol Kurang dp 0.02 mgl
Chlorides Kurang dp 1000 mgl
Total dissolved solid Kurang dp 4000 mgl
Slamet, 1984. Karena air memilki jaringan aliran yang luas hydrological cycle, maka
air yang berada di suatu tempat baik mengalir maupun menetap relatif pada permukaan tanah disebut “Badan Air” yang termasuk dalam klasifikasi Badan
Air adalah sungai, waduk, saluran air, dan rawa-rawa Slamet, 1984. Karena masing-masing badan air itu didalam kehidupan sehari-hari
dihubungkan dengan kepentingan manusia, maka sering badan-badan air itu diklasifisir lagi menurut kepentingan kegunaannya bagi manusia, khususnya bila
kegunaannya dihubungkan dengan kesehatan, Apakah Air baku itu digunakan sebagai sumber baku sebagai sumber baku bagi Perusahaan Air Minum atau yang
lainnya, beberapa pokok-pokok yang ditekankan pada pengertian pencemaran air meliputi dasar-dasar sbb:Air pada suatu “badan air” baru dikatakan mengalami
pencemaran, bila pembebasan akan bahan-bahan buangan kontaminan sampai pada suatu tingkatkeadaan tertentu dapat membahayakan fungsi air dari badan air
tersebut Slamet, 1984.
2.2.1.2 Air Hujan
Air hujan adalah air yang menguap karena panas dan uap airbercampur melarutkan gas-gas oksigen, nitrogen, karbondioksida, debu, bakteriserta berbagai
senyawa yang terdapat di udara. Jadi kualitas air tersebut akanbanyak dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya. Air hujan yang jatuh di daerahpeindustrian akan
lebih banyak tercemar dari pada jatuh di daerah pengununganyang belum ada industrinya. Di daerah gunung berapi yang masih memiliki kawahdengan
kandungan belerang yang cukup tinggi, uap ini akan bereaksi dengan airhujan di udara sehingga air hujan yang turun bersifat asam karena terbentuknyaasam sulfat.
Air hujan walaupun tidak murni adalah air lunak, tetapi dapatdigunakan sebagai sumber air minum dengan cara mendidihkannya sebelumdigunakan sebagai air
minum.
2.2.1.3 Air Tanah
Air tanah merupakan sumber air bagi masyarakat di pedesaan dalambentuk mata air atau sumur gali maupun sumur pompa dalam dan sumur
pompadangkal. Air tanah secara normal akan bebas dari kekeruhan dan mikroorganismepathogenWinarno, 1986.
2.3. Karakteristik Air
Dari segi kualitas air minum harus memenuhi beberapa parameterberdasarkan sifat-sifat fisik, kimia, dan bakteriologinya.
2.3.1. Parameter Fisik
1. Bau dan Rasa Bau air tergantung dari sumber airnya.Bau air dapat disebabkan olehbahan
kimia-kimia, ganggang, plankton atau tumbuhan, dan hewan air, baik yanghidup maupun yang sudah mati.Air yang berbau sulfite dapat disebabkan olehreduksi
sulfat dengan adanya bahan-bahan organik dan mikroorganismeanaerobic. Air yang normal sebenarnya tidak mempunyai rasa.Timbulnya rasayang
menyimpang biasanya disebabkan oleh adanya polusi, dan rasa yangmenyimpang tersebut biasanya dihubungkan dengan baunya karena pengujian terhadap rasa air
jarang dilakukan.Air yang mempunyai bau tidak normal jugadianggap mempunyai rasa yang tidak normalEffendi, 2003.
2. Warna Dalam proses pengolahan air warna merupakan salah satu parameter fisika
yang digunakan sebagai persyaratan kualitas air baik untuk air bersih maupun untuk air minum. Prinsip yang berlaku dalam penentuan parameter warna adalah
memisahkan terlebih dahulu zat atau bahan-bahan yang terlarut yang menyebabkan kekeruhan.Warna air dapat diamati secara visual langsung
ataupun diukur berdasarkan suatu skala warna dengan spektrofotometer.Skala warna air yang paling banyak digunakan saat ini adalah skala APHA
TheAmerican Public Healt Association dan skala Platina-Cobalt Pt-Co unit Effendi, 2003.
Warna air yang terdapat di alam sangat bervariasi, misalnya air di rawaberwarna kuning, coklat atau kehijauan.Warna air tidak normal
biasanyamenunjukkan adanya polusi.Warna air dapat dibedakan atas dua macam yaituwarna sejati true color yang disebabkan oleh bahan-bahan terlarut, dan
warnatidak sejati apparent color yang disebabkan adanya bahan-bahan tersuspensi,termasuk diantaranya yang bersifat koloidSrikandi, 1992.
3. Suhu Air sering digunakan sebagai medium pendingin dalam berbagai
prosesindustri. Ukuran-ukuran suhu adalah berguna dalam memperlihatkankecenderungan aktifitas-aktifitas kimiawi dan biologis.Suhu dari
air akan mempengaruhi penerimaan masyarakat terhadap airtersebut. Kenaikkan suhu air akan menimbulkan jumlah oksigen terlarut didalamair menurun,
kecepatan reaksi kimia meningkat, dan kehidupan ikan dan hewanair lainnya terganggu Srikandi, 1992.
2.3.2. Parameter Kimia
1. Derajat Keasaman pH Ph menunjukkan kadar asam atau basa dalam suatu larutan,
melaluikonsentrasi sebetulnya aktivitas ion hidrogen H
+
. Ion hidrogen merupakan faktor utama untuk mengetahui reaksi kimiawi dalam ilmu teknik
penyehatan karena:
• H
+
selalu ada dalam keseimbanagan dinamis dengan air H
2
0, yang membentuk suasana untuk semua reaksi kimiawi yang berkaitan dengan masalah
pencemaran air dimana sumber ion hidrogen tidak pernah habis. •
H
+
tidak hanya merupakan unsur molekul H
2
O saja tetapi juga merupakan unsur banyak senyawa lain, hingga jumlah reaksi tanpa H
+
dapat dikatakan hanya sedikit saja.
Cara uji derajat keasaman Ph dalam air dan air limbah dengan menggunakan alat pH meter. Metode pengukuran pH berdasarkan pengukuran
aktivitas ion hidrogen secara potensiometrielektrometri dengan menggunakan Ph meter SNI 06-6989.11-2004 Hamonangan, 2011.
Nilai pH air yang normal adalah sekitar netral, yaitu pH 6 sampaipH 8.Air dapat bersifat asam atau basa, tergantung pada besar kecilnya pH airatau besarnya
konsentrasi ion hydrogen didalam air. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari padapenyimpangan kualitas air minum dalam pH ini yakni bahwa
pH yang lebih kecildari 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan dapat menyebabkan korosi pada pipa-pipaair, dan dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia
berubah menjadi racun yangmenganggu kesehatan. 2. Tidak mengandung bahan kimia beracun
Air yang berkualitas baik tidak mengandung bahan kimia beracunseperti sianida, sulfide, fenolik.
3. Tidak mengandung garam atau ion-ion logam
Air yang berkualitas baik tidak mengandung garam atau ion-ionlogam seperti Fe, Mg, Ca, Hg, Zn, Mn, Cl, dan Cr.
4. Kesadahan Rendah Tingginya kesadahan berhubungan dengan garam-garam
yangterlarutdidalam air terutama garam Ca dan Mg. 5. Tidak mengandung bahan organic
Kandungan bahan organik dalam air dapat terurai menjadi zat-zatyang berbahaya bagi kesehatanKusnaedi, 2004.
2.3.3 Turbidity Kekeruhan
Kekeruhan di dalam air disebabkan oleh adanya zat tersuspensi, seperti lumpur, zat organik, plankton dan zat-zat halus lainnya.Kekeruhan merupakan
sifat optis dari suatu larutan, yaitu hamburan dan absorpsi cahaya yang melaluinya. Kekeruhan dengan kadar semua jenis zat suspensi tidak dapat
dihubungkan secara langsung, karena tergantung juga kepada ukuran dan bentuk butiran. Ada 3 metode pengukuran kekeruhan:
a. Metode Nefelometrik unit keseluruhan nefelometrik FTU atau
NTU b.
Metode Hellige Turbidity unit keseluruhan silika c.
Metode Visuil unit kekeruhan Jackson Metode visuil adalah cara kuno dan lebih sesuai untuk nilai kekeruhan
yang tinggi, yaitu lebih dari 25 unit. Sedangkan metode nefelometrik lebih sensitif dan dapat dipergunakan untuk segala tingkat kekeruhan.
Prinsip metode nefelometrik adalah perbandingan antara intensiti cahaya yang dihamburkan dari suatu sampel air dengan intensiti cahaya yang
dihamburkan oleh sesuatu larutan keruh standart pada kondisi yang sama. Makin tinggi intensitas cahaya yang dihamburkan, makin tinggi pula
kekeruhannya.Sebagai standart kekeruhan dipergunakan suspensi polimer formazinHamonangan, 2011.
2.4 Karakteristik Biologi Air
Air permukaan biasanya mengandung berbagai macam organisme hidup, sedangkan air tanah biasanya lebih bersih, karena proses penyaringan oleh akifer.
Jenis-jenis organisme hidup yang mungkin terdapat dalam air meliputi makroskopik, mikroskopik, dan bakteri.Bakteri yang dapat menimbulkan penyakit
disebut bakteri pathogen, sedangkan bakteri yang tidak membahayakan bagi kesehatan disebut non-pathogen.Escherichia coli colon bacilli atau coliform
adalah bakteri non-pathogen yang hidup di dalam usus binatang berdarah panas.Dalam air, bakteri ini biasanya dikeluarkan melalui tinja, sehingga
keberadaannya di dalam air dapat dijadikan indikasi keberadaan bakteri pathogen.Kualitas air bersih ditentukan dengan keberadaan atau ketidakberadaan
bakteri ini melalui E-coli Test, Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 492MENKESPERIV2010,
c
oliform tidak boleh terdapat di dalamair minumSuripin, 2002.
Organisme mikroskopik seperti jamur dan alga dapat ditemukan dalam air tanah.Alga adalah tumbuhan kecil yang hidup di air.Jika dalam jumlah besar
dapat mempengaruhi kekeruhan dan warna air, disamping juga memberi andil terhadap rasa dan bau air yang tidak dikehendaki. Organisme makroskopik seperti
ganggang dan rumput laut dapat menurunkan kualitas air dalam hal rasa, warna dan bau, namun dapat dihilangkan dalam proses purifikasi Suripin, 2002.
2.5 Pembagian Air Berdasarkan Peruntukannya
Di Indonesia, peruntukan badan air air sungai menurut kegunaannya ditetapkan oleh Gubernur. Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990
mengelompokkan kualitas air menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya. Adapun penggolongan air menurut peruntukannya adalah sebagai
berikut : Golongan A : Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung
tanpa pengolahan terlebih dahulu. Golongan B : Air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum.
Golongan C : Airyang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan.
Golongan D : Air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian, usaha di perkotaan, industri dan pembangkit listrik tenaga air Mulia,
2005.
2.6 Pengolahan Air Minum
Agar air minum tidak menyebabkan gangguan kesehatan, maka air tersebut haruslah memenuhi persyaratan-persyaratan kesehatan. Di Indonesia,
standar air minum yang berlaku dapat di lihat pada Peraturan Menteri Kesehatan
RI No. 492MENKESPERIV2010.
Menurut Kusnaedi 2002, tujuan pengolahan air minum merupakan upaya untuk mendapatkan air yang bersih dan sehat sesuai dengan standard mutu air.
Proses pengolahan air minum merupakan proses perubahan sifat fisik, kimia dan
biologi air baku agar memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum.
Pada dasarnya, pengolahan air minum dapat diawali dengan penjernihan air, pengurangan kadar bahan-bahan kimia terlarut dalam air sampai batas yang
dianjurkan, penghilangan mikroba pathogen, memperbaiki derajat keasaman pH serta memisahkan gas-gas terlarut yang dapat mengganggu estetika dan kesehatan
Mulia, 2005. Air tidak jernih umumnya mengandung residu. Residu tersebut dapat
dihilangkan dengan proses penyaringan filtrasi dan pengendapan sedimentasi. Untuk mempercepat proses penghilangan residu tersebut dapat ditambahkan
koagulan. Bahan koagulan yang sering dipakai adalah alum tawasMulia, 2005.
2.7 Aluminium
Aluminium merupakan salah satu logam anorganik yang dijumpai dalam air minum.Konsentrasi aluminium yang tinggi bisa mengendap sebagai