2.6 Pengolahan Air Minum
Agar air minum tidak menyebabkan gangguan kesehatan, maka air tersebut haruslah memenuhi persyaratan-persyaratan kesehatan. Di Indonesia,
standar air minum yang berlaku dapat di lihat pada Peraturan Menteri Kesehatan
RI No. 492MENKESPERIV2010.
Menurut Kusnaedi 2002, tujuan pengolahan air minum merupakan upaya untuk mendapatkan air yang bersih dan sehat sesuai dengan standard mutu air.
Proses pengolahan air minum merupakan proses perubahan sifat fisik, kimia dan
biologi air baku agar memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum.
Pada dasarnya, pengolahan air minum dapat diawali dengan penjernihan air, pengurangan kadar bahan-bahan kimia terlarut dalam air sampai batas yang
dianjurkan, penghilangan mikroba pathogen, memperbaiki derajat keasaman pH serta memisahkan gas-gas terlarut yang dapat mengganggu estetika dan kesehatan
Mulia, 2005. Air tidak jernih umumnya mengandung residu. Residu tersebut dapat
dihilangkan dengan proses penyaringan filtrasi dan pengendapan sedimentasi. Untuk mempercepat proses penghilangan residu tersebut dapat ditambahkan
koagulan. Bahan koagulan yang sering dipakai adalah alum tawasMulia, 2005.
2.7 Aluminium
Aluminium merupakan salah satu logam anorganik yang dijumpai dalam air minum.Konsentrasi aluminium yang tinggi bisa mengendap sebagai
aluminium hidroksida yang mempengaruhi kehidupan air.Perannya tidak bisa dihindari karena senyawa-senyawa aluminium ditambahkan bukan hanya ke
suplai air tetapi juga kebanyak makanan dan obat yang diproses.Sifat-sifat kimia dan fisiknya membuat ideal untuk berbagai jenis pemakaian, misalnya dalam
makan sebagai aditif, dalam obat-obatan misalnya antacid, dalam produk- produk konsumen alat-alat masak dan aluminium foil, dan dalam pengujian air
minum sebagai koagulanSnigh, 2006. Kebanyakan perusahaan penguji air permukaan menggunakan aluminium
dalam bentuk alum aluminium sulfat untuk membantu menghilangkan mikroorganisme berbahaya yang dibawa oleh air dan partikel-partikel lain.
Pemberian alum ini mengakibatkan partikel-partikel menggumpal menjadi partikel-prtikel yang lebih besaryang kemudian lebih mudahdihilangkan dengan
sedimentasi dan filtrasi Snigh, 2006.
2.7.1 Pemerian Aluminium
Aluminium adalahlogam putih, yang liat dan dapat di tempa, bubuknya berwarna abu-abu.Ia melebur pada 659
o
C.Bila terkena udara, objek-objek aluminium teroksidasi pada permukaannya, tetapi lapisan oksida ini melindungi
objek dari oksida lebih lanjut.Asam klorida encer dengan mudah melarutkan logam ini, pelarutan lebih lambat dalam asam sulfat encer atau asam nitrat encer
Vogel, 1990. Alumunium adalah tervalen dalam senyawa-senyawanya.Ion-
ionalumunium membentuk garam-garam yang tak berwarna dengan anion- anionyang tak berwarna. Alumunium sulfide dapat dibuat hanya dalam keadaan