Areola yang kelihatan lebih luas di bagian atas daripada di bagian bawah mulut bayi.
Bayi ketika menghisap ASI cukup dalam menghisapnya, lembut dan tidak berbunyi.
Putting susu tidak merasa nyeri. Kepala dan badan bayi berada pada garis lurus.
Kepala bayi tidak pada posisi tengadah.
7. Lama Menyusui
The American Academy of Pediatrics merekomendasikan ASI eksklusif
selama 6 bulanpertama dan selanjutnya minimal selama 1 tahun. WHO dan UNICEF merekomendasikan ASI eksklusif selama 6 bulan, menyusui dalam 1 jam pertama
setelah melahirkan, menyusui setiap kali bayi mau, tidak menggunakan botol dan dot. Menyusui sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah melahirkan, bayi dan
ibu yang melakukan proses menyusui dalam 1 jam pertama setelah melahirkan memiliki keberhasilan yang lebih besar dari pada mereka yang menundanya. Bayi
baru lahir sebaiknya disusui setiap 2-3 jam sampai bayi merasa puas. Menyusui minimal 5 menit pada masing-masing payudara pada hari pertama setelah melahirkan
dan semakin meningkat frekuensinya setiap hari sehingga dapat meningkatkan produksi ASI optimal.waktu menyusui 20 menit pada masing-masing payudara
cukup untuk bayi. Tidak perlu membatasi waktu menyusui Proverawati Rahmawati, 2013.
Universitas Sumatera Utara
8. Tanda Bayi Cukup ASI
Menurut M. Djamil 2008, dalam Nurjanah, Maemunah, Badriah, 2013 terdapat beberapa cara untuk menilai kecukupan ASI yang diberikan ibu terhadap
bayinya sebagai berikut: a.
Setiap menyusui, bayi menyusu dengan rakus, kemudian melemah dan tidur.
b.
Payudara terasa lunak dibandingkan sebelumnya.
c. Payudara dan putting tidak teasa terlalu nyeri.
d.
Kulit bayi merona sehat dan pipinya kencang saat ibu mencubitnya.
e.
Bayi lahir telah kembali setelah bayi berumur 2 minggu.
f. Kurva pertumbuhanberat badan dalam KMS sesuai dengan seharusnya.
g. Setelah berumur beberapa hari, ibu akan perlu mengganti popoknya sekitar 6-
12 kali sehari.
h. Setelah berumur beberapa hari, bayi akan buang air besar BAB setidaknya
dua kali sehari dengantinja yang berwarna kuning atau gelap dan mulai
berwana lebih cerah setelah hari kelima belas.
9. Masalah yang sering timbul saat masa laktasi
a. Menurut Maryuni 2009, berikut adalah masalah-masalah menyusui pada ibu
yang sering terjadi antara lain: 1
Stres Ibu-ibu yang baru pertama kali mempunyai anak seringkali merasa
kurang percaya diri sehingga timbul stress. Masalah-masalah yang dihadapi ibu yang kurang percaya diri dalam menyusui ini antara lain:
Universitas Sumatera Utara
Ibu masih “takut” untuk memegang, menggendong maupun menyusui bayinya
Lingkungan keluarga terdekat seperti suami, orang tua, mertua atau saudara yang tinggal serumah tidak member dukungan.
2 Putting susu datar atau terbenam
Untuk mengetahui apakah putting susu datarterbenam yaitu dengan cara menjepit areola antara ibu jari teluunjuk dibelakang putting susu. Bila
putting menonjol berarti putting tersebut normal, namun bila putting tidak menonjol berarti putting susu datartebenam.untuk mengatasinya putting
bisa ditarik keluar secara teratur hingga putting akan sedikit menonjol dan dapat diisapkan ke mulut bayi, putting akan lebih menonjol lagi.
3 Putting susu lecetnyeri
Putting susu dapat mengalami lecet, retak atau terbentuk celah-celah. Putting susu lecet ini sering terjadi saat minngu pertama setelah bayi
lahir, hal ini biasanya disebabkan karena kesalahan dalam teknik menyusui, yaitu bayi hanya menyusu pada putting susu saja tidak sampai
areola. Cara mengatasinya: Oleskan putting susu dengan ASI setiap kali hendak dan setelah
menyusui. Pastikan teknik menyusui termasuk posisi menyusui yang baik dan
benar . 4
Payudara bengkakengorgement
Universitas Sumatera Utara
Payudara bengkak dapat terjadi karena hambatan aliran darah vena atau saluran kelenjar getah bening akibat ASI terkumpul dalam payudara yang
terjadi karena produksi ASI yang berlebihan dan ASI tidak disusu dengan adekuat, sehingga sisa ASI terkumpul pada system duktus yang
mengakibatkan terjadinya pembengkakan. Cara mengatasinya antara lain yaitu:
kompres payudara dengan air hangat . susukan bayi tanpa dijadwal sampai payudara terasa kosong.
Susukan bayi lebih sering. 5
Saluran ASI tersumbat Kelenjar Air Susu Ibu memiliki 15-10 saluran ASI. Satu atau lebih
saluran ini bisa twersumbat karena tekanan jari ibu saat menyusui, posisi bayi, BH terlalu ketat, dan adanya komplikasi payudara bengkak yang
tidak segera teratasi. Cara menyatasinya: Susuilah bayi dengan posisi yang benar.
Ubah-ubah posisi menyusui agar semua salurann ASI dikosongkan. Gunakan BH yang menunjang dan tidak terlalu ketat.
Sebaiknya ibu lebih sering menyusui dari payudara yang tersumbat. Pijatlah daerah yang tersumbat kearah putting auau agar ASI bisa
keluar. 6
Mastitisradang payudara Mastitis adalah peradangan pada payudara. Bagian yang terkena menjadi
merah, bengkak, nyeri dan panas. Ibu bisa mengalami demam bahkan disertai menggigil. Mastitis biasanya terjadi pada masa 1-3 minnggu
Universitas Sumatera Utara
setelah melahirkan akibat saluran susu tersumbat dan tidak segera diatasi. Cara mengatasinya:
Konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan terapi antibiotik dan obat penghilang nyeri.
Kompres dengan air hangat. Ibu cukup istirahat dan banyak minum.
Ibu tdapat tetap menyusui bayinya. 7
Abses payudara Abses payudara dapat terjadi akibat mastitis yang terlambat diobati. Ibu
tampak kesakitan, payudara merah mengkilap dan benjolan yang teraba mengandung cairan berupa nanah. Cara mengatasinya:
Jika susu terjadi abses, payudara yang sakit tidak boleh disusukan, mungkin perlu tindakan bedah.
Rujuk ibu ke dokter bedah untuk dilakukan insisi dan drainase pusnanah.
Pemberian antibiotic dosis tinggi dan obat analgesikantipiretik oleh dokter.
Ibu harus cukup istirahat. b.
Masalah menyusui pada bayi 1
Bayi sering menagis Tangisan bayi dapat dijadikan sebagai cara berkomunikasi antara ibu dan
buah hati. Pada saat menangis, maka cari sumber penyebabnya. Dan yang paling sering karena kurang ASI.
2 Bayi bingung putting Nipple Confusion
Universitas Sumatera Utara
Bingung putting Nipple Confusion terjadi akibat pemberian susu formula dalam botol yang berganti-ganti. Hal ini akibat mekanisme
menyusu pada puting susu ibu berbeda dengan mekanisme menyusu pada botol. Menyusu pada ibu memerlukan kerja otot-otot pipi, gusi, langit-
langit dan lidah. Sedangkan menyusu pada botol bersifat pasif, tergantung pada faktor pemberi yaitu kemiringan botol atau tekanan ggravitasi susu,
besar lubang dan ketebalan karet dot. 3
Bayi dengan BBLR dan premature Bayidengan berat badan lahir rendah, bayi premature maupun bayi kecil
mempunyai masalah menyusui karena reflex menghisapnya lemah. Oleh karena itu, harus segera dilatih untuk menyusu. Bila bayi dirawat di
rumah sakit, harus lebih sering dijenguk, disentuh dengan kasih saying dan bila memungkinkan disusui Nugroho, et al. 2014.
Universitas Sumatera Utara
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah merupakan formulasi atau simplifikasi dari kerangka teori atau teori-teori yang mendukung penelitian tersebut. Kerangka konsep penelian
adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari
masalah yang ingin diteliti, Notoatmodjo, 2010. Berdasarkan masalah dan tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini, maka
kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Variabel Independen Variabel Dependen
Skema 1. Kerangka Konsep
B. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah hipotesis alternativ Ha yaitu ada
hubungan antara motivasi ibu menyusui dengan pemberian ASI eksklusif. Pemberian ASI
Eksklusif Motivasi :
1. Motivasi Intrinsik
2. Motivasi Ekstrinsik
Universitas Sumatera Utara