Mewujudkan setiap bayi mendapat ASI dan memampukan setiap Ibu menyusui bayinya Keterampilan Menyusui

b. Melatih keterampilan yang diperlukan oleh semua staf perawatan kesehatan untuk mengimplementasikan kebijakan menyusui. c. Menginformasikan semua wanita hamil tentang manfaat dan penatalaksaan menyusui. d. Membantu ibu untuk mulai menyusui dalam setengah jam setelah melahirkan. e. Menujukan kepada ibu cara menyusui dan cara mempertahankan laktasi bahkan jika mereka dipisahkan dari bayi mereka. f. Hidari memberi bayi makanan aatau minuman selain ASI, kecuali jika terdapat indikasi medis. g. Mempraktikan rawat-gabung; memungkinkan ibu dan bayi tetap bersama selama 24 jam per hari. h. Dorong pemberian ASI sesuai kebutuhan. i. Hindari Memberi dot artificial yang juga disebut tiruan atau penenang kepada bayi yang disusui. j. Bantu pembentukan kelompok pendukung menyusui dan rujuk ibu ke kelompok tersebut sekembali ibu dari rumah sakit atau klinik Alexander, Roth, Levy, 2007.

5. Mewujudkan setiap bayi mendapat ASI dan memampukan setiap Ibu menyusui bayinya

Seorang ibu menyusui agar mampu dan berhasil melaksanakan pemberian ASI seutuhnya. Seorang ibu memerlukan perlindungan, informasi dan bantuan yang komprehensif sekaligus menghilangkan hambatan di lingkungan antara lain : a. Lingkungan keluarga dan masyarakat yang mendukung. Universitas Sumatera Utara b. Komunikasi, informasi dan edukasi kepada semua lapisan masyarakat untuk menumbuhkan “budaya ASI”, misalnya penyediaan sarana ruang menyusui di pelayanan umum. c. Keseluruhan system pelayanan kesehatan menerapkan 10 langkah menuju keberhasilan menyusui atau menerapkan saying bayi. d. Ibu mendapat konseling menyusui terutama bila menghadapi masalah. e. Ibu yang bekerja mendapat perlindungan, kebijakan, sarana dan bantuan untuk melaksanakan pemberian ASI yang optimal. f. Ibu yang menderita HIV positif membutuhkan pengetahuan tentang pemberian makanan bayi. g. Ibu mendapat informasi atau konseling tentang manfaat pemberian ASI dan cara menyusui yang benar. h. Ibu tidak terpaparterpengaruh oleh pemasaran PASI atau ibu harus dapat menolak pemberian PASI. i. Bila bayi-bayi berada dalam situasi darurat dibantu untuk tetap menyusui Lubis, 2010.

6. Keterampilan Menyusui

Menurut Roesli 2000, Menyusui merupakan cara pemberian makan yang diberikan secara langsung oleh ibu kepada anaknya, namun seringkali ibu menyusui kurang memehami dan kurang mendapat informasi, bahkan seringkali ibu-ibu mendapatkan suatu informasi yang salah tentang manfaat ASI eksklusif itu sendiri, tentang bagaimana cara menyusui atau langkah-langkah menyusui yang benar kepada bayinya, dan kurangnya informasi yang diberikan dan apa yang harus Universitas Sumatera Utara dilakukan bila timbul kesukaran dalam menyusui secara eksklusif kepada bayinya Nugroho, et al. 2014. Sebelum nenyusui bayi, terlebih dahulu ibu mencuci kedua tangan dengan sabun sampai bersih. Sebelum menyusui bayi, kedua putting susu dibersihkan dengan kapas yang telah direndam terlebih dahulu dengan air hangat. Waktu menyusui bayi, sebaiknyaibu harus duduk. Bayi disuse secara bergantian dari susu sebelah kiri, lalu keselah kanan sampai bayi merasa kenyang. Mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan kapas yang telah direndam dengan air hangat. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya udara yang terhisap bisa keluar. Bila kedua payudara masih ada sisa ASI, Supaya dikeluarkan dengan alat pompa susu Proverawati rahmawati, 2013. Posisi saat menyusui hendaknya disesuaikan dengan kondisi dan kenyamanan ibu. Bila ibu masih merasa badan pegal-pegal setelah melahirkan dan belum terlalu nyaman untuk duduk, maka menyusui dapat di lakukan dalam posisi berbaring. Bila ibu telah mampu duduk dengan baik dan merasa nyaman melakukannya, maka menyusui dapat dilakukan dengan duduk di kursi atau di tempat tidur Nugroho, et al. 2014. Menurut Suherni, Widyasih, dan Rahmawati 2009, Berikut adalah cara menyusui yang benar. a. Mengeluarkan sedikit ASI dari putting susu, kemudian di oleskan pada putting susu dan areola. b. Ibu berada pada posisi rileks dan nyaman. c. Jelaskan pada ibu bagaimana teknik memegang bayinya. Empat hal yang pokok, yakni: Universitas Sumatera Utara 1 Kepala dan badan bayi berada pada satu garis 2 Muka bayi harus menghadap ke payudara, sedangkan hidungnya kearah puting susu. 3 Ibu harus memegang bayinya berdekatan dengan ibu. 4 Untuk BBL: ibu harus menopang badan bayi sebagian belakang, disamping kepala dan bahu. d. Payudara dipegang dengan menggunakan ibu jari di atas, sedangkan jari yang lainnya menopang bagian bawah payudara, serta gunakan ibu jari untuk membentuk puting susu sedemikian rupa sehingga mudah memasukannya ke mulut bayi. e. Berilah rangsangan ada bayi agar membuka mulut dengan cara:menyentuhkan bibir bayi ke puting susu atau dengan cara menyentuh sisi mulut bayi. f. Tunggulah sampai bibir bayi terbuka cukup lebar. g. Setelah mulut bayi terbuka cukup lebar, gerakan bayi segera ke payudara dan bukan sebaliknya ibu atau payudara ibu yang digerakan ke mulut bayi. h. Arahkanlah bibir bawah bayi di bawah puting susu sehingga dagu bayi menyetuh payudara. i. Perhatikanlah selama menyusui. Cici-ciri bayi menyusu dengan benar.  Bayi tampak tenang  Badan bayi menempel pada perut ibu.  Dagu bayi menempel pada paydara.  Mulut bayi terbuka cukup lebar.  Bibir bawah bayi juga terbuka lebar. Universitas Sumatera Utara  Areola yang kelihatan lebih luas di bagian atas daripada di bagian bawah mulut bayi.  Bayi ketika menghisap ASI cukup dalam menghisapnya, lembut dan tidak berbunyi.  Putting susu tidak merasa nyeri.  Kepala dan badan bayi berada pada garis lurus.  Kepala bayi tidak pada posisi tengadah.

7. Lama Menyusui

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui Dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Sei Sikambing Medan Tahun 2012

1 48 56

Perubahan Desa Menjadi Kota (Studi Deskriptif di Desa Tembung, Kecamatan Percut SeiTuan, Kabupaten Deli Serdang)

22 218 93

Evaluasi Kesesuaian Lahan di Kebun Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang untuk Tanaman Pepaya ( Carica papaya L. ) dan Pisang ( Musa acuminata COLLA )

0 62 66

Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007

0 27 61

Hubungan Motivasi Ibu Menyusui Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Dusun XVI Sidomulyo Desa Klumpang Kebun Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

0 0 12

Hubungan Motivasi Ibu Menyusui Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Dusun XVI Sidomulyo Desa Klumpang Kebun Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

0 0 2

Hubungan Motivasi Ibu Menyusui Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Dusun XVI Sidomulyo Desa Klumpang Kebun Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

0 1 6

Hubungan Motivasi Ibu Menyusui Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Dusun XVI Sidomulyo Desa Klumpang Kebun Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

0 0 20

Hubungan Motivasi Ibu Menyusui Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Dusun XVI Sidomulyo Desa Klumpang Kebun Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

0 0 2

Hubungan Motivasi Ibu Menyusui Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Dusun XVI Sidomulyo Desa Klumpang Kebun Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

1 1 24