27
Abu yang diperoleh dalam penetapan kadar abu dididihkan dalam 25 ml asam klorida encer selama 5 menit, bagian yang tidak larut dalam asam
dikumpulkan, disaring melalui kertas saring, dipijarkan, kemudian didinginkan dan ditimbang sampai bobot tetap. Kadar abu yang tidak larut dalam asam
dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan WHO, 1992; Ditjen POM, 1995.
3.4 Skrining Fitokimia
Informasi skrining fitokimia diperoleh dari penelitian Yusrina 2014. Skrining fitokimia simplisia meliputi pemeriksaan senyawa golongan flavanoid,
alkaloid, saponin, tanin, glikosida dan steroidtriterpenoid.
3.4.1 Pemeriksaan Flavonoid
Serbuk simplisia ditimbang 0,5 g, lalu ditambahkan 10 ml metanol direfluks selama 10 menit, disaring panas-panas melalui kertas saring. Filtrat
diencerkan dengan 10 ml air suling, setelah dingin ditambahkan 5 ml petroleum eter, dikocok hati-hati, lalu didiamkan sebentar. Lapisan metanol diambil
diuapkan pada temperatur 40 ⁰C, sisanya dilarutkan dalam 5 ml etilasetat,
disaring. Filtratnya digunakan untuk uji flavonoid dengan cara berikut : a.
Sebanyak 1 ml filtrat diuapkan sampai kering, sisa dilarutkan dalam 2 ml etanol 96, lalu ditambah 0,5 g serbuk Zn dan 2 ml asam klorida 2 N.
Didiamkan selama 1 menit. Kemudian ditambahkan 10 tetes asam klorida pekat. Jika dalam waktu 2-5 menit terjadi warna merah intensif
menunjukkan adanya flavonoid glikosida-3-flavonol.
28
b. Sebanyak 1 ml filtrat diuapkan sampai kering, sisa dilarutkan dalam 1-2 ml
etanol 96 lalu ditambah 0,1 g serbuk Mg dan 10 tetes asam klorida pekat. Jika terjadi warna merah jingga sampai merah ungu menunjukkan adanya
flavanoid.Jika terjadi warna kuning jingga menunjukkan adanya flavon, kalkon dan auron Ditjen POM, 1995.
3.4.2 Pemeriksaan Alkaloid Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 0,5 g kemudian ditambahkan 1 ml
asam klorida 2 N dan 9 ml air suling, dipanaskan di atas penangas air selama 2 menit, didinginkan dan disaring. Filtrat yang diperoleh dipakai untuk tes
alkaloid. Diambil 3 tabung reaksi, lalu ke dalamnya dimasukkan 0,5 ml filtrat. Pada masing-masing tabung reaksi:
a. Ditambahkan 2 tetes pereaksi Mayer b. Ditambahkan 2 tetes pereaksi Bouchardat
c. Ditambahkan 2 tetes pereaksi Dragendorff. Alkaloid positif jika terjadi endapan atau kekeruhan pada dua dari tiga
percobaan di atas Ditjen POM, 1995.
3.4.3 Pemeriksaan saponin
Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 0,5 g dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 10 ml air panas, didinginkan, kemudian dikocok
kuat-kuat selama 10 menit. Jika terbentuk busa setinggi 1-10 cm yang stabil tidak kurang dari 10 menit dan tidak hilang dengan penambahan 1 tetes asam
klorida 2 N menunjukkan adanya saponin Ditjen POM, 1995.
3.4.4 Pemeriksaan tanin