Eka Prasetya Harmoni : Analisis Pengaruh Variabel Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di BEI, 2009.
USU Repository © 2009
4. Signalling Theory
Signalling theory menyatakan bahwa perusahaan melakukan penyesuaian dividen untuk menunjukkan sinyal akan prospek perusahaan. Yang membuat
metode ini menjadi kompleks adalah kenyataan bahwa dividen yang meningkat oleh suatu perusahaan dapat diterjemahkan sebagai sinyal positif, namun dapat
pula diartikan sebagai sinyal negatif.
Ada kecenderungan harga saham akan naik jika ada pengumuman kenaikan dividen, dan harga saham akan turun jika ada pengumuman penurunan dividen,
namun ada argument lain yang lebih rasional, yakni dividen itu sendiri tidak menyebabkan kenaikan penurunan harga saham, tetapi prospek perusahaan,
yang ditunjukkan oleh meningkatnya menurunnya dividen yang dibayarkan, yang menyebabkan perubahan harga saham. Teori tersebut kemudian dikenal
sebagai teori isi informasi dari dividen information content of dividend. Menurut teori tersebut, dividen mempunyai kandungan informasi, yaitu prospek
perusahaan di masa mendatang.
Dalam penilaian saham terdapat beberapa model teoritis yang dapat digunakan. Model yang dikembangkan adalah pendekatan Gordon yaitu Divident
Discount Model DDM dengan Constant Growth. Turunan pendekatan DDM dalam menentukan harga saham adalah:
Model 1
Eka Prasetya Harmoni : Analisis Pengaruh Variabel Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di BEI, 2009.
USU Repository © 2009
Dimana: P
o
= harga saham
r =
Required Rate of Return g
= Growth Rate
Earning per Share EPS menunjukkan ukuran yang digunakan untuk menunjukkan jumlah uang yang dihasilkan dari setiap lembar saham biasa.
Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan kepada semua pemegang saham. Apabila EPS suatu
perusahaan dinilai tinggi oleh investor, maka hal ini pada gilirannya akan menyebabkan peningkatan harga saham.
Model 2
Model 3
Return on common equity ROE menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba perusahaan. Semakin tinggi laba yang dihasilkan perusahaan
maka semakin tinggi pula return yang akan dihasilkan perusahaan. Model 4
Eka Prasetya Harmoni : Analisis Pengaruh Variabel Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di BEI, 2009.
USU Repository © 2009
Dimana:
Model 5
Return on assets ROA menunjukkan kemampuan modal yang diinvestasikan dalam total aktiva dalam menghasilkan laba perusahaan. Return perusahaan akan
semakin meningkat apabila laba perusahaan meningkat.
Model 6
Model 6 disubstitusikan ke model 5 maka diperoleh:
Model 7
Eka Prasetya Harmoni : Analisis Pengaruh Variabel Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di BEI, 2009.
USU Repository © 2009
Total assets turnover ratio menunjukkan seberapa efisien suatu perusahaan menggunakan assetnya. Ini mencerminkan kemampuan strategi bersaing
perusahaan dengan perusahaan lain. Semakin baik strategi perusahaan, semakin berhasil perusahaan tersebut, maka semakin tenggi harga saham yang dihasilkan.
Model 8
Model 8 disubstitusikan ke model 7
Maka dari model – model tersebut dapat ditulis sebagai fungsi: Harga saham P
o
= f EPS, ROA, ROE,TATO Dimana EPS, ROA, ROE,TATO mewakili variabel kinerja keuangan pada
perusahaan yang dijadikan sampel
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu