BAB II LANDASAN TEORI
A. Konsep Bagi Hasil
1. Menurut Pengertian Umum
Bagi keuntunganbagi hasil merupakan ciri utama bagi lembaga keuangan tanpa bungabank islam. Dinamakan lembaga keuangan bagi hasil, karena lembaga
ini memperoleh keuntungan dari apa yang dihasilkan dari upayanya mengelola dana pihak ketiga. Seperti pada Al-qur’an surat al-Muzzammil ayat 20 yang
menganjurkan untuk melakukann kegiatan usaha. Landasan hukum Al-qur’an surat al-Muzzammil ayat 20 :
“…dan dari orang-orang yang berjalan dimuka bumi mencari sebagian karunia Allah SWT…” al-Muzzammil:20.
Landasan hukum hadist riwayat Ibn Majah: dari Shuhaib r.a Nabi SAW pernah bersabda: “Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkahan, yaitu jual beli secara
tangguh, muqaradhah mudharabah, dan mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan sendiri, bukan untuk dijual.”
HR. Ibn Majah dari Shuhaib r.a Sistem bagi hasil merupakan sistem dimana dilakukannya perjanjian atau
ikatan bersama didalam melakukan kegiatan usaha. Di salam kegiatan usaha diperjanjikan adanya pembagian hasil atas keuntungan yang akan didapat antara
kedua belah pihak atau lebih. Bagi hasil dalam sistem perbankan syari’ah merupakan ciri khusus yang ditawarkan kapada masyarakat, dan di dalam aturan
syari’ah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan terlebih
dahulu pada awal terjadinya kontrak akad. Besarnya penentuan porsi bagi hasil antara kedua belah pihak ditentukan sesuai kesepakatan bersama, dan dibuat
dengan dasar kerelaan An-Tarodhin dimasing-masing pihak tanpa adanya unsur paksaan.
Mekanisme perhitungan bagi hasil yang diterapkan didalam perbankan syari’ah terdiri dari dua sistem
4
, yaitu:
a. Profit Sharing
Profit sharing menurut etimologi Indonesia adalah bagi keuntungan.
Dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba. Profit secara istilah adalah perbedaan yang timbul ketika total pendapatan total revenue suatu
perusahaan lebih besar dari biaya total total cost
5
. Di dalam istilah lain profit sharing adalah perhitungan bagi hasil
didasarkan kepada hasil bersih dari total pendapatan setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.
6
Apabila pada perbankan syariah yang sering dipakai adalah istilah profit and loss sharing
, di mana hal ini diartikan sebagai pembagian antara untung dan rugi dari pendapatan yang diterima atas hasil usaha yang telah dilakukan.
Sistem profit and loss sharing dalam pelaksanaannya merupakan bentuk dari perjanjian kerjasama antara pemodal investor dan pengelola modal
enterpreneur dalam menjalankan kegiatan usaha ekonomi, dimana diantara
4
Diakses pada 5 juli 2010 dari multiply.comjournalitem435konsep_bagi_hasil_perbankan_syariah.
5
Diakses pada 5 juli 2010 dari Google.comwikimedya.berbagi ilmu pengetahuan tentang profit shring.
6
Tim Pengembangan Perbankan Syariah IBI, Konsep Produk dan Implementasi Operasional Bank Syari’ah,
Jakarta : Djambatan, 2001, h. 264