Deposito Syariah LANDASAN TEORI

mudharib. Penerapan mudharabah dalam deposito dikarenakan kesesuaian yang telah ditetapkan diantara keduanya. 19 Misalnya yang dikemukakan dalam akad mudharabah mensyaratkan adanya tenggang waktu antara penyetoran dan penarikan agar dana itu bisa diputarkan. Tenggang waktu itu merupakan sifat deposito, bahkan dalam deposito terdapat pengaturan waktu, seperti 30 hari, 90 hari dan seterusnya. 20 Deposito biasanya terkait dengan pembungaan uang pada bank-bank konvensional. Namun di dalam bank syariah, yang disebut dengan deposito itu tentu bentuknya berbeda dengan yang di bank konvensional. Karena itu kemudian deposito itu disebut dengan deposito syariah. Artinya, deposito dilakukan berdasarkan konsep bagi hasil, bukan berdasarkan pembungaan uang yang mengandung riba. Bank syariah punya produk deposito yang dijamin 100 aman dari riba. Sebab uang itu memang tidak ditanamkan dengan sistem bunga, melainkan sistem bagi hasil. Juga ada aturan bahwa bank syariah tersebut tidak dibenarkan menanamkan uang deposito pada institusi yang punya produk haram, seperti pabrik minuman keras, narkoba, pabrik rokok atau produk-produk haram lainnya. Menurut Undang-Undang no. 21 tahun 2008 Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, yang mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangkan pengertian Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk Simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat yang bentuk kredit danatau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Semua kegiatan perbankan di Indonesia dibawah 19 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani Press, 2001, h. 157. 20 Ibid., h. 157. naungan dan pengawasan Bank Indonesia dan pengertian Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dengan demikian, pemutaran uang depostio tersebut tidak sampai melewati wilayah yang diharamkan, tetapi hanya terbatas pada wilayah dunia usaha yang bersih dan halal. Apalagi di setiap bank syariah sudah bisa dipastikan ada dewan pengawas syariahnya, dimana dewan itu terdiri dari para pakar yang paham dengan hukum perbankan syariah. Dalam hal melakukan pengelolaan dana milik nasabah deposito, Dewan Syariah Nasional MUI telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa Deposito yang dibenarkan adalah deposito yang berdasarkan prinsip Mudharabah 21 . Dimana Bank Syariah bertindak sebagai mudharib pengelola dana sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul maal pemilik dana Dalam kapasitasnya sebagai mudharib , bank syariah dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkanya, termasuk melakukan akad mudharabah pada dana dari pihak ketiga. Selain itu, Dewan Syariah Nasional juga memutuskan bahwa jumlah modal dalam deposito harus dinyatakan dalam bentuk tunai dan bukan piutang, Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukuan rekening. Bank sebagai mudharib menutup biaya oprasional deposito dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya, bank tidak 21 Fatwa Dewan Syariah Nasional, Tentang Deposito Syariah, No. 03DSN-MUIIV2000. diperkenankan untuk mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan. 22 Dengan demikian, Bank syariah dalam kapasitasnya sebagai mudharib memiliki sifat sebagai seorang wali amanah trustee, yakni harus berhati-hati atau bijaksana serta beritikad baik dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang timbul akibat kesalahan atau kelalainnya. Di samping itu bank syariah juga bertindak sebagai kuasa dalam mengelola dana deposito yang diharapkan dapat memperoleh keuntungan seoptimal mungkin tanpa melanggar batas syariah. Deposito merupakan investment account atau salah satu instrumen keuangan utama bank islam dalam mengerahkan dana masyarakat. Investment account tersebut juga dianggap sebagai instrumen keuangan yang utama untuk menarik dana bagi sistem perbankan islam. 23 Oleh karena itu nasabah Deposan ini akan termotivasi untuk menginvestasikan uangnya karena adanya peluang untuk mendapatkan keuntungan dari dana yang diinvestasikan tersebut. Menurut BI dalam kodifikasi produk perbankan syariah disebutkan bahwa deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah dengan bank dengan sistem akad yang disebut mudharabah. Dengan fitur dan mekanisme Bank bertindak sebagai pengelola dana mudharib dan nasabah bertindak sebagai pemilik dana shahibul maal, Pengelolaan dana oleh Bank dapat dilakukan sesuai batasan-batasan yang ditetapkan oleh pemilik dana mudharabah muqayyadah atau dilakukan dengan tanpa batasan- batasan dari pemilik dana mudharabah mutlaqah. 22 Ibid. 23 Sjahdeini Sutan Remy, Perbankan islam kedudukan dalam tata hukum Indonesia. Jakarta,: PT. Pustaka Utama Grafiti. 1999, h. 108. Deposito Syariah adalah deposito yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah 24 . Sedangkan yang dimaksud dengan deposito adalah Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank time deposit 25 . Menurut kodifikasi produk perbankan pada bank indonesia, maka deposito syariah memiliki manfaat sebagai berikut:

a. Bagi Bank

Sumber pendanaan bank baik dalam Rupiah maupun valuta asing dengan jangka waktu tertentu yang lebih lama dan fluktuasi dana yang relatif rendah. Jadi, deposito dapat dijadikan sebagi modal bank yang berasal dari pihak ketiga. c. Bagi Nasabah Alternatif investasi yang memberikan keuntungan dalam bentuk bagi hasil. Hal tersebut menjelaskan bawa deposito merupakan salah satu cara bagi para nasabah untuk mendapatkan keuntungan dari dana yang diinvestasikannya. 24 Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, h. 277. 25 Kamus Perbankan, Jakarta: Institut Bankir Indonesia, 1999, h. 53.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memperkirakanmemperhitungkan besarnya efek atau pengaruh kuantitatif dari suatu perubahan terhadap perubahan lainnya. Jadi, dalam penelitian ini penulis akan mengukur sejauh mana bagi hasil mempengaruhi jumlah dana deposan yang ada pada bank syariah mandiri. B. Hipotesa Gay 1976 mendefinisikan hipotesa sebagai penjelasan sementara tentang suatu tingkah laku, gejala-gejala, atau kejadian tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi. Atau hipotesa adalah harapan yang dinyatakan oleh peneliti mengenai hubungan antara variabel-variabel di dalam masalah penelitian. 26 Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas independen Bagi Hasil terhadap variabel tidak bebas dependen Jumlah dana deposan . Adapun perumusan H o dan H 1 adalah sebagai berikut : H O : ρ = 0 Bagi Hasil tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Jumlah Dana Deposito Syariah Mudharabah. H 1 : ρ ≠ 0 Bagi Hasil memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Jumlah Dana Deposito Syariah Mudharabah.

C. Teknik Analisis Data

26 Consuelo G. Sevilla, dkk, Pengantar Metode Penelitian, Jakarta: UI-Press, 1993, h. 13. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah uji regresi sederhana. Regresi sederhana dilakukan untuk mengetahui sejauh mana satu variabel berpengaruh terhadap variabel lainnya yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independent Bagi Hasil dan variable dependen Jumlah Dana Deposito Syariah Mudharabah. Uji analisis regresi sederhana dalam penelitian ini dilakukan menggunakan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga Deposito, dan Jumlah Bagi Hasil Deposito terhadap Jumlah Deposito Mudharabah (Studi Kasus PT. Bank Syariah Mandiri Tahun 2008-2012)

0 13 130

Pengaruh Jumlah Bagi Hasil Deposito Mudharabah, Tingkat Imbalan SBIS, Suku Bunga Simpanan Berjangka 1 Bulan, dan Inflasi terhadap Jumlah Deposito Mudharabah (Studi Kasus PT. Bank Syariah Mandiri tahun 2007-2011)

0 16 136

Sistem Bagi Hasil Deposito Syariah Dengan Prinsip Mudharabah Pada PT. Bank BJB Syariah Bandung

0 4 1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI

0 8 45

Analisis Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah, Jumlah Kantor Layanan, Inflasi, dan PDB terhadap Jumlah Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia

1 9 123

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BANK SYARIAH DAN SUKU BUNGA DEPOSITO BANK UMUM TERHADAP JUMLAH Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Bank Syariah Dan Suku Bunga Deposito Bank Umum Terhadap Jumlah Simpanan Deposito Mudharabah(Studi Pada Bank Umum Syar

0 1 13

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BANK SYARIAH DAN SUKU BUNGA DEPOSITO BANK UMUM Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Bank Syariah Dan Suku Bunga Deposito Bank Umum Terhadap Jumlah Simpanan Deposito Mudharabah(Studi Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 2 16

BAB 1 Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Bank Syariah Dan Suku Bunga Deposito Bank Umum Terhadap Jumlah Simpanan Deposito Mudharabah(Studi Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2013).

0 2 7

Pengaruh tingkat BI Rate dan bagi hasil terhadap jumlah simpanan deposito Mudharabah pada PT Bank Syariah Mandiri - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 17

PENGARUH INFLASI, KURS, DAN JUMLAH BAGI HASIL TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI (Periode 2011-2015) - Raden Intan Repository

0 0 113