GAMBARAN UMUM FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT DAN
tiga tahun kemudian telah melahirkan sarjananya. Pada 1982, fakultas yang dikenal sebagai sarang pemikir kritis ini mendirikan jurusan Aqidah Filsafat. Dengan
berdirinya jurusan ini, maka semakin kukuh pula citra Ushuluddin sebagai Fakultas pengusung pembaharuan pemikir Islam di Indonesia. Pada tahun 1989
fakultas Dakwah resmi mengeluarkan diri men
jadi fakultas tersendiri, sebagai gantinga Ushuluddin membuka jurusan baru yaitu jurusan Tafsir Hadits yang akhirnya jurusan
yang paling diminati sampai sekarang
Tahun 19992000 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat membuka dua Program studi sekaligus yaitu jurusan Sosiologi Agama dan Pemikir Politik Islam. Hal ini
muncul dari keinginan IAIN untuk mengadakan perubahan keindonesiaan
61
.
Pada tahun 2002 presiden RI mengeluarkan KEPPRES No.31 tahun 2002
tanggal 20 mei 2002 tentang perubahan IAIN menjadi UIN Syarif Hid
ayatullah Jakarta bersama dengan itu fakultas ushuluddin berubah menjadi fakultas Ushuluddin dan
Filsafat. Program studi di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat terdiri dari :
Jurusan Perbandingan Agama dibuka tahun 1967. Pada awalnya dibuka program Doktoral, namun karena besarnya miat masyarakat maka fakultas ini
menambah kelas sore pada tahun 1985 diperbolehkan lulusan SLTA untuk
mengikuti program ini.
Program Studi Aqidah Filsafat, dibuka sejak tahun akademik 19821983 sebagai pengembangan diri jurusan yang ada penyelenggaraan program studi ini
dikukuhkan dengan SK menteri Agama No.E481999 tentang penyelenggaran jurusan dan program studi pada fakultas-fakultas dilingkungan IAIN.
Program Studi Tafsir Hadits, berdiri sejak 1 maret 1989 SK Rektor IAIN Jakarta No.09 tahun 1989 tentang pembentkan jurusan Tafsir Hadits di bawah
naungan Fakultas Ushuluddin.
Program Studi Sosiologi Agama. Pembukaan program studi ini di mulai pada tahun akademik 19992000 merupakan jawaban yang diberikan Fakultas
Ushuluddin terhadap kebutuhan masyarakat akan sarjana agama yang
memiliki wawasan ilmu social empiris.
Program Studi Pemikir politik Islam PPI, dibuka sejak tahun akademik 19992000 sebagai pengembangan darijurusan-jurusan yang ada di Fakultas
Ushuluddin, PPI dikukuhkan dengan SK Rektor IAIN Jakarta No.30 tahun 2000 pada tanggal 26 April tentang penyelenggaraan jurusan dan program
studi pada fakultas-fakultas di lingkungan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Namun, seiring waktu berjalan, berdilah Fakultas Ilmu dan Ilmu Politik FISIP mulai tahun akademik 20092010,
62
dan bersamaan dengan itu dua jurusan di fakultas ushuluddin dan filsafat bergabung dengan fakultas tersebut,
diantaranya adalah jurusan Sosiologi Agama dan jurusan Pemikir Politik
Islam.
Sampai saat ini, jurusan yang ada di fakultas ushuluddin dan filsafat saat ini adalah jurusan Tafsir Hadits, jurusan Aqidah Filsafat, dan jurusan
Perbandingan Agama.
Visi Fakultas Ushuluddin dan Filsafat FUF adalah menjadikan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat sebagai salah satu fakultas yang terkemuka dalam
pengembangan dan pengintegrasian ilmu-ilmu dasar keislaman dan ilmu-ilmu
sosial yang berdimensi etis, keindonesiaan, dan kemanusiaan
63
. Misi Fakultas Ushuluddin dan Filsafat
64
:
Melaksanakan pengajaran, pendidikan, dan pengembangan ilmu-ilmu dasar dan
ilmu-ilmu sosial islam, baik yang besifat teoritik dan aplikatif.
Memelihara tradisi keilmuan dan intelektual yang sudah baik dan sekaligus
mendorong penemuan teori-teori baru.
Memotivasi mahasiswa agar bersifat etis, berfikir rasional, analitis-kritis, dan
berorientasi pada pemecahan masalah, serta berpandangan jauh kedepan.
Melaksanakan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dalam rangka
Visi dan Misi Fakultas Ushuluddin dan Filsafat
pengembangan ilmu-ilmu dasar dan sosial Islam.
Melaksanakan kerja samadengan lembaga intrauniversitas dan ekstrauniversitas untuk memberi wawasan dan kesempatan yang luas kepada akademika
untuk ektualisasi diri.
Melaksanakan ekstrakulikuler yangg mendukung dan menumbuhsuburkan minat
dan bakat mahasiswa.
Memelihara dan meningkatkan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada
masyarakat.
Melakukan manajemen modern yang berbasis pada akuntabilitas, transparasi,
efisiensi, dan efektifitas.
Untuk mengetahui latar belakang mahasiswi, penulis melakukan sebuah penelitian lapangan dengan menggunakan angket. Terdapat lima indikator untuk
mengetahui latar belakang mahasiswi, dan tiga indikator kontrol yang perlu diketah
ui
agar tidak mempengaruhi variable yang hendak diukur, yaitu pengetahuan dan pengamalan hadist tabarruj. Variable yang akan dikontrol diantaranya usia subjek,
Jurusan, semester, dan tempat tinggal, dengan cara membatasi karakteristik subjek, yaitu rentan
g
usia sabjek berkisar 18 tahun sampai 23 tahun, semester 1 sampai 7,
Latar Belakang Mahasiswi Fakultas Ushuludin dan Filsafat
Tinggal bersama orang tua, saudara, kost, atau suami.
Berdasarkan hasil penelitian, subjek 15 berusia 18 tahun, 5 berusia 19 tahun,
30 berusia 20 tahun, 40 berusia 21 tahun, dan 10 berusia 23 tahun.
18 thn 3 orang
15 19 thn
1 orang 5
20 thn 6 orang
30 21 thn
8 orang 40
22 thn -
23 thn 2 orang
10
Data penelitian menunjukan subjek berasal dari jurusan Tafsir Hadist 80, Aqidah Filsafat 10, dan Perbandingan Agama 10. Terdiri dari 15
mahasiswi semester I, 25 semester III, 5 semester V, dan 55 semester
VII.
Tabel 1 Gambaran usia subjek penelitian
Usia Subjek Jumlah
Jumlah Persentase
Jumlah 20 orang
100
Tabel 2 Gambaran Jurusan dan Semester Subjek Penelitian
Jurusan Semester
Jurusan Jumlah
Semester Jumlah
Jumlah 20
orang 100
Jumlah 20 orang
100
Tabel 3 Gambaran Umum Tempat Tinggal Subjek Penelitian
Tinggal Bersama Jumlah
Jumlah
Tafsir Hadist 16 orang 80
I 3 orang
15 Aqidah Filsafat
2 orang 10
III 5 orang
25 Perbandingan
Agama 2 orang
10 V
1 orang 5
VII 11 orang
55
Subjek penelitian 60 tinggal bersama orang tuanya, 5 tinggal bersama saudara,
30 tinggal dirumahkamar kost, 5 tinggal bersama suami.
Orang Tua 12 orang
60 Saudara
1 orang 5
Kost 6 orang
30 Suami
1 orang 5
Indikator yang penulis teliti untuk mengetahui latar belakang subjek yaitu mengenai pendidikan terakhir sebelum masuk Fakultas Ushuluddin, Motivator atau
orang yang mendorong untuk masuk Fakultas Ushuluddin, Orang tua di
Masyarakat, pengalaman subjek memakai jilbab, dan kegiatan diluar kuliah.
Dari hasil data yang diperoleh dapat terlihat pendidikan terakhir subjek 75 dari 20 sampel adalah lulusan Madrasah Aliyah, 20 lulusan Pesantren,
dan 5 pendidikan umum. Motivator masuk Fakultas U
s
uluddin pada subjek penelitian didapatkan data 55 dimotivatori oleh orang tua, dan 45 oleh
diri sendiri. Peran orang tua subjek dimasyarakat 60 masyarakat sipil, 35 tokoh agama, dan 5 tidak tahu peran orang tuanya di masyarakat.
Pengalaman mema
k
ai jilbab 50 menggunakan jilbab dimulai ketika Baligh,
45 Sejak kecil, dan 5 ketika masuk kuliah.
Jumlah 20 orang
100
Tabel 4 Gambaran Umum Subjek
Pendidikan Terakhir
Motivator masuk Fak. Ushuluddin
Peran Orang tua di Masyarakat
Pengalaman Memakai jilbab
Jumlah 100
Jumlah 100
Jumlah 100 Jumlah
100
Aktivitas Mahasiswi Fakultas Ushuluddin Dan Filsafat
Pesantren 20 Diri
Sendiri 45
Tokoh Agama
35 Sejak
Kecil 45
MA 75
Orang Tua
55 Sipil
60 Baligh
50
Umum 5
Teman Tidak
Tahu 5
Kuliah 5
Sekilas tentang aktivitas mahasiswi Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Sarlito Wirawan Sarwono dalam tesisnya mendifinisikan mahasiswa sebagai orang
yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran-pelajaran di perguruan
tinggi dengan batas usia antar
a
18-30 tahun
65
, sedangkan menurut peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 tentang pendidikan tinggi, mahasiswa adalah
peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi tertentu.
66
Kegiatan-kegiatan mahasiswa dinaungi oleh lembaga yang ada di fakultas,
yang ada di fakultas, yang terbagi dalam beberapa tingkat, diantaranya:
Tingkat Universitas
Lembaga mahasiswa yang ada di universitas terdiri dari: KMU Kongres Mahasiswa Universitas, DPMU Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas, BEMU
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas, dan UKM yang di dalamnya meliputi: KPA.Arkadia Kelompok Pecinta Alam. Arti Keagungan dan Indahnya Alam, Teater
Syahid, KSR-PMI Korps Suka Rela Palang Merah Indonesia, MENWA Resimen Mahasiswa, KMM-RIAK Komunitas Musik Mahasiswa
-
Ruang Inspirasi Atas Kegelisahan, KOPMA Koperasi Mahasiswa, PRAMUKA Praja Muda Karana,
HIQMA Himpunan Qori dan qoriah Mahasiswa, LDK Lembaga Dakwah Kampus, PSM Paduan Suara Mahasiswa, Flat Bahasa, FORSA Federasi Olah Raga,
KMF-
Kalacitra Komunitas Mahasiswa Fotografi, dan LPM-Institut Lembaga Pers
Mahasiswa.
Tingkat Fakultas
Dalam lembaga kemahasiswaan semua fakultas terdiri atas: DPMF Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas, BEMF Badan Eksekutif Fakultas,
Fakul
tas Ushuluddin dan Filsafat juga sangat konsen terhadap penerbitan jurnal sebagai media publikasi bagi civitas akademika dalam rangka menunjang kegiatan
pendidikan dan komonikasi internal maupun eksternal yang benama REFLEKSI,
mulai terbit tahun 1998, frekuensi penerbitan dalam kurun waktu setahun 3X.
Tingkat Jurusan
Lembaga Kemahasiswaan pada semua tingkat jurusan Program Studi terdapat beberapa lembaga, antara lain: DPMJ Dewan Perwakilan Mahasiswa
Jurusan dan BEMJ Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan.
Lembaga Ekstra Kampus
Selain lembaga kemahasiswaan yang bersifat intra kampus terdapat juga beberapa organisasi ekstra kampus yang menjadi kegiatan mahasiswa mulai dari
forum diskusi sampai forum aksi.
Dari beberapa organisasi ekstra kampus yang peneliti ketahui diantaranya:
HMI Himpunan Mahasiswa Islam, PMII Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, IMM Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, LS-ADI Lembaga Studi Advokasi
Demokrasi Indonesia, KOMPAK Komite MahasiswaAnti Kekerasan, KAM-UIN Kesatuan Aks
i
Mahasiswa
-
UIN, FORMACI Forum Mahasiswa Ciputat, FMN
Front Mahasiswa Nasional
Ada pula organisasi primordial sebagai wadah para alumni Pon-Pes ataupun daerah, pada intinya mayoritas lembaga-lembaga ekstra di latar belakangi
oleh keinginan untuk mengembangkan kapasitas intelektual mahasiswa mayoritas
lembaga-lembaga tersebut adalah kedaerahan.
Berdasarkan hasil penelitian, penulis mendapatkan data 20 dari jumlah subjek penelitian bekerja diluar kegiatan kuliah, 15 berorganisasi, dan 65
mel
akukan kegiatan lainnya, seperti mengikuti kajian, diskusi, seminar, pengajian,
bermain olahraga, dan sebagainya.
Kerja 4 orang
20 Organisasi
3 orang 15
DLL Pengajian, diskusi, seminar, dsb
13 orang 65
nongkrong,
nongkrong,
Tabel 5 Gambaran Kegiatan Subjek diluar Kuliah
Kegiatan Jumlah
Jumlah 20 orang
100