liv Sedangkan dakwah Majelis Ulama Indonesia MUI dengan bil-hal yaitu, untuk
menanggulangi perjudian maka diadakan pelatihan khotib baik para remaja maupun bapak-bapaknya, mengajak para remaja dan bapak-bapaknya aktif ke majlis ta’lim,
menghimbau kepada para penjudinya agar melakukan tindakan-tindakan yang kreatif, ulet, tekun dan sabar terutama dalam mencari nafkah bukannya bermain judi kita
jadikan mata pencaharian. Judi tidak akan membuat orang kaya miskin bisa, serta memperingatkan kepada umat Islam agar tidak terpengaruh kepada pohon asem yang
berbentuk babi dengan kata lain menyalah gunakan pohon tersebut yang dapat mengakibatkan perbuatan musyrik.
D. Efektifitas dakwah dalam menanggulangi perjudian
Sebagai agen pembentuk dan perubah masyarakat, agar lebih baik, maka dakwah jelas mempunyai peranan dan pengaruh yang sangat luas dalam kehidupan masyarakat.
Antara masyarakat dan dakwah akan selalu terlibat dalam hubungan yang pengaruh mempengaruhi seperti halnya dengan pendidikan, maka dakwah akan membentuk
masyarakat yang bertanggung jawab, bahkan lebih dari itu dakwah akan membentuk masyarakat yang baik, yang berakhlak mulia, yang bertaqwa kapada Allah SWT,
berbakti kepada-Nya dan mengetahui fungsinya sebagai manusia. Dakwah tidak hanya sebagai sarana komunikasi massa, yang hanya akan memberikan apa adanya saja,
buruk maupun baik, akan tetapi dakwah akan berkomunikasi dengan masyarakat dengan ketegasan pandangan, bahwa yang baik harus dimenangkan dan yang tidak
baik akan dikalahkan. Dakwah tentu tidak akan melarang ”hiburan” asal hiburan itu
lv sehat untuk masyarakat, tidak merugikan orang lain atau kemanusiaan dan tertib alam
semesta, sebab fitrah Allah harus terus dijaga oleh ajaran dakwah. Demi untuk kemajuan missi dakwah dalam masyarakat, agar lebih berkembang
dan memasyarakat, maka dakwah sebagai pembentuk manusia, perlu selalu mawas diri melalui penelitian terus-menerus akan kekurangan-kekurangan dirinya, mencari jalan
yang lebih efektifuntuk masa depan, pengalaman yang lalu untuk perbaikan masa yang akan datang, kemudian mengembangkan cara-cara baru, dan secara berkala dan tetap
mengadakan kaderisasi, penataran, latihan dan sebagainya, agar pendukung dakwah yakni para da’i lebih terampil dalam menunaikan tugasnya.
Karena seorang dai perlu terus-menerus bekerja kearah pemecahan yang praktis terhadap setiap masalah kemasyarakatan, maka pengembangan pengetahuan untuk itu
perlu dari masa kemasa terus diperhatikan. Penguasaan ilmu pengetahuan pokok “keIslaman” dan pengetahuan penunjang “pengetahuan umum, pengetahuan
kemasyarakatan dan teknologi”, selalu mengadakan konsultasi dengan para da’i yang lebih ahli dan yang lebih berpengalaman, makin memperdalam kecakapan dalam
bidangnya, penguasaan literatur yang lebih banyak, selalu mengadakan pengecekan pekerjaannya dengan pekerjaan yang sejenis.
Pada kelompok kegiatan kemasyarakatan lain, dalam menggunakan fasilitas- fasilitas yang tersedia, selalu cermat dan tepat guna, perlu selalu menambah informasi
yang bisa mendukung usaha dakwah, tidak perlu mengadakan tindakan operasional yang terlalu tergesa-gesa, pengembangan sifat-sifat objektif dalam penyampaian missi
lvi kepada orang lain sesuai dengan pedoman agama, selalu mengembangkan pola
pemikiran terutama yang bisa menunjang cara-cara “strategis dan taktik” baru dalam dakwah, senantiasa mengadakan mawas diri, mengadakan review dan perbaikan idea-
idea dalam penyebaran dakwah baik dalam perbaikan metoda dan semua faktor yang menunjang dakwah, mengembangkan cara-cara baru yang dipandang lebih efektif dan
yang lebih efisien dengan barometer masyarakat sendiri, menghindarkan diri dari berkembangnya cara pemberian informasi yang keliru, sebab hal ini akan berakibat
fatal bagi keberhasilan dakwah sendiri, dan selalu mengembangkan sifat percaya kepada diri sendiri yang diperkembangkan oleh kebenaran dakwah Islamiyah.langkah-
langkah pengembangan da’i itu pada hakekatnya berkisar intern pendukung dakwah sendiri, yakni para pelaksananya, dalam langkahnya memproses masyarakat luas.
Apabila dengan dakwah mereka berkemauan keras untuk mengadakan perubahan dan pembentukan masyarakat yang sesuai dengan nafas dakwah Islamiyah, maka dengan
sendirinya para da’i sendiri harus mau dan mampu selalu memperbaiki dirinya, baik dalam mutu maupun dalam keluasan kemampuan pribadinya.
40
Hasil wawancara dengan Bapak Drs. H. Rohmani Rasyid pada tanggal 5 Juni
2004 adalah sebagai berikut: Tentang latar belakang beliau menyatakan “ Latar belakang didirikannya Majelis
Ulama Indonesia yang pertama yaitu sebagai penasehat tertinggi di bidang keagamaan yang memiliki peran setrategis, yang kedua sebagai lembaga atau alamat yang
mewakili umat Islam Indonesia, yang ketiga untuk membantu pemerintah dalam
40
M.Syafa’at Habib, Buku Pedoman Dakwah, Jakarta: PT.Bumi Restu, 1982, Cet ke-1, h.2006
lvii memberikan pertimbangan-pertimbangan dalam pelaksanaan, pembangunan serta
sebagai sarana komunikasi antara umara dan umat Islam, yang ke empat, sebagai wadah pertemuan dan silaturahim para ulama dalam mewujudkan ukhuwah islamiyah,
yang kelima sebagai wadah musyawarah bagi para ulama, zu’ama dan cendikiawan muslim dalam membicarakan permasalahan umat.”
Adapun tentang Visi dan misinya adalah sebagai berikut:
Visi:
1. Terciptanya kondisi kehidupan masyarakat, kebangsaan dan kenegaraan
yang baik. 2.
Terciptanya kejayaan Islam dan umat Islam 3.
Mewujudkan Islam yang penuh rahmat Rahma lil ’alamin
Misi:
1. Menggerakkan kepemimpinan dan kelembagaan Islam secara efektif
2. Membina umat Islam dalam menanamkan dan memupuk akidah islamiyah
3. Menjalankan syariah Islamiyah
4. Menjadikan ulama sebagai panutan dalam mengembangkan akhlak
karimahagar terwujud masyarakat yang khair al-ummah Adapun program yang dijalankan oleh MUI adalah sebagai berikut:
mengadakan tarling kemasjid-masjid yang ada di bambu apus, halal bihalal idhul fitri, menjalin kerjasama dengan ta’mir masjid dalam merayakan hari-hari besar
Islam, mengadakan kunjungan silaturahmi bulanan kemasjid-masjid. Latihan khatib sedesa bambu apus, menghimbau agar tidak bertakbir keliling, kunjungan
lviii silaturahmi mushola-mushola yang ada di tingkat-tingkat RW bambu Apus
Pamulang, menanggulangi perjudian dan minuman keras dengan cara mengajak bapak dan para remajanya ke majelis ta’lim serta mendirikan sarana olah raga
seperti bulutangkis, sepakbola dan bola voli. Langkah-langkah MUI dalam penanggulangan perjudian antara lain:
mengadakan komunikasi, pendekatan dan bimbingan kepada pihak RT dan RW serta tokoh masyarakat, seruan untuk meninggalkan perjudian tersebut.
Metode yang disampaikan MUI dalam penanggulangan perjudian antara lain adalah dengan dakwah bil-lisan dan bil-hal. Dan materi yang disampaikan dalam
hal ini adalah al-Qur’an, al-Hadist, dan fiqih sunnah. Dan untuk melengkapi penelitian ini maka penulis menyebarkan kuesioner
sebagai berikut:
lix ANGKET PENELITIAN
JUDUL “Peranan MUI Bambu Apus Dalam Penanggulangan Perjudian di Dusun Empat Desa
Bambu Apus Pamulang ”
PETUNJUK : Beri tanda silang X pada jawaban yang anda anggap sesuai dengan keadaan dan pendapat atas pertanyaan di bawah ini.
Identitas :
Jenis Kelamin :
Usia :
Pendidikan :
Tempat tinggal :
Pekerjaan :
PERTANYAAN-PERTANYAAN 1.
Apakah anda mengetahui hukuman perjudian? a, Mengetahui
b. Kurang mengetahui c. Tidak mengetahui
2. Apakah anda mengetahui bentuk-bentuk perjudian yang ada di Bambu Apus
Pamulang? a, Mengetahui
b. Kurang mengetahui c. Tidak mengetahui
3. Menurut anda, apakah togel dan pakong termasuk perjudian?
a, Termasuk b. Tidak termasuk
c. Tidak tahu 4.
Apakah anda pernah bermain remi, kartu domino, lotre dan koprok? a, Pernah
b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
5. Apa alasan anda bermain judi?
a. Hobi b. Hiburan
c. Ikut-ikutan 6.
Apakah anda tahu menanggulangi perjudian?
lx a, Mengetahui
b. Kurang mengetahui c. Tidak mengetahui
7. Apakah anda pernah membaca buku tentang larangan perjudian?
a, Pernah b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah 8.
Apakah anda mengetahui di desa Bambu Apus Pamulang ada Majelis Ulama Indonesia?
a, Mengetahui b. Kurang mengetahui
c. Tidak mengetahui 9.
Apakah dengan adanya Majelis Ulama di desa bambuapus pamulang dapat menambah pengetahuan agama anda?
a, sangat menambah b. kurang menambah c. Tidak menambah
10. Apakah dengan adanya Majelis Ulama Indonesia berpengaruh pada peningkatan
ibadah, aqidah dan dakwah anda? a, berpengaruh b. Kurang berpengaruh
c. Tidak berpengaruh 11.
Pedulikah anda pada majelis ulama Indonesia dalam menanggulangi perjudian di desa Bambu Apus?
a, Peduli b. Kurang peduli
c. Tidak peduli 12.
Apakah anda berminat untuk meninggalkan perjudian? a, berminat
b. Kurang berminat c. Tidak berminat
13. apakah anda mengetahui tindakan yang dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia
dalam menanggulangi perjudian? a, Mengetahui
b. Kurang mengetahui c. Tidak mengetahui
14. apakah anda mengetahui metode-metode yang digunakan oleh Majelis Ulama
Indonesia dalam menanggulangi perjudian? a, Mengetahui
b. Kurang mengetahui c. Tidak mengetahui
15. menurut anda, metode apa yang paling cocok untuk menanggulangi perjudian?
a, ceranah agama b. pendirian karang taruna
c. pembangunan sarana olah raga 16.
Pernahkah anda mengikuti pengajian yang dilaksanakan oleh Majelis Ulama Indonesia?
lxi a, sering
b. kadang-kadang c. Tidak pernah
17. Menurut anda , apakah dengan adanya pengajian Majelis ulama Indonesia dapat
menghapus perjudian? A, sangat menghapus b. menghapus
c. Tidak menghapus 18.
Saat ini apakah anda menyadari bahwa perjudian mempunyai dampak negatif bagi masyarakat?
a, sangat menyadari b. menyadari c. Tidak menyadari
19. Dengan adanya Majelis Ulama Indonesia apakah ada pengaruhnya pada perilaku
social warga masyarakat? a, sangat berpengaruh b. berpengaruh
c. Tidak berpengaruh 20.
Apakah dengan adanya Majelis Ulama Indonesia perjudian dapat tertanggulangi? a, Ya
b. kadang-kadang c. Tidak
Sebagai croos check dari efektifitas dakwah dalam penanggulangan perjudian, bersama ini penulis paparkan hasil angket yang penulis berikan kepada sejumlah
responden. Hasil angket ini dapat dilihat dari tabel 1 sampai tabel 23. Berikut ini adalah tabel-tabel tentang latar belakang pendidikan, pekerjaan dan
jenjang usia responden. No
Pendidikan Jumlah
Prosentase 1
SD 17
28.33 2
SLTP 16
26.67 3
SMU 20
33.33 4
S1 7
11.67 Jumlah
60 100
Berdasarkan tabel diatas mengenai pendidikan responden terdiri dari 33.33 berpendidikan SMU, 28.33 berpendidikan SD, 26.67 berpendidikan SLTP, dan
11.67 berpendidikan S1.
lxii No
Pekerjaan Jumlah
Prosentase 1
Wiraswasta 23
28.33 2
Pedagang 4
26.67 3
PLN 1
33.33 4
Buruh 21
35.00 5
Guru 1
1.67 6
Karyawan 4
6.66 7
Pegawai pembantu pencatat nikah 1
1.67 8
PNS 1
1.67 9
PN 1
1.67 10 Pensiun
2 3.33
11 Satpam 1
1.67 Jumlah
60 100
Berdasarkan tabel diatas latar belakang pekerjaan responden 38.33 adalah
wiraswasta, 35.00 adalah buruh dan sisanya terdiri dari; pedagang, PNS, karyawan, pensiunan dan lain-lain.
No Usia tahun
Jumlah Prosentase
1 19
2 3.33
2 20
2 3.33
3 22
1 1.67
4 23
2 3.33
5 24
3 5.00
6 25
2 3.33
7 26
3 5.00
8 27
3 5.00
9 28
2 3.33
10 29
4 6.66
11 30
3 5.00
12 31
2 3.33
13 34
3 5.00
14 35
3 5.00
15 38
4 6.66
16 40
1 1.67
17 41
1 1.67
18 42
1 1.67
19 43
1 1.67
20 44
1 1.67
21 45
1 1.67
22 46
2 3.33
23 48
1 1.67
lxiii
24 49
1 1.67
25 52
1 1.67
26 54
2 3.33
27 57
1 1.67
28 59
1 1.67
29 61
1 1.67
30 63
3 5.00
31 64
1 1.67
32 70
1 1.67
Jumlah 60
100
Tabel 4 Hukum Perjudian
No Item
F 1
Mengetahui 8
13.34 2
Kurang mengetahui 50
83.33 3
Tidak mengetahui 2
3.33 Jumlah
60 100
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan 83.33 kurang mengetahui adanya hukum perjudian, 13.34 responden menunjukkan mengetahui dan sisanya 3.33
tidak mengetahui sama sekali. Berdasarkan keterangan diatas mayoritas responden kurang mengetahui yaitu
83.33 hukum perjudian. Tabel 5
Bentuk Perjudian di Desa Bambu Apus Pamulang No
Item F
1 Mengetahui
55 91.67 2
Kurang mengetahui 1
1.67 3
Tidak mengetahui 4
6.66 Jumlah
60 100
lxiv Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan 91.67 responden menjawab mengetahui
bentuk perjudian, 6.66 responden tidak mengetahui, dan 1.67 responden kurang mengetahui.
Berdasarkan keterangan diatas bentuk perjudian di desa Bambu Apus Pamulang 91.67 responden mengetahui adanya bentuk perjudian.
Tabel 6 Togel dan Pakong Termasuk Perjudian
No Item
F 1
Termasuk 59 98.33
2 Tidak termasuk
1 1.67
3 Tidak tahu
- -
Jumlah 60 100
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan 98.33 responden menyatakan togel dan dan pakong termasuk dalam bentuk perjudian dan sisanya 1.67 tidak menyatakan
tidak termasuk. Tabel 7
Perjudian Bermain remi, kartu domino, lotre dan koprok No
Item F
1 Pernah
46 76.67 2
Kadang-kadang 12 20.00
3 Tidak pernah
2 3.33
Jumlah 60 100
lxv Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan 76.67 responden pernah melakukan
salah satu diantara remi, domino, lotre dan koprok, 20.00 responden menyatakan kadang-kadang
melakukannya, sedangkan
3.33 responden
tidak pernah
melakukannya Berdasarkan keterangan diatas 76.67 responden pernah melakukan salah satu
permainan remi, domino, lotre dan koprok.
Tabel 8 Alasan berjudi
No Item
F 1
Hobi 10 16.67
2 Hiburan
21 35.00 3
Ikut-ikutan teman 29 48.33
Jumlah 60 100
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan 48.33 responden hanya ikut-ikutan bermain judi, 35.00 responden menyatakan sebagai hiburan, dan 16.67 responden
menyatakan sebagai hobi. Berdasarkan keterangan diatas mayoritas responden hanya ikut-ikutan bermain
judi yaitu 48.33 dan yang lainnya hanya sebagai hobi dan hiburan. Tabel 9
Cara menanggulangi Perjudian
lxvi No
Item F
1 Mengetahui
25 41.67 2
Kurang Mengetahui 11 18.33
3 Tidak mengetahui
24 40.60 Jumlah
60 100
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan 41.67 responden menyatakan mengetahui cara penanggulangan, 40.60 responden tidak mengetahui dan 18.33
kurang mengetahui cara penanggulangan perjudian. Berdasarkan tabel 9, responden yang mengetahui tentang cara penanggulangan
perjudian sebanyak 41.67, yang tidak mengetahui sebanyak 40.60 dan selebihnya adalah 18.33 tidak mengetahui.
Tabel 10 Pernah membaca buku referensi tentang larangan perjudian
No Item
F 1
Pernah 37 61.66
2 Kadang-kadang
22 36.67 3
Tidak pernah 1
1.67 Jumlah
60 100
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan responden yang pernah membaca bukureferensi tentang larangan perjudian ada 61.66 kadang-kadang membaca
bukureferensi sebanyak 36.67 dan 1.67 tidak mengetahui.
lxvii Dari keterangan di atas bahwa responden yang pernah membaca bukureferensi
tentang larangan perjudian sebanyak 61.66 dan yang menunjukkan kadang-kadang sebanyak 36.67 dan sisanya tidak mengetahui.
Tabel 11 Pengetahuan Keberadaan majelis Ulama di desa Bambu Apus
No Item
F 1
Mengetahui 40 66.67
2 Kurang Mengetahui
2 3.33
3 Tidak mengetahui
18 30.00 Jumlah
60 100
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan 66.67 responden menunjukkan mengetahui keberadaan Majelis Ulama Indonesia di desa Bambu Apus Pamulang,
30.00 tidak mengetahui, dan 3.33 kurang mengetahuinya,
Tabel 12 Eksistensi Majelis Ulama di desa Bambu Apus Pamulang Menambah
Pengetahuan Agama No
Item F
1 Sangat Menambah
50 83.33 2
Kurang menambah 5
8.33 3
Tidak menambah 5
8.33 Jumlah
60 100
lxviii Berdasarkan tabel diatas menunjukkan 83.33 responden menunjukkan bahwa
Majelis Ulama di desa Bambu Apus Pamulang menambah pengetahuan agama 8.33 responden tidak dan kurang menambah pengetahuan responden.
Berdasarkan tabel 12, Majelis Ulama Indonesia telah berupaya menambah pengetahuan agama kepada masyarakat di desa Bambu Apus pamulang dengan potensi
83.33. Tabel 13
Pengaruh Majelis Ulama Indonesia pada peningkatan Ibadah, Aqidah dan Dakwah No
Item F
1 Berpengaruh
40 66.67 2
Kurang Berpengaruh 6 10.00
3 Tidak Berpengaruh
14 23.33 Jumlah
60 100
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa 66.67 responden terpengaruh adanya Majelis Ulama Indonesia di bidang peningkatan ibadah, aqidah dan dakwah
33.33 responden menyatakan tidak terpengaruh dan sisanya 10.00 menyatakan kurang berpengaruh.
Tabel 14 Kepedulian Responden pada Majelis Ulama Indonesia dalam menanggulangi Perjudian di
Bambu Apus No
Item F
1 Peduli
55 91.67 2
Kurang 2
3.33
lxix 3
Tidak tidak Peduli 3
5.00 Jumlah
60 100
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan 91.67 responden menyatakan peduli, dan yang lainnya menyatakan tidak peduli.
Tabel 15 Minat responden untuk meninggalkan Perjudian
No Item
F 1
Berminat 45 75.00
2 Kurang Berminat
1 1.67
3 Tidak Berminat
14 23.33 Jumlah
60 100
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan 75.00 responden menyatakan berminat meninggalkan perjudian, dan 23.33 menyatakan tidak berminat meninggalkan
perjudian. Tabel 16
Pengetahuan responden tentang tindakan yang dilakukan Majelis Ulama Indonesia dalam menanggulangi Perjudian
No Item
F 1
Mengetahui 15 25.00
2 Kurang Mengetahui
27 45.00 3
Tidak Mengetahui 18 30.00
Jumlah 60 100
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan 45.00 responden menyatakan kurang mengetahui tentang peran Majelis Ulama Indonesia dalam menanggulangi perjudian,
lxx 30.00 responden menyatakan tidak mengetahui, dan 25.00 responden menyatakan
mengetahui. Tabel 17
Metode Yang Paling Cocok Untuk Menanggulangi Perjudian No
Item F
1 Ceramah agama
50 83.34 2
Pendirian karang taruna
5 8.33
3 Pembangunan sarana
oleh raga 5
8.33 Jumlah
60 100
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan 83.33 responden menyatakan metode ceramah adalah cocok untuk menanggulangi perjudian, 8.33 pendirian karang taruna
sebagai hal yang cocok untuk menanggulangi perjudian dan 8.33 lagi menunjukkan pembangunan sarana olahraga cocok untuk menanggulangi perjudian.
Tabel 18 Keikutsertaan Responden Pada Pengajian Yang Dilaksanakan Oleh Majelis Ulama
Indonesia No
Item F
1 Sering
50 83.34 2
Kadang 5
8.33 3
Tidak pernah 5
8.33 Jumlah
60 100
lxxi Berdasarkan tabel diatas mengenai keikut sertaan responden dalam pengajian
yang dilaksanakan oleh Majelis Ulama Indonesia menyatakan 45.00 menyatakan kadang-kadang, 43.33 menyatakan sering, dan 11.67 menyatakan tidak pernah
Tabel 19 Eksistensi Penyajian Oleh Majelis Ulama Indonesia Dapat Menghapus perjudian
No Item
F 1
Sangat menghapus 35 58.34
2 Menghapus
20 33.33 3
Tidak menghapus 5
8.33 Jumlah
60 100
Berdasarkan tabel diatas ketika ditanya tentang eksistensi penyajian oleh Majelis Ulama Indonesia dapat menghapus perjudian, responden menyatakan sangat
berpengaruh perjudian sebanyak 58.34 yang menyatakan hanya menghapus sebanyak 33.33 dan yang menyatakan tidak menghapus sebanyak 8.33.
Tabel 20 Kesadaran Responden Tentang Dampak Negatif Dari Perjudian
No Item
F 1
Sangat menyadari 40 66.66
2 Menyadari
10 16.67 3
Tidak menyadari 10 16.67
Jumlah 60 100
Berdasarkan tabel diatas tentang Kesadaran Responden Tentang Dampak Negatif Dari Perjudian, responden menjawab sangat menyadari sebanyak 66.66 dan masing-
masing 16.67 menyadari dan tidak menyadari.
lxxii Tabel 21
Pengaruh Majelis Ulama Indonesia Pada Perilaku Sosial Warga Masyrakat No
Item F
1 Sangat berpengaruh
40 58.33 2
Berpengaruh 6
16.67 3
Tidak Berpengaruh 14 25.00
Jumlah 60 100
Berdasarkan tabel diatas pengaruh majelis ulama indonesia pada perilaku sosial warga masyarakat, responden menyatakan sangat berpengaruh sebanyak 58.33,
responden yang menyatakan berpengaruh sebanyak16,67, dan yang menyatakan tidak berpengaruh sebanyak 25.
Tabel 22 Peranan majelis Ulama Indonesia Dalam Menanggulangi Perjudian
No Item
F 1
Ya 19 48.33
2 Kadang-kadang
10 16.67 3
Tidak 21 35.00
Jumlah 60 100
Berdasarkan tabel di atas mengenai peranan Majelis Ulama Indonesia dalam menanggulangi perjudian, responden menyatakan Ya sebanyak 48.33, yang
menjawab tidak sebanyak 35 dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 16.67.
lxxiii
E. Harapan dan Saran Masyarakat terhadap MUI Bambu Apus