xxxii 9.
Sebagai Gerakan Islam Wal-Tajdid Majelis Ulama Indonesia MUI berperan sebagai pelopor Islam yaitu
gerakan pembaharuan pemikiran Islam, maka MUI harus menempuh dangan jalan tajdid yaitu gerakan pembaharuan Islam, jalan taufiq
kompromi dan tarjih mencari hukum yang lebih kuat 10.
Sebagai Penegak Amar Ma’ruf dan Nahyi Munkar Majelis Ulama Indonesia MUI berperan sebagai wahana penegakan amar
ma’ruf nahyi munkar , yaitu dengan menegaskan kebenaran. Sebagai
kebenaran dan kebaikan kebenaran dan kebatilan. Sebagai kebatilan denganpenuh hikmah dan istiqomah. Oleh sebab itu MUI dalam
menjalankan fungsinya harus tampil dibarisan terdepan sebagai kekuatan moral Moral force
Struktur organisasi Majelis Ulama Indonesia MUI bambu Apus Pamulang Tangerang terdiri dari penasehat yaitu bapak Syamsuddin Noor S.Pd.I, Drs. Ahmad
Ikhsan, Pimpinan Ketua Bapak Drs. Rohmani Rasyid, Sekretaris Ridwan, Bendahara Drs. Abdul Jabbar, dan anggota-anggotanya terdiri dari bapak, H. Abdul
karim Sobari, Ir. H. Siswayudo, Drs. Abdul Malik, H. Na’ali Ilyas, H. Djundi Kaif dan H.M. Tarwa.
15
B. Program, Visi dan Misi MUI desa Bambu Apus Pamulang
15
Dokumentais Majelis Ulama Indonesia MUI desa Bambu apus Pamulang
xxxiii Program Majelis Ulama Indonesia MUI Bambu Apus Pamulang meliputi:
1. Mengadakan Tarling ke masjid-masjid yang ada di desa Bambu Apus
2. Halal-bihalal Idul Fitri
3. Menjalin kerjasama dengan ta’mir masjid menghadapi hari-hari besar Islam
4. Mengadakan kunjungan silaturahmi bulanan ke masjid-masjid
5. Pelatihan Khotib sedesa Bambu Apus
6. Menghimbau Agar tidak Bertakbir keliling
7. Kunjungan silaturahmi ke moshola-mushola yang ada di tingkat RW Bambu
Apus Pamulang Visi Majelis Ulama Indonesia MUI Bambu Apus Pamulang Meliputi:
a. Terciptanya kondisi kehidupan Masyarakat, kebangsaan dan kenegaraaan
yang baik. b.
Terciptanya kejayaan Islam dan Umat Islam c.
Mewujudkan Islam yang penuh Rahmat Rahmatan Lil ‘alamin Misi Majelis Ulama Indonesia MUI Bambu Apus Pamulang Meliputi:
1. Menggerakkan kepemimpinan dan kelembagaan Islam secara Efektif
2. Membina umat Islam dalam menanamkan dan memupuk aqidah Islamiyah
3. Menjalankan Syariah Islamiyah
xxxiv 4.
Menjadikan ulama sebagai panutan dalam mengembangkan akhlak karimah agar terwujud masyarakat yang khair al-ummah.
16
C.
Gambaran Umum Masyarakat Bambu Apus Pamulang
Masyarakat adalah satu kesatuan yang utuh, terdiri dari beberapa individu yang hidup disuatu wilayah atau daerah tertentu. Masyarakat dikelola dan
diperintah oleh pemerintahan suatu Negara, sehingga dapat dikatakan bahwa masyarakat tersebut merupakan bagian dari pada suatu Negara. Sebab sesuatu dapat
disebut Negara apabila didalamnya memiliki suatu wilayah. Pemerintah dari masyarakat rakyat. Dengan kata lain masyarakat merupakan sub sistem Negara,
dimana antara system yang satu dengan yang lain selalu berhubungan, mempengaruhi dan selalu melengkapi dalam usaha mencapai tujuannya.
Batas wilayah desa Bambu Apus Pamulang terdiri dari sebelah utara Sarua Indah, sebelah selatan pamulang Barat, sebelah barat benda baru dan sebelah timur
Kedaung. Jumlah keseluruhan penduduk desa Bambu Apus Pamulang adalah 11.972
jiwa, yang terdiri dari laki-laki 6.254 jiwa, dan perempuannya 5.718 jiwa. Masyarakat desa masih sangat patuh terhadap agama dan kepercayaan yang
dianutnya, masih adanya animisme dan dinamisme, diantaranya masih ada ancak dan sesajen ketika mengadakan resepsi seperti perkawinan, sunatan dan lain-lain.
16
Ridwan, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia MUI Pamulang, Wawancara Pribadi, Jakarta: 5 Juni 2004
xxxv Ada pula yang masih percaya dengan benda-benda ghaib seperti pohon-pohon yang
mengandung keramat contohnya yang terjadi di desa Bambu Apus.Pamulang. ada pohon asem berbentuk babi. Melihat hal tersebut lalu pengurus majelis Ulama
Indonesia, aparat pemerintahan dan tokoh masyarakat mengantisipasi dan menghimbau kepada masyarakat agar tidak meminta-minta kepada pohon tersebut,
karena perbuatan itu mengakibatkan kita musyrik kepada Allah SWT. Kalau hanya dijadikan tontonan tidak jadi masalah tetapi kalau hal tersebut dijadikan sebagai
tuntunan mereka maka sangat berbahaya bagi umat Islam khususnya. Masyarakat desa sebagian besar hidup dengan mata pencaharian bakulan
dagang kecil-kecilan, industri kecil, bekerja di pabrik-pabrik, ada yang merantau keluar kota untuk mengubah nasib dan meningkatkan ststus social dan status
ekonomi, wiraswasta, swasta, petani. Masyarakat pedesaan sangat cepat laju perkembangan di bidang pendidikan.
Hal ini ditandai banyaknya warga masyarakat membanjiri dilembaga-lembaga pendidikan, terutama disekolah-sekolah dasar atau SD, SMP, SM dan perguruan
tinggi bahkan ada yang sarjana. Dibidang kesehatan masyarakat bukan hanya tergantung pada perdukunan
saja Magic saja akan tetapi pemanfaatan rumah sakit, puskesmas dan sebagainya. Kesenian dipedesaan nampaknya ada perkembangan. Artinya masyarakat
sudah memiliki niat dan kebutuhan akan seni seperti halnya masyarakat kota,
xxxvi seperti televise, video tape recorder, film, taman bunga dangdut, wayang golek,
wayang kulit, dan sebagainya. Masalah kebudayaannya tidak lagi menggantungkan dengan hsil ciptaannya
saja, melainkan memanfaatkan hasil ciptaan bangsa lain misalnya diesel air, diesel listrik masuk desa kehidupan seni dan budaya makin bertambah maju.
Adat istiadat yang masih ada didesa Bambu Apus Pamulang yaitu masih adanya pendupaan dan kemenyan, adanya pengajian kubur atau makam, adanya 7
hari, 40 hari dan 100 hari yang dikhususkan kepada orang yang meninggal dunia.
17
17
Sumber Informasi, Kelurahan Desa Bambu Apus Pamulang
xxxvii
BAB IV PERANAN MAJELIS ULAMA INDONESI MUI DALAM PENANGGULANGAN