Penanggulangan Perjudian Pengertian Perjudian dan Bentuk-bentuknya 1. Pengertian Perjudian

xxii dengan jalan tajdid yaitu gerakan pembaharuan Islam, jalan taufiq kompromi dan tarjih mencari hukum yang lebih kuat 5. Sebagai Penegak Amar Ma’ruf dan Nahyi Munkar Majelis Ulama Indonesia MUI berperan sebagai wahana penegakan amar ma’ruf nahyi munkar , yaitu dengan menegaskan kebenaran. Sebagai kebenaran dan kebaikan kebenaran dan kebatilan. Sebagai kebatilan dengan penuh hikmah dan istiqomah. Oleh sebab itu MUI dalam menjalankan fungsinya harus tampil dibarisan terdepan sebagai kekuatan moral Moral force .

C. Penanggulangan Perjudian

Menurut Kartini Kartono dalam bukunya “Patologi Sosial dalam menanggulangi masalah perjudian” yaitu: 1. Mengadakan perbaikan ekonomi nasional secara menyeluruh 2. Menyediakan tempat-tempat hiburan dan rekreasi yang sehat 3. Larangan Praktek judi, disertai tindakan-tindakan preventif dan Funitif hukuman dan sanksi 4. Adanya keseimbangan antara budget dipusat dan didaerah-daerah propinsi. 5. mengurangi jumlah judi buntut, dengan jalan menurunkan nilai hadiah tertinggi dari macam-macam lotre yang resmi xxiii 6. menambah jumlah hadiah-hadiah hiburan dan lainnya yang lebih banyak. 6

D. Pengertian Perjudian dan Bentuk-bentuknya 1. Pengertian Perjudian

Masyarakat modern yang serba kompleks sebagai produksi dari kemajuan teknologi, mekanisasi memunculkan banyak masalah sosial. Dengan demikian, adaptasi penyesuaian diri terhadap masyarakat modern yang hiper kompleks itu menjadi tidak mudah. Kesulitan mengatakan adaptasi menyebabkan kebingungan, kecemasan dan konflik-konflik, baik yang terbuka yang eksternal sifatnya, maupun yang tersembunyi dan internal dalam batin tersendiri sehingga banyak orang yang mengembangkan pola tingkah laku menyimpang dari norma- norma umur dengan jalan berbuat semau sendiri demi keuntungan dan kepentingan pribadi. Kemudian mengganggu dan merugikan pihak lain. Menurut bahasa patologi berasal dari kata phatos dan logos. Phatos ialah penderitaaan penyakit, sedangkan logos adalah ilmu. Jadi patologi adalah ilmu tentang penyakit, dan patologi sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala sosial yang dianggap “sakit” disebabkan oleh faktor-faktor sosial. 7 Jadi patologi sasial adalah ilmu tentang “penyakit masyarakat”. Maka, penyakit masyarakat atau sosial itu adalah segenap tingkah laku manusia yang 6 Kartini kartono, Potologi Sosial, Jakarta: CV. Rajawali, 1988, h. 84-85 7 Kartini Kartono, potologi sosial, Jakarta: CV. Rajawali, 1992, jilid.1 h. 1 xxiv dianggap tidak sesuai, melanggar norma-norma umum dan adat istiadat atau tidak terintegrasi dengan tingkah laku umum. 8 Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, para sosiolog mendefinisikan patologi sosial sebagai: semua tingkah laku yang bertentangan dengan norma kebaikan, stabilitas lokal, pola kesederhanaan, moral, hak milik, solidaritas kekeluargaan, hidup rukun bertetangga, disiplin, kebaikan dan hukum formal. Sedangkan menurut Dr. Saparinah Sadli, pelaku penyimpangan yaitu tingkah laku yang dinilai sebagai menyimpang dari aturan-aturan normatif 9 . Perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja yaitu mempertaruhkan nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai, dengan menyadari adanya resiko dan harapan-harapan tertentu pada peristiwa-peristiwa permainan, pertandingan, perlombaan, dan kejadian-kejadian yang tidak belum tentu pasti hasilnya. Menurut Undang-undang Hukum Pidana Pasal 303 ayat 3, perjudian adalah main judi berarti tiap-tiap permainan yang kemungkinannya akan menang pada umumnya, tergantung pada untung-untungan saja, juga kalau kemungkinan bertambah besar karena pemain lebih pandai atau lebih cakap. Main judi juga mengandung segala pertaruhan tentang suatu perlombaan atau permainan lain 8 Ibid, h. 5 9 Saparinah Sadli, Persepsi social mengenai Perilaku Menyimpang, Jakarta: Bulan bintang, 1976, h. 16 xxv yang tidak diadakan oleh mereka yang turut berlomba atau main itu, demikian juga segala peraturan lainnya. 10 Doli mutiara dalam tafsir KUHP perjudian Adalah permainan judi ini harus diartikan dengan arti yang luas juga termasuk segala pertaruhan tentang kalah menangnya suatu pacuan kuda atau lain-lain pertandingan, antara segala pertaruhan dalam perlombaan-perlombaan ajang diadakan antara 2 orang yang tidak ikut sendiri dalam perlombaan-perlombaan itu, misalnya totalisator dan lain-lain. 11 Dalam Al-Qur’an, selain Al-Maisir judi yang mencakup makna umum, Allah juga menyebutkan al-Ahzam. Ibnu Katsir menyebutkan dalam kitab tafsir al-Qur’an dan al-Ahzam adalah anak panah yang tidak mempunyai bulu. Biasanya orang arab jahiliyah menggunakannya untuk menetukan apakah mereka mau melakukan sesuatu atau tidak. Dengan cara mengambil tiga anak panah yang masing-masing ditulis “lakukanlah”, “jangan melakukan”, dan dan anak panah ketiga tidak ditulis apa-apa. Ketiga aanak panah itu diletakkan dalam sebuah tempat dan disimpan dalam ka’bah. Jika hendak melakukan sesuatu, mereka meminta kepada penjaga ka’bah untuk mengambilnya salah satu anak panah tersebut. Selanjutnya tindakan mereka sesuai dengan apa yang tertulis di 10 Buku Kitab Undang-undang Pidana Untuk Indonesia, h. 1433 11 Doli Mutiara, TafsirKUHP, Jakarta: Bingtang Indonesia, 1962, h.203 xxvi anak panah, “melakukan atau tidak”, jika yang diambilnya ternyata yang tidak bertuliskan apa-apa, maka mereka mengulanginya sekali lagi. 12 Menurut Bahrun Abu Bakar dalam bukunya yang berjudul “Khutbah Jum’at Masjidil Haram”. Permainan meisir atau judi adalah semua jenis permainan yang melibatkan dua orang atau lebih, hingga pada akhirnya salah seorang diantara mereka mengalami kerugian harta, karena menderita kekalahan dari partner bisnisnya, baik permainan dadu, catur, kartu, adu jago, dan lain sebagainya yang memakai taruhan. 13 Menurut Prof. H. Bustami A. Gani, dalam bukunya “al-Qur’an dan Tafsir dan judi” adalah semua permainan yang mengadakan pertaruhan, yang kalah harus membayar kepada yang menang baik berupa uang, barang-barang dan lain- lainnya. 14 Dari berbagai defenisi yang telah dikemukakan, akhirnya penulis berkesimpulan bahwa pengertian perjudian adalah segala dan semua bentuk permainan yang dilakukan dua orang atau lebih yang mengandung unsur taruhan bersifat spekulatif atau untung-untungan serta salah satu dari mereka dirugikan baik harta, uang, barang-barang, maupun yang lainnya. 2. Bentuk-Bentuk Perjudian 12 Hepi Andi, “Majalah Sabili”, No 26. th VIII 20 Juni 2001 28 Rabiul Awal 1422, h 21- 22 13 Syaikh Abdullah Ibnu Muhammad al-Khulaify, Khutbah Jum’at Majelis Haram, Jeddah: Penerbit Darul Ishfahan, 1991, h. 147-148 14 Bustanmi A Gani, et.al., Aalq dan Tafsirnya Depag RI, Jakarta: CV. Darma Pala, 19971998, Jilid I, Juz: 1-2-3, h. 389 xxvii Permainan judi maisir adalah jenis permainan yang sangat terkenal di zaman jahiliyah sebelum Islam datang memberantasnya dan beribu-ribu tahun yang lalu. Sejak dikenalnya sejarah manusia. Pertama-tama seperti permainan lama-lama mengandung unsur perjudian secara kecil-kecilan. Misalnya permainan kelereng barang siapa yang menang mendapatkan hadiah segempal gundu. Dan permainan lainnya akan mendapat hadiah berupa digendong oleh temannya melintasi halaman. Orang bertaruh uang pada permainan kartu. Bermacam-macam bentuk permainan anak-anak yang mengandung unsur perjudian secara kecil-kecilan. Karena di dalamnya ada unsur pertaruhan. Orang dewasa pun memiliki bermacam-macam permainan dari mulai permainan dadu, kartu, sampai sport, game dan lain sebagainya. Dalam bentuk yang paling sederhana, spekulasi ini berupa perbuatan membeli atau menjual barang dagangan, benda-benda jaminan, dan hak-hak tertentu, dengan pengharapan mendapatkan laba sebesar-besarnya atas dasar untung-untungan yang membuta, disertai pengharapan bursa pasaran bisa berubah menguntungkan dirinya. Macam-macam lotre nalo, lotto, lotre, buntut dan lain-lain. Casino-casino, petak sembilan di Jakarta, sariempat di Bandung, Totototalisator greyhound di Jakarta, undian harapan yang sudah berubah menjadi undian social berhadiah di Solo, sampul danau toba di Medan, sampul sumber harapan di Jakarta. Tekpo ialah permainan dengan kartu domino, barang siapa mendapatkan angka terbesar, dialah pemenangnya. Obei biasanya dilakukan di pasar, atau xxviii tempat ramai, permainan nger dilakukan dengan kartu domino, yaitu diambil nomor-nomor kembar saja, yaitu 0-0, 1-1, 3-3, 6-6 dan lain-lain. Obat adalah permainan dengan kartu dengan kartu domino pula. Pengikutnya ada banyak, setiap orang manya mendapat dua helai kartu. Yang mendapat jumlah angka terbesar, dialah yang menang. Dadu-gledug biasanya dimainkan ditepi pasar dimainkan, atau dekat dengan tempat suatu perayaan, gledug = jatuh terlentang sebabnya ialah bila permainan kalah, mungkin dia bisa ngglebag jatuh pingsanklenger, terlentang tidak ingat diri. Dokding adalah permainan dengan dadu yang mukanya diberi gambar- gambar binatang. Misalnya gambar kucing, babi, ular, katak, kera, dan lain-lain. Dadu tersebut bermuka 6 atau 8. rang memasang pada kolom gambar binatang dari kertas atau karton, yang digelar diatas tanah. Dadunya kemudian dikopyok, atau dilempar ke udara, permainan kletekan dan silitan dan atau pantatan. Perjudian juga digolongkan dalam aktifitas 5-M yaitu: 1. Minum-minuman keras dan mabuk-mabukan 2. Madon, bermain dengan wanita pelacur 3. Maling, mencuri 4. Madat, minum candu, bahan narkotika, ganja, dan lain-lain 5. main judi berbotohan berjudi dan bertaruh. Sedang kentuk perjudian yang ada di desa Bambu Apus pamulang adalah domino atau gaple, remi, togel, naga emas, cekih. Didalam permainan domino atau gaple ada yang namanya murni, empat dobel dan lain sebagainya. Di xxix dalam remi ada namanya sanggong, capsah dan lain-lain. Di dalam rolet ada nomor-nomor lalu diputar siapa yang memasang pada nomor yang di tuju maka ia menang, contohnya ia memasang 5 dan rolet tersebut berhenti pada nomor 5 maka ia menang, cekih bentuk permainannya kalong, bebek, burung dan lain- lain. Di dalam togel dan naga emas untuk memecahkan perjudian tersebut maka ia berpedoman pada tafsir 1001 mimpi yang gunanya untuk memecahkan mimpi kita. Kalau kita memasang togel 4 angka 1000.00 maka kalau kena akan mendapat 2.000.000.00 sedangkan kalau naga emas 2 angka 1000.00 maka kalau kena akan menjadi 25.000.00. xxx

BAB III GAMBARAN UMUM MAJELIS ULAMA INDONESIA MUI