Pengaruh Morfologi Daun terhadap Kadar Debu Daun Angsana dan Rumput Gajah Mini Pengaruh Jumlah Kendaraan terhadap Kadar Debu Daun Angsana dan Rumput Gajah Mini

43

4.2.1. Pengaruh Morfologi Daun terhadap Kadar Debu Daun Angsana dan Rumput Gajah Mini

Daun pada tumbuhan yang efektif dalam menjerap debu menempel dipermukaan daun adalah daun yang memiliki tajuk yang rapat. Menurut Hesaki 2004, tumbukan partikel terhadap daun dapat meningkat seiring dengan kasarnya permukaan daun. Dinyatakan juga bahwa daun-daun kecil umumnya lebih efisien dalam menangkap debu dibandingkan dengan daun yang lebih besar. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan pernyataan Hesaki 2004 tersebut. Pada penelitian ini diketahui bahwa kandungan debu dalam daun Angsana baik pada bulan Maret maupun bulan April 2009 lebih tinggi dibandingkan dengan rumput Gajah Mini.

4.2.2. Pengaruh Jumlah Kendaraan terhadap Kadar Debu Daun Angsana dan Rumput Gajah Mini

Adapun Grafik kandungan debu dan jumlah kendaraan pada daun Angsana dan rumput Gajah Mini untuk bulan Maret dan April 2009, dapat dilihat pada Gambar berikut. 44 Gambar 15. Kadar Debu Daun Angsana dan Jumlah Kendaraan pada Bulan Maret 2009. Gambar 16. Kadar Debu Rumput Gajah Mini dan Jumlah Kendaraan pada Bulan Maret 2009. Keterangan Lokasi: A1 = Jl.M.Yamin A6 = Jl.TMP.Taruna A2 = Jl.Kali Pasir A7 = Jl. A.Yani A3 = Jl.DR.Sitanala A8 = Jl. Daan Mogot 3 A4 = Jl.Perintis Kemerdekaan I A9 = Jl. Veteran A5 = Jl.Perintis Kemerdekaan II A10 = Jl. Irian Jaya 45 Pada Gambar 15. terlihat bahwa kadar debu tertinggi dalam daun Angsana pada bulan Maret 2009 terdapat di Jalan TMP.Taruna yaitu sebesar 5.25 grcm 3 . Sedangkan kadar debu tertinggi dalam rumput Gajah Mini terdapat di Jalan DR.Sitanala yaitu sebesar 1.06 grcm 3 . Tingginya kadar debu ini diduga karena lokasi tersebut lebih banyak dilalui kendaraan bermotor, yaitu ± 2617 dan ± 1735. Adapun kadar debu yang terendah dalam daun Angsana terdapat di Jalan Daan Mogot 3 2.63 grcm 3 . Meski jumlah kendaraan di Jalan Daan Mogot 3 lebih banyak dibanding lokasi sampling lain ± 3962, hanya saja pada lokasi tersebut pohon peneduh lebih banyak sehingga kadar debur tersebar ke beberapa pohon lainnya. Kadar debu terendah dalam rumput Gajah Mini terdapat di Jalan Irian Jaya 0.16 grcm 3 . Rendahnya kadar debu di Jalan Irian Jaya diduga karena Jalan Irian Jaya merupakan jalan di lokasi pemukiman dimana jumlah kendaraan bermotor yang lewat lebih sedikit dibanding lokasi lainnya. Pada Gambar 16. dapat dilihat bahwa kadar debu daun Angsana yang tertinggi pada bulan April 2009 terdapat di Jalan Kali pasir 2.7x10 -2 grcm 3 dan terendah terdapat di Jalan Veteran 4.8x10 -4 grcm 3 . Kadar debu dalam rumput Gajah Mini yang tertinggi terdapat di Jalan Veteran 2.1x10 -2 grcm 3 dan terendah terdapat di Jalan DR.Sitanala 3.1x10 -5 grcm 3 . 46

4.2.3. Perbedaan Kadar Debu Daun Angsana dan Rumput Gajah Mini pada Masing-masing Lokasi Penelitian