Serapan Pb oleh Tanaman

13

2.7 Serapan Pb oleh Tanaman

Serapan Pb pada tanaman terdapat dua jalan ke dalam tanaman yaitu, melalui akar dan daun. Masuknya partikel Pb ke dalam jaringan daun bukan karena Pb diperlukan tanaman, tetapi hanya sebagai akibat ukuran stomata daun yang cukup besar dan ukuran partikel Pb yang relatif kecil di banding ukuran stomata Siregar, 2005. Bioakumulasi Pb terhadap daun pada tanaman akan lebih banyak terjadi pada tanaman di pinggir jalan besar yang padat kendaraan bermotor Sastrawijaya, 1996. Partikel Pb yang menempel pada daun jika tergabung dengan uap air atau air hujan gerimis akan membentuk kerak yang tebal pada permukaan daun yang tidak dapat dibilas oleh air hujan kecuali menggosoknya. Lapisan kerak tersebut akan menganggu berlangsungnya proses fotosintesis pada tanaman karena menghambat masuknya sinar matahari ke permukaan daun dan mencegah adanya pertukaran daun dan mencegah adanya pertukaran CO 2 dengan atmosfer. Akibatnya, pertumbuhan tanaman akan terganggu Kristanto, 2002. Dua jalan masuknya Pb ke dalam tumbuhan, yaitu melalui akar dan daun. Pb setelah masuk ke sistem tanaman akan diikat oleh membran-membran sel, mitokondria dan kloroplas. Pencemaran juga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan yang tersembunyi pada tumbuhan, misalnya penurunan kemampuan tanaman dalam menyerap air, pertumbuhan yang lambat atau pembusukan stomata yang tidak sempurna Siregar, 2005. Kandungan Pb pada daun dibedakan menjadi dua, yaitu Pb terjerap dan Pb terserap. Pb terjerap adalah Pb yang hanya menempel di atas permukaan daun, apabila turun hujan dapat tercuci oleh air hujan dan tidak merusak anatomi daun, 14 sehingga apabila tercuci air hujan akan masuk dalam tanah. Pb terserap adalah Pb yang sulit dipisahkan oleh jaringan daun melalui proses pencucian biasa karena kandungan Pbnya berada dalam anatomi daun, sehingga menyebabkan rusaknya struktur anatomi daun Siregar, 2005. Konsentrasi partikel udara yang terakumulasi di atas permukaan tanaman yang tumbuh di tepi jalan raya tergantung jarak dari tepi jalan raya, luas permukaan daun yang berhubungan langsung dengan udara bebas, sifat permukaan daun, kulit ranting atau batang dan buah yang dimiliki tanaman, lamanya tanaman tersebut berhubungan langsung dengan udara bebas, kepadatan lalu lintas, arah angin dan curah hujan Siregar, 2005. Menurut Ormrod dalam Alfa 2003 sekitar 50 dari total pecemar Pb di udara akan jatuh ke tanah dan perairan dengan jarak kurang lebih 30 m dari tepi jalan raya, dan menurun jumlahnya dengan semakin jauh dari sumbernya. Semakin dekat jarak suatu lokasi dengan jalan raya, semakin tinggi kandungan logam Pb-nya. Penyerapan melalui daun terjadi karena partikel Pb di udara jatuh dan mengendap pada permukaan daun. Permukaan daun yang lebih kasar, berbulu dan lebar akan lebih mudah menangkap partikel daripada permukaan daun yang halus, tidak berbulu dan sempit. Kandungan Pb dalam tanaman yang tumbuh di tepi jalan dapat mencapai 50 ppm, tetapi setelah 150 m dari jalan raya, jumlahnya akan menjadi normal kembali yaitu sebesar 2-3 ppm Siregar, 2005. Skema Kontribusi Logam Berat Timbal Pb, Merkuri Hg, dan Kadmium Cd, Arsenic AS, dan Cromium Cr pada intake manusia menurut Sudarmaji 2002 dapat dilihat pada Gambar. 15 Tanah Tumbuhan Binatang Manusia Air Tumbuhan Air Saluran pembuangan Debu Pb, Hg, Cd, As, dan Cr di Udara Gambar 4. Skema Kontribusi Logam Berat Timbal Pb, Merkuri Hg, dan Kadmium Cd, Arsenic AS, dan Cromium Cr pada intake manusia.

2.8 Dampak Pencemaran Pb terhadap Tanaman