11
2.5 Partikel Udara
Partikel adalah pencemar udara yang dapat berada bersama-sama dengan bahan atau bentuk pencemar lainnya. Partikel dapat diartikan secara murni atau
sempit sebagai bahan pencemar yang berbentuk padatan Siregar, 2005. Sumber pencemaran partikel berasal dari aktifitas industri, pembakaran
bahan bakar fosil kendaraan bermotor, badai pasir, pembakaran hutan serta gunung berapi alami. Ukuran partikel terkecil di udara berkisar antara 0.0005 -
500 dm akan hilang karena perpaduan gerak brown dan partikel yang besar akan jatuh akibat pengaruh gravitasi Siregar, 2005.
Menurut Wardhana 1995, dalam kaitannya dengan masalah lingkungan maka partikel dapat berupa keadaan sebagai berikut:
Aerosol, adalah istilah umum yang menyatakan adanya partikel yang terhambur dan melayang diudara.
Fog atau kabut, adalah aerosol yang berupa butiran air yang berada di udara.
Smoke atau asap, adalah aerosol yang berupa campuran antara butir padatan dan cairan yang terhambur melayang di udara.
Dust atau debu, adalah aerosol yang berupa butiran padat yang terhambur dan melayang di udara karena adanya hembusan angin.
Mist, artinya mirip dengan kabut, penyebabnya adalah butiran-butiran zat cair bukan butiran air yang terhambur dan melayang di udara.
Fume, adalah aerosol yang berasal dari kondensasi uap logam. Plume, adalah asap yang keluar dari cerobong asap suatu industri.
Smog, adalah bentuk campuran antara smoke dan fog
12 Pencemaran oleh partikel dapat menimbulkan beberapa permasalahan
antara lain: 1. Mengganggu kesehatan manusia dan lingkungan
2. Mempunyai daya pencemar udara yang luas penyebarannya dan tinggi seperti Be, Pb, Cr, Hg, Ni, dan Mn;
3. Partikal dapat menyerap gas sehingga dapat mempertinggi efek bahaya dari komponen tersebut.
2.6 Pengaruh Pb terhadap Kesehatan
Tidak semua Pb yang terisap atau tertelan ke dalam tubuh akan tertinggal didalam tubuh. Kira-kira 5-10 dari jumlah yang tertelan akan diabsorbsi melalui
saluran pencernaan, dan kira-kira 30 dari jumlah yang terisap melalui hidung akan diabsorbsi melalui saluran pernafasan akan tinggal di dalam tubuh karena
dipengaruhi oleh ukuran partikel-partikelnya Santi, 2001. Di dalam tubuh Pb dapat menyebabkan keracunan akut maupun keracunan
kronik. Jumlah Pb minimal di dalam darah yang dapat menyebabkan keracunan berkisar antara 60-100 mikro gram per 100 ml darah. Pada keracunan akut
biasanya terjadi karena masuknya senyawa Pb yang larut dalam asam atau menghirup uap Pb tersebut. Gejala-gejala yang timbul berupa mual, muntah, sakit
perut hebat, kelainan fungsi otak, anemi berat, kerusakan ginjal bahkan kematian dapat terjadi dalam 1-2 hari Santi, 2001.
13
2.7 Serapan Pb oleh Tanaman