BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan
metode-metode ilmiah. Metode tersebut digunakan sebagai landasan gerak suatu penelitian dimana penggunaan metode ini merupakan sarana yaang sangat penting
dalam rangka
mendapatkan data-data
yang objektif
dan dapat
dipertanggungjawabkan. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah. Menurut Supriyono 2004:1, cara ilmiah berarti
kegiatan penelitian tersebut dilaksanakan dengan mendasarkan pada ciri-ciri keilmuan antara lain:
a. Rasional, berarti penelitian ini dilakukan dengan cara-cara yang
masuk akal sehingga terjangkau oleh daya nalar manusia. b.
Empiris, berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera maanusia sehingga orang lain dapat mengamati cara-cara
yang digunakan. c.
Sistematis, artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan serangkaian langkah-langkah operasional dalam penelitian yang bertujuan
memecahkan sehingga diperoleh hasil yang akurat, objektif, dan ilmiah.
3.1 Tipe Penelitian
Sesuai dengan batas permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, tipe penelitian yang sesuai untuk digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengertian metode deskriptif menurut Sugiyono 2008:26
adalah “Metode deskriptif
adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.
Sama halnya dengan pandangan Basrowi dan Suwandi 2008:28, menyatakan bahwa:
“Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan dalam pengumpulan data dengan menggunakan kata-kata, gambar, dan bukan
angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif”.
Berdasarkan hal tersebut dapat dinyatakan bahwa tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis, aktual,
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat dan hubungan antar fenomena yang diselidiki, serta mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang suatu fenomena tersebut.
Deskriptif kualitatif disini dimaksudkan untuk mendeskripsikan konteks dan setting
apa adanya atau alamiah naturalistic, bukan melalui eksperimen yang dikontrol
secara ketat atau memanipulasi variabel. Pengertian metode penelitian kualitatif menurut Sugiyono 2008:9 adalah
sebagai berikut: “Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna daripada generalisasi”. Pada penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau
human instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas
sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna Moleong, 2008:8.
Ciri-ciri penelitian kualitatif menurut Ericson dalam Susan Stainback 2003 dalam buku Sugiyono 2008:14
, “bahwa metode penelitian kualitatif harus dilakukan secara intensif dan peneliti harus berpartisipasi lama di lapangan hingga data yang
dibutuhkan dapat terkumpul, mencatat informasi yang ada secara hati-hati dan rinci, melakukan analisis refleksif terhadap dokumen yang ditemukan di lapangan, serta
membuat laporan penelitian secara mendetail ”.
Kesimpulannya, proses penelitian kualitatif diibaratkan seperti orang yang mau piknik. Ia baru tahu tempat yang akan dituju, tetapi tentu belum tahu pasti apa
tempat tersebut. Ia akan tahu setelah memasuki obyek dengan cara membaca berbagai informasi tertulis, gambar-gambar, berfikir, dan melihat objek, serta aktivitas orang
disekelilingnya, melakukan wawancara, dan sebagainya.
3.2 Tahap Persiapan