Pemasaran dan Kegiatan Ekspor Tembakau Na-Oogst pada UD. Hari

Adapun alur pemasaran produk pada UD. Hari Basoeki Jember yaitu sebagai berikut. Gambar 4.3 Alur Pemasaran Produk UD. Hari Basoeki Jember Sumber: Perusahaan Tembakau UD. Hari Basoeki 2015 Instruksi Pengiriman: 1. Jenis container yang digunakan 2. Instruksi pengapalan 3. Sistem pembayaran yang digunakan Inspeksi sampel Produk: 1. Inspeksi Mutu Produk 2. Inspeksi Kemasan PembungkusBal Negosiasi Mutu dan Harga KesepatanPersetujuan antara Pihak HKC dan UD. Hari Basoeki Pembeli Datang Langsung atau dengan Pesanan Tembakau sudah menjadi hak milik HKC Ekspor Pihak HKC datang Dari diagram diatas dapat dijelaskan bahwa alur pemasaran produk UD. Hari Basoeki Jember diawali dengan peninjauan pihak HKC selaku pihak yang bekerjasama dengan UD. Hari Basoeki. Pihak HKC mengirim beberapa stafnya untuk meninjau dan mengawasi secara langsung proses produksi khususnya yang berhubungan langsung dengan mutu yang didapatkan dari proses produksi perusahaan. Mereka biasanya datang tiap hari di perusahaan UD. Hari Basoeki. Dengan kata lain, pada UD. Hari Basoeki itu sudah ada perwakilan HKC yang menetap dan bekerja untuk memantau perkembangan proses produksi perusahaan. beberapa staf UD. Hari Basoeki yang bertugas mempresentasikan sampel dari produk yang dipesandiinginkan oleh HKC dan calon pembeli. Setelah HKC memeriksa dan berminat dengan produk tersebut maka selanjutnya diadakan negosiasi mutu dan harga. Setelah harga sudah disepakati oleh kedua belah pihak, maka produk hasil UD. Hari Basoeki sudah menjadi hak milik HKC. Namun proses selanjutnya tidak langsung produk tersebut dikirim ke tangan konsumen. Sebelum ada permintaanpesanan, maka produk tembakau tersebut yang sudah dikemas masih disimpan di gudang Hari Basoeki terlebih dahulu menunggu sampai pihak HKC menerima pesanan atau pembeli datang untuk membeli produk tembakau Na-Oogst. “Kadang tiap harinya itu ada pembeli yang datang lalu kita sodorkan sampelnya. Gak semua barang kita dibeli HKC. Jadi sisa barang yang tidak dibeli oleh HKC, kita tawarkan ke perusahaan lain. Tapi tetap penjualan kita melalui HKC” ungkap Bapak Her Januari 2015. Pembelian barang juga berdasarkan permintaan konsumen. Setelah melakukan kesepakatan harga, maka perusahaan menyediakan barang yang diminta oleh konsumen. Apabila konsumen menginginkan barang berjumlah 200 bal, maka perusahaan juga menyediakan 200 bal sesuai permintaan. Namun biasanya perusahaan terkendala dengan stok barang yang ada. “Memang kadang-kadang kita kurang. Sering malah kurang barangnya. Cara mengatasinya ya mencari tambahan stok ke perusahaan lain. Setelah kita membeli ke perusahaan lain nani kita benahi lagi disini”, ungkap Pak Arya Udaya Februari 2015. Selanjutnya jika sudah ada pembeli, maka langkah yang diambil pihak HKC, perwakilan perusahaan, beserta pembeli akan membahas instruksiproses pengiriman barang ke negara tujuan. Dalam tahap ini akan ditentukan jenis container dan kapal yang digunakan, serta sistem pembayaran yang disepakati. Produk tembakau siap untuk di ekspor.

4.3 Aktivitas Perusahaan UD. Hari Basoeki Jember

UD. Hari Basoeki Jember bergerak dibidang pengolahan tembakau na-oogst sebagai bahan cerutu. Aktivitas usaha perusahaan berupa perencanaan hingga pada pengawasan faktor-faktor produksi utamanya bahan baku mulai dari usaha pembelian tembakau dari pedagangpetani, pengolahan tembakau, dan ekspor tembakau ke beberapa negara. Adapun rincian aktivitas UD. Hari Basoeki Jember sebagai berikut.

4.3.1 Proses Perencanaan

Tujuan setiap rencana adalah untuk membantu sumber daya dalam kontrubusinya secara positif terhadap pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan. Terdapat beberapa fungsi perencanaan diantaranya selain sebagai fungsi pertama dalam kegiatan manajemen, perencanaan juga dapat berfungsi sebagai pengarah kegiatan atau proses, meminimalisir ketidakpastian dan pemborosan sumber daya, serta sebagai penetapan standar pencapaian kualitas dari apa yang ingin dicapai oleh perusahaan. Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan erat. Pengawasan bertindak sebagai kriteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana. Adapun perencanaan faktor produksi yang utamanya berhubungan langsung dengan aktivitas produksi UD. Hari Basoeki Jember antara lain meliputi: a. Perencanaan Bahan Baku Bahan baku merupakan salah satu dari faktor produksi yang mempunyai peranan penting dalam menunjang berjalannya proses produksi sebab kekurangan atau kehabisan bahan baku akan mengakibatkan tersendatnya proses produksi perusahaan. Dalam sebuah perusahaan, persediaan bahan baku yang cukup dapat memperlancar proses produksi serta barang jadi yang dihasilkan harus dapat menjamin efektifitas pemasaran yaitu memberikan kepuasan kepada pelanggan karena apabila barang tidak tersedia maka perusahaan kehilangan kesempatan merebut pasar dan perusahaan tidak dapat mensuplay barang tingkat optimal. Perusahaan dalam menyediakan bahan baku harus merencanakan jumlah bahan baku yang akan dibeli. Adapun perencanaan bahan baku UD. Hari Basoeki diperoleh dari jumlah permintaan, kualitas bahan baku yang ditawarkan pedagang sekaligus kuantitas bahan yang mampu diperoleh oleh UD. Hari Basoeki itu sendiri. Tanpa adanya perencanaan dalam pengadaan bahan baku, perusahaan akan kewalahan apabila bahan baku yang dibeli nanti kapasitasnya berlebih atau bisa saja kurang. Namun kendala yang dialami dalam perencanaan kapasitas bahan baku tembakau na-oogst adalah perusahaan tidak bisa menentukan berapa kapasitas yang akan dibeli karena hal tersebut tergantung dengan jumlah kapasitas hasil tanam petani dan kualitas dari hasil panen petani tersebut. Rencana pembelian bahan baku UD. Hari Basoeki Jember tahun 2014 - 2015 adalah 320 ton atau 320.000 kg sedangkan realisasi pembeliannya hanya berkisar 300 ton. Menurut Bapak Edy Her, Persentase rencana pembelian tembakau na-oogst pada UD. Hari Basoeki pada tahun 2014-2015 adalah 25 - 30 untuk mutu dekblad – omblad dan 75 untuk mutu filler 20 Juni 2015. b. Tenaga Kerja SDM Tenaga kerja merupakan salah satu faktor poduksi yang sangat penting terhadap kelangsungan dan keberhasilan proses yang dikerjakan. Apalagi jika dilihat dari aktivitas UD. Hari Basoeki yang proses produksinya masih dikerjakan secara manual, maka diperlukan tenaga kerja atau SDM yang banyak untuk mempermudah dan mempersingkat waktu pengerjaan produksi.