tersebut hanya bertahan selama setahun saja, tahun 1999 ekspor komoditas pertanian
Sumatera Utara perlahan membaik dan terus membaik hingga tahun-tahun berikutnya.
Tabel 4.1 Perkembangan Ekspor Komoditas Pertanian Sumatera Utara
1985 – 2006 Tahun
Nilai FOB 000.000 US
Tingkat Pertumbuhan
1985 599,0
- 1986
616,0
9,44
1987 621,9
5,68
1988 636,0
1,87
1989 715,4
4,38
1990 787,0
-6,13
1991 809,1
22,72
1992 823,7
11,65
1993 850,5
5
1994 908,5
65,42
1995 998,3
7,73
1996 1085,8
23,47
1997 1088,0
8,77
1998 981,1
0,2
1999 1024,4
-9,82
2000 1288,3
4,4
2001 1474,1
-0,09
2002 2051,4
-0,05
2003 1914,0
0,17
2004 3066,4
-0,03
2005 3242,3
0,02
2006 3890,2
0,05
Sumber : BPS Sumut
4.3 Perkembangan Suku Bunga Kredit Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Penurunan laju inflasi dan relatif stabilnya nilai tukar telah memberikan ruang bagi penurunan suku bunga instrumen moneter secara hati-hati dengan laju penurunan yang
semakin melambat. Dalam tahun 2006, suku bunga SBI telah menurun sebesar 3,08 , dari tahun sebelumnya 2005 sebesar 12,83 menjadi 9,75 . Penurunan suku bunga SBI
tersebut juga telah ditransmisikan ke penurunanan suku bunga kredit. Suku bunga kredit pernah mencapai titik tertinggi dalam sejarah perekonomian
Sumatera Utara tahun 1997, yang merupakan dampak dari krisis moneter, yaitu sebesar 36,1 . Melonjak tajam dari tahun sebelumnya 1997 yang hanya sebesar 12,03 . Namun
keadaan buruk tersebut hanya bertahan setahun saja. Setahun setelah 1998, tingkat suku bunga kredit turun menjadi 35,86 dan turun turun lagi tahun berikutnya menjadi 25,2 .
Secara umum, tingkat suku bunga kredit di Sumatera Utara cenderung mengalami penurunan, hingga akhirnya pada tahun 2006 berhasil menyentuh angka 6,11 .
Keadaan ini tentu saja sangat membantu bagi kalangan pebisnis Sumatera Utara yang sebagian besar modalnya berasal dari kredit perbankan.
Tabel 4.2 Perkembangan Suku Bunga Kredit
1985 – 2006
Universitas Sumatera Utara
Tahun Suku Bunga Kredit
1985
15,12
1986
19,6
1987
17,8
1988
18,9
1989
19,6
1990
21,8
1991
21,13
1992
21,54
1993
20,04
1994
18,14
1995
19,79
1996
19,94
1997
12,03
1998
36,1
1999
35,86
2000
25,2
2001
24,95
2002
22,8
2003
23,68
2004
22,2
2005
14,1
2006
16
Sumber : BPS Sumut
4.4 Perkembangan Kurs
Nilai kurs nilai tukar mata uang suatu negara berperan penting dalam perkembangan ekspor maupun impor negara tersebut. Apabila mata uang mengalami depresiasi maka ekspor
akan meningkat, karena harga barang ekspor lebih murah bila dinilai dalam mata uang lain mitra dagang dan impor menurun karena harga barang impor akan naik dalam mata uang
sendiri. Nilai tukar rupiah bergerak stabil dan cenderung menguat pada level sekitar Rp8.500
per dolar AS pada tahun 2003. Pergerakan kurs tersebut merupakan respon dari membaiknya beberapa indikator ekonomi makro, capital inflow, meningkatnya kepercayaan investor
Universitas Sumatera Utara
berkaitan dengan peningkatan credit rating Indonesia oleh lembaga peringkat internasional
Moody’s dan terpeliharanya stabilitas sosial politik BI, 2003.
Tabel 4.3 Perkembangan Kurs Dollar AS terhadap Rupiah
1985 - 2006 Tahun Kurs
Rupiah
1985 1.111 1986 1.283
1987 1.644 1988 1.686
1989 1.770 1990 1.843
1991 1.950 1992 2.030
Universitas Sumatera Utara
1993 2.087 1994 2.161
1995 2.249 1996 2.342
1997 2.909 1998 10.014
1999 7.855 2000 9.525
2001 10.625 2002 9.261
2003 8.571 2004 8.938,9
2005 8.704,7 2006 9.167
Sumber : BPS Sumut
4.5 Perkembangan Inflasi Sumatera Utara