memiliki potensi untuk dikembangkan. Wilayah perairan tersebut dapat digunakan sebagai sarana perhubungan dan perikanan. Sementara itu, keindahan alamnya merupakan potensi
untuk sektor lainnya seperti industri, perdagangan, jasa, dan lain-lain. Bahan-bahan galian dan tambang seperti kapur, belerang, pasir kuarsa, kaolin, diatone, emas, batu bara, serta
minyak dan gas bumi juga banyak terkandung di wilayah Sumatera Utara. Kegiatan perekonomian yang terpenting di Sumatera Utara adalah di sektor pertanian
yang menghasilkan bahan pangan dan komoditi ekspor seperti dari perkebunan, tanaman pangan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Sedangkan industri yang berkembang di
Sumatera Utara adalah industri pengolahan yang menunjang sektor pertanian, industri yang memproduksi barang-barang kebutuhan dalam negeri dan ekspor.
Posisi strategis wilayah Sumatera Utara yang terletak dalam jalur perdagangan internasional membawa keuntungan tersendiri dalam menyokong perekonomian daerah. Hal
ini juga ditunjang oleh adanya berbagai pelabuhan udara seperti pelabuhan udara Polonia, Pinang Sori, Binaka, Aek Godang, dan pelabuhan laut Belawan, Sibolga, Gunung Sitoli,
Tanjung Balai, Teluk Bitung, Kuala Tanjung, dan Labuhan Bilik. Disamping fasilitas pelabuhan ini, sektor jasa berkaitan dengan fasilitas perbankan dan jasa-jasa perdagangan
lainnya serta komunikasi seperti perhubungan darat, telepon, teleks, faksmili, pos, dan giro telah cukup berkembang dan mampu mencapai sebagian besar kecamatan.
4.2 Perkembangan Ekspor Komoditas Pertanian Sumatera Utara
Dalam kurun waktu 2003 – 2006, perkembangan ekspor Sumatera Utara secara keseluruhan menunjukkan hasil yang positif. Artinya ekspor Sumatera Utara selalu
meningkat. Pada tahun 2003, nilai FOB ekspor komoditas pertanian Sumatera Utara sebesar 1.914 juta US. Jumlah tersebut terus meningkat hingga menyentuh angka 3.890,2 juta US
pada tahun 2006.
Universitas Sumatera Utara
Jika dirinci menurut jenis komoditasnya, lemak dan minyak nabati merupakan pemberi konstribusi terbesar terhadap ekspor komoditas ekspor pertanian Sumatera Utara
tahun 2006 dengan nilai ekspor 1790,8 juta US. Kemudian disusul oleh getah karet alam dengan nilai ekspor 1319,3 juta US. Kopi serta kayu lapis dan sebagainya menyusul
dibelakangnya dengan nilai ekspor masing-masing sebesar 176,5 juta US dan 128 juta US. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 4.1.
1790.8 1319.3
176.5 128
120 355.6
500 1000
1500 2000
N il
a i F
O B
juta U
S
Lemak dan Minyak Nabati Getah Karet Alam
Kopi Kayu Lapis dan Sebagainya
Udang, Kerang, dan Sebagainya Lainnya
Sumber : BPS Sumut diolah
Grafik 4.1 Nilai FOB Ekspor Komoditas Pertanian Sumatera Utara Tahun 2006
Dari tahun ke tahun nilai FOB sektor pertanian selalu berfluktuasi, kadang naik kadang turun. Nilai ekspor tertinggi diterima pada tahun 2006 dengan nilai FOB 3.890,2 juta
US, sedangkan yang terendah adalah 599,0 juta US pada tahun 1985. Sejak tahun 1985 hingga 1997 cenderung mengalami peningkatan, namun setahun kemudian terjadi sebaliknya.
Hal tersebut merupakan imbas negatif dari krisis moneter yang melanda Indonesia. Keadaan
Universitas Sumatera Utara
tersebut hanya bertahan selama setahun saja, tahun 1999 ekspor komoditas pertanian
Sumatera Utara perlahan membaik dan terus membaik hingga tahun-tahun berikutnya.
Tabel 4.1 Perkembangan Ekspor Komoditas Pertanian Sumatera Utara
1985 – 2006 Tahun
Nilai FOB 000.000 US
Tingkat Pertumbuhan
1985 599,0
- 1986
616,0
9,44
1987 621,9
5,68
1988 636,0
1,87
1989 715,4
4,38
1990 787,0
-6,13
1991 809,1
22,72
1992 823,7
11,65
1993 850,5
5
1994 908,5
65,42
1995 998,3
7,73
1996 1085,8
23,47
1997 1088,0
8,77
1998 981,1
0,2
1999 1024,4
-9,82
2000 1288,3
4,4
2001 1474,1
-0,09
2002 2051,4
-0,05
2003 1914,0
0,17
2004 3066,4
-0,03
2005 3242,3
0,02
2006 3890,2
0,05
Sumber : BPS Sumut
4.3 Perkembangan Suku Bunga Kredit Sumatera Utara