Konvensi Mengenai Perlindungan dan Promosi Keragaman dan Ekspresi Budaya 2005.

Dua buah daftar yang terdapat dalam konvensi ini adalah : a. Daftar perwakilan dari warisan budaya tidak berwujud “Prasasti dari sebuah bagianelemen akan memberikan kontribusi untuk menjamin bahwa hal tersebut masih akan bertahan, kesadaran akan pentingnya warisan budaya yang bersifat tidak berwujud dan dialog”. b. Daftar warisan budaya tidak berwujud yang perlu diselamatkan “Kelangsungan hidup berada dalam kondisi beresiko walaupun terdapat upaya – upaya kelompok masyarakat atau individu dan Negara anggota memiliki keprihatinan mengenai masalah ini”.

6. Konvensi Mengenai Perlindungan dan Promosi Keragaman dan Ekspresi Budaya 2005.

Konvensi ini berusaha untuk memperkuat lima jaringan yang menyatu dalam satu rantai, yaitu : a. Kreasi b. Produksi c. Distribusipenyebaran d. Akses e. Kesukaan terhadap ekspresi budaya Secara khusus, konvensi ini memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Menegaskan kembali hak mutlak dari sebuah Negara untuk menentukan kebijakan – kebijakan budayanya. Universitas Sumatera Utara 2. Mengakui sifat – sifat spesifik dari barang dan jasa hasil budaya sebagai kendaraanalat pembawa identitas nilai dan makna yang terkandung di dalamnya. 3. Memperkuat kerja sama dan solidaritas internasional sehingga sesuai dengan ekspresi budaya di semua Negara. Konvensi ini ditandatangani pada tahun 2005 dan mulai berlaku pada tahun 2007. Data terbaru menunjukkan terdapat 83 negara anggota yang menandatangani konvensi ini. B.3 Peranan UNESCO dalam Perlindungan Budaya Tidak Berwujud Adapun peranan UNESCO adalah sebagai berikut : a. Berkolaborasi dalam pekerjaan saling memajukan pengetahuan dan pemahaman masyarakat, melalui semua sarana komunikasi massa dan untuk merekomendasikan bahwa akhir perjanjian internasional seperti mungkin diperlukan untuk mempromosikan arus bebas ide dengan kata dan gambar; b. Memberikan dorongan untuk pendidikan populer dan penyebaran budaya:pengembangan kegiatan pendidikan; melembagakan kolaborasi antara bangsa-bangsa untuk memajukan cita – cita persamaan kesempatan pendidikan tanpa memperhatikan ras, jenis kelamin atau perbedaan – perbedaan, ekonomi atau sosial; menyarankan metode pendidikan yang paling cocok untuk mempersiapkan anak-anak di dunia untuk tanggung jawab kebebasan Universitas Sumatera Utara c. Memelihara, meningkatkan dan pengetahuan menyebar, menjamin konservasi dan perlindungan warisan dunia buku, karya seni dan monumen sejarah dan ilmu pengetahuan, dan merekomendasikan kepada bangsa – bangsa yang bersangkutan mengenai konvensi internasional yang diperlukan, mendorong kerjasama antar negara di semua cabang aktivitas intelektual, termasuk pertukaran internasional orang – orang yang aktif di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan dan pertukaran berita, objek dan karya artistic ilmiah dan bahan informasi lain, memulai metode kerjasama internasional untuk memberikan orang – orang dari semua negara akses ke bahan cetak dan diterbitkan dihasilkan oleh salah satu dari mereka. 45 Seperti yang diuraikan sebelumnya, bahwa badan khusus PBB yang mengurus mengenai masalah pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan adalah UNESCO. Sebagai langkah menindak lanjuti hal tersebut, UNESCO telah banyak mengirimkan tenaga ahli dan bantuan internasional kepada pihak – pihak ataupun Negara – Negara yang membutuhkan. Untuk itu pihak peserta agung dapat meminta bantuan kepada UNESCO di dalam penyelenggaraan perlindungan terhadap budaya tidak berwujud ataupun dalam hubungan dengan masalah – masalah yang lain yang timbul dari pelaksanaan ataupun penerapan konvensi. Badan organisasi tersebut akan menyetujui suatu bantuan termasuk dalam batasan seperti yang telah ditetapkan di dalam program dengan sumbernya. 45 http:translate.google.co.idtranslate?hl=idlangpair=en|idu=http:portal.unesco.org enev.phpURL_ID3D1524426URL_DO3DDO_TOPIC26URL_SECTION3D201.html Universitas Sumatera Utara UNESCO juga membuat suatu daftar untuk mendata mengenai budaya – budaya tak berwujud yang dimilik oleh Negara – Negara, yang disebut dengan Daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia. Daftar Representatif Budaya Tak benda Warisan Manusia Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity adalah program UNESCO yang bertujuan menjamin visibilitas yang lebih baik bagi warisan budaya takbenda dan kesadaran akan nilai pentingnya. Melalui sebuah ikhtisar berbagai kekayaan lisan dan takbenda umat manusia di seluruh dunia, program ini bertujuan menarik perhatian tentang pentingnya melindungi warisan takbenda yang telah diidentifikasi UNESCO sebagai komponen penting dan suatu kumpulan keragaman budaya dan ekspresi kreatif. Program ini dimulai tahun 2008, setelah berlakunya Konvensi untuk Perlindungan Warisan Budaya Tak Berwujud. Sebelumnya, sebuah proyek yang disebut Karya Agung Budaya Lisan dan Tak Berwujud Warisan Manusia telah aktif dalam mengenali nilai – nilai tak berwujud seperti tradisi, adat istiadat, dan ruang budaya, beserta tokoh – tokoh setempat yang melestarikan bentuk – bentuk ekspresi budaya tersebut. Identifikasi Karya Agung juga melibatkan komitmen dari Negara – Negara untuk mempromosikan dan melindungi kekayaan – kekayaan budaya miliknya, sementara UNESCO membiayai rencana – rencana konservasi. Seluruhnya sudah ada tiga kali pengumuman Karya Agung Budaya Lisan dan Tak Berwujud Warisan Manusia. Pengumuman pertama dilakukan pada tahun 2001, dan dilakukan dua tahun sekali hingga tahun 2005, dengan total 90 bentuk-bentuk warisan tak berwujud dari seluruh dunia. Universitas Sumatera Utara Kesembilan puluh 90 Karya Agung yang telah diumumkan sebelumnya dimasukkan ke dalam Daftar Representatif Budaya Tak Berwujud Warisan Manusia sebagai entri – entri pertama yang disebut mata budaya. Mata budaya selanjutnya akan ditambahkan setelah diselesaikannya penilaian nominasi yang diajukan Negara – Negara anggota UNESCO. Setiap negara anggota UNESCO berhak mengajukan satu berkas pencalonan, selain pencalonan yang dilakukan atas nama multinasional. Sebuah dewan pakar mengenai warisan tak berwujud dan sebuah dewan bernama Komite Antar Pemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Tak Berwujud memeriksa setiap nominasi sebelum secara resmi memasukkannya ke dalam Daftar Karya Agung. Pada 30 September 2009 ditambahkan lagi 76 mata budaya selama berlangsungnya sidang keempat Komite. Warisan Budaya Tak Berwujud Indonesia yang masuk ke dalam daftar ini adalah Wayang, Keris, dan Batik. 46 46 http:id.wikipedia.orgwikiDaftar_Representatif_Budaya_Takbenda_Warisan_Manusia Universitas Sumatera Utara BAB IV PENERAPAN HUKUM DI INDONESIA

A. PERATURAN PEMERINTAH INDONESIA TENTANG BUDAYA TIDAK BERWUJUD PP No. 78 Tahun 2007