Latar Belakang Penulisan Peranan UNESCO Terhadap Pengklaiman Budaya Tidak Berwujud Dan Penerapan Hukumnya Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan

Indonesia merupakan Negara yang sangat luas dan terdiri atas pulau – pulau. Latar belakang ini melahirkan keanekaragaman yang luar biasa. Baik keanekaragaman suku bangsa, bahasa, agama, adat istiadat, maupun kebudayaan. Ada ribuan, atau mungkin jutaan kebudayaan yang tersimpan di bumi pertiwi, mulai dari tarian, ornamen, motif kain, alat musik, cerita rakyat, musik dan lagu, makanan dan minuman, seni pertunjukan, produk arsitektur, dan lain sebagainya. Kebudayaan merupakan suatu identitas dan ciri khas dari suatu bangsa, yang dimana kebudayaan dapat menunjukkan ciri dari suatu bangsa yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Sehingga sudah sangat jelas bahwa kebudayaan perlu untuk dilindungi baik oleh pemerintah maupun masyarakat bangsa tersebut. Pada masa sekarang ini, kebudayaan sudah sering dilupakan dan diabaikan pelestariannya, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, khususnya untuk kebudayaan – kebudayaan yang tidak berwujud Intangible Cultural. Oleh karena kebudayaan – kebudayaan yang ada di Indonesia umumnya telah banyak dilupakan dan tidak ada upaya untuk melindungi kebudayaan tersebut, maka dapat menimbulkan akibat yang buruk bagi Negara Indonesia, yaitu adanya pengklaiman terhadap kebudayaan Indonesia yang dilakukan oleh Negara lain. Pengklaiman ini tentu saja menimbulkaan dampak yang sangat Universitas Sumatera Utara merugikan bagi Indonesia, baik dari segi ekonomi, pariwisata, sosial, dan kebudayaan. Berhubung pelaku pemerintahan Republik Indonesia adalah bangsa sendiri, maka warisan budaya yang ada menjadi milik bersama seluruh Bangsa Indonesia. Ini berbeda situasinya dengan Negara Australia dan Amerika yang warisan budayanya menjadi milik penduduk asli secara eksklusif, sehingga penduduk asli mempunyai hak untuk melarang setiap kegiatan pemanfaatan yang akan berdampak buruk pada warisan budaya mereka. 1 Salah satu badan internasional yang bersifat universal adalah PBB Perserikatan Bangsa – Bangsa yang tujuannya ingin menegakkan perdamaian dunia. Dalam mewujudkan tujuan itu PBB mempunyai badan khusus specialized agencies , yang dibentuk dengan perjanjian antara pemerintah dan mempunyai tanggung jawab internasional yang luas seperti terumus di dalam dokumen dasarnya, dalam bidang ekonomi, sosial, kulturil, pendidikan, kesehatan serta Sebagaimana diketahui, sejak beberapa tahun yang lalu sampai saat ini, masyarakat dunia telah memiliki suatu lembaga yang bersifat internasional dan universal untuk mengurus berbagai kepentingan antara Negara dengan Negara serta hubungan antara Negara dengan individu yang termasuk klasifikasi subyek hukum internasional sebagai salah satu pencerminannya, sehingga tercipta suatu sistem hubungan internasional yang mengarahkan hubungan itu kepada suatu kondisi yang memungkinkan terciptanya tingkat peradaban umat manusia yang tinggi. 1 Frankel,D.,Who Owns The Past?, Australian Society, 1984, hal.9. Universitas Sumatera Utara bidang yang bertalian lainnya, yang akan diperhubungkan dengan PBB, dan perjanjian itu harus disetujui oleh Majelis Umum PBB dan lembaga itu sendiri. 2 1. Riset ilmu pengetahuan pada tanah kering. Badan khusus PBB yang mengurus pendidikan, ilmu pengetahuan dan bidang kulturil diantaranya adalah UNESCO United Nation Educational, Scientific, and Cultural Organization , didirikan pada tanggal 4 Nopember 1946, yang dalam perencanaanya atau proyek utama digambarakan usaha – usaha UNESCO, serta mencari input dengan jalan mencari masalah – masalah praktis di negara – negara anggota These plans, as known as “Major Project” represent a concentration of UNESCO efforts and resources on practical problems of concerns to member state. Perwujudan dari program di atas, sejak tahun 1955 UNESCO melancarkan program yang tercakup di dalam 3 tiga bidang, yaitu : 2. Penghargaan yang sama terhadap nilai budaya Timur dan Barat. 3. Melancarkan pendidikan dasar yang ekstensif di Amerika Latin. “The three fields covered are scientific, research on arid lands, mutual appreciation of castern and western cultural value, and extention of primary education in Latin America “. 3 2 F. Isyawara, Pengantar Hukum Internasional, Bandung, 1972, hal.324. 3 Department of Public Information, Year Book of the United Nations , New York, hal.432. Universitas Sumatera Utara Sebagai langkah untuk menindak lanjutinya yang berhubungan dengan hal tersebut, UNESCO telah mengirimkan tenaga ahli dan bantuan internasional, dan untuk itu pihak peserta agung dapat meminta bantuan kepada UNESCO di dalam penyelenggaraan perlindungan terhadap budaya tidak berwujud ataupun dalam hubungan dengan masalah – masalah yang lain yang timbul dari pelaksanaan ataupun penerapan konvensi budaya tidak berwujud. Berdasarkan hal itu, menjadi alasan penulis untuk membahas materi skripsi ini dengan judul : “Peranan UNESCO Terhadap Pengklaiman Budaya Tidak Berwujud dan Implikasinya di Indonesia”.

B. Perumusan Masalah Berdasarkan paparan diatasa maka penulis tertarik untuk mengetahui :