Tempat dan Waktu Penelitian Metode Penelitian

tatap muka, via telpon, faceBook dan via email.Wawancara dilakukan secara langsung dengan para alumni pondok pesantren Al- Qur’an Assanusiah angkatan tahun 2002. Dan kemudian memperkaya data- data yang diperlukan penulis menggunakan data sekunder. c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan sumber non manusia,yang cukup bermanfaat sebab telah tersedia sehingga akan relative murah engeluaran biaya untuk memperolehnya.

E. Analisa data

Mengenai pembahasan dalam karya ilmiah ini, penulis menggunakan analisa deskriptif, artinya penjelasan atau gambaran yang diberikan hasil dari berbagai data dan informasi yang telah diperoleh, yang kemudian disajikan dalam bentuk tulisan yang disertai dengan analisa penulis. 49

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 1. Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren Al-Qur’an Assanusiah Pesantren ini berlokasi di Jl. Raya Serag Km 2 Ciliang Pandeglang Banten. Pesantren yang dijadikan objek penelitian ini adalah “Pondok Pesantren Al- Qur’an Assanusiah”. Penamaan tersebut menurut pimpinan Pondok Pesantren disesuaikan dengan nama pendiri Pondok Pesantren yaitu K.H Sanusi. Beliau dilahirkan pada tahun 1914 di Pandeglang, tempatnya disebuah kampung kecil yang berjarak sekitar 350 M dari Ibu Kota Kelurahan Kadu Merak yaitu kampung Ciliang. Sejak usia 12 tahun, beliau banyak belajar ilmu Al- Qur’an dari beberapa ulama Banten. Kemudian pada usia 20 tahun beliau berangkat menuju Mekkah guna memperdalam ilmu Al- Qur’an selama 13 tahun. Setelah 13 tahun, pada tahun 1950 beliau kembali dari tanah Arab, dan mendirikan Pondok Pesantren Al- Qur’an di kampung kelahirannya yang diberi nama Pondok Pesantren Al- Qur’an Assanusiah. Pada tahun 1989, beliau wafat dalam usia 85 tahun, setelah menderita sakit beberapa bulan lamanya. Dari perkawinan dengan Hj. Euis, beliau dikaruniai tiga orang putra dan satu orang putri. Untuk kelangsungan Pondok Pesantren yang diasuhnya sebagai penggantinya dipegang oleh putra sulungnya yaitu K.H. Uyung Sanusi. 1 Karena kapasitas Pondok Pesantren di Ciliang sudah tidak dapat menampung sebanyak 412 santriwan dan santriwati. Pada tahun 1990 H. Bai Sanusi diutus untuk mendirikan Pondok Pesantren Al- Qur’an Assanusiah 1 di Kadu Merak. Tidak lama kemudian sekitar tahun 1993, Ustadz Sulalah putra ketiga mulai mendirikan Pondok Pesantren Al- Qur’an Assanusiah II yang letaknya bersebrangan dengan Pondok Pesantren yang diasuh oleh H. Bai Sanusi. Sedangkan putri K.H. Sanusi yaitu Ny. Bai Sulalah, mengikuti suaminya yaitu H. Tibrizi yang membantu Pondok Pesantren yang diasuh oleh K.H. Uyung Sanusi. 2. Tujuan Berdiri Pondok Pesantren Al-Qur’an Assanusiah Tujuan berdirinya Pesantren ini secara umum dikatakan oleh K.H. Sulalah adalah untuk mengajarkan agama islam kepada semua kalangan masyarakat kaum muslimin pada umumnya dan khususnya pada santri. Hal tersebut senada dengan seruan Allah dalam firmannya yakni: memerintahkan umat manusia menyampaikan risalah, walaupun apa yang diserukan tersebut lewat seorang Rasul, akan tetapi bukan berarti kewajiban mengajarkan Islam hanya kewajiban para Rasul atau para Da’i saja. 1 Hasil wawancara dengan K.H Sulalah Sanusi Pimpinan pondok pesantren Al- Qur’an Assanusiah Pandeglang pada tanggal 20 Oktober 2013