perlakuan asam dan garam, karena perlakuan garam akan membantu menghilangkan pengotor pengotor pada pori zeolit yang masih tertinggal setelah perlakuan asam.
Melalui modifikasi tertentu zeolit dapat diubah menjadi suatu padatan yang mempunyai manfaat lebih, antara lain sebagai katalis, adsorben, penukar ion, dan
sebagai padatan pendukung lainnya. Menurut Amelia 2003 Sifat zeolit meliputi: dehidrasi, penukar ion, adsorpsi, katalis dan penyaringanpemisahan.
2.6.1. Dehidrasi
Dehidrasi adalah proses yang bertujuan untuk melepaskan molekul-molekul air dari kisi kristal sehingga terbentuk suatu rongga dengan permukaan yang lebih
besar dan tidak lagi terlindungi yang berpengaruh terhadap proses adsorpsi. Proses dehidrasi mempunyai fungsi utama melepas molekul air dari kerangka zeolit sehingga
mempertinggi keaktifan zeolit. Jumlah molekul air sesuai dengan jumlah pori-pori atau volume yang hampa yang akan terbentuk bila unit sel kristal zeolit tersebut di
panaskan.
2.6.2. Penukar ion
Penukar ion di dalam zeolit adalah proses dimana ion asli yang terdapat dalam
intra kristalin diganti dengan kation lain dari larutan. 2.6.3. Adsorpsi
Pada keadaan normal, ruang hampa dalam kristal zeolit terisi oleh molekul air bebas yang berada di sekitar kation. Bila kristal zeolit dipanaskan pada suhu sekitar
300-400 C°. Air tersebut akan keluar sehingga zeolit dapat berfungsi sebagai penyerap gas atau cairan. Dehidrasi menyebabkan zeolit mempunyai struktur pori
Universitas Sumatera Utara
yang sangat terbuka, dan mempunyai luas permukaan internal yang luas sehingga mampu mengadsorpsi sejumlah besar substansi selain air.
2.6.4. Katalisis
Zeolit merupakan katalisator yang baik karena mempunyai pori-pori yang besar dengan permukaan yang luas dan juga memiliki sisi aktif.
2.6.5. Penyaringan pemisahan
Zeolit dapat memisahkan molekul gas atau zat dari suatu campuran tertentu karena mempunyai rongga yang cukup besar dengan garis tengah yang bermacam-
macam antara 2-3 Å. Volume dan ukuran garis tengah ruang kosong dalam kristal- kristal ini menjadi dasar kemampuan zeolit untuk bertindak sebagai penyaring
molekul. Molekul yang berukuran lebih kecil dapat masuk ke dalam pori, sedangkan molekul yang berukuran lebih besar dari pori akan tertahan Khairinal dan
Trisunaryanti dalam Fatha 2007..
2.6.6. Penyaringan dengan Menggunakan Zeolit
Penyaringan dengan zeolit adalah saringan yang menggunakan zeolit sebagai media katalisator yang dapat menghilangkan Fe di dalam air. Air baku yamg
mengandung bes dialirkan melalui suatu filter bed yang media filternya terdiri dari mangan-zeolite K
2
Z.MnO.Mn
2
O
7
.Mangan zeolit berfungsi sebagai katalis dan pada waktu yang bersamaan besi yang ada dalam air teroksidasi menjadi bentuk ferri-
oksida yang tak larut dalam air. Reaksi penghilangan besi mangan zeolit tidak sama dengan proses pertukaran ion, tetapi merupakan reaksi dari Fe
2+
dengan oksida mangan tinggi higher mangan oxide. Filtrat yang terjadi mengandung ferri-oksida
Universitas Sumatera Utara
dan yang tak larut dalam air dan dapat dipisahkan dengan pengendapan dan penyaringan Said, 2005. Media filter yang biasanya digunakan adalah pasir, kerikil
dan zeolit. .
Dikarenakan juga karena air olahan yang akan disaring berupa cairan yang mengandung butiran halus atau bahan-bahan yang larut dan menghasilkan endapan,
dipisahkan dari cairan melalui filtrasi Kusnaedi,1995 . Menurut Tjokrokusumo 1995 pada pengolahan air baku dimana proses
koagulasi tidak perlu dilakukan, maka air baku langsung dapat disaring dengan saringan jenis apa saja termasuk pasir kasar. Metoda dengan menggunakan zeolit
digunakan dikarenakan banyak diperoleh keuntunganya antara lain : 1.
Bebas lumpur dan endapan 2.
Biaya cukup murah 3.
Bebas dari bahan kimia berbahaya pada efluennya 4.
Dapat menghasilkan air dengan kesadahan 0 5.
Sederhana dalam pengoperasian 6.
Dapat membuat air yang berada dalam kondisi pH asam menjadi lebih netral berdasarkan kapasitas perubahan kationnya yang besar.
7. Dengan mengkombinasikannya bersama pasir dapat menurunkan Fe sampai
93,52 Ridwan,2005.
2.7. Karbon Aktif