Daur Hidrologis TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Daur Hidrologis

Siklus hidrologi dimulai dari air menguap akibat panasnya matahari. Penguapan ini terjadi pada air permukaan, air yang didalam lapisan tanah bagian atas evaporasi, air yang ada dalam tumbuhan transpirasi hewan, dan manusia transpirasi, respirasi. Uap air ini memasuki atmosfir, didalam atmosfir uap ini akan menjadi awan, dan dalam kondisi cuaca tertentu dapat mendingin dan berubah bentuk menjadi tetesan-tetesan air dan jatuh kembali ke permukaan bumi sebagai air hujan. Air hujan ini ada yang mengalir langsung masuk kedalam air permukaan runoff, ada yang meresap kedalam tanah perlokasi dan menjadi air tanah baik yang dangkal maupun yang dalam, ada yang diserap oleh tumbuhan. Air tanah dalam akan timbul kepermukaan sebagai mata air dan menjadi air permukaan. Air permukaan bersama- sama dengan air tanah dangkal, dan air yang berada dalam tubuh akan menguap kembali untuk menjadi awan. Maka siklus hidrologis ini akan terus berulang Soemirat, 2007. Menurut Chandra 2007 berdasarkan sumbernya air tawar dimuka bumi ini dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu : 1. Air hujan air angkasa Walau pada saat prepitasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut cenderung mengalami pencemaran ketika berada di atmosfer. Universitas Sumatera Utara 2. Air Permukaan Air permukaan yang meliputi badan air semacam sungai, danau, telaga, waduk, rawa, air terjun dan sumur permukaan, sebagian besar berasal dari air hujan. 3. Air Tanah Berasal dari air hujan yang jatuh kepermukaan bumi yang kemudian mengalami perlokasi atau penyerapan kedalam tanah dan mengalami proses filtrasi secara alamiah. . Air tanah memiliki beberapa kelebihan dibanding sumber air lain, pertama air tanah biasanya bebas dari kuman penyakit sehingga tidak perlu mengalami proses furifikasi atau penjernihan. Persediaan air tanah juga cukup tersedia sepanjang tahun. . Sementara itu beberapa kelemahan dari air tanah dibanding air lainnya adalah mengandung zat-zat mineral dalam kosentrasi yang tinggi. Kosentrasi yang tinggi dari zat-zat mineral semacam magnesium, kalsium, dan logam berat seperti besi dapat menyebabkan kesadahan air Chandra, 2007. Karakteristik air tanah kadang-kadang sangat berbeda dengan kualitas air permukaan. Pada saat infiltrasi kedalam tanah, air permukaan mengalami kontak dengan mineral-mineral yang terdapat dalam tanah dan melarutkannya, sehingga kualitas air mengalami perubahan karena terjadi reaksi kimia. Kadar oksigen air yang masuk kedalam tanah menurun, digantikan oleh karbondioksida yang berasal dari aktivitas biologis, yaitu dekomposisi bahan organik yang terdapat dalam lapisan tanah pucuk top soil. Air tanah biasanya memiliki kandungan besi relatif tinggi sehingga jika kontak dengan udara, mengalami oksigenisasi. Ion ferri yang banyak terdapat dalam air akan teroksidasi menjadi ion ferro akan mengalami Universitas Sumatera Utara presipitasi serta membentuk warna kemerahan pada air Effendi, 2003. Air tanah terbagi menjadi 3 yaitu : air tanah dangkal, air tanah dalam dan mata air. a. Air Tanah Dangkal Terjadi karena proses peresapan air dari permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih tetapi masih banyak mengandung zat kimia garam-garam yang terlarut karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia tertentu untuk masing-masing lapisan tanah. Lapis tanah disini berfungsi sebagai saringan. Disamping penyaringan, pengotoran juga masih terus berlangsung, terutama pada muka air yang dekat dengan muka tanah, setelah menemui lapisan rapat air, air akan terkumpul merupakan air tanah dangkal dimana air tanah ini dimanfaatkan untuk sumber air minum melalui sumur-sumur dangkal. b. Air Tanah Dalam Terdapat setelah lapis rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah dalam, tak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan memasukan pipa kedalamnya sehingga dalam suatu kedalaman biasanya antara 100-300 m akan didapatkan suatu lapis air. Jika tekanan air tanah ini besar, maka air dapat menyembur ke luar dan dalam keadaan ini, sumur ini disebut dengan sumur artetis. Jika air tak dapat ke luar dengan sendirinya, maka digunakanlah pompa untuk membantu pengeluaran air tanah dalam ini. Universitas Sumatera Utara Kualitas dari air tanah dalam umumnya lebih baik dari air dangkal, karena penyaringannya lebih sempurna dan bebas dari bakteri. a. Mata Air Mata air adalah air tanah yang ke luar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata air yang berasal dari dalam tanah, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas. Berdasarkan keluarnya munculnya permukaan tanah terbagi atas rembesan, dimana air keluar dari lereng-lereng dan umbul dimana air ke luar ke permukaan pada suatu dataran Sutrisno, 2006.

2.2. Peranan Air Dalam Kehidupan

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Logam Besi (Fe) Pada Air Reservoir di Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirtanadi Sunggal Secara Kolorimetri

6 159 31

Analisis Kadar Besi (Fe) Pada Air Sumur Bor Dikelurahan Gedung Johor, Medan Johor, Medan

12 114 61

Penetapan Kadar Besi (Fe) Pada Treated Water Dan Soft Water Di PT Coca Cola Amatil Indonesia Unit Medan Dengan Metode Spektrofotometri Visibel

0 62 41

Perbedaan Penurunan Kadar Besi (Fe) Pada Air Sumur Dengan Cara Aerasi Bertingkat, Aerator Dan Oksidator (KMnO4)

5 56 79

PERBEDAAN KEEFEKTIFAN MEDIA FILTER PASIR AKTIF DAN ZEOLIT DALAM MENURUNKAN KADAR BESI AIR SUMUR Perbedaan Keefektifan Media Filter Pasir Aktif Dan Zeolit Dalam Menurunkan Kadar Besi Air Sumur Desa Pabelan Kartasura Sukoharjo.

1 1 20

KEEFEKTIFAN KOMBINASI MEDIA FILTER ZEOLIT DAN KARBON AKTIF DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) Keefektifan Kombinasi Media Filter Zeolit Dan Karbon Aktif Dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Pada Air Sumur.

0 0 12

PENDAHULUAN Keefektifan Kombinasi Media Filter Zeolit Dan Karbon Aktif Dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Pada Air Sumur.

0 2 6

KEEFEKTIFAN KOMBINASI MEDIA FILTER ZEOLIT DAN KARBON AKTIF DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) Keefektifan Kombinasi Media Filter Zeolit Dan Karbon Aktif Dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Pada Air Sumur.

0 0 21

PENYISIHAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR DENGAN KARBON AKTIF DARI TEMPURUNG KEMIRI.

0 0 9

PENYISIHAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR DENGAN KARBON AKTIF DARI TEMPURUNG KEMIRI.

0 0 9