BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi
Desa Cinta Rakyat merupakan salah satu wilayah yang terletak di Kecamatan Percut, Sei Tuan dengan luas wilayah 152,6 hektar, terdiri dari 4 empat lingkungan,
dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Percut
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Saentis - Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Saentis
- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sei Jernih Pada Desa Cinta Rakyat terdapat jumlah penduduk sebanyak 1313 jiwa yang
terdiri dari 669 laki-laki dan 644 perempuan dan terdapat 466 kepala keluargaKK. Penduduk yang menggunakan sumur gali sebagai sumber air bersih sebanyak 270
KK, sumur Bor 296 KK. Dan sebagai sumber air minum, sebagian penduduk membeli air isi ulang, karena belum masuk PDAM ke desa tersebut. Kondisi sumur
gali terlihat keruh dan berbau pada beberapa sumur warga, begitu juga dengan air sumur bor terlihat keruh, berasa dan berbau logam.
4.2. Hasil Penelitian
Untuk pemilihan sampel peneliti langsung mengambil dari salah satu sumur bor yang ada di masyarakat di Desa Cinta Rakyat Percut, Sei Tuan Medan. Untuk
mengetahui besarnya kadar Fe yang terdapat pada air sumur tersebut, peneliti terlebih dahulu mengadakan survei awal dengan mengamati secara fisik air sumur ter
Universitas Sumatera Utara
sebut. Untuk selanjutnya peneliti melakukan pemeriksaan sampel pada air sumur tersebut di laboratorium. Adapun data yang didapat dari pengujian air sumur salah
satu masyarakat di Desa cinta Rakyat didapat kadar Fe rata-rata sebesar 1,571 mgl. Pada pengamatan secara fisik kondisi air sampel sebelum dilakukan penyaringan
sangat berbeda dengan air setelah dilakukan penyaringan. Sebelum dilakukan penyaringan kondisi fisik air terlihat keruh, berbau dan berasa logam.
Hasil penelitian berupa data yang didapat dari hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan terhadap air sumur bor, sebelum dan sesudah dilakukan penyaringan
dengan menggunakan zeolit dan karbon aktif. Yang dimaksud dengan hasil penelitian adalah hasil-hasil yang diperoleh dari percobaan yang dilakukan. Dalam hal ini
adalah data tentang penurunan kadar Fe pada air sumur bor yang disaring dengan pasir tanpa perlakuan ,saringan pasir dengan zeolit, saringan pasir dengan karbon
aktif. Berupa data yang didapat dari hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan terhadap air sumur bor sebelum dan sesudah dilakukan penyaringan dengan
menggunakan pasir, pasir dengan zeolit dan pasir dengan karbon aktif.
Universitas Sumatera Utara
Tabel. 4.1 Tabel persentase perbedaan kadar Fe air sumur bor yang disaring dengan pasir, pasir ditambah zeolit, pasir ditambah karbon aktif
dengan 5 kali pengulangan
Ulangan Kadar Fe
Sebelum Penyaringan
mgl Setelah Penyaringan
Persentasi Penurunan Kadar Fe
Pasir P asir
+ Zeolit
P asir +
K. Aktif P asir
P asir +
Zeolit P asir
+ K. Aktif
1 1,598
0,126 0,036
0,195 91,99
97,71 87,59
2 1,588
0,112 0,045
0,246 92,87
97,14 84,35
3 1,584
0,099 0,024
0,269 93,67
98,40 82,88
4 1,545
0,082 0,025
0,248 94,78
98,41 84,22
5 1,541
0,165 0,094
0,290 89,49
94,02 81,46
Rata-rata 1,571
0,112 0,045
0,245 92,56
97,14 84,09
Keterangan : K. Akti f = Karbon Aktif
Berdasarkan tabel 4.1 diatas terlihat bahwa penyaringan dengan menggunakan saringan pasir tanpa perlakuan dapat menurunkan kadar Fe sampai 92,56. Dimana
sebelum dilakukan penyaringan didapati kadar Fe rata-rata sebesar 1,571 mgl, setelah melewati saringan pasir adalah sebesar 0,112 mgl. Kondisi fisik air terlihat
keruh agak berkurang, bau dan rasa logam juga agak berkurang. Penurunan ini sudah dapat memenuhi persyaratan kesehatan untuk Fe yang ditetapkan untuk air bersih,
sesuai dengan standard Kepmenkes RI No.416 tahun 1990 dimana kadar Fe yang diperbolehkan adalah 1,0 mgl.
Berdasarkan tabel diatas juga dapat dilihat bahwa zeolit dapat menurunkan kadar Fe hingga 97,14. Dimana sebelum dilakukan penyaringan didapati kadar Fe
rata-rata sebesar 1,571 mgl, setelah dilakukan penyaringan dengan menggunakan zeolit turun hingga 0,045 mgl. Kondisi fisik air lebih terlihat jernih, transparan tidak
Universitas Sumatera Utara
berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Dengan demikian saringan dengan zeolit tersebut dapat menurunkan kadar Fe sebesar 1,526 mgl, penurunan ini sudah dapat
memenuhi persyaratan kesehatan yang ditetapkan untuk air bersih, sesuai dengan standard Kepmenkes RI No.416 tahun 1990, dimana kadar Fe yang diperbolehkan
adalah 1,0 mgl. Berdasarkan tabel diatas juga terlihat bahwa penyaringan dengan
menggunakan karbon aktif dapat menurunkan kadar Fe sampai 84,09. Sebelum dilakukan penyaringan didapati kadar Fe rata-rata sebesar 1,571 mgl, setelah
dilakukan penyaringan dengan menggunakan karbon aktif adalah turun sebesar 0,245 mgl.Dengan demikian saringan pasir dengan karbon aktif tersebut dapat menurunkan
kadar Fe sebesar 1,326 mgl. Kondisi fisik air yang terlihat lebih jernih, tidak berasa dan tidak berbau logam lagi. Penurunan ini juga sudah dapat memenuhi persyaratan
kesehatan yang ditetapkan untuk air bersih, sesuai dengan standard Kepmenkes RI No.416 tahun 1990, dimana kadar Fe yang diperbolehkan adalah 1,0 mgl.
4.3. Analisa Statistik