Prosedur dan Unsur-unsur Pengendalian Intern Penjualan Kredit

perusahaan berbeda. Jadi manajemen melakukan pengendalian intern berdasarkan penelitian, pengalaman dan kebijaksanaan yang sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan.

b. Prosedur dan Unsur-unsur Pengendalian Intern Penjualan Kredit

Menurut Mulyadi 2001:219 jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit adalah sebagai berikut : 1 Prosedur order penjualan 2 Prosedur persetujuan kredit 3 Prosedur pengiriman 4 Prosedur penagihan 5 Prosedur pencatatan piutang 6 Prosedur distribusi penjualan 7 Prosedur pencatatan harga pokok penjualan Ad.1 Prosedur Order Penjualan Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan memberikan informasi penting pada surat order dari pembeli. Fungsi penjualan kemudian membuat surat order pengiriman dan mengirimkannya kepada berbagai fungsi yang lain untuk memungkinkan kontribusi dalam melayani order dari pembeli. Ad.2 Prosedur Persetujuan Kredit Universitas Sumatera Utara Dalam prosedur ini, fungsi penjualan meminta persetujuan penjualan kredit kepada pembeli tertentu dari fungsi kredit. Ad.3 Prosedur Pengiriman Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli sesuai dengan informasi yang terccantum dalam surat order pengiriman yang diterima dari fungsi penjualan. Ad.4 Prosedur Penagihan Dalam prosedur ini, fungsi penagihan membuat faktur penjualan dan mengirimkannya kepada pembeli. Ad.5 Prosedur Pencatatan Piutang Setelah faktur penjualan diterbitkan, bagian akuntansi mencatat tembusan faktur penjualan ke dalam kartu piutang. Ad.6 Proses Distribusi Penjualan Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mendistribusikan data penjualan menurut informasi yang diperlukan oleh manajemen. Ad.7 Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan Universitas Sumatera Utara Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat total harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu. Unsur pokok pengendalian intern dalam sistem penjualan kredit terdiri dari : 1. Organisasi a. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit b. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan fungsi kredit c. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi kas d. Transaksi penjualan kredit harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kredit, fungsi pengiriman, fungsi penagihan dan fungsi akuntansi. Tidak ada transaksi kredit yang dilaksanakan secara lengkap hanya oleh satu fungsi tersebut. 2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan a. Penerimaan order dari pembeli di otorisasi oleh penjualan dengan menggunakan formulir surat order pengiriman. b. Persetujuan pemberian kredit dengan membubuhkan tanda tangan pada credit copy yang merupakan tembusan surat order pengiriman Universitas Sumatera Utara c. Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasikan oleh fungsi pengiriman dengan cara menandatangani dan membubuhkan cap ‘sudah dikirm’ pada copy surat order pengiriman. d. Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang dan potongan penjualan berada di tangan Direktur pemasaran dengan penerbitan surat keputusan mengenai hal tersebut. e. Terjadinya piutang diotorisasi oleh fungsi penagihan dengan membubuhkan tanda tangan pada faktur penjualan. f. Pencatatan ke dalam kartu piutang dan ke dalam jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan jurnal umum diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara memberikan tanda tangan pada dokumen sumber faktur penjualan, bukti kas masuk, dan memo kredit g. Pencatatan terjadinya piutang didasarkan pada faktur penjualan yang di dukung dengan surat order pengiriman dan surat muat. h. Surat order pengiriman bernomor urut tercetak dan pemakainya di pertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan. i. Faktur penjualan bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penagihan. Universitas Sumatera Utara j. Secara perodik fungsi akuntansi mengirim pernyataan piutang account receivable statement kepada setiap debitur untuk menguji ketelitian catatan piutang yang diselenggarakan oleh fungsi tersebut. k. Secara periodik diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening kontrol piutang dalam buku besar.

c. Pengertian dan Jenis-jenis Piutang