j. Secara perodik fungsi akuntansi mengirim pernyataan piutang
account receivable statement kepada setiap debitur untuk menguji ketelitian catatan piutang yang diselenggarakan oleh fungsi tersebut.
k. Secara periodik diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening
kontrol piutang dalam buku besar.
c. Pengertian dan Jenis-jenis Piutang
1. Pengertian Piutang
Pada saat sekarang ini penjualan barang dan jasa banyak dilakukan secara kredit sehingga terdapat tenggang waktu antara
penyerahan barang atau jasa sampai pada saat diterimanya uang. Pada saat tenggang waktu tersebut penjual mempunyai tagihan piutang
kepada pembeli. Selain dari penjualan barang dan jasa, tagihan dapat timbul dari berbagai kegiatan lain seperti memberi pinjaman kepada
karyawan, pembayaran uang muka dan pengakuan akuntasi karena dasar waktu accrual basis.
Menurut Niswonger, Warren, Reeve dan Fees 2005:391, “ Piutang receivable meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap
entitas lainnya, termasuk individu, perusahaan atau organisasi lainnya. Piutang timbul dari beberapa jenis transaksi, dimana yang paling umum
ialah dari penjualan barang atau jasa secara kredit “. Piutang biasanya timbul sebagai akibat dari transaksi-transaksi penjualan barang atau
Universitas Sumatera Utara
penyerahan jasa, pemberian pinjaman, pesanan-pesanan yang diterima atau saham dan surat berharga lain yang akan diterbitkan, klaim atas
ganti rugi dari perusahaan asuransi, dan sewa atas aktiva yang dioperasikan oleh pihak lain.
Tagihan yang timbul dari transaksi penjualan barang atau penyerahan jasa kepada pelanggan, pada umumnya merupakan
sebagian besar dari modal kerja perusahaan. Sebagai akibat masalah pengendalian dan kebijakan kredit, serta pengumpulan piutang
merupakan salah satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian serius oleh manajemen. Perkiraan yang berhubungan dengan piutang antara
lain adalah pendapatan atas penjualan, perkiraan dengan piutang antara lain seperti penghapusan piutang, biaya piutang ragu-ragu barang yang
dikembalikan oleh pembeli kepada penjual karena tidak sesuai dengan perjanjian sebelumnya retur penjualan.
2. Jenis-jenis Piutang
Piutang dapat digolongkan sesuai dengan proses terjadinya piutang tersebut. Untuk mendapatkan suatu gambaran yang jelas dari
piutang, maka piutang dapat dibagi dalam beberapa golongan. Niswonger, Warren, Reeve dan Fees 2005:392 menyatakan bahwa
klasifikasi piutang adalah : Ada 3 jenis piutang yaitu piutang usaha, wesel tagih, dan piutang lain-
lain. Piutang usaha diperkirakan dapat tertagih 30-60 hari. Wesel tagih
Universitas Sumatera Utara
periode kreditnya lebih dari 60 hari. Piutang lain-lain jika dapat tertagih dalam satu tahun, maka diklasifikasikan sebagai aktiva lancar dan jika
tertagih lebih dari satu tahun maka diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa klasifikasi piutang jika dapat tertagih disebut aktiva lancar dan bila tidak tertagih lebih dari
satu tahun disebut aktiva tidak lancar. Secara umum, piutang dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu piutang dagang dan piutang non
dagang.
a. Piutang Dagang Trade Receivable