Uji Heteroskedastisitas Korelasi R dan Koefisien Determinasi R Uji Signifikan Parameter Individual Uji Statistik t

31

c. Uji Autokorelasi

Menuurut Ghozali 2005:61, uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode sebelumnya t-1. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Dalam mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson, dimana hipotesisnya yang diuji adalah: H0: tidak ada autokorelasi r = 0 HA: ada autokorelasi r ≠ 0 Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut: a. Bila nilai DW dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif b. Bila nilai DW diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi c. Bila nilai DW diatas -2 berarti ada autokorelasi negatif

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance tersebut tersebut tetap maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. 32 Untuk mendeteksi heteroskedastisitas dapat melihat grafik plot. Deteksinya dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik dimana sumbu Y adalah yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual yang telah di-stundenddized Santoso, 2000:210. Pedoman dalam mendeteksi uji heteroskedastisitas antara lain: a jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur gelombang, melebar maka terjadi heteroskedastisitas dan b jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 2. Uji Goodness of Fit Menurut Ghozali 2005:43, uji goodness of fit dilakukan untuk mengukur ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual. Uji goodness of fit ini dapat diukur dengan melihat statistik t, nilai statistik F dan koefisien determinasi.

a. Korelasi R dan Koefisien Determinasi R

2 Analisis korelasi R bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel Ghozali, 20051:42. Sedangkan uji koefisien R 2 adalah untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi dependen Ghozali, 2005:45.

b. Uji Signifikan Parameter Individual Uji Statistik t

Menurut Ghozali 2005:44, uji statistik t bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Jika nilai probability t 33 lebih besar 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen, sedangkan jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

F. Definisi Variabel Penelitian dan Pengukurannya