Pengaruh Jumlah Kredit yang diberikan dan Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(1)

i

SKRIPSI

PENGARUH JUMLAH KREDIT YANG DIBERIKAN DAN

TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS

PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA

OLEH

GINA ANNISA WARDHANI

120522073

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2015


(2)

ii PERNYATAAN

Saya bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya

bahwa skripsi saya yang berjudul ”Pengaruh Jumlah Kredit yang diberikan

dan Tingkat Likuiditas Terhadap ProfitabilitasPada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, April 2015 Yang membuat pernyataan

Gina Annisa Wardhani NIM 120522073


(3)

iii ABSTRAK

PENGARUH JUMLAH KREDIT YANG DIBERIKAN DAN TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN

PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

Pada dasarnya tujuan utama dari setiap perusahaan adalah selalu berusaha memperoleh laba atau keuntungan termasuk perusahaan perbankan. Salah satu kegiatan perbankan dalam menghasilkan laba yaitu dengan memberikan kredit kepada para debitur. Namun likuiditas sendiri merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, dimana jika likuiditas dari suatu bank rendah maka hal tersebut dapat meningkatkan laba bank.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara parsial serta secara simultan jumlah kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas serta perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa jumlah kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan, karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 sebesar 0,17. Sedangkan hasil pengujian secara parsial t hitung<t tabel yaitu 1,143<2,069 dengan nilai signifikansi jumlah kredit yang diberikan sebesar 0,257 dan tingkat likuiditas t hitung>t tabel yaitu 2,484>2.069 dengan nilai signifikansi likuiditas sebesar 0,015, dengan demikian secara parsial jumlah kredit yang diberikan tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas dan tingkat likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap

profitabilitas pada perusahaan perbankan di Bursa Efek, karena probabilitas

signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05.

Nilai koefisien determinasi ditunjukkan dengan nilai R-Square sebesar 0,108 atau 10,8% yang berarti bahwa kontribusi jumlah kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas sebesar 10,8%, sedang sisanya sebesar 89,2% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.


(4)

iv

ABSTRACT

THE INFLUENCE CREDIT HAS BEEN GIVEN AND LEVEL OF LIQUIDITY TO PROFITABILITY IN BANKING COMPANY LISTED IN

STOCK EXCHANGE

Basically the main purpose of every company is always to reach the maximum earnings and profits include company banking. One of the banking activities to generate profits is to give credit to the debtor. However liquidity itself is a company's ability to meet its short-term obligations, which if the liquidity level of a bank of low that it can increase bank profits and otherwise.

The purpose of this research is to find out partially and simultaneous the influence of the credits which is given and the liquidity level towards banking company provability which is listed on Indonesia Stock Exchange.

Based on the research result, it can be concluded that credits that has been given and liquidity have a significant influence to profitability at banking company, because the significant profitability is less than of 0.05 amounted 0,17. While the test result partially t arithmatic > t table is 1,143<2,069 with value sig in credit level that has been given of 0,257 and liquidity of t arithmatic > t table is 2,484 > 2,069 with value sig level liquidity amounted 0,015, therefore partially credit has been given not influence to profitability and liquidity influence to profitability at banking company which is go public, because the significant probability is smaller than of 0,05.

The determination of coefficient value shown with R–Square of 0.108 or 10.8% it means that credit contribution that has been given and liquidity to profitability of 10.8% while the rest of all of 89,2% it explain with the other factors which are not examined in this research.


(5)

v KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ” PENGARUH JUMLAH KREDIT YANG DIBERIKAN DAN TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA” dengan lancar.

Adapun maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan studi pada program studi akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Sumatera Utara Medan.

Selama proses penulisan skripsi, penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak yang telah membantu kelancaran penulisan. Oleh karena itu, dengan segala hormat dan kesungguhan hati penulis hendak menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec., Ac., Ak., CA., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak., CPA., selaku Ketua

Departemen S1 Akuntanasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, dan Bapak Hotmal Ja’far, MM., Ak., selaku Sekretaris Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(6)

vi

3. Bapak Drs. Firman Syarief, M.Si., selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM., Ak., selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Hotmal Jafar, MM., Ak., selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan masukan dan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Nurzaimah, MM., Ak., selaku Dosen Pembaca Penilai dan Ibu Dra.

Mutia Ismail, MM., Ak., selaku Dosen Pembanding yang telah banyak memberikan waktu, saran, masukan, dan penilaian terhadap hasil skripsi ini.

6. Kedua orang tua penulis, Ayahanda dan Ibunda tercinta atas limpahan cinta,

dukungan dan do’a terhadap penulis, tak lupa pula adik tercinta Nissa dan Hasbi, Seluruh teman-teman S1 Akuntansi Ekstension Stambuk 2012 serta The Big Four (Margaret, Martha, KK Offa) yang telah memberikan dukungan, motivasi dan bantuannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, penulis menerima kritik dan saran guna membangun penyempurnaan skripsi ini. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Medan, 16 April 2015 Penulis,

Gina Annisa Wardhani NIM 120522073


(7)

vii DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 6

1.3Tujuan Penelitian ... 6

1.4Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis ... 9

2.1.1 Pengertian dan Fungsi Kredit ... 9

2.1.2 Jenis-Jenis Kredit ... 9

2.1.3 Unsur-Unsur Kredit ... 10

2.1.4 Likuiditas ... 10

2.1.4.1 Pengertian Likuiditas ... 10

2.1.4.2 Rasio Likuiditas ... 11

2.1.4.3 Pengukuran Rasio Likuiditas ... 11

2.1.5 Profitabilitas ... 13

2.1.5.1 Pengertian Profitabilitas ... 13


(8)

viii Halaman

2.2 Penelitian Terdahulu ... 15

2.3 Kerangka Konseptual ... 23

2.4 Hipotesis ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

3.1 Jenis Penelitian ... 25

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

3.3 Batasan Operasional ... 25

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 26

3.4.1 Variabel Independen (X) ... 26

3.4.2 Variabel Dependen (Y) ... 28

3.5 Ikhtisar Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 28

3.6 Tahapan Penelitian ... 29

3.7 Populasi dan Sampel Penelitian ... 30

3.7.1 Populasi ... 30

3.7.2 Sampel ... 30

3.8 Jenis dan Sumber Data ... 33

3.8.1 Jenis Data ... 33

3.8.2 Sumber Data ... 33

3.9 Metode Pengumpulan Data ... 33

3.10 Metode Analisis Data ... 34

3.11 Teknik Analisis Data ... 35

3.11.1 Statistik Deskriptif ... 35

3.11.2 Uji Asumsi Klasik ... 35

3.11.2.1 Uji Normalitas ... 35

3.11.2.2 Uji Multikolinearitas ... 36


(9)

ix Halaman

3.11.2.4 Uji Heteroskedastisitas ... 37

3.11.3 Pengujian Hipotesis ... 38

3.11.3.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji T) ... 38

3.11.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 39

3.11.3.3 Uji Koefisien Determinasi ... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1 Gambaran Umum Perusahaan Perbankan ... 41

4.2 Hasil Penelitian ... 41

4.2.1 Statistik Deskriptif ... 41

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 43

4.2.2.1 Uji Normalitas ... 44

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas ... 47

4.2.2.3 Uji Autokorelasi ... 48

4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas ... 49

4.2.3 Analisis Regresi Berganda ... 51

4.2.4 Pengujian Hipotesis ... 51

4.2.4.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji T) ... 51

4.2.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 54

4.2.4.3 Uji Koefisien Determinasi ... 55


(10)

x Halaman BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Keterbatasan ... 60

5.3 Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 62


(11)

xi DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 19

3.1 Ikhtisar Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 29

3.2 Sampel Penelitian ... 31

3.3 Kriteria Pengambilan Keputusan Metode Durbin-Watson ... 37

4.1 Statistik Deskriptif ... 42

4.2 Uji Normalitas KS ... 46

4.3 Uji Multikolinearitas ... 47

4.4 Uji Autokorelasi ... 48

4.5 Uji Glejser ... 50

4.6 Uji T ... 52

4.7 Uji F ... 52

4.8 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 55


(12)

xii DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 24

4.1 Grafik Histogram... 44

4.2 Uji Normalitas P-Plot ... 45


(13)

xiii DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Pemilihan Kriteria Sampel ... 65

2 Observasi Sampel ... 68

3 Ikhtisar Keuangan ... 73

4 Tabel T ... 74

5 Tabel F ... 75

6 Tabel Durbin Watson ... 76


(14)

iii ABSTRAK

PENGARUH JUMLAH KREDIT YANG DIBERIKAN DAN TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN

PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

Pada dasarnya tujuan utama dari setiap perusahaan adalah selalu berusaha memperoleh laba atau keuntungan termasuk perusahaan perbankan. Salah satu kegiatan perbankan dalam menghasilkan laba yaitu dengan memberikan kredit kepada para debitur. Namun likuiditas sendiri merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, dimana jika likuiditas dari suatu bank rendah maka hal tersebut dapat meningkatkan laba bank.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara parsial serta secara simultan jumlah kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas serta perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa jumlah kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan, karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 sebesar 0,17. Sedangkan hasil pengujian secara parsial t hitung<t tabel yaitu 1,143<2,069 dengan nilai signifikansi jumlah kredit yang diberikan sebesar 0,257 dan tingkat likuiditas t hitung>t tabel yaitu 2,484>2.069 dengan nilai signifikansi likuiditas sebesar 0,015, dengan demikian secara parsial jumlah kredit yang diberikan tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas dan tingkat likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap

profitabilitas pada perusahaan perbankan di Bursa Efek, karena probabilitas

signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05.

Nilai koefisien determinasi ditunjukkan dengan nilai R-Square sebesar 0,108 atau 10,8% yang berarti bahwa kontribusi jumlah kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas sebesar 10,8%, sedang sisanya sebesar 89,2% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.


(15)

iv

ABSTRACT

THE INFLUENCE CREDIT HAS BEEN GIVEN AND LEVEL OF LIQUIDITY TO PROFITABILITY IN BANKING COMPANY LISTED IN

STOCK EXCHANGE

Basically the main purpose of every company is always to reach the maximum earnings and profits include company banking. One of the banking activities to generate profits is to give credit to the debtor. However liquidity itself is a company's ability to meet its short-term obligations, which if the liquidity level of a bank of low that it can increase bank profits and otherwise.

The purpose of this research is to find out partially and simultaneous the influence of the credits which is given and the liquidity level towards banking company provability which is listed on Indonesia Stock Exchange.

Based on the research result, it can be concluded that credits that has been given and liquidity have a significant influence to profitability at banking company, because the significant profitability is less than of 0.05 amounted 0,17. While the test result partially t arithmatic > t table is 1,143<2,069 with value sig in credit level that has been given of 0,257 and liquidity of t arithmatic > t table is 2,484 > 2,069 with value sig level liquidity amounted 0,015, therefore partially credit has been given not influence to profitability and liquidity influence to profitability at banking company which is go public, because the significant probability is smaller than of 0,05.

The determination of coefficient value shown with R–Square of 0.108 or 10.8% it means that credit contribution that has been given and liquidity to profitability of 10.8% while the rest of all of 89,2% it explain with the other factors which are not examined in this research.


(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang melakukan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pada umumnya, tujuan suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba atau profit termasuk perusahaan perbankan. Laba merupakan hal yang mutlak diperoleh perusahaan, yaitu agar dapat mempertahankan kelangsungan operasional perusahaan atau

dalam istilah akuntansi disebut dengan going concern. Pada kondisi sekarang,

perusahaan perbankan khususnya yang berada di Indonesia mengalami perkembangan bisnis yang sangat pesat, yaitu baik dari segi volume usaha, mobilisasi dana dari masyarakat maupun tingkat profitabilitas yang diperoleh. Profitabilitas perusahaan perbankan menunjukkan pendapatan yang mampu dihasilkan oleh perusahaan dalam satu atau setiap periode. Maka dari itu, bahwa profitabilitas merupakan aspek yang mencerminkan kemampuan setiap perusahaan untuk menghasilkan laba, dimana perusahaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan. Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa keuntungan yang diperoleh setiap perusahaan akan sangat mempengaruhi kontinuitas perusahaan yang bersangkutan, yaitu baik pada masa sekarang maupun di masa-masa yang akan datang. Perusahaan akan memperoleh laba jika jumlah pendapatan yang diterima nilainya lebih besar dibandingkan dengan


(17)

2 dari hasil penerimaan bunga kredit yang diberikan, agio saham, jasa di bidang keuangan dan lain-lain.

Keuntungan yang diperoleh setiap perusahaan perbankan sebagian besar berasal dari bunga pinjaman yang diterima setiap bank, yaitu sebagai hasil dari diberikannya sejumlah kredit kepada para nasabahnya atau para debitur. Oleh karena itu, kredit merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan operasional setiap perusahaan perbankan. Kredit adalah aset yang menghasilkan pendapatan bunga, maka porsi kredit dalam aset perbankan sangatlah dominan jumlahnya. Namun, dengan adanya krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 1997/1998 yang dipicu oleh terjadinya pelanggaran terhadap peraturan perbankan, seperti dilanggarnya prinsip kehati-hatian perbankan (prudential-banking principle) dalam menyalurkan kredit dan juga pelanggaran terhadap

peraturan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) telah mengurangi

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Dengan adanya kondisi seperti ini, pihak manajemen sangatlah perlu untuk membangun suatu strategi bisnis yang handal, yaitu terutama untuk hal yang berkenaan dengan pemberian kredit kepada para nasabahnya. Jenis-jenis dari kredit yang disalurkan oleh bank antara lain dapat berupa, kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi.

Penghasilan bunga dari penyaluran kredit ini merupakan pendapatan utama dari perusahaan perbankan. Semakin besar jumlah kredit yang diberikan, maka semakin besar pula pendapatan bunga yang akan diperoleh setiap perusahaan. Peningkatan pendapatan ini nantinya juga akan mempengaruhi jumlah laba yang akan diperoleh perusahaan. Laba yang diperoleh perusahaan, sebagian akan


(18)

3 dibagikan kepada pemegang saham yaitu dalam bentuk deviden dan sebagian lagi akan dimasukkan kedalam laba ditahan, yaitu sebagai tambahan modal perusahaan untuk periode selanjutnya, jadi secara keseluruhan tentu saja laba perusahaan juga akan mempengaruhi besarnya modal perusahaan.

Jika tingkat suku bunga kredit konsumtif naik maka volume penyaluran kredit konsumtif juga akan naik. Keterikatan antara tingkat suku bunga kredit konsumtif dengan volume penyaluran kredit konsumtif terlihat dari semakin rendahnya tingkat suku bunga kredit yang ditawarkan oleh pihak bank maka permintaan masyarakat akan kredit tersebut akan meningkat sehingga meningkatkan volume penyaluran kredit yang diberikan bank. Demikian juga sebaliknya, yaitu permintaan masyarakat akan jumlah kredit atau pinjaman akan turun jika suku bunga kredit yang ditawarkan oleh bank memiliki nilai yang tinggi sehingga dapat menurunkan volume kredit yang diberikan. Maka dari itu dengan rendahnya tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh bank sehingga minat perusahaan akan kredit semakin tinggi hal ini akan meningkatkan kredit yang akan diberikan kepada suatu perusahaan yang mana akan meningkatkan laba yang akan diperoleh perusahaan itu sendiri.

Likuiditas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo. Apabila tingkat likuiditas sebuah bank tinggi, maka tingkat profitabilitas akan menurun. Sebaliknya jika bank tersebut mengalami tingkat likuiditas yang rendah, maka akan menyebabkan meningkatnya tingkat


(19)

4 profitabilitas (Muhamad, 2002: 228). Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Saputra (2011) dan Risha (2012) yang menyimpulkan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas.

Berbeda dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Syaharman (2012) yang menyimpulkan penelitian yaitu likuiditas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Aspek likuditas yang dijadikan patokan oleh Bank Indonesia adalah Loan to Deposit Ratio. Menurut Kasmir (2002) Loan to Deposit Ratio merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat yang digunakan. Standar yang telah ditetapkan

Bank Indonesia untuk rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah 85% hingga

110%. Apabila nilai rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) bank berada pada standar

yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (85%-110%), maka laba yang diperoleh oleh bank tersebut akan meningkat (dengan asumsi bahwa bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif) maka kinerja keuangan bank tersebut juga akan meningkat. Hal ini dikarenakan bank tersebut juga dapat memanfaatkan dengan optimal dana pihak ketiga yang telah dihimpun menjadi kredit yang disalurkan kepada masyarakat, yang mana hal ini memberikan kesempatan perusahaan untuk menghasilkan laba yang tinggi, yang berasal dari bunga kredit yang diberikan dan nantinya akan meningkatkan profitabilitas perusahaan tersebut. Untuk menjamin likuiditas bank, pada tahun 2004 Bank Indonesia (BI) menetapkan persentase Giro Wajib Minimum (GWM) yang disesuaikan dengan besarnya DPK (Dana Pihak Ketiga) yang dihimpun setiap bank. GWM merupakan


(20)

5 sejumlah dana yang harus dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada BI. Besarnya GWM yang ditetapkan oleh BI adalah sebesar 5% dari DPK. Bahwa apabila tingkat likuiditas sebuah bank tinggi, maka tingkat profitabilitas akan menurun. Sebaliknya jika bank tersebut mengalami tingkat likuiditas yang rendah, maka akan menyebabkan meningkatnya tingkat Profitabilitas. Hal tersebut diasumsikan bahwa sebuah bank dapat mencapai profitabilitas yang tinggi, jika bank tersebut memiliki aset yang menghasilkan

pendapatan (earning asset) yang tinggi serta aset jangka panjang dan kegiatan

operasional bank yang ditopang dengan dana baru. Tetapi tindakan seperti itu cukup berisiko. Apabila dana yang terlanjur digunakan tidak ditarik, sedangkan dana baru yang diharapkan tidak tersedia. Akibatnya, hal tersebut akan mengganggu kebutuhan likuiditas.

Likuiditas yang tersedia pada sebuah perbankan harus cukup, tidak boleh terlalu kecil karena dapat menghambat kebutuhan operasional sehari-hari, tapi tingkat likuiditas juga tidak boleh terlalu besar sebab dapat menurunkan efisiensi yang berdampak pada rendahnya tingkat profitabilitas. Ukuran likuiditas tidak terlepas dari jumlah kredit yang diberikan suatu bank, karena kredit merupakan salah satu faktor penilaian kesehatan bank. Kredit yang merupakan salah satu aktifitas utama bagi perbankan, jelas dapat memberikan pengaruh terhadap laba perbankan dengan pendapatan bunga. Pentingnya strategi dengan sistem kehati-hatian dalam manajemen kredit mengantisipasi kerugian bank dimasa mendatang. Secara umum tujuan utama operasional bank adalah mencapai tingkat profitabilitas yang maksimal untuk memperlihatkan kinerja perusahaan. Adapun


(21)

6 kemampuan Bank dalam memperoleh laba yang maksimal untuk memperlihatkan kinerja perusahaan disebut profitabilitas. Pencapaian profitabilitas yang baik harus dimulai dari likuiditas yang baik dan penyaluran kredit yang tepat.

Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai seberapa besar pengaruh jumlah kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas perbankan dengan objek penelitian bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2011-2013 dalam sebuah karya ilmiah yang berbentuk skripsi.

Skripsi ini dibuat berdasarkan replika atas Jurnal yang ditulis oleh Makaombohe, dkk dari Universitas Sam Ratulangi Manado dengan judul jurnal “Pengaruh Rasio Likuiditas dan Jumlah Kredit Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Perbedaan yang jelas terlihat pada periode tahun yang digunakan sebagai populasi yang di teliti pada penelitian sebelumnya menggunakan periode tahun 2009-2012 sedangkan pada penelitian ini menggunakan populasi periode tahun 2011-2013.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah jumlah kredit yang diberikan berpengaruh secara parsial terhadap

profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI ?

2. Apakah tingkat likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI ?


(22)

7

3. Apakah jumlah kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas berpengaruh

secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan penelitian ini antara lain:

1. Untuk mengetahui pengaruh jumlah kredit yang diberikan secara parsial

terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat likuiditas secara parsial terhadap

profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

3. Untuk mengetahui jumlah kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas

secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak, yaitu antara lain :

1. Bagi Peneliti

Untuk menambah dan mengembangkan wawasan pengetahuan peneliti khususnya mengenai pengaruh jumlah kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas.


(23)

8 Dapat menjadi suatu masukan mengenai bagaimana pengaruh jumlah kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas (ROA).

3. Bagi Akademisi

Memberikan tambahan literatur untuk membantu dalam pengembangan ilmu akuntansi yang terkait dengan jumlah kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat menjadi bahan referensi untuk melakukan penelitian, khususnya yang berhubungan dengan pengaruh jumlah kredit yang diberikan dan


(24)

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teoritis

2.1.1 Pengertian dan Fungsi kredit

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pasal 1 angka 11, kredit merupakan “penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.

Keberadaan kredit di dalam kehidupan perekonomian memiliki fungsi sebagai berikut (Kasmir, 2002:97) :

a. Meningkatkan daya guna uang,

b. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.

c. Meningkatkan daya guna barang

d. Meningkatkan peredaran barang.

e. Salah satu alat stabilitas ekonomi.

f. Meningkatkan kegairahan berusaha

g. Meningkatkan pemerataan pendapat

h. Meningkatkan hubungan internasional

2.1.2 Jenis-Jenis Kredit

Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi (Kasmir, 2002:99) antara lain :

a) Dilihat dari segi kegunaan

1. Kredit investasi, biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi,

2. Kredit Modal Kerja, kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

b) Dilihat dari tujuan kredit

1. Kredit produktif, kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa,

2. Kredit Konsumtif, kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha,


(25)

10 3. Kredit Perdagangan, kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.

c) Dilihat dari segi jangka waktu

1. Kredit Jangka Pendek, merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja

2. Kredit Jangka Menengah, kredit yang jangka waktu kreditnya berkisar antara satu tahun sampai dengan tiga tahun,

3. Kredit Jangka Panjang, kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang memiliki masa pengembalian antara tiga sampai lima tahun.

d) Dilihat Dari Segi Jaminan

1. Kredit dengan jaminan, yaitu kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud,

2. Kredit Tanpa Jaminan, yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama ini.

2.1.3 Unsur-Unsur Kredit

Di dalam suatu kredit terdapat unsur-unsur (Jusuf, 2003:6), yaitu :

• Pemberian kredit atau kreditur yaitu bank

• Penerima Kredit yaitu debitur. Penerima kredit ini bisa

merupakan perorangan atau perusahaan (badan usaha)

• Penyediaan uang atau yang dapat dipersamakan dengan itu oleh

bank

• Perjanjian kredit yang merupakan aturan main dari hubungan ini

• Jangka waktu yaitu masa pengembalian kredit, dan

• Bunga atas kredit yang dinikmati pihak kreditur

2.1.4 Likuiditas

2.1.4.1 Pengertian Likuiditas

Penulis mengutip pengertian Likuiditas dari (Hanafi, 2003:77). kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki


(26)

11 perusahaan. (Kasmir, 2002:48) Suatu bank dapat dikatakan likuid, apabila bank yang bersangkutan dapat membayar semua hutang-hutangnya terutama simpanan tabungan, giro dan deposito pada saat ditagih dan dapat pula memenuhi semua permohonan kredit yang memang layak untuk dibiayai.

2.1.4.2 Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih. Dengan kata lain dapat membayar kembali pencairan dana deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang telah diajukan. Semakin besar rasio ini semakin likuid (Kasmir,2005, 268)

Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan kas dan aktiva lancar lainnya dengan kewajiban lancar.

2.4.2.3 Pengukuran Rasio likuiditas

Rasio likuiditas juga digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai kewajiban ketika ditagih. Untuk mengukur rasio likuiditas dapat digunakan beberapa rasio antara lain :

1. Quick Ratio

Quick ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan bank untuk membayar kembali


(27)

12 kewajiban kepada para deposannya dengan cash assets yang dimilikinya. Semakin tinggi quick rasio menunjukkan semakin tinggi tingkat likuiditas bank.

2. Investing Policy Ratio

Investing policy ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan bank untuk membayar kembali kewajiban kepada para deposannya dengan mencairkan surat-surat berharga yang dimiliki bank. Semakin tinggi Investing policy ratio menunjukkan semakin tinggi tingkat likuiditas bank. 3. Loan to Deposit Ratio (LDR)

Loan to deposit ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para deposannya dengan menarik kembali kredit-kredit yang telah diberikan kepada debiturnya. Semakin tinggi LDR menunjukkan semakin tinggi tingkat likuiditas bank. 4. Loan to Assets Ratio

Loan to assets ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi permintaan kredit dari para debitur dengan asset bank yang tersedia. Semakin tinggi loan to assets ratio menunjukkan semakin tinggi tingkat likuiditas bank.


(28)

13 5. Cash Ratio

Cash ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan bank untuk membayar kewajiban-kewajibannya yang sudah jatuh tempo dengan cash asset yang dimilikinya. Semakin tinggi cash ratio menunjukkan semakin tinggi tingkat likuiditas bank.

2.1.5 Profitabilitas

2.1.5.1 Pengertian Profitabilitas

Profitabilitas merupakan suatu hal yang mencerminkan kemampuan dari setiap perusahaan untuk menghasilkan laba. Performa manajerial dari setiap perusahaan akan dapat dikatakan baik apabila tingkat profitabilitas perusahaan yang dikelolanya tinggi ataupun maksimal.

2.1.5.2 Rasio Profitabilitas

Menurut Ali (2004:66), “Profitabilitas merupakan indikator dari kemampuan bank untuk mempertahankan kecukupan modalnya. Jika profitabilitas rendah maka bank tidak akan mampu menambah permodalannya”. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan bank dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberi ukuran efektif bagi bank. Untuk mengukur rasio profitabilitas dapat digunakan beberapa rasio antara lain :


(29)

14

1. Gross Profit Margin

Gross profit margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba dari operasi usahanya yang murni. Semakin tinggi gross profit margin semakin besar tingkat profitabilitas yang dicapai oleh bank.

2. Net Profit Margin

Net profit margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan net income ditinjau dari sudut operating income-nya. Semakin tinggi net profit margin semakin besar tingkat profitabilitas yang dicapai oleh bank.

3. Return on Equity (ROE)

Sutrisno (2002 : 267), “ ROE atau sering disebut Rate of Return on Net Worth, adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal yang dimiliki sendiri, sehingga ROE disebut sebagai rentabilitas modal sendiri.” Semakin besar ROE, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank.

4. Return on Asset (ROA)

ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola aktiva yang dimilikinya untuk menghasilkan berbagai income. Semakin


(30)

15 tinggi nilai ROA, maka semakin baik kinerja bank dalam mengelola aktivanya.

2.2 Penelitian Terdahulu

Berbagai penelitian mengenai Pemberian Kredit dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perusahaan. Saputra (2009) menunjukkan hasil secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan antara jumlah kredit yang diberikan terhadap ROA dan tidak ada pengaruh antara LDR dengan ROA. Secara simultan, jumlah kredit yang diberikan dan LDR berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Saputra dan Nasution (2009) menunjukkan hasil secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan antara jumlah kredit yang diberikan terhadap ROA dan tidak ada pengaruh antara LDR dengan ROA. Secara simultan, jumlah kredit yang diberikan dan LDR berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Makaombohe, dkk (2014) dengan judul penelitian : Rasio Likuiditas Dan Jumlah Kredit Terhadap Profitabilitas Perbankan Di Bursa Efek Indonesia dilakukan lewat website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id dengan memperhatikan dan mengolah Laporan Keuangan Tahunan periode 2009-2012. Teknik Pengambilan Sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling, yaitu teknik teknik pengambilan sampel di sengaja disertai kriteria. Populasi dalam penelitian ini adalah 38 bank, dan 10 bank dipilih sebagai sampel. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Analisis Regresi Berganda. Dengan hasil penelitian bahwa Likuiditas (LDR) memiliki pengaruh negatif terhadap


(31)

16 Profitabilitas (ROA), dan Jumlah Kredit memiliki pengaruh positif terhadap Profitabilitas. Sedangkan secara simultan Loan to Deposit Ratio dan Jumlah Kredit berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas sebesar 0,027.

Rahayu (2012) Pengaruh Jumlah Kredit yang diberikan, Tingkat Likuiditas dan Kecukupan Permodalan Terhadap Profitabilitas Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, populasi penelitian ini mencakup 31 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2010. Dari 31 perusahaan perbankan yang terdaftar, dipilih 20 perusahaan yang tercatat dalam sampel menggunakan metode purposive sampling sebagai metode seleksi. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan dari masing-masing sampel yang dipublikasikan di www.idx.co.id. Teknik analisis data yang digunakan adalah model regresi data panel dengan melihat nilai probabilitas signifikansinya. Hasil analisis menunjukkan bahwa Jumlah Kredit yang Diberikan, Rasio Cepat (QR), Rasio Kecukupan Modal (CAR) secara parsial maupun simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA).

Risha (2009) Pengaruh Kredit Yang Diberikan, Likuiditas Dan Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas, populasi penelitian ini dalah berjumlah 31 perusahaan. Dari 31 perusahaan kemudian dengan menggunakan teknik purposive sampling maka terpilihlah 28 perusahaan sebagai sampel penelitian ini pada periode 2008 sampai 2011. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode regresi berganda. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan Kredit yang diberikan berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA), Likuiditas (LDR)


(32)

17 berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA) dan Kecukupan modal (CAR) tidak berpengaruh siginifikan terhadap profitabilitas (ROA). Dan Kredit yang diberikan, Likuiditas, dan Kecukupan Modal secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Mirza (2012) Pengaruh Jumlah Kredit Yang Diberikan, Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sampel dalam penelitian ini berjumlah 21 yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling dengan periode pengamatan 2006-2010, Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan secara parsial jumlah kredit yang diberikan berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Asset sebesar (0,001), kemudian secara parsial Loan To Deposit Ratio (LDR) berpengaruh negatif signifikan terhadap Return On Asset sebesar (0,000). Sedangkan secara simultan Jumlah Kredit yang diberikan, Loan to deposit ratio terhadap Return on Asset berpengaruh signifikan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000.

Defri (2012) Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI. Sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling sehingga diperolah 57 sampel dari 19 perusahaan perbankan pada periode pengamatan (2008-2010). Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Laporan Keuangan Publikasi perusahaan perbankan dalam www.idx.co.id. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR


(33)

18 berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI, LDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI, dan BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Dan secara simultan semua variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya.

Ningrum (2013) Pengaruh Jumlah Kredit Yang Disalurkan, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Assets Pada Pd. Bpr Bkk Ungaran Tahun 2010-2012. Populasi penelitian ini adalah Laporan Keuangan PD. BPR BKK Ungaran sejak awal berdiri hingga saat ini. Sampel dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan PD. BPR BKK Ungaran tahun 2010-2012. Metode analisis yang digunakan adalah metode regresi linier berganda. Hasil penelitian diperoleh hasil jumlah kredit yang disalurkan, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, dan Loan to Deposit Ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets di PD. BPR BKK Ungaran. Sedangkan secara parsial jumlah kredit yang disalurkan berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Assets dengan nilai 0,034, Non Performing Loan berpengaruh negatif secara signifikan terhadap Return On Assets dengan nilai 0,032, Capital Adequacy Ratio berpengaruh positif secara signifikan terhadap Return On Assets dengan nilai 0,047, dan Loan to Deposit Ratio berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Assets dengan nilai 0,038.


(34)

19 Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

Peneliti Variabel Tahun

Penelitian

Hasil Penelitian

1) Saputra dan Nasution (2009)

Pengaruh jumlah kredit yang di berikan

terhadap Profitabilitas

2009 pengaruh positif dan

signifikan antara jumlah kredit yang diberikan terhadap ROA dan tidak ada pengaruh antara LDR dengan ROA. Secara simultan, jumlah kredit yang diberikan dan LDR berpengaruh signifikan terhadap ROA.

2) Yulita Natalia Makaombohe, Ventje Ilat dan Harijanto Sabijono (2014)

Rasio Likuiditas Dan Jumlah Kredit

Terhadap Profitabilitas

2014 Bahwa Likuiditas

(LDR) memiliki pengaruh negatif terhadap Profitabilitas (ROA), dan Jumlah Kredit memiliki

pengaruh positif terhadap Profitabilitas. Secara simultan Loan to Deposit Ratio dan Jumlah Kredit


(35)

20 berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas. 3) Imelda Dwi

Sari Sinaga (2012)

Pengaruh Jumlah Kredit Yang Diberikan, Tingkat Likuiditas, Dan Kecukupan Permodalan Terhadap Profitabilitas

2012 Bahwa Jumlah Kredit

yang Diberikan, Rasio Cepat (QR), Rasio Kecukupan Modal (CAR) secara parsial maupun simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA). 4) Viony Gita

Risha (2009)

Pengaruh Kredit Yang Diberikan, Likuiditas Dan Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas

2009 Kredit yang diberikan

berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA), Likuiditas (LDR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA) dan Kecukupan modal (CAR) tidak

berpengaruh siginifikan terhadap profitabilitas (ROA).

5) Mirza Rossy Jazielah

Pengaruh Jumlah Kredit Yang

2010 Bahwa secara parsial


(36)

21 Huwaid

(2012)

Diberikan, Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas

Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

diberikan berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Asset, kemudian secara parsial Loan To Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif signifikan

terhadap Return On Asset Sedangkan secara

simultan jumlah kredit yang diberikan dan LDR berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA).

6) Defri (2012) Pengaruh Capital

Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

2012 Bahwa CAR

berpengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap ROA, LDR berpengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap ROA, dan BOPO berpengaruh negatif dan signifikan


(37)

22 terhadap ROA

7) Putri Lestari Eka Ningrum (2013) Pengaruh Jumlah Kredit Yang Disalurkan, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Assets Pada Pd. Bpr Bkk Ungaran Tahun 2010-2012

2013 Jumlah kredit yang

disalurkan, Non

Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, dan Loan to Deposit Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets. Jumlah kredit yang disalurkan berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Assets, Non Performing Loan berpengaruh negatif secara signifikan terhadap Return On Assets, Capital Adequacy Ratio berpengaruh positif secara signifikan

terhadap Return On Assets, dan Loan to Deposit Ratio


(38)

23 berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Assets.

2.3 Kerangka Konseptual

Jumlah kredit yang diberikan, tentunya akan menghasilkan pendapatan bunga kredit bagi setiap perusahaan perbankan, jadi dengan kata lain apabila jumlah kredit yang diberikan nilainya mengalami kenaikan, maka pendapatan bunga kredit nilainya juga akan semakin besar, dan pada akhirnya profitabilitas yang akan dicapai juga semakin besar nilainya. Tingkat likuiditas yang dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Loan to Deposit Ratio, biasanya digunakan para nasabah. Likuiditas sebagai suatu indikator untuk menilai kemampuan setiap perusahaan perbankan dalam memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan harta lancar yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan, dimana dalam hal ini jika tingkat likuiditas dari suatu perusahaan bagus/tinggi, tentunya para nasabah akan semakin percaya untuk mempergunakan jasa-jasa di bidang keuangan yang disediakan oleh perusahaan itu sendiri, sehingga dengan naiknya intensitas dari penggunaan jasa-jasa keuangan yang disediakan oleh setiap bank inilah, tentunya akan menentukan tingkat profitabilitas yang akan diperoleh nantinya.


(39)

24 Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

H1

H3

H2

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu rumusan masalah yang masih harus dibuktikan kebenarannya secara empiris. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. H1: Jumlah kredit yang diberikan berpengaruh secara parsial terhadap

profitabilitas perusahaan

2. H2: Tingkat likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan

3. H3: Jumlah kredit yang diberikan dan tingkat likuiditas berpengaruh

secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan Jumlah Kredit (X1)

Tingkat Likuiditas (X2)


(40)

25 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dijelaskan pada bab

sebelumnya, maka penelitian ini tergolong penelitian kausatif (causative).

Penelitian ini menguji hubungan antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Dimana penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar variabel bebas mempengaruhi variabel terikat (Sugiyono, 2011:11). Penelitian ini berusaha menjelaskan pengaruh Kredit yang diberikan (X1) dan Tingkat

Likuiditas (X2) sebagai variabel independen terhadap Profitabilitas perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai variabel dependen.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun tempat pengambilan data dalam penelitian ini dengan mengunjungi

situs interne

didokumentasi berupa laporan keuangan yang telah diaudit. Waktu penelitian yang akan direncanakan mulai bulan September 2014 sampai dengan April 2015.

3.3 Batasan Operasional

Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan perbankan yang


(41)

26

2. Data laporan keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011 sampai dengan 2013 3. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :

1) Variabel bebas (independent variabel) yaitu Kredit yang

diberikan dan Likuiditas.

2) Variabel terikat (dependent variabel) yaitu Profitabilitas.

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Penelitian ini melibatkan 3 variabel yang terdiri dari 2 variabel bebas (independen) dan 1 variabel terikat (dependen). Variabel dependen yakni Profitabilitas dan 2 variabel independen yakni kredit yang diberikan dan likuiditas.

3.4.1 Variabel Independen (X)

Variabel bebas atau variabel independen. Menurut Sugiyono (2011:61) variabel bebas adalah “Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kredit yang diberikan (X1) dan Likuiditas (X2).

1. Kredit (X1)

Kasmir (2012:81), menyatakan kredit sering diartikan memperoleh barang dengan cicilan atau angsuran dikemudian hari atau memperoleh pinjaman uang yang pembayarannya dilakukan di kemudian hari dengan cicilan atau angsuran sesuai dengan


(42)

27 perjanjian. Pandia (2012:169), menyatakan manajemen kredit adalah kegiatan bank mengalokasikan dananya dalam bentuk pinjaman yang diberikan atau kredit untuk memperoleh keuntungan (profitability) dengan memperhatikan tingkat keamanannya (safety). Kesimpulannya, kredit adalah keadaan dimana pemberi kredit dan penerima kredit melakukan perjanjian atas suatu barang atau uang yang pembayarannya dilakukan dimasa mendatang. Kasmir (2005:169), menyatakan fungsi kredit adalah menyangkut kepercayaan, kesepakatan, jangka waktu, resiko dan balas jasa. Kredit yang diberikan dilihat berdasarkan total kredit yang diberikan dari masing-masing perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek yang menjadi sampel penelitian.

2. Likuiditas (X2)

Munawir (1997:31), menyatakan likuiditas adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Salah satu alat ukur dari likuiditas ini adalah dengan menggunakan Loan to Deposit Ratio (LDR). Menurut Kasmir (2005) Loan to Deposit Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Sedangkan menurut BI dalam


(43)

Undang-28 undang Perbankan UU No.10 tahun 1998 dan UU No.3 tahun 2004, rumus untuk mencari LDR adalah :

LDR : x100%

Ketiga Pihak

Dana

diberikan yang

Kredit Jumlah

Dana pihak ketiga berasal dari masyarakat, dana dari masyarakat ini terdiri dari giro, deposito, dan tabungan.

3.4.2 Variabel Dependen (Y)

Variabel terikat atau dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011:61). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Profitabilitas (Y).

Pandia (2012:64), menyatakan rasio probabilitas adalah alat ukur yang digunakan dalam mengukur efektivitas perusahaan

memperoleh laba. Alat ukur yang digunakan dalam rasio likuiditas adalah :

ROA : x100%

Aktiva Total

Pajak Sebelum Laba

3.5 Ikhtisar Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat ikhtisar definisi operasional dan pengukuran variabel yang tercantum pada Tabel 3.1.


(44)

29 Tabel 3.1

Ikhtisar Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala

Profitabilitas (Y)

Probabilitas adalah alat ukur yang digunakan dalam mengukur

efektivitas perusahaan memperoleh laba.

ROA =

% 100 x Aktiva Total Pajak Sebelum Laba Rasio Kredit yang diberikan (X1)

Kredit sering diartikan memperoleh barang dengan cicilan atau angsuran dikemudian hari atau memperoleh pinjaman uang yang pembayarannya dilakukan di kemudian hari dengan cicilan atau angsuran sesuai dengan perjanjian

Jumlah kredit yang diberikan

Nominal

Likuiditas (X2)

Likuiditas adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih LDR = % 100 x Ketiga Pihak Dana diberikan yang Kredit Jumlah Rasio

3.6 Tahapan Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain: 1. Menentukan sampel penelitian


(45)

30

2. Menghitung variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang

meliputi:

a. Total kredit yang diberikan

b. LDR

c. ROA

3.7 Populasi dan Sampel Penelitian 3.7.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2007:2) ” Populasi adalah wilayah generaliasasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau kemudian di tarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2013 dan di

publikasikan di website

berjumlah 41 perusahaan. 3.7.2 Sampel

Menurut Sugiono (2007:73) ” Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut”. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik non random sampling yaitu cara pengambilan sampel yang tidak semua anggota populasi diberi kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Salah satu teknik pengambilan sampling yang

termasuk dalam non random sampling adalah teknik purposive sampling.


(46)

31 pendekatan melalui metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan kriteria atau pertimbangan tertentu. Adapun kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini adalah :

1. Perusahaan perbankan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada tahun 2011-2013.

2. Perusahaan perbankan tersebut tidak mengalami delisting selama

periode pengamatan.

3. Menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan tahunan pada

tahun 2011, 2012, dan 2013.

4. Perusahaan perbankan tersebut memiliki laba positif selama masa

periode pengamatan.

5. Perusahaan yang memperoleh laba yang meningkat 2 tahun.

Berdasarkan kriteria-kriteria diatas diperoleh sampel sebanyak 25 perusahaan (lampiran 1) yang memenuhi kriteria tersebut dengan observasi sebanyak 75 unit analisis (lampiran 2). Adapun nama-nama perusahaan yang memenuhi kriteria dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan Kode

Perusahaan

1 Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk AGRO

2 Bank Capital Indonesia Tbk BACA

3 Bank Central Asia Tbk BBCA


(47)

32

5 Bank Negara Indonesia Tbk BBNI

6 Bank Nusantara Parahyangan Tbk BBNP

7 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBRI

8 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk BBTN

9 Bank Danamon Indonesia Tbk BDMN

10 Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan

Banten Tbk

BJBR

11 Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI

12 Bank CIMB Niaga Tbk BNGA

13 Bank Internasional Indonesia Tbk BNII

14 Bank Permata Tbk BNLI

15 Bank Sinarmas Tbk BSIM

16 Bank of India Indonesia Tbk BSWD

17 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk BTPN

18 Bank Victoria International Tbk BVIC

19 Bank Artha Graha Internasional Tbk INPC

20 Bank Mayapada Internasional Tbk MAYA

21 Bank Mega Tbk MEGA

22 Bank OCBC NISP Tbk NISP

23 PT Bank Nationalnobu Tbk. NOBU

24 Bank Pan Indonesia Tbk PNBN

25 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk SDRA


(48)

33 3.8 Jenis dan Sumber Data

3.8.1 Jenis Data

Data adalah segala keterangan (informasi) mengenai semua hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian (Idrus, 2009:61). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang di peroleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat

oleh pihak lain) berupa laporan keuangan tahunan (Annual Report)

perusahaan yang berhubungan dengan variabel penelitian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dipublikasikan melalui internet pada

websit

3.8.2 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan selama periode 2011 sampai dengan 2013. Data penelitian didapatkan dari situs Bursa Efek Indonesia,

berisikan semua rasio keuangan perusahaan 3 tahun terakhir dan perincian keuangan perusahaan.

3.9 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data untuk keperluan penelitian ini dilakukan dengan metode dokumentasi dan studi pustaka . Dokumentasi yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan semua data, mencatat dan mengkaji data sekunder berupa


(49)

34 laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia dalam periode penelitian sedangkan studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan (Nazir,1988: 111).

3.10 Metode Analisis Data

Metode analisis regresi berganda dipilih untuk digunakan pada penelitian ini karena metode analisis regresi berganda dapat menyimpulkan secara langsung mengenai pengaruh masing-masing variabel bebas yang digunakan secara parsial ataupun simultan. Analisis regresi linier berganda dipilih karena untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan regresi tersebut adalah sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + e Keterangan :

Y = Profitabilitas

X1 = Kredit yang diberikan X2 = Likuiditas

a = konstanta

b1,b2,b3,b4,b5 = koefisien regresi yang menunjukan perubahan variable dependen berdasarkan pada variable independent.

e = Tingkat kesalahan (standard error)


(50)

35 3.11 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu metode yang digunakan untuk memproses hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis untuk dapat memberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan program SPSS. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.11.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran umum sampel data. Statistik deskriptif bertujuan untuk menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean, standart deviasi, minimum, dan maksimum.

3.11.2 Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif, maka model tersebut harus memenuhi asumsi klasik regresi. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, multikolinearitas, autkorelasi dan heteroskedastisitas.

3.11.2.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk menguji apakah data berdistribusi normal cara yang paling sederhana dengan menggunakan grafik histogram dan dapat


(51)

36 juga dilihat dari normal probability plot serta dapat diperkuat dengan dilakukannya uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan hasil uji statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal. Jika tingkat signifikansinya > 0,05 maka data berdistribusi normal. Jika tingkat signifikansinya < 0,05 maka data dikatakan tidak berdistribusi normal.

3.11.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan penelitian ini bebas dari gejala multikolinearitas. Jika dilihat pada tabel semua variabel independen memiliki VIF 1,042 atau VIF<10. Selain itu nilai toleransi untuk setiap variabel independen yaitu lebih besar dari 0,1 (tolerance > 0,1). Dengan demikian disimpulkan tidak ada gejala multikolinearitas dalam model regresi ini.

3.11.2.3 Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah


(52)

37 dengan uji Durbin Watson (DW). Uji ini hanya digunakan untuk

autokorelasi tingkat pertama (first order autokorelasi) dan

mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi. Tabel 3.3

Kriteria Pengambilan Keputusan Metode Durbin-Watson

Kriteria Pengujian Keputusan Kesimpulan

0 < d < dl Terjadi autokorelasi positif Tolak

dl ≤ d ≤ du Tidak ada autokorelasi positif

Tidak ada keputusan

4-dl < d < 4 Terjadi autokorelasi negatif Tolak

4-du ≤ d ≤ 4-dl Tidak ada autokorelasi

negatif

Tidak ada keputusan

du < d < 4-du Tidak ada autokorelasi

positif dan negatif

Tidak ditolak

Sumber : Ghozali, imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivariance

dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, hal 96.

3.11.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode yang lain. Uji ini dilakukan dengan mengamati pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana bila ada titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y serta tidak membentuk pola maka tidak terjadi heteroskesdastisitas.


(53)

38 Untuk lebih memastikan bahwa tidak ada hetroskesdastisitas pada variabel yang diteliti maka pada penelitian ini juga menggunakan uji Glejser, yang mana menurut (Duwi:2011) uji ini adalah pengujian dengan meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

3.11.3 Pengujian Hipotesis

3.11.3.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji T)

Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikan individual. Uji ini menunjukan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Tahap pengujian adalah sebagai berikut :

1. Ho:bl = 0, artinya suatu variabel independen secara

parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha : bl ≠ 0, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh variabel dependen.

2. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai t pada

tabel dengan signifikan 0,05. Jika t hitung lebih besar daripada t tabel (t hitung>t tabel), maka Ho ditolak.


(54)

39 3.11.3.4 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel. Tahap Pengujiannya adalah sebagai berikut:

1. Ho : bl = b2 = b3 = b4 = b5 = 0, berarti tidak ada

pengaruh yang disignifikan dari variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

2. Menentukan tingkat signifikan (α) yaitu sebesar 5 % 3. Apabila F hitung > F tabel maka Ho ditolak.

3.11.3.5 Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) adalah sebuah koefisien yang menunjukan persentase pengaruh semua variabel independen terhadap dependen. Persentase tersebut menunjukkan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Semakin besar koefisien determinsainya maka semakin baik variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Nilai R2 besarnya antara 0-1 (0 < R2 < 1) koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas mempengaruhi variabel tidak bebas. Nilai R-Squre dikatakan baik bila nilainya diatas 0,5 karena nilai dari Square berkisar antara 0 sampai 1. Bila nilai R-Square mendekati 1 maka sebagian besar variabel independen


(55)

40 menjelaskan variabel dependen sedangkan jika koefisien determinasi adalah 0 berarti variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.


(56)

41 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan Perbankan

Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Berdasarkan pengertian di atas, bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif berfungsi memberikan gambaran atau

deskripsi data berdasarkan nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai

maksimum, dan minimum (Ghozali, 2007:19). Data yang digunakan dalam

penelitian ini berupa data kredit yang diberikan, loan to deposits ratio dan return on assets perusahaan perbankan yang go public dan datanya tersedia

lengkap di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Jumlah observasi


(57)

42 observasi penelitian. Deskripsi data yang disajikan adalah deskripsi secara keseluruhan (fulled).

Statistik deskriptif data dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

Sumber : Output SPSS versi 17 : Descriptive Statistics,2015, Lampiran 7

Tabel 4.1 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing variabel penelitian. Output tampilan SPSS di atas menunjukkan jumlah sampel data (N) sebanyak 75. Pada data kredit mempunyai jumlah bilangan yang cukup besar yaitu jutaan rupiah maka dari itu kredit diproses dengan membuatnya

dalam bentuk Ln (Logaritma Natural). Dari 75 data tersebut maka dapat

diketahui bahwa nilai minimum jumlah kredit yang diberikan adalah 12.00 dan nilai maksimumnya adalah 23.59, artinya bahwa kredit perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam sampel penelitian ini

memiliki range kredit antara 12.00 hingga 23.59, menunjukkan adanya yang

cukup lebar dan menandakan bahwa kredit perusahaan perbankan dalam Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

LN_KREDIT 75 12.00 23.59 18.2299 2.51197

LDR 75 43.46 127.17 81.4676 14.56439

ROA 75 .33 4.46 2.1321 .98483

Valid N (listwise)


(58)

43

sampel penelitian ini memiliki gap yang cukup besar dan bervariasi antar

perusahaan. Sementara rata-rata jumlah kredit yang diberikan adalah 18.2299 dengan standar deviasi sebesar 2.51197 menunjukkan hasil yang cukup baik karena standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-ratanya. Variabel Likuiditas (LDR) memiliki nilai minimum sebesar 43.46 dan maksimum sebesar 127.17, menunjukkan likuiditas perusahaan berkisar antara 43.46% sampai 127.17% dengan rata-rata sebesar 81.4676 dan standar deviasi 14.56439 berarti cukup baik karena standar deviasi lebih rendah dari nilai rata-rata. Sedangkan pada variabel Profitabilitas (ROA) memiliki nilai minimum sebesar 0.33 dan nilai maksimum sebesar 4.46, yang berarti profitabilitas pada perusahaan perbankan berkisar antara 0.33% sampai 4.46% dengan rata-rata sebesar 2.1321 dan standar deviasi sebesar 0.98483, hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas pada perusahaan perbankan cukup baik karena standar deviasi lebih rendah dari nilai rata-rata.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan prasyarat analisis regresi berganda. Dari

hasil perhitungan sampel total dan rasio keuangan selama tiga tahun, maka dalam penelitian ini perlu dilakuakan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu yang meliputi: uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi yang dilakukan sebagai berikut:


(59)

44 4.2.2.1 Uji Normalitas

Pengujian apakah distribusi data normal atau tidak, salah satunya dengan menggunakan analisis grafik. Cara yang paling sederhana adalah dengan melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal sebagaimana Gambar 4.2. berikut:

Gambar 4.1 Grafik Histogram

Sumber : Output SPSS versi 17 : Normal Histogram,2015, Lampiran 7

Dengan melihat tampilan grafik histogram, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang mendekati


(60)

45 normal. Namun demikian dengan hanya melihat histogram, hal ini dapat memberikan hasil yang meragukan khususnya untuk jumlah sampel

kecil. Metode yang handal adalah dengan melihat normal probability

plot, dimana pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar

disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, sebagaimana ditampilkan pada Gambar 4.3 berikut:

Gambar 4.2 Uji Normalitas P-Plot

Sumber : Output SPSS versi 17 : Normal P-P Plot,2015, Lampiran 7

Jika dilihat berdasarkan grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa


(61)

46 grafik pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dalam uji normalitas residual dengan grafik dapat menyesatkan apabila tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, oleh karena itu untuk melengkapi uji grafik dilakukan juga uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik Kolmogrov-Smirnov (K-S) dapat dilihat pada table 4.4, sebagai berikut:

Tabel 4.4 Uji Normalitas KS

Sumber : Output SPSS versi 17: One Sample Kolmogorov Smirnov,2015, Lampiran 7

Berdasarkan Tabel 4.4 mengindikasikan bahwa data mempunyai distribusi normal, dimana berdasarkan nilai signifikansi Kolmogorov -

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 75

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .93030411

Most Extreme Differences

Absolute .137

Positive .137

Negative -.075

Kolmogorov-Smirnov Z 1.184

Asymp. Sig. (2-tailed) .121

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(62)

47 Smirnov menunjukkan nilai lebih besar 0,05 yang mempunyai nilai signifikan 0,121, maka dapat dinyatakan bahwa data mempunyai distribusi normal.

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Dalam mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar

variabel independen pada model persamaan pertama digunakan variance

inflation factor (VIF). Berdasar hasil yang ditunjukkan dalam output SPSS maka besarnya VIF dari masing-masing variabel independen dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.3

Uji Multikolinearitas

Berdasarkan tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa kedua variabel independen diperoleh nilai Variance Inflation Factor (VIF) untuk kredit yang diberikan sebesar 1,030, dan Loan to Deposits Ratio sebesar 1,030. Hasil perhitungan menunjukkan tidak ada satu variabel independen yang

memiliki nilai VIF lebih dari 10. Nilai tolerance mendekati 1 untuk

kredit yangdiberikan sebesar 0,971,dan Loan to Deposits Ratio sebesar Coefficientsa,b

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 LN_KREDIT .971 1.030

LDR .971 1.030

a. Dependent Variable: ROA

Sumber : Output SPSS versi 17: Coefficients,2015, Lampiran 7


(63)

48

0,971. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar

variabel independen dalam model regresi..

4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Penyimpangan autokorelasi dalam penelitian ini diuji dengan uji Durbin-Watson (DW-test). Hasil regresi dengan lavel of signifikan 0,05 (α=0,05) dengan sejumlah variabel independen 2 dan banyak data ( n = 75 ). Adapun hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat pada table 4.6 sebagai berikut :

Tabel 4.4 Uji Autokorelasi

Berdasarkan hasil uji Durbin-Watson sebesar 2,261; sedangkan dalam table DW untuk “k” = 2 dan N = 75 besar DW-tabel: dl (batas luar) = 1,5709 dan du (batas dalam) =1,6802 ; 4 – du = 2.3198. Oleh karena nilai DW 2,261 lebih besar dari batas (du) 1,6802 dan DW kurang dari 4 – 1,6802, maka dapat disimpulkan bahwa DW-test tidak

Model Summaryc,d

Model R R Squareb

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .328a .108 .083 .94314 2.261

a. Predictors: LDR, LN_KREDIT b. Dependent Variabel : ROA


(64)

49 dapat menolak Ho yang menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.

4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Pengujian Heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan scatter plot. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pola scatter plot dari regresi menyebar. Hal ini berarti bahwa model regresi tidak memiliki

gejala adanya heteroskedastisitas. Selain melihat pola-pola titik pada

scatter plot regresi, uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengunakan Uji Glejser, yaitu meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel bebas (Ghozali,2006:108). Jika nilai signifikan hitung lebih besar dari Alpha = 5%, maka tidak ada masalah heteroskedastisitas. Tetapi jika nilai signifikan hitung kurang dari Alpha = 5% maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi terjadi heteroskedastisitas. Gambar 4.3

Pola Scatter Plot


(65)

50 Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol (0) pada sumbu Y, tidak berkumpul disatu tempat, serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Namun untuk lebih memastikan bahwa variabel yang

diteliti benar-benar tidak ada heteroskedastisitas maka dilakukan Uji

Glejser yang dapat dilihat hasilnya pada tabel dibawah ini : Tabel 4.5

Uji Glejser

Sumber : Output SPSS versi 17: Uji Glejser, 2015, Lampiran 7

Dengan menggunakan Uji Glejser untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas, dari hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai signifikansi masing-masing variabel lebih besar dari 0,05, hal ini membuktikan bahwa tidak ada heteroskedastisitas dalam model regresi.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .590 .521 1.132 .261

LN_KREDIT .016 .025 .075 .623 .529

LDR -.001 .004 -.037 -.307 .760


(66)

51 4.2.3 Analisis Regresi Berganda

Analisis pengaruh Jumlah Kredit yang diberikan dan Tingkat Likuiditas (LDR) terhadap profitabilitas perusahaan ( ROA ) pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat dilihat dari hasil analisis regresi berganda. Pengujian koefisien regresi bertujuan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y) baik secara bersama-sama (dengan uji F) maupun secara individual (dengan uji t) serta dengan uji koefisien determinasi. Dalam penelitian ini uji hipotesis yang digunakan meliputi; uji parsial (t-test), uji pengaruh simultan (F-test) dan uji koefisien determinasi (R²).

4.2.4 Pengujian Hipotesis

4.2.4.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji T)

Uji parsial (uji T) adalah pengujian yang dipakai untuk menganalisis pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel independen. Dalam analisis ini apabila diperoleh uji T < 0,05 berarti secara parsial berpengaruh signifikan. Sebaliknya apabila uji T > 0,05 berarti secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan.

Berdasarkan hasil output SPSS nampak bahwa pengaruh secara parsial dua variabel independen tersebut Kredit dan LDR terhadap ROA seperti ditunjukkan pada table 4.9 sebagai berikut:


(67)

52 Tabel 4.6

Uji T

Sumber : Output SPSS versi 17: Coefficients, 2015, Lampiran 7

Dari hasil analisis regresi linier berganda dengan program SPSS seperti terlihat pada table 4.9, persamaan regeresi linier yang terbentuk adalah:

ROA = -0,336 + 0,051 Kredit + 0,019 LDR + e

Dari hasil persamaan regresi linier berganda tersebut diatas maka dapat dianalisis sebagai berikut:

1. Kredit

Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar ( 1,143 ) dengan nilai signifikansi sebesar 0,257. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 5% dan nilai t hitung ( 1,143 ) lebih kecil dari t tabel 2,069, t table ini dapat dicari dengan cara n (jumlah sampel) - 2 maka 25 - 2 = 23 (lihat lampiran 4 t tabel). Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa besarnya Jumlah Kredit yang diberikan tidak berpengaruh terhadap ROA karena thitung<ttabel yaitu 1.143<2,069

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.336 .938 -.358 .721

LN_KREDIT .051 .044 .129 1.143 .257 .971 1.030

LDR .019 .008 .281 2.484 .015 .971 1.030


(68)

53 dengan signifikansi 0,257>0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, namun hal tersebut mengindikasikan bahwa kredit yang diberikan

bank belum tentu bisa menentukan naik/turunnya profitability suatu

perusahaan, karena komponen yang membentuk profitabilitas bukan hanya pendapatan bunga yang dihasilkan kredit saja tetapi ada komponen lain yang ada seperti manajemen biaya. Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh viony gita risha (2013) dengan judul penelitian pengaruh kredit yang diberikan, likuiditas dan kecukupan modal terhadap profitabilitas yang menunjukkan hasil penelitian kredit yang diberikan berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas.

2. LDR

Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar (2,484) dengan nilai signifikansi sebesar 0,015. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 5% dan nilai t hitung (2,484) lebih besar dari t tabel 2,069 maka Ho ditolak sedangkan Ha diterima, dimana thitung>ttabel yaitu 2,484>2,069 dengan signifikansi 0.015<0,05. Hasil

penelitian ini mengindikasikan bahwa besarnya LDR perbankan mempunyai pengaruh positif secara signifikan terhadap ROA. Hasil ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Rivai (2007) yang menyatakan bahwa jika bank mampu menjaga likuiditas maka kepercayaan masyarakat tetap terjaga sehingga nasabah tetap


(69)

54 mempercayakan transaksi keuangan melalui bank dan bank dapat mempertahankan tingkat keuntungan yang optimal. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Budi (2008) dan Hendra (2009) juga mendapatkan hasil bahwa likuiditas yang diukur dengan LDR memberikan pengaruh yang positif terhadap profitabilitas. Dan tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hesti (2002) yang mendapatkan hasil sebaliknya yaitu likuditas yang diukur dengan LDR berpengaruh negatif terhadap profitabilitas perusahaan perbankan.

4.2.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Berdasarkan hasil output SPSS nampak bahwa pengaruh secara bersama-sama variabel independen Kredit dan LDR terhadap ROA seperti ditunjukkan pada table 4.10 sebagai berikut:

Tabel 4.7 Uji F

D

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung sebesar 4,344 yang lebih besar dari F tabel sebesar 3,44, dimana cara melihat f table dengan ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 7.728 2 3.864 4.344 .017a

Residual 64.044 72 .890

Total 71.773 74

a. Predictors: (Constant), LDR, LN_KREDIT

b. Dependent Variable: ROA


(1)

76 Lampiran 6


(2)

77 Lampiran 7

Hasil Penelitian

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

LN_KREDIT 75 12.00 23.59 18.2299 2.51197

LDR 75 43.46 127.17 81.4676 14.56439

ROA 75 .33 4.46 2.1321 .98483

Valid N (listwise)


(3)

78

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 75

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .93030411

Most Extreme Differences

Absolute .137

Positive .137

Negative -.075

Kolmogorov-Smirnov Z 1.184

Asymp. Sig. (2-tailed) .121

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(4)

79

Coefficientsa,b

Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF

1 LN_KREDIT .971 1.030

LDR .971 1.030

a. Dependent Variable: ROA

Model Summaryc,d

Model R R Squareb

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .328a .108 .083 .94314 2.261

a. Predictors: LDR, LN_KREDIT b. Dependent Variabel : ROA


(5)

80 Uji T Uji Glejser Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .590 .521 1.132 .261

LN_KREDIT .016 .025 .075 .623 .529

LDR -.001 .004 -.037 -.307 .760

c. Dependent Variable: AbsRes

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.336 .938 -.358 .721

LN_KREDIT .051 .044 .129 1.143 .257 .971 1.030

LDR .019 .008 .281 2.484 .015 .971 1.030


(6)

81

Uji F

Uji Koefisien Determinasi (R2) ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 7.728 2 3.864 4.344 .017a

Residual 64.044 72 .890

Total 71.773 74

a. Predictors: (Constant), LDR, LN_KREDIT b.Dependent Variable: ROA

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .328a .108 .083 .94314

a. Predictors: (Constant), LDR, LN_KREDIT b. Dependent Variable: ROA


Dokumen yang terkait

Pengaruh Risiko Kredit dan Tingkat Likuiditas terhadap Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 41 76

Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 55 91

Pengaruh Resiko Kredit Yang Diberikan dan Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 43 79

Pengaruh Tingkat Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 27 87

PENGARUH RISIKO KREDIT DAN TINGKAT KECUKUPAN MODAL TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 7 29

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, DAN TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

2 18 65

ANALISIS PENGARUH RISIKO KREDIT DAN RISIKO LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 16 59

PENGARUH JUMLAH KREDIT YANG DIBERIKAN, TINGKAT LIKUIDITAS, DAN KECUKUPAN PERMODALAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

3 2 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Pengertian dan Fungsi kredit - Pengaruh Jumlah Kredit yang diberikan dan Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 2 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Jumlah Kredit yang diberikan dan Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 2 8