Aplikasi Manajemen Penanggulangan Bencana Banjir Pengembangan Sistem

26

2.5.3 Peringatan Dini

Serangkaian kegiatan dalam upaya memberikan peringatan tentang kemungkinan akan terjadinya bencana, disampaikan secara resmi, menjangkau seluruh masyarakat dengan segera, tegas dan tidak membingungkan CWS.

2.5.4 Assessment

Assessment adalah identifikasi dan analisa atas sebuah situasi tertentu dan solusi-solusi yang diusulkan, yang menjadi sebuah landasan bagi sebuah proyek, program, atau kegiatan Modul PMI. Adapun tujuan dari assessment adalah: 1. Mengidentifikasi dampak suatu konflik. 2. Mengumpulkan informasi dasar. 3. Mengidentifikasi kelompok yang paling rentan. 4. Upaya observasi situasi. 5. Mengidentifikasi kemampuan respons semua pihak yang terkait. 6. Mengidentifikasi jenis bantuan yang dibutuhkan.

2.6 Aplikasi Manajemen Penanggulangan Bencana Banjir

Setelah mengetahui pengertian dari aplikasi web dan juga pengertian Manajemen Penanggulangan Bencana banjir, maka penulis menyimpulkan bahwa Aplikasi Manajemen Penanggulangan Bencana Banjir adalah aplikasi berbasis web yang fitur-fiturnya dapat membantu penggunanya dalam melakukan beberapa kegiatan Manajemen Penanggulangan Bencana. 27

2.7 Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem system development dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada Jogiyanto, 2005:35. Metodologi pengembangan sistem system development methodology adalah sebuah proses pengemban gan terstandarisasi yang mendefinisikan satu set aktivitas, metode, praktek terbaik, produk jadi, dan perangkat terotomasi yang akan digunakan oleh para pengembang sistem dan para manajer proyek untuk mengembangkan dan memperbaiki sistem informasi dan perangkat lunak. Padanan kata yang umum adalah proses pengembangan sistem system development process Whitten, 2004:81. Meskipun proses bisnis pada masing-masing organisasi berbeda, mereka memiliki karakteristik umum yang sama, yaitu kebanyakan proses pengembangan sistem pada organisasi mengikuti pendekatan pemecahan masalah problem-solving. Pendekatan tersebut biasanya terdiri dari beberapa langkah problem-solving secara umum Whitten, 2004:31-32: 1. Mengidentifikasi masalah. 2. Memahami dan menganalisis masalah. 3. Mengidentifikasi solusi yang diharapkan. 4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik. 5. Merancang solusi yang telah dipilih. 6. Mengimplementasikan solusi yang telah dipilih. 7. Mengevaluasi hasil jika masalah tidak terpecahkan, kembali ke langkah 1 atau 2. 28 Untuk mempermudah pendekatan problem-solving, terdapat empat tahapan yang harus diselesaikan untuk proyek pengembangan sistem, yaitu system initiation, system analysis, system design dan system implementation. Tabel di bawah menunjukkan korelasi antara general problem-solving dan proses pengembangan sistem Whitten, 2004:32-34. Tabel 2.1 Tabel korelasi antara general problem-solving dan proses pengembangan sistem Proses pengembangan sistem General problem-solving System initiation 1. Mengidentifikasi masalah juga membuat rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut. System analysis 2. Memahami dan menganalisis masalah. 3. Mengidentifikasi persyaratan dan solusi yang diharapkan. System design 4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik. 5. Merancang solusi yang telah dipilih. System implementation 6. Mengimplementasikan solusi yang telah dipilih. 7. Mengevaluasi hasil jika masalah tidak terpecahkan, kembali ke langkah 1 atau 2. 29 Penjelasan tahapan dalam proses pengembangan sistem adalah sebagai berikut: 1. System initiation, yaitu mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan membuat rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut. Di dalam system initiation, kita membuat lingkup proyek, tujuan, jadwal dan anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah atau sebagai gambaran keuntungan dari proyek. 2. System analysis, yaitu memahami dan menganalisis masalah. Selain itu, juga dilakukan identifikasi terhadap solusi yang diharapkan. System analysis mempelajari permasalahan untuk merekomendasikan peningkatan dan spesifikasi kebutuhan bisnis serta prioritas solusi. System analysis diharapkan dapat memberikan pemahaman masalah yang lebih dan kebutuhan proyek kepada tim proyek. 3. System design, yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik, kemudian merancang solusi yang telah dipilih. System design membuat spesifikasi teknis dengan solusi berbasis komputer yang telah diidentifikasi pada system analysis. 4. System implementation, yaitu mengimplementasikan solusi yang telah dipilih, kemudian mengevaluasi sistem informasi yang telah dibuat. System implementation merupakan tahapan terakhir dalam proses pengembangan sistem. System implementation meliputi kegiatan membangun, meng- install, menguji dan mengoperasikan sistem informasi. 30 Pengembangan dengan strategi waterfall sequential menggambarkan bahwa tiap tahapan dimulai dan diselesaikan secara menyeluruh secara berurutan, akan tetapi pada kenyataannya, seringkali overlap satu sama lain, seperti system design dapat dimulai sebelum system analysis selesai Whitten, 2004:36. Sumber: Whitten, 2004:35 Gambar 2.3 The sequential waterfall strategy

2.8 Konsep Basis Data dan DBMS DataBase Management System